Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknik Sipil Terapan

Pemanfaatan Teknologi Hammer Test dan Ultrasonic Pulse Velocity pada Pengujian Kualitas Mutu Elemen Struktur Bangunan Gedung Rilya Rumbayan; Sudarno Sudarno; Julius Tenda; Fandel Maluw
Jurnal Teknik Sipil Terapan Vol 2 No 2 (2020): JTST, e-ISSN 2714-7843
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47600/jtst.v2i2.249

Abstract

Ketahanan konstruksi bangunan gedung selama masa layan yang direncanakan sangat ditentukan oleh kualitas mutu elemen strukturnya. Nilai kuat tekan merupakan salah satu parameter yang digunakan untuk mengevaluasi mutu elemen struktur beton. Teknologi hammer test (HT) dan ultrasonic pulse velocity (UPV) adalah metode uji tak merusak yang sering digunakan untuk menentukan kuat tekan beton pada struktur di lapangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memprediksi kuat tekan beton pada elemen struktur balok, kolom, dan pelat dengan menggunakan metode HT dan UPV. Metode penelitian dilakukan melalui pengujian lapangan dan analisa berdasarkan standar SNI 03-4430-1997 untuk HT dan standar SNI C597-2012 untuk UPV. Objek penelitian ini adalah elemen-elemen struktur pada salah satu bangunan gedung perkuliahan di Politeknik Negeri Manado. Total pengujian HT dan UPV yang diambil sebagai sampel adalah 20 titik pada kolom, balok, dan pelat. Hasil pengujian menunjukkan bahwa prediksi kuat tekan rata-rata elemen struktur kolom dengan menggunakan metode HT berkisar 245 kg/cm2 dan menggunakan metode UPV berkisar 283 kg/cm2. Untuk prediksi kuat tekan rata-rata elemen struktur balok dengan menggunakan metode HT berkisar 289 kg/cm2 dan menggunakan metode UPV berkisar 339 kg/cm2. Sedangkan untuk prediksi kuat tekan rata-rata elemen struktur pelat dengan menggunakan metode HT berkisar 170 kg/cm2 dan menggunakan metode UPV berkisar 244 kg/cm2. Hasil pengujian kualitas mutu elemen struktur bangunan gedung yang diperoleh ini masih memenuhi syarat mutu beton seperti yang direncanakan.
Pengaruh pemanfaatan tailing terhadap kuat tekan, porositas dan absorpsi mortar Portland Composite Cement Steve W.M. Supit; Rilya Rumbayan; Sumantri Misilu
Jurnal Teknik Sipil Terapan Vol 1 No 1 (2019): JTST, e-ISSN 2714-7843
Publisher : Jurnal Teknik Sipil Terapan (JTST)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47600/jtst.v1i1.222

Abstract

Potensi tailing sebagai material konstruksi pengganti sebagian semen untuk aplikasi masonry diuji dalam penelitian ini berdasarkan hasil kuat tekan dan porositas mortar. Tailing yang diambil dari lokasi penambangan emas tradisional di Desa Kotabunan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Provinsi Sulawesi Utara, digunakan untuk mengganti 5%, 10%, dan 15% semen pada campuran mortar (MT-5, MT-10 dan MT-15) dan diuji pada hari ke-7, 14 dan 28 hari setelah perendaman dengan air. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai kuat tekan mortar dengan campuran 10% tailing dari berat semen (MT-10) memiliki nilai tertinggi dibandingkan kuat tekan mortar dengan campuran tailing 5% dan 15%. Kuat tekan yang diperoleh adalah 10 MPa, 17 MPa dan 19 MPa pada semua tinjauan umur mortar. Adapun hasil ini tidak memiliki perbedaan yang berarti dibandingkan dengan kuat tekan mortar normal tanpa tailing (MT-0) khususnya pada umur awal mortar yakni 7 dan 14 hari. Pengujian porositas menunjukkan bahwa MT-15 memberikan nilai porositas lebih rendah dibandingkan MT-5 dan MT-10 namun sedikit lebih besar dari MT-0. Dari hasil perbandingan MT-0 dengan MT-10, ketahanan mortar dengan 10% tailing terhadap absorpsi adalah lebih besar dari MT-0 sehingga masih perlu dilakukan kajian lanjutan dalam pengujian durabilitas mortar dengan tailing untuk aplikasi konstruksi pada lingkungan yang korosif.
Kuat Tekan, Kuat Lentur dan Daya Serap Air untuk Batako dengan Penambahan Serat Sabut Kelapa Rilya Rumbayan; Sudarno Sudarno
Jurnal Teknik Sipil Terapan Vol 2 No 3 (2020): JTST, e-ISSN 2714-7843
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47600/jtst.v2i3.255

