Demam tifoid merupakan penyakit demam akut yang disebabkan bakteri Salmonella Enterica khususnya turunannya Salmonella typhi. Demam tifoid menjadi penyebab angka modibilitas dan mortalitas pada banyak negara. Terapi yang digunakan pada demam tifoid adalah antibiotik kloramfenikol, akan tetapi saat ini banyak terjadi resistensi terhadap antibiotik. Tanah gambut merupakan tanah yang kaya akan bahan organik yang berasal dari tanaman yang membusuk kemudian terdekomposisi di dalam tanah. Potensi tanah gambut yang dapat dimanfaatkan misalnya senyawa metabolit sekunder yang memungkinkan memiliki aktivitas antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bakteri tanah gambut yang berpotensi sebagai antibakteri dan menguji aktivitas antibakteri terhadap Salmonella typhi. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental menggunakan tanah gambut yang diproses dengan cara isolasi bakteri kemudian dilanjutkan dengan skrining aktivitas antibakteri, uji konsentrasi hambat minimum dan konsentrasi bunuh minimum. Hasil penelitian terdapat 7 isolat bakteri tanah gambut yang berhasil diisolasi. Semua isolat tanah gambut termasuk jenis bakteri gram positif dan berbentuk batang. Supernatan bakteri tanah gambut memiliki aktivitas antibakteri terhadap Salmonella typhi dengan zona hambat 20, 91 mm dan 26,93 mm serta memiliki KHM pada konsentrasi 12,5% dan KBM 25% terhadap Salmonella typhi. Hasil statistik terdapat perbedaan bermakna dengan nilai p value 0,021 pada Kruskal-Wallis Test dan 0,025 pada Mann Rhitney Test.