Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Study of Productivity Results of Bottom Trap Capture Using Different Attractors on Poncan Island, Tapian Nauli Bay, Sibolga City Afni Afriani; Ladestam Sitinjak
Berkala Perikanan Terubuk Vol 49, No 3 (2021): November 2021
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/terubuk.49.3.1235-1244

Abstract

The bottom trap is one of the traps that is designed in the form of a cage with a cylindrical funnel sothat fish can easily enter and are difficult to escape. The purpose of the study was to determineproductivity level of bottom trap catches using different attractors, knowing the diversity of typesof bottom trap catches and the most effective attractor types to the catch. The method used isexperimental fishing with three basic trap units and three fishing trips with areca nut, coconutleaves and without attractor. The result showed that that highest productivity of the catch during thestudy was in area leaf attractor with total 39, followed by the coconut leaf attractor with total of 25individuals, and not attractor with an average 19 individuals. Types of fish caught consistedPompano (Carangidae), red grouper (Chapalapholis uredeta), Estuarine grouper (Ephinepeluscoioides), red snapper (Lutjanus malabaricus), and lionfish (Pterois volitans). Total number offish caubht by bottom traps shows F count > Ftable. Conclusions obtained from this reseach,Different attaractors have a significant effect on the catch.
STUDI TINGKAT KERAMAHAN LINGKUNGAN ALAT TANGKAP JARING INSANG PERMUKAAN (Surface Gillnet) TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN PELAGIS DI PULAU PANJANG, KOTA SIBOLGA PROVINSI SUMATERA UTARA Afni Afriani; Wendi Suprapto Padang; Laia, Juniwanto
TAPIAN NAULI: Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan Vol 6 No 2 (2024): Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan
Publisher : Sekolah Tinggi Perikanan Sibolga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perairan Sibolga lebih tepatnya di Pulau Panjang merupakan salah satu daerah yang terletak di Perairan Pantai Barat Sumatera dan berhadapan langsung dengan samudera hindia dan merupakan daerah penangkapan ikan (fishing ground) bagi nelayan Sibolga dengan mata pencaharian utama penduduknya adalah nelayan. Jaring insang merupakan salah satu alat tangkap yang umum digunakan oleh nelayan Sibolga karena dianggap ramah lingkungan dan menghasilkan ikan yang bernilai ekonomis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keramahan lingkungan alat tangkap jaring insang permukaan (surface gillnet) terhadap hasil tangkapan ikan pelagis di pulau Panjang. Metode penelitian ini yaitu metode survei dimana penelitian ini melakukan pengamatan langsung di lapangan serta melakukan wawancara terhadap nelayan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan kembung yang merupakan hasil tangkapan utama didapat sebanyak 174 ekor dari total hasil tangkapan dengan persentase sebesar 61% dan persentase ukuran layak tangkap yang didapat yaitu sebesar 64% maka dapat dikatakan bahwa alat tangkap jaring insang permukaan (surface gillnet) yang digunakan oleh nelayan tergolong ramah lingkungan.  
PENGARUH PENAMBAHAN MINYAK IKAN YANG BERBEDA PADA UMPAN UNTUK PENINGKATAN HASIL TANGKAPAN BUBU LIPAT DI PERAIRAN TELUK TAPIAN NAULI SIBOLGA Irnawati Sinaga; Afni Afriani; Ndraha, Jelita Sari
TAPIAN NAULI: Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan Vol 6 No 2 (2024): Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan
Publisher : Sekolah Tinggi Perikanan Sibolga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.300491/tapiannauli.v6i2.232

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan minyak ikan yang berbeda pada umpan terhadap hasil tangkapan bubu lipat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret hingga Juli 2024 dengan menggunakan metode eksperimental fishing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan minyak ikan pada umpan secara signifikan meningkatkan hasil tangkapan. Umpan tanpa tambahan minyak menghasilkan 3 ekor ikan dengan tingkat efektivitas 9,38%, sedangkan umpan dengan tambahan minyak cumi-cumi (Loligo sp.) menghasilkan 13 ekor ikan dengan tingkat efektivitas 40,63%. Umpan dengan tambahan minyak ikan tenggiri (Scomberomorus sp.) menghasilkan 10 ekor ikan dengan tingkat efektivitas 31,25%, dan umpan dengan tambahan minyak ikan tuna (Thunnus sp.) menghasilkan 6 ekor ikan dengan tingkat efektivitas 18,75%. Hasil ini menunjukkan bahwa minyak cumi-cumi merupakan tambahan umpan yang paling efektif dalam meningkatkan hasil tangkapan bubu lipat di Teluk Tapian Nauli
PRODUKTIVITAS TANGKAPAN BUBU DASAR DENGAN LAMA PERENDAMAN YANG BERBEDA DI PERAIRAN PULAU MURSALA KABUPATEN TAPANULI TENGAH Wendi Suprapto Padang; Afni Afriani; Daeli, Gersom
TAPIAN NAULI: Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan Vol 7 No 1 (2025): Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan
Publisher : Sekolah Tinggi Perikanan Sibolga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.300491/tapiannauli.v7i1.237

