Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

PKM MANAJEMEN KEBERSIHAN MENSTRUASI MELALUI PENDEKATAN VIDEO BASED INSTRUCTIONS DAN PEER GROUP SUPORT DI SLB Nenny Parinussa; Mevi Lilipory
MAREN: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 3, No 2 (2022): September
Publisher : Lembaga Pengabdian Masyarakat UKIM Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37429/mjppm.v3i2.896

Abstract

Masa remaja merupakan masa yang sangat penting bagi proses perkembangan hidup manusia.. Pada remaja putri khususnya ditandai dengan dimulainya siklus menstruasi. Seperti remaja pada umumnya, remaja putri dengan disablilitas juga mengalami menstruasi. Namum, mereka kesulitan dalam melakukan perawatan diri. Remaja putri dengan disabilitas perlu mengenali tubuhnya, apa yang akan terjadi. Mereka juga membutuhkan dan menginginkan informasi tentang mengelola menstruasi secara sehat dan bersih, bagaimana membuang pembalut yang benar, apa yang harus dipersiapkan dan diantisipasi ketika menstruasi dan resiko kesehatan apa saja terkait menstruasi. sehingga mereka tidak terkejut atau ketakutan pada saat haid pertamanya tiba. Penelitian UNICEF di Indonesia pada 2015 menemukan fakta satu dari tujuh anak perempuan terpaksa tidak masuk sekolah selama satu hari atau lebih, pada saat menstruasi sedangkan satu dari empat perempuan melporkan permasalahan gatal atau sakit pada daerah kemaluannya dan 9% menyatakan sakit sewaktu buang air kecil ketika haid. Tiga penyebab utamanya adalah 1) rendahnya sarana sanitasi yang layak di sekolah, 2) minimnya akses informasi mengenai cara mengelola kebersihan menstruasi secara baik dan benar, dan 3) terbatasnya pengetahuan guru tentang Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) (Burnet Institute, 2015). Di Provinsi Maluku khususnya kota Ambon terdapat sekolah yang memfasilitasi remaja dengan disabilitas yaitu salah satunya di SLB Negeri Batu Merah Ambon. Di SLB Negeri Batu Merah Ambon didapatkan data bahwa jumlah siswa remaja usia 13 sampai 17 tahun berjumlah 48 siswa terdiri dari laki-laki 30 siswa dan perempuan berjumlah 18 siswa. Ada beberapa permasalahan yang dialami oleh mitra yaitu : 1) Belum pernah dilakukan sosialisasai tentang Manajemen Kebersahan Menstruasi bagi siswa/siswi. Sehingga dapat dilakukan metode FGD untuk meningkatkan pengetahuan siswa/siswi; 2) Belum ada pelatihan dan pembentukan peer grup support untuk mendampingi siswi yang mentruasi dalam melakukan MKM. Berdasarkan masalah dan rencana yang telah didisuksikan dengan mitra, maka Tim mengimplementasikan: 1) Melakukan Sosialisasi melalui penyuluhan, diskusi dan tanya jawab kepada seluruh siswa SMP dan SMA dengan menggunakan video based learning Didapatkan hasil bahwa ada peningkatan pengetahuan siswa yang signifikan sebelum intervensi dan sesudah intervensi diberikan sebesar 12 responden (57,1 %); 2) Melakukan simulasi dan membentuk peer group support yang diikuti oleh tim pengabdi, guru dan siswa untuk menerapkan MKM menunjukan data bahwa perilaku siswa setelah diberi simulai peer group suport adalah sebanyak 30 responden (93,8%). Luaran dari kegiatan ini telah dipublikasikan pada media cetak online; https://lintas-berita.com/2022/10/05/pkmfakultas-kesehatan-ukim-memperkenalkan-keberhasilan-mestruasi-bagi-perempuan/. Video pelaksanaan kegiatan di web LPM UKIM https://www.youtube.com/watch?v=bzTbNWNrzo4
Gambaran Penyebab Kematian Neonatal Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. M. Haulussy Ambon Tahun 2019. Magdalena Paunno; Nenny Parinussa
MOLUCCAS HEALTH JOURNAL Vol 1, No 2 (2019): Agustus
Publisher : Lembaga Penerbitan Fakultas Kesehatan Universitas Kristen Indonesia Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54639/mhj.v1i2.130

