Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Sains dan Teknologi

PENGARUH SEKOLAH RAMAH ANAK TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA ( STUDI ANALISIS SMKN 40 JAKARTA ) Afifah, Intan; Kunaenih, Kunaenih
Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 5 No. 1 (2023): Jurnal Sains dan Teknologi
Publisher : CV. Utility Project Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/saintek.v5i1.1384

Abstract

Sekolah ramah anak merupakan upaya mewujudkan pemenuhan hak dan perlindungan selama peserta didik berada di sekolah, melalui upaya sekolah untuk menjadikan sekolah : Bersih, Aman, Ramah, Indah, Inklusif, Sehat, Asri, dan Nyaman, serta untuk meminimalisirkan terjadinya diskriminasi, dan membantu terciptanya proses pembelajaran yang jauh lebih nyaman untuk peserta didik. Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri siswa maupun dari luar siswa, sehingga menimbulkan hasrat, keinginan, semangat dan kegairahan dalam kegiatan belajar demi mencapai suatu tujuan. Motivasi belajar merupakan sebuah dorongan yang muncul secara sadar maupun tidak sadar dalam diri siswa pada saat kegiatan belajar secara terus menerus untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai sehingga terjadi perubahan tingkah laku. Oleh sebab itu lingkungan sekolah amat mempengaruhi motivasi belajar siswa, sehingga terciptalah program sekolah ramah anak. Tujuan penelitan ini adalah: a. Untuk menganalisa pengaruh proses pembelajaran sekolah ramah anak terhadap motivasi belajar siswa, b. Untuk mengukur seberapa Pengaruh lingkungan sekolah ramah anak terhadap motivasi belajar siswa, c. Untuk mengetahui kendala dalam lingkungan sekolah ramah anak terhadap motivasi belajar siswa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, deskriptif analitik korelasional yaitu suatu penelitian untuk mengumpulkan data secara rinci serta menganilisa antar kedua variabel. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Berdasarkan analisis yang telah dilakukan besarnya Pengaruh Pembelajaran Daring (Variabel X) Terhadap Motivasi Belajar Siswa (Variabel Y) tergolong Sedang atau Cukup dengan angka 0,428 atau 43%. Hal ini dapat dilihat dari besarnya ro dengan rt seperti yang telah diketahui bahwa ro yang penelit peroleh sebesar 0,428 sedangkan  rt taraf signifikan 5% yaitu sebesar 0,267 dan taraf signifikan 1% yaitu sebesar 0,326. Maka dari hasil analisis tersebut terdapat pengaruh pembelajaran daring terhadap hasil belajar peserta didik di SMKN 40 Jakarta.
Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Terhadap Peningkatan Kemampuan Soft Skill Peserta Didik (Studi Survey Di SMKN 34 Jakarta) Arminsyah, Noer Rahcmad; Kunaenih, Kunaenih
Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 5 No. 1 (2023): Jurnal Sains dan Teknologi
Publisher : CV. Utility Project Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Terhadap Peningkatan Kemampuan Soft Skill Peserta Didik. Penelitian ini di latar belakangi oleh hasil Observasi yang peneliti lakukan terhadap peserta didik di SMKN 34 Jakarta yang sangat disayangkan karena masih banyak peserta didik di SMK Negeri 34 Jakarta yang sama sekali tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, padahal sangat banyak yang di dapat apabila peserta didik mengikuti kegiatan tersebut misalnya kemampuan public speaking sehingga menopang peserta didik untuk dapat bertahan dan berkembang dunia kerja yang akan datang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan Dekstriptif Analitik Korelasional, yaitu menyatukan antara variabel X dan Y dengan sensus sebesar 17 yang terbilang tujuh belas peserta didik, Hasil yang didapatkan dari penelitian ini terdapat pengaruh kegiatan ekstrakurikuler yang cukup atau sedang terhadap peningkatan kemampuan soft skill peserta didik, hasil analisis besarnya pengaruh sebesar 0,475 atau 47%. Kesimpulan dari hasil analisis besarnya Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Terhadap Peningkatan Soft Skill Peserta Didik tergolong cukup atau sedang, yaitu sebesar 0.475 atau 47%. Hal ini disebabkan karena kegiatan ekstrakurikuler sangat berpengaruh pada peningkatan soft skill, soft skill bersifat positif, mayoritas peserta didik yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dengan baik adalah para peserta didik yang memiliki soft skill yang baik juga. artinya terdapat Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler terhadap Peningkatan Soft Skill Peserta Didik.
PENGARUH ASSESTMENT DIAGNOSTIK TERHADAP MOTIVASI BELAJAR (Studi Survei di SMAN 1 Pare, Kediri, Jawa Timur) Kunaenih, Kunaenih; Firdaus, Firdaus; Farisi, Salman Al; Hasanah, Nidaul
Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 5 No. 1 (2023): Jurnal Sains dan Teknologi
Publisher : CV. Utility Project Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/saintek.v5i1.1471

Abstract

Asesmen diagnostik merupakan kegiatan yang dilakukan untuk melihat kompetensi, kelemahan dan kesulitan peserta didik, sehingga tenaga pendidik bisa menyesuaikan materi yang akan diajarkan sesuai kompetensi dan kondisi peserta didik. Pembelajaran merupakan suatu proses yang bertujuan agar peserta didik dapat mencapai tujuan yang telah dirumuskan, oleh sebab itu tujuan pembelajaran harus sesuai dengan kebutuhan setiap individu, karena kebutuhan setiap individu berbeda maka perbedaan ini harus menjadi perhatian tenaga pendidik dalam menyampaikan pembelajaran. Proses pembelajaran semestinya memperhatikan kemampuan tiap individu, baik perbedaan kecerdasan, emosi, sosial, bahasa, lingkungan dan sebagainya. Tujuan Penelitian ini adalah: (1) Apakah terdapat assessment diganostik terhadap kognitif peserta didik? (2) Jika ada maka seberapa besar pengaruhnya? Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, deskriptif analitik korelasional yaitu suatu penelitian untuk mengumpulkan data secara rinci serta menganilisa antar kedua variabel. Peneliti memperoleh bahwa terdapat pengaruh Assestment Diagnostik terhadap Motivasi Belajar sebesar 0.521. Hasil tersebut didapatkan bahwa terdapat pengaruh Assestment Diagnostik yang sedang/cukup terhadap Motivasi Belajar di SMAN 1 Pare. Tingkatan korelasinya sedang/cukup sebesar 0,40 - 0,70. Berdasarkan hasil pengamatan dan data angket, peneliti mendapatkan jawaban penyebab terjadinya korelasi yang sedang/cukup yaitu budaya disebabkan karena dengan adanya assetment di awal dan di akhir pembelajaran mendorong peserta didik untuk mandiri dalam belajar. Serta menjalankan perannya dengan baik tanpa harus menunggu perintah.