Abstract

Bubu dasar merupakan salah satu alat tangkap yang  digunakan oleh nelayan untuk menangkap ikan demersal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis produktivitas tangkapan bubu dasar dengan lama perendaman yang berbeda di perairan Pulau Mursala, Kabupaten Tapanuli Tengah. Pengumpulan data dilakukan melalui metode eksperimen dengan bubu dasar yang dipasang pada  lokasi di perairan Pulau Mursala. Pada penelitian ini Adanya peningkatan Jumlah hasil tangkapan bubu yang diperoleh selama penelitian, dimana perlakuan pertama 6 jam memperoleh hasil tangkapan sebanyak 11 ekor, perlakuan kedua 12 jam memperoleh hasil tangkapan dengan jumlah 19 ekor, dan pada perlakuan ketiga 24 jam memperoleh hasil tangkapan dengan jumlah 38 ekor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama perendaman bubu berpengaruh signifikan terhadap jumlah dan jenis tangkapan. Pada perendaman yang lebih lama, jumlah tangkapan cenderung meningkat, namun terdapat batas waktu optimal untuk memaksimalkan produktivitas tanpa mengurangi kualitas tangkapan.  
PRODUKTIVITAS DAN POLA MUSIM PENANGKAPAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) DI PERAIRAN PANTAI BARAT SUMATERA Afni Afriani; Irnawati Sinaga; Siregar, Andini Natalia
TAPIAN NAULI: Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan Vol 7 No 1 (2025): Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan
Publisher : Sekolah Tinggi Perikanan Sibolga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.300491/tapiannauli.v7i2.244

Abstract

Sibolga merupakan salah satu Kota Madya yang terdapat di Provinsi Sumatera Utara yang terletak di Pantai Barat Sumatera dan berhadapan langsung dengan Samudera Hindia dan merupakan satu kesatuan wilayah penangkapan ikan (fishing ground) bagi nelayan di Sibolga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produktivitas dan penangkapan ikan cakalang di perairan pantai barat sumatera. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 17 Juni sampai dengan 17 Juli 2024 di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sibolga. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei yang dianalisis secara deskritif. Hasil yang diperoleh selama penelitian menunjukan bahwa hasil produksi ikan cakalang tahun 2019 sebesar 13.704.381 kg, tahun 2020 sebesar 11.654.240 kg, tahun 2021 sebesar 11.656.068 kg, tahun 2022 sebesar 8.392.958 kg, tahun 2023 sebesar 11.802.697 kg. Produktivitas penangkapan ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) dari tahun 2019 hingga 2023 di perairan pantai barat sumatera berfluktuasi. Pada tahun 2019 hingga tahun 2022 mengalami penurunan dari 12085,31 kg/trip menjadi 81778 kg/trip dan pada tahun 2023 mengalami penaikan menjadi 11244,28 kg/trip. Dan Nilai Indeks Musim Penangkapan (IMP) tertinggi pada bulan februari sebesar 117,8% dan yang paling terendah pada bulan febuari sebesar 86,2%. Musim penangkapan ikan cakalang di wilayah perairan pantai barat sumatera terjadi pada bulan juli hingga januari.
PENGARUH PEMBERIAN MINYAK CUMI-CUMI (Loligo sp) DENGAN TEKNIK ABSORPSI YANG BERBEDA PADA UMPAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL TANGKAPAN BUBU LIPAT Irnawati Sinaga; Afni Afriani; Simamora, Ronaldo
TAPIAN NAULI: Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan Vol 7 No 1 (2025): Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan
Publisher : Sekolah Tinggi Perikanan Sibolga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.300491/tapiannauli.v7i1.246