Abstract

 Neonatal mortality rates in Indonesia in 2010 were still high at 228 / 100,000 live births. Neonatal deaths can occur due to infection, asphyxia or low birth weight. While the medical records of RSUD Dr. M Haulussy Ambon is a referral center Hospital that has PONEK services that the number of neonatal deaths in 2013 was 49 cases out of 2633 live births, in 2014 there were 80 cases of 2483 KH while in 2015 in 6 months (January-July) already as many as 51 of 983 births. From the death data obtained in 2015 the causes of neonatal death are: LBW 16; Asphyxia 15; Sepsis / Infection 14; Respiratory Disorders 4; and atresia ani 2. The purpose of this study was to determine the frequency distribution of neonatal deaths and a description of the causes of neonatal death in Dr. M Haulussy Ambon in 2015. The research method is descriptive. The study population was all neonates who died in Dr. M Haulussy Ambon in 2015 recorded a diagnosis of obstetric gynecology specialist in the medical record with a total of 51 neonatal. namely data on the description of birth attendants, referral system, and maternal age less than 20 years with Neonatal death in Dr. M. Haulussy Ambon 2015. The study population was all neonates who died in Dr. M. Haulussy Ambon 2015 starting from January to July 2015 recorded in the medical record with a total of 51 neonates. The sampling technique used is total sampling. The sample in this study must meet the following criteria: neonatal and died at the age of 0-28 days and a diagnosis was given from the doctor who was on duty at the time of death. Research Instrument The instrument in this study used a checklist, which records the condition of patients who experienced neonatal death in the documentation data, namely medical records. Data The results of further research data are processed in a univariate manner, carried out by tabulating data which is then arranged in a table. The results showed that neonatal mortality of childbirth assistants by 39 health workers (76.47%) neonatal consisted of: midwives 29 (56.9%); obstetric gynecology specialist 10 (19.6%); dukun 12 (23.52%); while due to referral 15 (29.41 %%), and mortality due to maternal age 20 years neonatal mortality 5 (9.8%)
PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN KEPALA RUANGAN DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT X AMBON Nenny Parinussa
MOLUCCAS HEALTH JOURNAL Vol 3, No 3 (2021): Desember
Publisher : Lembaga Penerbitan Fakultas Kesehatan Universitas Kristen Indonesia Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54639/mhj.v3i3.700

Abstract

Kepuasan kerja perawat pelaksana dapat didorong melalui pelaksanaan fungsi manajemen kepala ruangan. Pada Rumah Sakit Sumber Hidup Ambon ditemukan  pelaksanaan fungsi manajemen kepala ruangan masih belum optimal sesuai dengan tugas dan tanggung jawab sebagai kepala ruangan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pelaksanaan fungsi manajemen kepala ruangan dengan kepuasan kerja perawat pelaksana di ruang rawat inap Rumah Sakit Sumber Hidup Ambon. Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik kuantitatif dengan pendekatan crosssectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 31 responden. Analisis data menggunakan uji statistik chisquare. Hasil uji variabel fungsi perencanaan dengan kepuasan kerja diperoleh (p=0.001), variabel fungsi pengorganisasian dengan kepuasan kerja diperoleh (p=0.000), variabel fungsi pengarahan dengan kepuasan kerja diperoleh (p=0.001), dan variabel fungsi pengawasan dengan kepuasan kerja diperoleh (p=0.000). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pelaksanaan fungsi manajemen kepala ruangan dengan kepuasan kerja perawat pelaksana diruang rawat inap Rumah Sakit Sumber Hidup Ambon. Saran penelitian ini bagi kepala ruangan yaitu, dapat memperbaiki pelaksanaan fungsi manajemen keperawatan diruang rawat inap serta meningkatkan kemampuan manajemen kepala ruangan melalui pelatihan-pelatihan, sehingga hasil kerja yang didapatkan lebih optimal dan para staf dapat memperoleh kepuasan kerja yang akan berdampak pada peningkatan mutu pelayanan keperawatan diruang rawat inap. 
Presepsi Perawat Tentang Kemampuan Supervisi Kepala Ruangan Dalam Pelaksanaan Dokumentasi Asuhan Keperawatan di RS H Ambon Nenny Parinussa
MOLUCCAS HEALTH JOURNAL Vol 4, No 1 (2022): April
Publisher : Lembaga Penerbitan Fakultas Kesehatan Universitas Kristen Indonesia Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54639/mhj.v1i1.830