Abstract

Upaya pemanfaatan potensi lokal berupa sumber daya alam sabut kelapa di Sulawesi Utara sebagai bahan material konstruksi perlu dikembangkan untuk menghasilkan produk konstruksi yang berkualitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji sifat mekanis batako yang menggunakan serat sabut kelapa sebagai bahan tambah. Pengujian meliputi kuat tekan, kuat lentur dan penyerapan air. Metode penelitian dilakukan dengan uji laboratorium berdasarkan SNI 03-0349-1989. Variasi penambahan serat sabut kelapa pada penelitian ini sebesar 0.25%, 0.5%, 0.75%, dan 1% dari berat agregat. Pengujian kuat tekan dan kuat lentur batako dilakukan pada umur 7, 14, dan 28 hari, sedangkan pengujian daya serap batako dilakukan pada umur 28 hari. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kuat tekan batako yang menggunakan serat sabut kelapa sebagai bahan tambah berkisar 52-56 kg/cm2 dan kuat lentur berkisar 17-24 kg/cm2, dimana nilainya masih lebih rendah dibandingkan dengan batako tanpa penambahan serat sabut kelapa. Namun demikian, kisaran nilai kuat tekan dan kuat lentur tersebut masih memenuhi persyaratan SNI, khususnya untuk bata beton pasangan dinding non-struktural. Selanjutnya daya serap air batako yang menggunakan serat sabut kelapa berkisar 7-11%. Hasil penyerapan air ini memenuhi persyaratan SNI, karena penyerapan air terjadi kurang dari 25%.
Pengaruh Penambahan Limbah Kaca Terhadap Perilaku Mekanis Beton Seska Nicolaas; Rilya Rumbayan; Michelle Maleke
Jurnal Teknik Sipil Terapan Vol 1 No 2 (2019): JTST, e-ISSN 2714-7843
Publisher : Politeknik Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47600/jtst.v1i2.232

Abstract

Limbah merupakan masalah serius seiring berkembangnya teknologi. Limbah kacamerupakan salah satu limbah yang banyak dihasilkan dari kehidupan masyarakat terutama dikota-kota besar. Limbah kaca merupakan material anorganik sehingga ketika dibuang ke alamtidak dapat didaur ulang secara alami. Dengan demikian agar limbah tidak mencemarilingkungan maka perlu ada tindakan yang tepat untuk menanganinya yaitu denganmenggunakannya kembali. Oleh karena banyaknya penggunaan beton dan potensi kaca dilihatdari kandungan kimia silika yang tinggi, maka peneliti bermaksud meneliti pengaruhpemanfaatan limbah kaca sebagai bahan tambah untuk campuran beton. Penelitian yangdilakukan ialah uji kuat tekan, kuat lentur serta penyerapan beton. Kaca yang dapat menjadimaterial pozzolan ketika dihancurkan hingga menjadi serbuk diharapkan bisa bermanfaatsebagai filler dan binder. Pengujian terhadap beton dengan penambahan kaca dilakukandengan variasi 0%, 3%, 4% dan 5% dari berat semen. Kaca yang digunakan ialah kaca yanglolos saringan no. 4 (ukuran butir maksimum 4,75 mm). Hasil kuat tekan dan kuat lentur yangdiperoleh mencapai nilai tertinggi dengan penambahan kaca 5%, dengan nilai kuat tekan yangdiperoleh sebesar 25,348 MPa, nilai tersebut meningkat 21,440 % dari variasi 0% sebagaibeton normal dan nilai kuat lentur yaitu sebesar 5,919 MPa. Dengan demikian limbah kacadapat dimanfaatkan sebagai bahan tambah untuk campuran beton sebab dapat memberikanpengaruh positif bagi kinerja beton.
Perbandingan konstruksi bangunan coffee shop dengan beton precast dan beton cast in situ Jewel Debora Punuindoong; Priskila Mikha Makapedua; Sarah Ruata; Thania Wenur; Rilya Rumbayan
Jurnal Teknik Sipil Terapan Vol 4 No 2 (2022): E-ISSN: 2714-7843
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47600/jtst.v4i2.436

