Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

Study of Productivity Results of Bottom Trap Capture Using Different Attractors on Poncan Island, Tapian Nauli Bay, Sibolga City Afni Afriani; Ladestam Sitinjak
Berkala Perikanan Terubuk Vol 49, No 3 (2021): November 2021
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/terubuk.49.3.1235-1244

Abstract

The bottom trap is one of the traps that is designed in the form of a cage with a cylindrical funnel sothat fish can easily enter and are difficult to escape. The purpose of the study was to determineproductivity level of bottom trap catches using different attractors, knowing the diversity of typesof bottom trap catches and the most effective attractor types to the catch. The method used isexperimental fishing with three basic trap units and three fishing trips with areca nut, coconutleaves and without attractor. The result showed that that highest productivity of the catch during thestudy was in area leaf attractor with total 39, followed by the coconut leaf attractor with total of 25individuals, and not attractor with an average 19 individuals. Types of fish caught consistedPompano (Carangidae), red grouper (Chapalapholis uredeta), Estuarine grouper (Ephinepeluscoioides), red snapper (Lutjanus malabaricus), and lionfish (Pterois volitans). Total number offish caubht by bottom traps shows F count > Ftable. Conclusions obtained from this reseach,Different attaractors have a significant effect on the catch.
PENGARUH PERBEDAAN BAHAN SELIMUT BUBU DAN SUHU TERHADAP HASIL TANGKAPAN DIPERAIRAN TAPANULI TENGAH Ladestam sitinjak; Grace Merry C.D Harahap
TAPIAN NAULI: Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan Vol. 1 No. 1 (2019): Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan (JPTPK)
Publisher : Sekolah Tinggi Perikanan Sibolga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.300491/tapian nauli.v1i1.17

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengukur kinerja dan produktivitas bubu nelayan dengan bahan selimut yang berbeda. 2) Menganalisispengaruh bahan selimut bubu yang berbeda terhadap komposisi hasil tangkapan bubu. 3)Mengevaluasi kinerja teknis bubu hasil penelitian ditinjau dari aspek ekonomi. Metode yang digunakan dalam Penelitian ini adalah metode deskripstif koperatifdan survei terhadap objek penelitian, yaitu melakukan perbandingan 2 jenis bubu dengan bahan selimut yang berbeda disekitar daerah penangkapan ikan yang sama. Hasil penelitianini menunjukkan bahwa Komposisi hasil tangkapan kedua jenis bubu dengan menggunakan selimut yang berbeda dapat diukur dari perbandingan hasil tangkapan keseluruhan terhadap ikan target. Pada bubu selimut jaring keaneka ragaman ikan hasil tangkapan dapat dikatakan lebih rendah daripada bubu kawat tetapi memiliki jenis hasil tangkapan yang ikan target yang sesuai dengan bubu kawat.
PENGARUH PERBEDAAN KETINGGIAN AIR TERHADAP PENETASAN TELUR (HATCHING RATE) DAN KELULUSHIDUPAN LARVA (SURVIVAL RATE) PATIN SIAM (Pangasius hypothalmus) Ladestam Sitinjak; Nenima Halawa
TAPIAN NAULI: Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan Vol. 2 No. 1 (2020): Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan (JPTPK)
Publisher : Sekolah Tinggi Perikanan Sibolga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.300491/tapian nauli.v2i1.48