Abstract

Asuhan keperawatan merupakan proses atau rangkaian kegiatan praktik keperawatan langsung pada klien di berbagai tatanan pelayanan kesehatan yang pelaksanaannya berdasarkan kaidah profesi keperawatan dan merupakan suatu  pendekatan  penyelesaian masalah yang sistematis dalam pemberian asuhan keperawatan melalui pengkajian  keperawatan, perumusan diagnosa keperawatan, perencanaan keperawatan, pelaksanaan tindakan  keperawatan, evaluasi keperawatan dan pendokumentasian asuhan keperawatan. Kepala ruangan sebagai pemimpin untuk menggerakkan perawat sehingga dapat melaksanakan asuhan keperawatan  dengan baik melalui supervisi keperawatan. Supervisi dilakukan secara berkala terhadap pekerjaan yang dilakukan perawat pelaksana untuk kemudian bila ditemukan masalah, segera diberikan bantuan yang bersifat langsung guna mengatasinya. Kepala ruangan bertanggung jawab untuk melakukan supervisi pelayanan keperawatan yang diberikan pada pasien di ruang perawatan yang dipimpinnya. Metode: Rancangan penelitian dengan pendkatan cross sectional, Sampel dalam penelitian ini  48 responden dengan teknik Accidental Sampling Hasil: menggunakan uji chi-square dipapatkan nilai P=0,52  yang artinya ada Hubungan Presepsi Perawat Tentang Kemampuan   Supervisi Kepala Ruangan  Dalam Pelaksanaan  Dokumentasi  Asuhan Keperawatan  di RS H Ambon Kata Kunci : persepsi perawat; supervisi; dokumentasi asuhan keperawatan 
PERAN PERAWAT SEBAGAI PENGHUBUNG INFORMASI OBAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD dr M HAULUSSY AMBON Nenny Parinussa; Benhard Latuminasse
MOLUCCAS HEALTH JOURNAL Vol 1, No 3 (2019): Desember
Publisher : Lembaga Penerbitan Fakultas Kesehatan Universitas Kristen Indonesia Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54639/mhj.v1i3.264

Abstract

 ABSTRAK Peran utama perawat sebagai advocate adalah sebagai penghubung atau mediator antara pasien dengan tim kesehatan lain dalam upaya pemenuhan kebutuhan pasien dalam mengetahui informasi obat,sehingga kepuasan pasien dapat terpenuhi.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan peran perawat sebagai penghubung informasi obat dengan kepuasan pasien di RSUD dr M Haulussy Ambon. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan ”cross sectional”. Populasi dalam  penelitian ini adalah  seluruh pasien di Rumah Sakit Umum Daerah dr Haulussy Ambon. Jumlah sampel ditentukan sebanyak 50 orang dengan tehnik pengambilan sampel Consecutive sampling. Pengumpulan datadilakukan dengan menggunakan kuesioner.Analisis data menggunakan uji-chisquar.Hasil analisadata menggunakan uji chi square diperoleh nilai signifikan sebesar 0.000. Karena nilai signifikansi 0,05sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara peran perawat sebagai penghubung informasi obat dengan kepuasan pasien.Dari 35 responden yang menilai peran perawat sebagai penghubung informasi obat dalam kategori kurang mendukung, terdapat 29 responden (82,85%) menyatakan kurang puas dan 6 responden (17,15%) menyatakan puas. Dari 15 responden yang menilai peran perawat sebagai penghubung informasi obatdalam kategori mendukung,makasebanyak 9responden (60,00%) merasa puas dan sebanyak 6 responden (40.00%) menyatakan kurang puas. Kesimpulan adalah penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi perawat di RSUD dr M Haulussy Ambon agar dapat meningkatkan perannya sebagai mediator atau penghubung sehingga dapat memberikan informasi obat kepada pasien, sehingga kepuasan pasien dapat terpenuhi. .Kata kunci: peran perawat, penghubung informasi obat, kepuasan pasien ABSTRACTThe main role of nurse as advocates is as a liaison or mediator between patients and other health teams in an effort to meet the needs of patient in knowing drug information, so that patient satisfaction can fulfilled. The general purpose of this study is to determine the relationship of the role of nurses as a liaison for drug information with patient’s satisfaction in RSUD Dr. M Haulussy Ambon.This type of research is descriptive with a “cross sectional” approach. The population in this study are all of patient’s in the internal in patient room of RSUD of Haulussy Ambon.The number of samples is determined by 50 people with the consecutive sampling technique. Data collection is done using a questionnaire. Data analysis using the chi-square test.The results of data analysis using the chi-square test obtain a significant value  of 0,000. Because the significance value Is 0,05 so it can be concluded that there is a significant relationship between the role of nurses as a link to drug information and patent’s satisfaction. And 35 respondenst who assesses the nurse’s role as a drug information link in the less support category, there are 29 respondents (82,85%) who said theydo not feel satisfied and 6 respondents (17,15%) expresses satisfaction.The 15 respondents who assesses the role of nurses as liaison for drug information in the support category,the nasmany as 9 respondents (60%) satisfiedand there are 6 respondents (40%) stated that they do not feel satisfied. The conclusion is that this research is expected to be useful for nurses in RSUD drM HaulussyAmbon in order to increase their role as a mediator or liaison so they can provide drug information to patient, so that patient satisfaction canbefuldilled. Keywords : the role of nurses, the liaison for drug information, patient’s satisfaction
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN PROLANIS DI PUSKESMAS PERAWATAN WAAI MALUKU TENGAH Parinussa, Nenny; Tubalawony, Syulce; Matulessy, Rachel
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 18 No 3 (2022)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/ikesma.v18i3.25150