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian minyak cumi-cumi dengan teknik absorpsi yang berbeda pada umpan untuk meningkatkan hasil tangkapan bubu lipat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli hingga Agustus 2024 dengan menggunakan metode eksperimental fishing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh umpan dengan teknik absorpsi yang berbeda terhadap hasil tangkapan diperairan teluk tapian nauli. bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Jumlah hasil tangkapan tertinggi terletak pada P1 dengan rata-rata jumlah hasil tangkapan sebesar 5,8 Ekor dengan jumlah total 29 ekor sedangkan rata-rata hasil tangkapan terendah terdapat pada perlakuan P0 2,6 ekor dengan jumlah total sebanyak 13 Ekor. Penelitian yang dilakukan di perairan Teluk Tapian Nauli menggunakan Indeks Keanekaragaman Jenis Shannon-Wiener dengan hasil indeks keanekaragaman jenis sebesar 1,07. Tingkat efisiensi Teknik absorbsi yang tertinggi terdapat pada P1 sebesar 34,12 % selanjutnya diikuti P2 sebesar 27,06 % kemudian P3 sebesar 23,53 dan yang terendahterdapat pada P0 sebesar 15,29 %. Hasil ini menunjukkan bahwa umpan menggunakan minyak cumi-cumi dengan teknik injeksi merupakan teknik yang paling efektif dalam meningkatkan hasil tangkapan bubu lipat di Teluk Tapian Nauli.
PENGARUH WARNA LAMPU YANG BERBEDA TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN TANCAP DI PERAIRAN SIBOLGA Afni Afriani; Sitinjak, Ladestam; Laowo, Febriman
TAPIAN NAULI: Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan Vol 5 No 1 (2023): Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan
Publisher : Sekolah Tinggi Perikanan Sibolga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bagan tancap merupakan salah satu alat tangkap yang dianggap ramah lingkungan karena dalam pengoperasiannya alat ini tidak merusak perairan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan warna lampu yang berbeda terhadap hasil tangkapan bagan tancap, Metode penelitian yang digunakan adalah Experimental fishing yaitu dengan 3 warna lampu yang berbeda sebagai perlakuanyaitu warna biru, warna hijau dan warna kuning. Data yang diperoleh dari hasil penelitian berupa jumlah individu ikan diuji secara statistik dengan menggunakan Analisis of Varian (ANOVA) dengan model Rancangan Acak Lengkap (RAL). Berdasarkan dari hasil penelitian ada peningkatan terhadap hasil tangkapan hasil tangkapan, warna lampu Biru memperoleh hasil tangkapan dengan jumlah 73 kg dengan jumlah rata-rata 24,33 setiap ulangan. Selanjutnya dengan warna lampu Hijau memperoleh hasil tangkapan dengan jumlah 45 kg dengan jumlah rata-rata 15 kg dan warna lampu Kuning dengan jumlah 37 kg dengan jumlah rata-rata 12,33. Berdasarkan Tabel Sidik Ragam menunjukkan bahwa FHitung ? F Tabel (33,5 > 5,14) artinya ada pengaruh yang signifikan terhadap pengaruh warna lampu yang berbeda terhadap hasil tangkapan bagan tancap dengan (Hipotesis H1 diterima dan H0 di tolak)
EFEKTIVITAS HASIL TANGKAPAN BUBU LIPAT PADA KEDALAMAN YANG BERBEDA DI PANDARATAN PERAIRAN TAPANULI TENGAH Afni Afriani; Juni Susanti Banurea; Ronisokhi Waruwu
TAPIAN NAULI: Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan Vol 6 No 1 (2024): Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan
Publisher : Sekolah Tinggi Perikanan Sibolga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.300491/tapiannauli.v6i1.217

