Program pengabdian kepada masyarakat ini dilatarbelakangi oleh rendahnya akses perempuan perajin di Kampung Sulam Angkinan, Palembang, terhadap inovasi teknologi ramah lingkungan dan pasar industri kreatif yang berkelanjutan. Mayoritas perajin masih menggunakan pewarna sintetis yang berdampak buruk terhadap kesehatan dan lingkungan, serta belum memiliki kelembagaan usaha yang kuat. Untuk menjawab permasalahan tersebut, kegiatan ini bertujuan meningkatkan keterampilan, kemandirian, dan daya saing perempuan perajin melalui penerapan inovasi pewarna alami berbasis bahan lokal dalam proses produksi sulam tradisional. Metode yang digunakan adalah pendekatan partisipatif, melalui tahapan pemetaan potensi lokal, pelatihan teknik pewarnaan alami, pengembangan desain produk, serta penguatan tata kelola kelembagaan, pelatihan manajemen keuangan. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan pada tiga aspek: (1) keterampilan teknis perajin dalam penggunaan pewarna alami dari kayu lokal dan kulit manggis, (2) terbentuknya tata kelola kelembagaan dalam komunitas kerajinan, dan (3) terciptanya inovasi produk sulam ramah lingkungan dengan nilai jual yang lebih tinggi. Keberlanjutan program diarahkan pada identitas produk dan penguatan branding daerah, membentuk kelembagaan bisnis bersama, dan akses pada sertifikasi produk sebagai bagian dari upaya menuju kemandirian ekonomi lokal berbasis industri kreatif berkelanjutan