Abstract

Prolanis adalah program yang berawal dari Disease Management Program, bertujuan mendorong pasien penyakit kronis untuk hidup lebih berkualitas dan optimal dan biaya pelayanan efektif efisien sehingga mencegah timbulnya komplikasi penyakit. Penelitian bertujuan untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Peserta Prolanis Di Puskesmas Perawatan Waai. Desain penelitian adalah survai analitik dengan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian yang dilakukan pada 33 responden, didapatkan responden dengan keterjangkauan akses mudah dijangkau 95,2% . Responden dengan dukungan keluarga baik 95,0%. Dukungan keluarga kurang baik, kunjungan peserta prolanis kurang baik 76,9%. Peran petugas kesehatan baik 80,0%, responden dengan peran petugas kesehatan kurang baik, kunjungan peserta prolanis kurang baik 88,9% .Dari hasil statistik didapat bahwa ada hubungan yang signifikan antara keterjangkauan akses, dukungan keluarga dan peran petugas kesehatan dengan kunjungan peserta prolanis, dengan hasil uji Chi Square masing-masing didapat nilai p=0,000 artinya nilai p<0,05. Dari penelitian ini disarankan dapat memberi masukan bagi masyarakat yang terdaftar dalam peserta prolanis untuk selalu patuh dalam melakukan kunjungan kegiatan prolanis agar penyakit yang di derita masyarakat tidak akan meningakat menjadi lebih serius dan bertambah parah. Kata Kunci : Keterjangkauan Akses, Dukungan Keluarga, Peran Petugas Kesehatan, Kunjungan Prolanis
PENYULUHAN PENCEGAHAN DAMPAK JANGKA PANJANG INFEKSI SALURAN KEMIH PADA REMAJA DESA KAWATU Tubalawony, Syulce Luselya; Lilipory, Mevi; Manuhutu, Feby; Parinussa, Nenny
INSANTA : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT INSANTA: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT, Volume 2 Nomor 3, Juli 2024
Publisher : LPP ARROSYIDIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61924/insanta.v2i3.33