Abstract

Ikan Patin termasuk komoditas ikan yang banyak diminati. Produksinya di Indonesia mengalami peningkatan secara signifikan selama beberapa tahun terakhir, yaitu pada tahun 2010 produksinya adalah sebesar 147,888 ton dan meningkat menjadi 403,133 ton pada tahun 2014. Produksi ikan Patin dari tahun 2010-2014 mengalami kenaikan rata-rata 30,73 ton (Laporan Ditjen Perikanan Budidaya 2014). Budidaya ikan patin meliputi kegiatan pembenihan dan pembesaran. Khususnya untuk kegiatan pembenihan. Permasalahan yang dihadapi pada patin siam khususnya di Sibolga dan Tapanuli tengah belum adanya informasi tentang pemijahan patin siam. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini ialah mengetahui tinggi air yang optimal untuk penetasan telur ikan patin siam dan mengetahui tinggi air yang optimal untuk kelulushidupan larva patin siam. Perlakuan ini menggunakan 3 perlakuan dengan pengulangan sebanyak 3 kali. Perlakuan I (P1) yaitu dengan ketinggian air 20 cm; Perlakuan II (P2) ketinggian air 25 cm; Perlakuan III (P3) ketinggian air 30 cm. hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu tinggi air yang optimal untuk penetasan ikan patin siam terdapat pada perlakuan II dengan ketinggian air 25 cm. Tinggi air yang optimal untuk kelulushidupan larva patin siam terdapat pada perlakuan I dengan ketinggian air 20 cm.
PENGARUH PEMIKAT CAHAYA BERKEDIP PADA BUBU TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN KARANG penta juliana; ladestam sitinjak; Lambok Pasaribu
TAPIAN NAULI: Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan Vol. 2 No. 2 (2020): Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan (JPTPK)
Publisher : Sekolah Tinggi Perikanan Sibolga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.300491/tapian nauli.v2i2.64

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh penggunaan atraktor cahaya berkedip pada bubu terhadap hasil tangkapan, penelitian ii dilakukan di perairan Labuan Angin,kecamatan Tapanuli Tengah dengan menggunakan metode eksperimen Data dikumpulkan dari 2 unit bubu yang dipasangkan cahaya berkedip. Hasil tangkapan bubu selama penelitian berjumlah 56 ekor ikan.
KAJIAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN CAKALANG DI PT. DUTA TANGKAS UTAMA SIBOLGA afni afriani; Ladestam Sitinjak; Syukurman Niat Aro Bidaya
TAPIAN NAULI: Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan Vol. 2 No. 2 (2020): Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan (JPTPK)
Publisher : Sekolah Tinggi Perikanan Sibolga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.300491/tapian nauli.v2i2.82

Abstract

Penelitian ini tentang Kajian Kapasitas Produksi Ikan Cakalang di PT. Duta Tangkas Utama Sibolga yang dilaksanakan pada bula Juni-September 2020. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kapasitas produksi ikan cakalang dan faktor yang mempengaruhi kapasitas produksi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei yaitu dengan cara peninjauan, pengamatan serta pengambilan data dan informasi secara langsung di lapangan, mulai dari pendaratan, pembongkaran, seleksi ikan sampai pada pembekuan ikan. Hasil dari penelitian ini adalah Kapasitas produksi ikan cakalang di PT. Duta Tangkas Utama Sibolga setiap tahunnya memproduksi ikan masuk dengan rata-rata 1.034.453 kg sedangkan untuk ikan keluar atau yang sudah di distribusikan 1.026.567 kg pertahun. Faktor yang mempengaruhi kapasitas produksi ikan cakalang di PT. Duta Tangkas Utama Sibolga adalah faktor dari penangkapan ikan seperti; musim badai, bulan purnama (terang bulan), musim penangkapan. Sedangkan yang mempengaruhi pendistribusian ikan cakalang tidak merata pada setiap bulan maupun setiap tahunnya dikarenakan permintaan daripada konsumen dan ketersediaan ikan cakalang di PT. Duta Tangkas Utama Sibolga
KOMPOSISI HASIL TANGKAPAN BAGAN TANCAP PADA KEDALAMAN 16 METER DI PERAIRAN PONCAN GADANG TELUK TAPIAN NAULI Afni afriani; Ladestam Sitinjak; Hasrul Amal Waruwu
TAPIAN NAULI: Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan (JPTPK)
Publisher : Sekolah Tinggi Perikanan Sibolga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.300491/tapian nauli.v2i2.86

