Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Komunikasi Interpersonal dan Budaya Sekolah terhadap Motivasi Kerja Guru di Madrasah Ibtidaiyah Yahya, Ali; Musringudin, Musringudin; Nuraini, Betti
ALACRITY : Journal of Education Volume 4 Issue 2 Juni 2024
Publisher : LPPPI Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52121/alacrity.v4i2.301

Abstract

Rendahnya motivasi kerja dapat terjadi yang disebabkan oleh berbagai faktor baik internal maupun eksternal. Pada penelitian ini, variabel yang diuji pengarunhnya terhadap motivasi kerja guru adalah komunikasi interpersonal dan budaya sekolah. Motivasi kerja guru di Madrasah Ibtidaiyah Swasta yang berada di Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang mengindikasikan belum maksimal. Dibutuhkan adanya trigger yang dapat meningkatkan motivasi kerja guru dalam melaksanakan tugas. Komunikasi interpersonal kepala sekolah dan budaya sekolah ditengarai menjadi variabel yang dapat memengaruhi motivasi kerja. Populasi pada penelitian ini berjumlah 205 guru dengan jumlah sampel sebanyak 136. Penetapan jumlah sampel dilakukan menggunakan metode proportional random sampling dengan rumus slovin dan sampel uji coba 30 guru. Data dikumpulkan menggunakan instrumen kuisioner yang disebar melalui google form. Data dianalisis dengan statistik deskriptif dan inferensial (pengujian hipotesis). Untuk menguji hipotesis menggunakan metode analisis jalur yang dihitung menggunakan software SPSS versi 25. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh langsung dan signifikan komunikasi interpersonal kepala sekolah (X1) terhadap motivasi kerja guru (Y). Kedua, terdapat pengaruh langsung dan signifikan budaya sekolah (X2) terhadap motivasi kerja guru (Y). Ketiga, terdapat pengaruh langsung dan signifikan komunikasi interpersonal kepala sekolah (X1) terhadap budaya sekolah (X2).
Kamper Aromatik Dari Limbah Parafin Dengan Penambahan Ekstrak Kulit Jeruk Nipis Untuk Alternatif Kamper Pabrikan Ahmad Azis Rosyidi; Hinayuan Narendra, Hastu; Yahya, Ali; Handayani, Yuni
Jurnal Integrasi Sains dan Quran Vol 2 No 02 (2023): Agustus
Publisher : SMA Trensains Muhammadiyah Sragen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64477/202197-203

Abstract

Abstract Camphor is a solid substance in the form of white paraffin with a distinctive and strong aroma. This substance is a terpenoid with the chemical formula C10H16O and contains naphthalene. Based on the Central Bureau of Statistics in 2021, total lime production in Indonesia will reach 797 tons. Demand for lime from year to year is also increasing. With the large production, the waste generated reaches 137 tons. This can cause environmental problems. The camphor used by the community contains terpenoids with the chemical formula C10H16O and naphthalene. According to the Louisiana State Department of Health, some of the chemicals in camphor such as naphthalene (C10H8) can cause health effects. Among these are headaches, nausea, eye and nose irritation, and coughing. Exposure to chemicals contained in camphor can cause more serious effects, namely hemolytic anemia. In response to this, this study aims to determine the process of making camphor from paraffin waste and lime peel extract to solve problems from lime peel waste and health problems from the effects of manufactured camphor. This study used a literature study for the content of paraffin waste as the main ingredient and lime peel as a substitute for the use of camphor. The research method used is descriptive quantitative. The test results obtained showed that the percentage of insect mortality from camphor products was greater than that from manufactured camphor, namely 8:7 and product camphor had a pH of 7.8 which complies with SNI 03-4147-1996 standards, which range from 7.5 to 9.5.  
HUBUNGAN ANTARA TRIASE DAN KONDISI OVERCROWDED DENGAN KEPUASAN KELUARGA PASIEN DI IGD Yahya, Ali; Meilando, Rizky; Faizal, Kgs. M.
Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 11 No 1 (2025): Jurnal Penelitian Keperawatan
Publisher : STIKES RS Baptis Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32660/jpk.v11i1.806

Abstract

Instalasi Gawat Darurat (IGD) merupakan bagian dari rumah sakit dimana salah satu tugasnya melakukan pertolongan pertama pasien berdasarkan triase. Triase adalah tindakan memilah pasien yang dilakukan di IGD berdasarkan prioritas kegawatdaruratannya, peningkatan jumlah kunjungan pasien yang melebihi kapasitas IGD menimbulkan kondisi overcrowded sehingga berdampak triase yang tidak tepat dan menurunnya tingkat kepuasan keluarga pasien dalam menerima pelayanan di IGD. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara triase dan kondisi overcrowded dengan kepuasan keluarga pasien di IGD. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Pelnellitian ini dilakulkan di rulang IGD pada tanggal 25 Julni - 06 Julli 2024. Populasi popullasi yang diambil adalah kellularga pasieln yang melnelmani pasieln belrobat di rulang IGD selbanyak 2.241 orang. Cara menentukan sampel pada penelitian ini menggunakan rumus Slovin didapatkan 107 Responden. Tehnik sampling penelitian ini menggunakan purposive sampling. Penelitian ini menggunakan instrumen berupa kuesioner terdiri dari karaktelristik relspondeln (umur, jenis kelamin), NElDOCS (National Elmelrgelncy Delpartmelnt Ovelrcrowding Scalel), kelpulasan kellularga pasieln dan lelmbar obselrvasi triase. Analisis penelitian berdasarkan analisa univariat dan analisa bivariat uji statistik chi square. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa terdapat hubungan antara triase (p-value=0,000) dan kondisi overcrowded (p-value=0,016) dengan kepuasan keluarga pasien di IGD RSUD Depati Bahrin Sungailiat Tahun 2024. Diharapkan bagi institulsi kelselhatan ulntulk dapat melmpelrhatikan telntang melmaksimalkan lagi prioritas pelnanganan pasieln pada saat triasel selrta pelnelmpatan triasel selsulai delngan warna telmpat triasel selrta melmpelrhatikan dan melnangani masalah kondisi ovelrcrowdeld yang selring telrjadi di IGD.