Abstract

 Bubu lipat adalah alat tangkap ikan yang dipasang dipasang pada berbagai kedalaman di perairan, tergantung pada tujuan penangkapan dan kebiasaan. Berdasarkan survei dilapangan umumnya nelayan Tapanuli Tengah mengoperasikan bubu lipat pada kedalaman 5 - 7 Meter. Penelitian bertujuan untuk mengetahui komposisi jenis hasil tangkapan ikan pada kedalaman yang lebih rendah. Metode yang digunakan adalah penelitian experimental, dengan 3 perlakuan kedalaman peletakan bubu lipat ( P1= 1m; P2= 3 m; P3= 5m) stiap perlakuan diulang 3 kali. Selanjutnya dilakukan uji signifikan data dengan menggunakan Analisis Of Varian (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan ada 5 jenis hasil tangkapan yaitu, Kepiting Rajungan (Portonus pelagicus), Kepiting Batu (Thalamita sp), Kerapu (Epinephelus), Lele laut (Hemiarius stormii), dan Lencam. Keanekaragaman hasil tangkapan tertinggi terdapat pada kedalaman 5 meter yaitu 0.92 > 0.3 yang berarti berpotensi tinggi. Sedangkan untuk keanekaragaman terendah terdapat pada kedalaman 1 meter. Kedalaman yang paling efektif pada hasil tangkapan bubu lipat terdapat pada kedalaman 5 meter dengan jumlah jenis ikan sebanyak 69 ekor dengan nilai efektifitas 47%.
PERBANDINGAN HASIL TANGKAPAN BUBU KAWAT DENGAN MENGGUNAKAN ATRAKTOR YANG BERBEDA DI PERAIRAN PULAU PONCAN Afni Afriani; Irnawati Sinaga; Wendi Suprapto Padang; Situmorang, Yan Fridolin
TAPIAN NAULI: Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan Vol 6 No 1 (2024): Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan
Publisher : Sekolah Tinggi Perikanan Sibolga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.300491/tapiannauli.v6i1.220

Abstract

Bubu kawat merupakan salah satu alat tangkap yang dominan digunakan nelayan Sibolga karena di samping hasil tangkapannya memiliki nilai jual cukup tinggi biaya pembuatannya mudah dan murah. Tujuan dari penelitain ini adalah untuk mengetahui perbandingan hasil tangkapan bubu kawat dengan menggunakan atraktor yang berbeda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Experimen yaitu melakukan uji coba pengoperasian bubu kawat dengan 3 perlakuan objek bubu kawat menggunakan bahan atraktor ban bekas, beton dan tanpa atraktor dengan 3 kali ulangan. Berdasarkan analisis sidik ragam dihasilkan Fhitung Ftabel nilai (5,682,53) dengan kata lain secara signifikan ada pengaruh atraktor terhadap hasil tangkapan bubu kawat Rasio hasil tangkapan bubu kawat berdasarkan atraktor ban bekas 57%, atraktor beton 39% dan tanpa atraktor 4%.
PERBANDINGAN HASIL TANGKAPAN BAGAN TANCAP BERDASARKAN WARNA CAHAYA LAMPU PUTIH DAN KUNING DI PERAIRAN TELUK TAPIAN NAULI SIBOLGA: Jansul Perdana Pasaribu; Irnawati Sinaga; Afni Afriani; Ezekiel Maruhawa
TAPIAN NAULI: Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan Vol 7 No 1 (2025): Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan
Publisher : Sekolah Tinggi Perikanan Sibolga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.300491/tapiannauli.v7i1.239

Abstract

Bagan tancap merupakan salah satu alat tangkap yang dianggap ramah lingkungan karena dalam pengoperasiannya alat ini tidak merusak perairan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan jumlah hasil tangkapan bagan tancap berdasarkan warna cahaya lampu putih dan kuning. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei yaitu dengan melakukan pengamatan serta pengambilan data secara langsung di lapangan. Penelitian dilaksanakan di Pulau Poncan Gadang Teluk Tapian Nauli Sibolga milik Sekolah Tinggi Perikanan Sibolga. Teknik pengoperasian bagan tancap terdiri dari penurunan jaring, perendaman jaringan, pengangkatan jaring, pengambilan hasil tangkapan, penyortiran ikan. Jumlah hasil tangkapan selama penelitian dengan menggunakan warna cahaya lampu putih sebanyak 146 kg, sedangkan warna cahaya lampu kuning 92 kg. Jenis dan hasil tangkapan utama tertinggi dengan menggunakan warna cahaya lampu putih yaitu ikan teri dan cumi-cumi dengan rasio hasil tangkapan 75,34%, sedangkan jenis hasil tangkapan sampingan tertinggi dengan menggunakan warna cahaya lampu kuning yaitu ikan baronang, peperek, selar, ikan serinding, tembang dengan rasio hasil tangkapan 29,35%. Tingkah Laku ikan terhadap warna cahaya lampu putih di menit ke 35 mendekati cahaya lampu putih, sedangkan warna cahaya lampu kuning pada menit ke 20 ikan mendekati cahaya lampu kuning.