Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

EVALUASI KETEPATAN DOSIS DAN KEEFEKTIFAN TERAPI ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN RAWAT INAP DI RS ROEMANI MUHAMMADIYAH SEMARANG Ambarsari, Utami; Hasani Furdianti, Nova; Oktianti, Dian
Journal of Holistics and Health Science Vol 1 No 1 (2019): Journal of Holistics and Health Science, September
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jhhs.v1i1.14

Abstract

Prevalensi hipertensi di Kota Semarang terus meningkat, pada tahun 2017 sendiri terdapat 13.278 kasus baru. Hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif yang dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan organ-organ penting. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam mencegah keparahan penyakit tersebut adalah memberikan terapi farmakologis yang tepat. DRPs (Drug Related Problems) merupakan suatu kejadian yang tidak diharapkan yang berkaitan dengan terapi dan dapat mempengaruhi keberhasilan terapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi ketepatan dosis pada pemberian antihipertensi dilihat pada terjadinya DRPs kategori pemilihan dosis dan keefektifan terapinya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan retrospektif dalam pengambilan data rekam medik pasien rawat inap di RS Roemani Muhammadiyah Semarang periode Januari-Desember 2018. Dalam pengambilan sampel digunakan metode porposive sampling. Sampel yang digunakan sebanyak 79 pasien. Analisis data dilakukan berdasarkan DIH 2018 dan JNC VIII. Hasil penelitian menunjukan, terdapat DRPs kategori pemilihan dosis sebanyak 3 kasus yang terjadi pada 2 pasien. DRPs yang terjadi, yaitu frekuensi pemberian berlebih dan dosis berlebih. Keefektifan terapi antihipertensi pada pasien rawat inap RS Roemani Muhammadiyah Semarang adalah sebesar 69,62%. Ketepatan pemilihan dosis sebesar 97,47% dan keefektifan terapi antihipertensi berdasarkan tercapainya target terapi sebesar 69,62%.
Synchronization of Sputum Conversion and Resolution of Intensive Phase Lesion Areas on Thorax X-rays Determinants of Prognosis for Pulmonary Tuberculosis Therapy Ambarsari, Utami; Arimbi, Muzaijadah Retno; Veterini, Lysa; Indrianto, Yunita Lestari; Candini, Naura Anindya; Notobroto, Hari Basuki
Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kesehatan Vol 7 No 02 (2023): AUGUST
Publisher : UNUSA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/mhsj.v7i02.4565

Abstract

Background: Pulmonary tuberculosis (TB) is a chronic infectious disease caused by the bacterium Mycobacterium tuberculosis. Diagnosis of TB can be confirmed in two ways, namely bacteriological diagnosis (if AFB sputum is found (+) and clinical diagnosis is (if BTA sputum is found (-), but chest X-ray is (+) TB). Objective: to determine the alignment of sputum conversion and extensive resolution of intensive phase lesions on chest radiographs which determine the prognosis of pulmonary TB therapy. Methods: The study design was a retrospective cohort analytic with a retrospective longitudinal study design. Data from medical records of pulmonary TB patients who have undergone therapy for six months or more at the Pulmonary Polyclinic RSI Jemursari Surabaya. The number of samples was 48 patients aged 41-60 years. All of these pulmonary TB patients were smear positive (BTA+). X-ray examination was done before and after therapy. Results: analysis using the Wilcoxon Signed Rank test to assess differences in the grade of lung lesions before and after therapy, obtained p = 0.003 (p <0.05) meaning there is a significant difference. Sputum conversion was also carried out after therapy, 89.6% of TB patients in this study experienced sputum conversion (BTA negative). To determine the alignment of sputum conversion with the resolution of lesion area, Kappa coefficient analysis K=0.033 (p>0.05) was performed with the results of 50% of patients, 47.9% showed improvement in lung lesions and sputum conversion, while 2.1% showed no improvement of lung lesions and no sputum conversion. The rest, 50% showed no congruence in the results of lung lesion repair and sputum conversion. Conclusion: The results of Kappa coefficient analysis showed that K=-0.110 (p>0.05) showed that there was no congruence between the results of chest x-ray examination of lung lesions before and after therapy (improved or not) with sputum conversion
KAWASAN SADAR KEBERSIHAN DAN POTENSI BAHAYA (KADARSIH ) DI PONDOK PESANTREN KABUPATEN PAMEKASAN Rhomadhoni, Muslikha Nourma; Hutapea, Octavianus Hutapea; Ambarsari, Utami; Andini, Ari; Novembrianto, Rizka; Permana, Endah Budi; Wahyudi, Muhammad Ilham
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 6 (2023): Volume 4 Nomor 6 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i6.22854