Abstract

Urinary Tract Infection (UTI) is a disease of the urogenital system caused by bacterial colonization of the urinary tract. The bacteria that are often found in UTI patients are E. coli bacteria. UTIs are more commonly found in teenagers and early adults, namely girls (79%) than boys (21%). UTI problems can result in increased morbidity (illness) rates which can lead to increased medical costs. Based on this problem, it is necessary to carry out prevention efforts from an early age, one of which is providing counseling through Community Service (PKM) activities to middle school (SMP) students. The aim of PKM is to provide education to Kawatu Middle School students. This activity was carried out in Class 8 of Kawatu Middle School and was attended by 35 students and 2 teachers. This activity stage includes preparation, implementation and evaluation of the program. The results of this activity showed that there were 19 (75.4%) female students while there were 16 (24.6%) male students. During the counseling process, interactive questions and answers occur, showing that students are able to receive the material well. The conclusion is that this PKM activity was successful in increasing students' knowledge regarding the occurrence and prevention of UTIs and their complications if they are not handled thoroughly.
PKM MANAJEMEN KEBERSIHAN MENSTRUASI MELALUI PENDEKATAN VIDEO BASED INSTRUCTIONS DAN PEER GROUP SUPORT DI SLB Parinussa, Nenny; Lilipory, Mevi
MAREN: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 5, No 1 (2024): Maret
Publisher : Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69765/mjppm.v5i1.1218

Abstract

Masa remaja merupakan masa yang sangat penting bagi proses perkembangan hidup manusia.. Pada remaja putri khususnya ditandai dengan dimulainya siklus menstruasi. Seperti remaja pada umumnya, remaja putri dengan disablilitas juga mengalami menstruasi. Namum, mereka kesulitan dalam melakukan perawatan diri. Remaja putri dengan disabilitas perlu mengenali tubuhnya, apa yang akan terjadi. Mereka juga membutuhkan dan menginginkan informasi tentang mengelola menstruasi secara sehat dan bersih, bagaimana membuang pembalut yang benar, apa yang harus dipersiapkan dan diantisipasi ketika menstruasi dan resiko kesehatan apa saja terkait menstruasi. sehingga mereka tidak terkejut atau ketakutan pada saat haid pertamanya tiba. Penelitian UNICEF di Indonesia pada 2015 menemukan fakta satu dari tujuh anak perempuan terpaksa tidak masuk sekolah selama satu hari atau lebih, pada saat menstruasi sedangkan satu dari empat perempuan melporkan permasalahan gatal atau sakit pada daerah kemaluannya dan 9% menyatakan sakit sewaktu buang air kecil ketika haid. Tiga penyebab utamanya adalah 1) rendahnya sarana sanitasi yang layak di sekolah, 2) minimnya akses informasi mengenai cara mengelola kebersihan menstruasi secara baik dan benar, dan 3) terbatasnya pengetahuan guru tentang Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) (Burnet Institute, 2015). Di Provinsi Maluku khususnya kota Ambon terdapat sekolah yang memfasilitasi remaja dengan disabilitas yaitu salah satunya di SLB Negeri Batu Merah Ambon. Di SLB Negeri Batu Merah Ambon didapatkan data bahwa jumlah siswa remaja usia 13 sampai 17 tahun berjumlah 48 siswa terdiri dari laki-laki 30 siswa dan perempuan berjumlah 18 siswa. Ada beberapa permasalahan yang dialami oleh mitra yaitu : 1) Belum pernah dilakukan sosialisasai tentang Manajemen Kebersahan Menstruasi bagi siswa/siswi. Sehingga dapat dilakukan metode FGD untuk meningkatkan pengetahuan siswa/siswi; 2) Belum ada pelatihan dan pembentukan peer grup support untuk mendampingi siswi yang mentruasi dalam melakukan MKM. Berdasarkan masalah dan rencana yang telah didisuksikan dengan mitra, maka Tim mengimplementasikan: 1) Melakukan Sosialisasi melalui penyuluhan, diskusi dan tanya jawab kepada seluruh siswa SMP dan SMA dengan menggunakan video based learning Didapatkan hasil bahwa ada peningkatan pengetahuan siswa yang signifikan sebelum intervensi dan sesudah intervensi diberikan sebesar 12 responden (57,1 %); 2) Melakukan simulasi dan membentuk peer group support yang diikuti oleh tim pengabdi, guru dan siswa untuk menerapkan MKM menunjukan data bahwa perilaku siswa setelah diberi simulai peer group suport adalah sebanyak 30 responden (93,8%). Luaran dari kegiatan ini telah dipublikasikan pada media cetak online; https://lintas-berita.com/2022/10/05/pkm-fakultas-kesehatan-ukimmemperkenalkan-keberhasilan-mestruasi-bagi-perempuan/. Video pelaksanaan kegiatan di web LPM UKIM https://www.youtube.com/watch?v=bzTbNWNrzo4
Pengetahuan, Sikap dan Dukungan Keluarga dalam Pemberian ASI Eksklusif pada Balita dengan Stunting Chelsea Mike Matulessy; Nenny Parinussa; Alisye Siahaya
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES 2023
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf14nk113