Abstract

Penelitian ini tentang Komposisi Hasil Tangkapan Bagan Tancap Pada Kedalaman 16 Meter di Perairan Poncan Gadang Teluk Tapian Nauli yang dilaksanakan pada bulan Oktober – November 2020. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi hasil tangkapan utama dan sampingan bagan tancap dan teknik pengoperasian bagan tancap. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei yaitu dengan cara peninjauan, pengamatan serta pengambilan data dan informasi secara langsung di lapangan, mulai dari penurunan jaring bagan, penarikan jaring bagan sampai pada pengambilan data hasil tangkapan bagan tancap. Hasil dari penelitian ini adalah komposisi hasil tangkapan bagan tancap di perairan poncan gadang teluk tapian nauli terdiri dari ikan teri sebanyak 21.700 gram (hasil tangkapan utama), cumi-cumi sebanyak 379 gram, udang 173 gram, ikan peperek sebanyak 15.830 gram, kepiting sebanyak 257 gram, ikan sarden sebanyak 5.250 gram dan ikan tembang sebanyak 6,510 gram (hasil tangkapan sampingan) dan ikan julung-julung sebanyak 1.689 gram, ubur-ubur sebanyak 8.700 gram dan ular laut sebanyak 670 gram (hasil tangkapan buangan). Teknik pengoperasian atau metode kerja bagan tancap yaitu terdiri dari beberapa tahap berikut ini : persiapan sebelum berangkat ke tempat penelitian, pemasangan lampu bagan, menghidupkan mesin genset sebagai sumber arus listrik lampu bagan, penurunan jaring bagan, penarikan jaring bagan setelah 3-4 jam kemudian dengan menggunakan roller dan pengambilan hasil tangkapan dengan menggunakan serok
PENGEMBANGAN BUDIDAYA IKAN HIAS AIR LAUT DENGAN PENGGUNAAN BIOFILTER PADA SISTEM RESIRKULASI Ladestam Sitinjak; Henry Sinaga
ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut Vol. 4 No. 2 (2020): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/core.4.2.133-139

Abstract

Rendahnya kualitas dan kuantitas budidaya ikan disebabkan salah satunya eksploitasi laut yang terus menerus dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan biofilter pada sistem resirkulasi terhadap kualitas air yang digunakan untuk pengembangan budidaya ikan hias air laut. RAS (Recirculating Aquaculture System) merupakan teknik pengolahan air laut yang memadukan filter biologi dan fisika yang mampu meningkatkan kualitas air. Metode yang dilakukan adalah metode eksperimen dan menggunakan analisis data ANOVA (Analysis of Variant) yang disajikan dalam bentuk sidik ragam dan histogram. Kualitas air dengan sistem resirkulasi biofilter ini tergolong baik, yaitu suhu air 280C, salinitas 26 ppm dan kelulushidupan ikan hias air laut 100%. Kata kunci: biofilter, ikan hias air laut, resirkulasi, terumbu karang
ANALISIS INTERAKSI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP PEMECAHAN MASALAH Ladestam Sitinjak; Juni Susanti Banurea
Jurnal Pendidikan Fisika Vol 11, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpf.v11i1.35612

