Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengembangan Materi Prakarya di SD melalui Pemanfatan Bahan Praktikum dari Kain Perca Wikarya, Yusron; Yahya, Yahya; Wikarya, Rahmi Oktayory; Eswendi, Eswendi; Irwan, Irwan; Fitriyona, Nessya; Krisnanda, Shindu
Suluah Bendang: Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 23, No 3 (2023): Suluah Bendang: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/sb.04890

Abstract

Permasalahan prioritas ditentukan berdasarkan aspek: (1) Pengelolaan bahan, dan (2) Pemanfaatan kain perca sebagai bahan praktik pembelajaran Prakarya. Pemecahan masalah dilakukan dengan metode pembuatan model, pembuatan media pembelajaran, penyajian materi, dan pelatihan. Sasaran luaran wajib yang dihasilkan adalah: (a) Publikasi ilmiah yang diterbitkan pada jurnal nasional terakreditasi. (b) Video kegiatan, dan (c) Publikasi di media cetak/online. Sasaran luaran tambahannya adalah: (1) Peningkatan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi di masyarakat berupa pemanfaatan kain perca sebagai bahan pembelajaran Prakarya di sekolah dasar, (2) Peningkatan nilai-nilai masyarakat berupa peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam bidang kerajinan tangan. menguasai bahan kerajinan dari kain perca, dan (3) metode atau sistem hasil; produk (barang atau jasa) berupa produk kerja praktek yang terbuat dari bahan kain perca.
Peningkatan Kemampuan Guru SD dalam Menguasai Materi Melukis Teknik Tarikan Benang, Lipatan, dan Tiupan Wikarya, Yusron; Irwan, Irwan; Wikarya, Rahmi Oktayory; Eswendi, Eswendi; Fitriyona, Nessya
Suluah Bendang: Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 22, No 2 (2022): Suluah Bendang: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/sb.02950

Abstract

Prioritas masalah yang akan diselesaikan dalam pembelajaran Seni Budaya dan Prakarya adalah: (1) aspek penguasaan konsep materi melukis teknik tarikan benang, lipatan, dan tiupan, dan (2) aspek model lukisan teknik tarikan benang, lipatan, dan tiupan. Tujuan kegiatan untuk masing-masing aspek adalah: (1)  Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Guru dalam melukis teknik tarikan benang, lipatan, dan tiupan sesuai dengan kemampuan murid SD. (2) Merancang dan membuat model lukisan teknik tarikan benang, lipatan, dan tiupan, sebagai model pembelajaran murid SD. Metode pemecahan masalah adalah: (1) perancangan model, (2) penyuluhan dan diskusi, (3) pelatihan/workshop/praktikum, dan (4) pameran. Hasil yang diperoleh; (1) Aspek penguasaan  konsep melukis dengan teknik tarikan benang, lipatan, dan tiupan adalah: (a) Tingkat pemahaman guru menguasai konsep materi lukisan teknik tiupan pada akhir kegiatan adalah sebesar 75,33, teknik lipatan sebesar 70.00, dan teknik tarikan benang sebesar 71.00, (b) Setiap peserta telah mengaplikasikan ilmu tersebut dengan menghasilkan masing-masing tiga produk lukisan. (2) Aspek model telah menghasilkan desain dan model lukisan teknik tiupan, lipatan, dan tarikan benang sebagai model pembelajaran murid SD.
Pelatihan Kerajinan Tangan Kimekomi sebagai Implementasi Seni dan Budaya Tradisional Jepang bagi Siswa SMKN 9 Padang Putri, Meira Anggia; Faisal, Dini; Fitriyona, Nessya
ABDI HUMANIORA: Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Humaniora Vol 7, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/abdihumaniora.v7i1.135820

Abstract

This community service program was carried out to introduce and train students in kimekomi, a traditional Japanese handicraft, as part of the integration of language, art, and culture in learning Japanese. The activity was conducted at SMKN 9 Padang and involved 27 students. The training employed an educational and creative approach through lectures, discussions, demonstrations, and guided as well as independent practice. Two main aspects were emphasized: (1) students’ knowledge of kimekomi as a traditional Japanese cultural art, and (2) students’ skills in producing kimekomi handicrafts. The results showed a significant improvement in students’ knowledge. The average score increased from 52.3 (pretest) to 87.3 (posttest), with the mode shifting from 50 to 80, and the median rising from 50 to 90. The standard deviation decreased from 21.59 to 9.6, indicating that students’ achievements became more evenly distributed. In terms of skills, all participants successfully completed their kimekomi works according to the given patterns and demonstrated adequate craftsmanship through guided and independent practice. In conclusion, the kimekomi training program proved effective in improving both cognitive and practical aspects of students’ learning. It not only enhanced their understanding of Japanese cultural heritage but also fostered creativity and productivity through hands-on artistic activities.