Abstract

Stunting is a nutritional problem that has a negative impact on the quality of life of children in achieving optimal growth and development according to their genetic potential. The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge, attitudes and family support with exclusive breastfeeding for toddlers with stunting at the Wahai Health Center, North Seram District. This research was a quantitative study with a cross-sectional design. This study involved 50 toddlers selected by total population sampling technique. Data was collected using an instrument in the form of a questionnaire according to the variables. Data analysis was performed using the Chi-square test. The results of the analysis show that the p-value for each independent variables were knowledge = 0.000, attitude = 0.001, and family support = 0.042. Furthermore, it was concluded that knowledge, attitudes, and family support were significantly related to exclusive breastfeeding for toddlers with stunting.Keywords: toddler; stunting; Exclusive breastfeeding; family support; knowledge; attitude ABSTRAK Stunting merupakan salah satu masalah gizi yang berdampak buruk terhadap kualitas hidup anak dalam mencapai titik pertumbuhan dan perkembangan yang optimal sesuai potensi genetiknya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, sikap dan dukungan keluarga dengan pemberian ASI eksklusif pada balita dengan stunting di Puskesmas Wahai, Kecamatan Seram Utara. Penelitian ini merupakan penelitian kuantatif dengan rancangan cross-sectional. Penelitian ini melibatkan 50 balita yang dipilih dengan teknik total population sampling. Data dikumpulkan menggunakan instrumen berupa kuesioner sesuai variabel-variabel. Analisis data dilakukan menggunakan uji Chi-square. Hasil analisis menunjukkan nilai p untuk masing-masing variabel bebas yaitu pengetahuan = 0,000, sikap = 0,001, dan dukungan keluarga = 0,042. Selanjutnya disimpulkan bahwa pengetahuan, sikap, dan dukungan keluarga secara signifikan berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif pada balita dengan stunting.Kata kunci: balita; stunting; ASI eksklusif; dukungan keluarga; pengetahuan; sikap
Sosialisasi Kesehatan Mental pada Pemuda AM GPM Petra Ranting Siloam di Kota Ambon Lameky, Vernando Yanry; Lilipory, Mevi; Parinussa, Nenny; Tubalawony, Syulce Luselya; Wakanno , Grace Jeny
Joong-Ki : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 3: Mei 2025
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/joongki.v4i3.9019

Abstract

Kesehatan mental merupakan aspek esensial dalam perkembangan pemuda, terutama di tengah dinamika sosial dan psikologis yang kompleks. Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan oleh Angkatan Muda GPM Petra Ranting Siloam sebagai upaya peningkatan literasi kesehatan mental melalui pendekatan edukatif dan partisipatif. Tujuan kegiatan adalah untuk meningkatkan pemahaman peserta terkait konsep kesehatan mental, faktor risiko, tanda gangguan, serta pendekatan penanganan berbasis bukti. Metode pelaksanaan mencakup pre-test, penyampaian materi melalui media PowerPoint interaktif, diskusi kelompok, serta simulasi teknik intervensi seperti deep breathing, healing touch, dan penggunaan holding cross. Evaluasi dilakukan melalui post-test untuk mengukur efektivitas kegiatan. Hasil pre-test menunjukkan hanya 5% peserta berada pada kategori pemahaman baik, sementara 95% lainnya kurang. Namun, setelah intervensi edukatif, terjadi peningkatan signifikan: 85% peserta mencapai kategori baik dan hanya 15% yang masih kurang. Hasil ini mencerminkan keberhasilan pendekatan pembelajaran berbasis konteks dan interaktif, serta mendukung teori Health Belief Model dan Self-Care Deficit dalam memahami perubahan perilaku kesehatan. Selain itu, penggunaan media visual PowerPoint dan keterlibatan aktif peserta memperlambat kurva lupa (forgetting curve), memperkuat retensi informasi, serta menumbuhkan kesadaran kolektif mengenai pentingnya kesehatan mental di kalangan pemuda gerejawi.