Abstract

Kecenderungan mahasiswa di Sekolah Tinggi Perikanan Sibolga untuk memahami permasalahan dalam fisika tanpa konsep yang benar akan membuat semakin rendahnya kemampuan mahasiswa dalam memecahkan masalah fisika tersebut. Terbukti dengan rendahnya nilai rata-rata akhir yang diperoleh mahasiswa yaitu 72.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek keterampilan berpikir kritis terhadap keterampilan pemecahan masalah mahasiswa, untuk mengetahui efek model Problem Based Learning menggunakan macro flash, terhadap keterampilan pemecahan masalah mahasiswa, dan interaksi antara model Problem Based Learning menggunakan   macro flash dan keterampilan berpikir kritis terhadap keterampilan pemecahan masalah mahasiswa. Sample penelitian ini adalah mahasiswa/i Sekolah Tinggi Perikanan Sibolga angkatan 2021 program studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan yang diambil secara acak (cluster random sampling). Penelitian ini bersifat kuntitatif.Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen keterampilan pemecahan masalah  dan instrumen kemampuan  berpikir kritis dalam bentuk essai sebanyak 10 soal. Kedua instrument divalidasi oleh 5 orang validator sehingga menghasilkan instrumen yang valid. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan anova (Analysis Of Variance) dua jalur. Dari hasil dapat disimpulkan bahwa keterampilan pemecahan masalah fisika mahasiswa yang diajarkan dengan model Problem Based Learning menggunakan macro flash lebih baik daripada keterampilan pemecahan masalah pembelajaran konvensional. Keterampilan pemecahan mahasiswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi lebih baik daripada keterampilan pemecahan masalah yang kemampuan berpikir kritisnya rendah. Model Problem Based Learning menggunakan macro flash dan keterampilan berpikir  kritis berinteraksi  dalam mempengaruhi keterampilan  pemecahan masalah mahasiswa
STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NELAYAN UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAANNYA DI KELURAHAN SIBOLGA ILIR KECAMATAN SIBOLGA UTARA KOTA SIBOLGA Henry Sinaga; ladestam sitinjak
TAPIAN NAULI: Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan Vol. 1 No. 1 (2019): Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan (JPTPK)
Publisher : Sekolah Tinggi Perikanan Sibolga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitianinibertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang menghambat keberhasilan program pemberdayaan masyarakat nelayan, dan mengetahui strategi yang lebih baik diterapkan dalam pemberdayaan masyarakat nelayan di kelurahan Sibolga Ilir dalam meningkatkan kesejahteraannya.Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Adapun populasi adalah anggota masyarakat nelayan sebanyak 60 orang yang beraktivitas baik sebagai penangkapan ikan, pengolahan ikan, dan pengumpul ikan. Data dikumpulkan dengan wawancara/kuesioner dan dianalisis SWOT.Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) iklim (cuaca yang buruk/musim yang tidak menentu) dengan bobot 0,23; (2) banyaknya bantuan yang diperoleh nelayan tidak tepat saran dengan bobot 0,22; (3) Keterbatasan akses permodalan bagi nelayan terhadap lembaga-lembaga keuangan. Beberapa strategi pemberdayaan dalampeningkatan kesejahteraan masyarakat nelayan adalah: (1) meningkatkan kualitas potensi sumber daya manusia (masyarakat nelayan); (2) meningkatkan kualitas teknologi, membantu permodalan, pemberian penyuluhan dan pelatihan masyarakat nelayan, meningkatkan kualitas kelembagaan sosial yang ada dalam masyarakat nelayan; (3) melakukan penyuluhan dan pembinaan mengenai permasalahan kelautan dan permasalahan sosial dalam lingkungan masyarakat nelayan untuk dapat menghadapi berbagai bahaya yang mengancam; (4) melakukan perbaikan-perbaikan terhadap kelemahan internal seperti penggunaan teknologi dan modal yang rendah dalam rangka meningkatkan resistensi (daya tahan/kekebalan) terhadap berbagai ancaman yang selalu datang.
Pengaruh Laju Pertumbuhan Benih Ikan Patin Siam (Pangasius hipothalmus) Berdasarkan Ketinggian Air Pada Media Kaca Dengan Pemodelan Matematika Juni Susanti Banurea; Ladestam Sitinjak; Henry sinaga
TAPIAN NAULI: Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan Vol. 1 No. 2 (2019): Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan (JPTPK)
Publisher : Sekolah Tinggi Perikanan Sibolga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ketinggian air pada media kaca terhadap laju pertumbuhan bobot, pertumbuhan panjang serta kelangsungan hidup (survival rate) pada benih ikan patin Siam (Pangasius hypophthalmus). Penelitian ini dilakukan selama 30 hari dengan memelihara benih ikan sebanyak 180 ekor dalam akuarium menggunakan 3 perlakuan dan 3 ulangan pada ketinggian air yang berbeda. Perlakuan pertama (P1) ketinggian air 20 cm, perlakuan kedua (P2) ketinggian air 25 cm dan perlakuan ketiga (P3) ketinggian air 30 cm. Pengukuran bobot dan panjang dilakukan setiap 7 hari. Hasil analisis Tabel Sidik Ragam (TSR) pada selang kepercayaan 95% dengan menggunakan model Rancangan Acak Lengkap (RAL) ketinggian air ternyata memberikan nilai pertumbuhan dan kelangsungan hidup (survival rate) pada ketinggian air 20 cm (P1) laju pertumbuhan bobot sebesar 4 gr/ekor, pertumbuhan panjang sebesar 4,1 cm/ekor, dan kelangsungan hidup sebesar 100%; kemudian pada ketinggian air 25 cm (P2) laju pertumbuhan bobot sebesar 3,3 gr/ekor, pertumbuhan panjang sebesar 1,87 cm/ekor, dan kelangsungan hidup sebesar 96,7%; dan ketinggian air 30 cm (P3) laju pertumbuhan bobot sebesar 3,15 gr/ekor, pertumbuhan panjang sebesar 1,24 cm/ekor, dan kelangsungan hidup sebesar 88,3%.