Abstract

Artikel ini mempresentasikan tentang perbandingan biaya beton precast dan beton cast in situ yang diaplikasikan untuk bangunan coffee shop dengan menggunakan teknologi RISHA (rumah instan sederhana sehat).. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendesain bangunan coffee shop dengan konsep RISHA, menghitung biaya dan waktu kerja konstruksi bangunan coffee shop dengan konsep RISHA, serta membuat perbandingan biaya dan waktu dengan metode cast in situ. Metode penelitian ini menggunakan kualitatif deskriptif untuk menguraikan komponen penting dalam desain. Perhitungan biaya dan waktu untuk struktur bangunan bagian atas (kolom, balok dan sloof) merupakan komponen penting untuk ditinjau. Hasil dari penelitian yaitu total biaya untuk struktur pada bangunan coffee shop dengan metode RISHA adalah Rp 74.573.956, sedangkan metode cast in situ adalah Rp 67.067.343, dimana biaya dengan metode RISHA lebih besar 10% dibandingkan dengan metode cast in situ. Untuk analisis waktu pelaksanaan kerja metode RISHA membutuhkan 22 hari, sedangkan metode cast in situ membutuhkan waktu kerja 21 hari. Penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan metode teknologi RISHA pada pembangunan lebih dianjurkan peruntukannya sesuai dengan fungsi awal teknologi ini dibuat.
Uji Karakteristik Campuran Roller Compacted Concrete Menggunakan Fly Ash Dan Coconut Fiber Militia Cristy Londa; Rilya Rumbayan; Seska Nicolaas
Jurnal Teknik Sipil Terapan Vol 4 No 1 (2022): JTST: e-ISSN 2714-7843
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47600/jtst.v4i1.404

Abstract

Abstrak Roller-compacted concrete (RCC) adalah beton kering khusus dengan zero slump dan dipadatkan dengan peralatan yang sama yang digunakan untuk pengaspalan aspal. Penelitian ini berkaitan dengan pengaruh penggunaan fly ash dan sabut kelapa terhadap kuat tekan dan kuat lentur RCC. Penelitian ini menggunakan fly ash 12,5% sebagai pengganti semen dan variasi sabut kelapa dengan prosentase 0,1%, 0,2%, dan 0,3% dari berat isi beton sebagai bahan tambah dalam pembuatan RCC. Penelitian eksperimental ini dilakukan di laboratorium uji bahan, Politeknik Negeri Manado. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa campuran yang menggunakan 12.5% fly ash sebagai bahan substitusi semen dan serat sabut kelapa 0,1% dari berat isi beton sebagai bahan tambah mencapai nilai kuat tekan tertinggi sebesar 28,23 MPa pada umur 28 hari, dan nilai kuat lentur sebesar 6,88 MPa pada umur 28 hari. Dari hasil ini, dapat disimpulkan bahwa komposisi RCC yang dibuat memiliki potensi untuk digunakan sebagai perkerasan kaku dan komponen konstruksi jalan, dalam hal ini sebagai bagian trotoar dan bahu jalan. Kata Kunci : fly ash, kuat lentur, kuat tekan, RCC, serabut kelapa
Pengaruh Fraksi Volume dan Panjang Serat pada Sifat Mekanik Plafon Sandwich Panel Serat Kelapa Rilya Rumbayan; Imran Musanif; Beldie Aryona Tombeg; M.Y. Noorwahyu Budhyowati
Jurnal Teknik Sipil Terapan Vol 4 No 3 (2022): E-ISSN: 2714-7843
Publisher : Politeknik Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47600/jtst.v4i3.577