Abstract

Keberadaan pondok pesantren dan sekolah di pondok pesantren akan memberikan pengalaman hidup yang berharga bagi siswa. Mereka akan belajar untuk hidup mandiri, bertanggung jawab, dan memiliki nilai-nilai keislaman yang kuat. Selain itu, mereka juga akan belajar untuk menghargai orang lain dan membangun persaudaraan yang erat. Pendidikan di pondok pesantren hampir sama dengan Pendidikan umum namun lebih banyak porsi pendidikan dan pendalaman tentang agama islam. Keberadaan siswa di pondok pesantren hampir 24 jam perlu menjaga kebersihan, berperilaku hidup bersih dan sehat. Selain itu, sarana untuk antisipasi kegawatdaruratan diperlukan agar, masyarakat pondok dapat mencegah dan mengantisipasi sebuah kejadian dalam kondisi darurat. Tujuan pengabdian Masyarakat ini adalah mendeklarasikan pondok pesantren sebagai kawasan sadar kebersihan dan potensi bahaya (Kadarsih). Metode yang digunakan sosialisasi (yakni sosialisasi dan edukasi higiene dan sanitasi, 5R (Resik, rapi, rawat, ringkas, dan rajin), sosialisasi kegawatdaruratan, lomba kebersihan, pemasangan tanda bahaya, praktik simulasi, dan komitmen kawasan kadarsih, penyusunan tim dan struktur organisasi dan program kerja. Hasilnya ada perubahan pemahaman santri yang sebelumnya sebagain besar tidak mengetahui tentang higiene dan sanitasi, 5R, kegawatdaruratan, tanda bahaya, Mereka mengakui kegiatan ini memiliki banyak manfaat dan baik serta mereka juga baru mendapatkan pengetahuan tersebut. Pada aktivitas pemasangan tanda bahaya (safety sign) di area pondok pesantren dan sekolah, mereka lebih memahami fungsi dari pemasangan tanda tersebut, serta harus berlari kemana jika ada bahaya, yaitu menuju titik kumpul. deklarasi kawasan sadar kebersihan dan potensi bahaya semakin melengkapi bahwa pondok pesantren harus berkomitmen kuat untuk menjunjung tinggi kebersihan sebagai salah satu kebutuhan, serta sadar potensi bahaya juga merupakan upaya untuk melindungi diri dari bahaya. kesimpulannya, program ini telah dilaksanakan di pondok pesantren di pamekasan, dilengkapi dengan tim dan pengurus kawasan kadarsih. Harapannya program ini akan terus dijalankan sebagai sebuah bagian penting dalam kehidupan pondok pesantren.
Evaluasi Terapi Antihipertensi Pada Pasien Rawat Inap Di RS X di Semarang Oktianti, Dian; Furdiyanti, Nova Hasani; Fajriani, Windha Novia; Ambarsari, Utami
Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product Vol. 3 No. 1 (2020)
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (629.286 KB) | DOI: 10.35473/ijpnp.v3i1.504

Abstract

Hipertensi menempati proporsi terbesar kelompok penyakit tidak menular di Jawa Tengah sebesar 60,00% pada 2016 dan meningkat menjadi 64,83% pada 2017. Hipertensi adalah faktor resiko penyakit serebrovaskular, penyakit arteri koroner, dan gagal ginjal. Strategi terapi dalam pemilihan obat perlu dicermati agar diperoleh obat yang efektif dan tepat diberikan sehingga dapat menghasilkan efektifitas yang optimum dan tidak menimbulkan Drug Related Problems (DRPs). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pemilihan dan dosis antihipertensi pada pasien hipertensi rawat inap di RS X di Semarang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian non ekperimental. Pengumpulan data secara retrospektif dengan menganalisis data rekam medis pasien hipertensi rawat inap periode 2018. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Sampel yang digunakan sebanyak 79 pasien. Analisis data dilakukan menggunakan JNC VIII 2014, DIH 2018, dan DIF 2012.Hasil penelitian menunjukkan ketidaktepatan pemilihan obat sebesar 15,21% terjadi pada 11 pasien terdiri atas interaksi obat 12,67%, duplikasi 1,27%, dan terlalu banyak obat untuk 1 indikasi sebesar 1,27%, ketepatan pemilihan dosis sebesar 97,47%. Pemilihan terapi antihipertensi pada pasien hipertensi rawat inap di RS X menunjukkan sebanyak 86,08% ketepatan pemilihan dosis sebesar 97,47%memperoleh pemilihan yang sudah tepat.Kata Kunci: Antihipertensi, Pemilihan Obat, Dosis, DRPs.Hypertension had the largest proportion of non communicable diseases in Central Java, which was 60,00% in 2016 increased to 64,83% in 2017. Hypertension is a risk factor for cerebrovascular disease, coronary artery disease, and kidney failure. The therapeutic strategy in drug selection needs to be examined in order to obtain appropriate drugs that can produce optimal effectiveness and avoid Drug Related Problems (DRPs). This study aimed to evaluate the selection and evaluate the accuracy of dose of antihypertensive therapy at X Hospital. This study was non experimental research. Retrospective data collected by analyzing the medical record data from inpatient in 2018. The sampling technique was purposive sampling according to inclusion and exclusion criteria. The sample used in this study were 79 patients. Data analysis was performed using JNC VIII 2014, DIH 2018, and DIF 2012.The results showed the inaccuracy of drug selection was 15,21% on 11 inpatients consisting of drug interactions 12,67%, duplication 1,27%, and too many drugs for 1 indication 1,27%. The dose selection accuracy is high at 97,47%  The selection of antihypertensive therapy in hypertensive inpatients at X Hospital showed that 86,08% obtained the correct drug selection and The dose selection accuracy is high at 97,47%.Keywords: Antihypertension, Drug Selection, Dose, DRP.