Abstract

Riset ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh variasi fraksi volume dan panjang serat sabut kelapa terhadap sifat mekanik: kuat tarik dan kuat lentur sandwich panel plafon. Sandwich panel plafon dibuat dari lapisan serat kelapa dan triplek yang disusun secara bergantian dan diikat dengan bahan resin poliester. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratorium yang dilakukan pada Lab. Uji Bahan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Manado dengan mengacu pada standar pengujian kuat tarik ASTM D 638-02 dan pengujian kuat lentur ASTM D 790-02. Variasi serat sabut kelapa yang digunakan adalah variasi fraksi volume yaitu 30%, 40%, dan 50%, dan dua variasi panjang serat yaitu 10 mm – 20 mm dan 30 mm – 40 mm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuat tarik dan kuat tekan sandwich panel plafon meningkat dengan meningkatnya fraksi volume serat dan panjang serat. Diperoleh hasil bahwa fraksi volume serat sabut kelapa 50% dan panjang serat 30-40 mm memberikan nilai tertinggi untuk kuat tarik mencapai nilai 19.97 MPa dan fraksi volume serat sabut kelapa 50% dan panjang serat 10-20 mm dan memberikan nilai tertinggi untuk kuat lentur mencapai nilai 25.7 MPa. Dalam keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan serat sabut kelapa pada sandwich panel plafon dapat meningkatkan kekuatan mekanik panel tersebut.
Efektifitas Penggunaan Plafon sebagai Pendingin Ruang Dalam M.Y. Noorwahyu Budhyowati; Rilya Rumbayan; Imran Musanif; Beldie Tombeg; Febriane Makalew
Jurnal Teknik Sipil Terapan Vol 4 No 3 (2022): E-ISSN: 2714-7843
Publisher : Politeknik Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47600/jtst.v4i3.578

Abstract

Plafon adalah bagian dari konstruksi atap yang berpengaruh terhadap kesejukan ruang dalam. Penggunaan plafon dapat mengurangi beban panas ruang dalam karena panas yang masuk dari atap, ditahan dari antara penutup atap dan plafon saja. Bahan plafon sangat berperan dalam proses penghambatan pengaliran panas ke dalam ruang sehingga proses pendinginan sendiri (self cooling) dalam ruang dapat terjadi. Masalahnya, bagaimana cara memilih bahan plafon sehingga penggunaannya bisa efektif menahan panas masuk dalam bangunan sedangkan referensi yang bisa digunakan masih sangat sedikit. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui cara memilih bahan plafon sehingga penggunaannya bisa efektif untuk menahan panas. Merupakan penelitian kuantitatif dengan analisa nilai transmitan menggunakan perhitungan matematis, fokus penelitian adalah plafon sebagai penahan panas pada konstruksi atap seng gelombang BJLS 0.2mm. Hasil Penelitian menunjukkan bahan plafon yang paling efektif sebagai pendingin ruang dalam adalah bahan yang memiliki nilai konduktivitas yang kecil dan memiliki nilai resistan yang besar, yaitu bahan plafon jenis PVC memiliki nilai konduktivitas k= 0.090 W/mK, nilai resistan bahan dengan ketebalan 6mm, R = 0.067 m2K/W. Penambahan insulasi panas juga sangat berpengaruh pada pengurangan panas, sebagai alternatif dapat digunakan insulasi panas jenis Aluminium bubble yang dipasang diatas plafon.