Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : BIOPROSPEK

PERSEBARAN PRIMATA DI KAWASAN FRAGMENTASI HUTAN SEPANJANG SUNGAI TUNAN, KECAMATAN WARU, KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA, KALIMANTAN TIMUR Hasrul, Hasrul; Rukmi, Dijan Sunar; Lariman, Lariman
BIOPROSPEK: Jurnal Ilmiah Biologi Vol 15 No 2 (2023): BIOPROSPEK: Jurnal Ilmiah Biologi
Publisher : Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/bp.v15i2.1231

Abstract

ABSTRAK Kawasan hutan yang terdapat di sekitar Sungai Tunan merupakan salah satu habitat bagi primata di Kalimantan Timur. Beberapa area di kawasan hutan dialihfungsikan menjadi perumahan warga, jalan raya, dan jembatan. Akibat perubahan fungsi lahan tersebut terbentuk fragmen-fragmen hutan yang dapat mengancam keberadaan primata. Penelitian mengenai persebaran primata di wilayah ini juga belum pernah dilaporkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persebaran primata di kawasan fragmentasi hutan Kecamatan Waru, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2022 hingga bulan Maret 2022. Metode pengamatan adalah observasi langsung dan Total Count Sampling terhadap kelompok-kelompok primata yang dijadikan sebagai obyek penelitian. Peta persebaran kelompok primata dibuat menggunakan aplikasi Avenza maps dan Quantum GIS. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 3 spesies primata, yaitu monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), bekantan (Nasalis larvatus), dan lutung kelabu (Trachypithecus cristatus), yang menunjukkan pola hidup berkelompok. Meskipun demikian, bekantan merupakan primata yang dominan di kawasan ini, ditunjukkan dengan jumlah individu dan kelompok yang lebih banyak dibanding 2 spesies lainnya. Primata memiliki preferensi terhadap jenis pohon tertentu hingga dapat mempengaruhi persebarannya. Persebaran kelompok primata di fragmen hutan sepanjang sungai Tunan cenderung dipengaruhi oleh persebaran pidada merah (Sonneratia caseolaris). Proporsi bekantan menempati Pidada merah (Sonneratia caseolaris) yaitu 76%, buta-buta (Excoecaria agallocha) yaitu 8%, dan beberapa tumbuhan lain. Proporsi lutung kelabu menempati pohon pidada merah yaitu 50%, diikuti pohon mangga (Mangifera indica) yaitu 19%, dan buta-buta yaitu 11%. Proporsi monyet ekor panjang menempati pidada merah adalah 40%, pohon kelapa (Cocos nucifera) yaitu 14%, dan api-api (Avicennia rumphiana) yaitu 13%. Kata kunci: fragmentasi, persebaran, primata, Sungai Tunan
PENGARUH KOMBINASI PELET KULIT PISANG KEPOK (Musa paradisiaca L.) DAN MAGGOT (Hermitia illucens L.) TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN GABUS (Channa striata) Maya, Maya; Trimurti, Sus; Lariman, Lariman
BIOPROSPEK: Jurnal Ilmiah Biologi Vol 16 No 2 (2024): BIOPROSPEK: Jurnal Ilmiah Biologi
Publisher : Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/bp.v16i2.1350

Abstract

Pakan merupakan makanan ikan yang dibuat dengan menggunakan campuran bahan alami atau bahan olahan yang kemudian diolah menjadi pakan dalam bentuk tertentu, sehingga dapat menarik perhatian ikan untuk memakannya dengan mudah dan lahap. Pakan buatan juga harus mengandung protein dan lemak yang cukup untuk menunjang keberlangsungan hidup ikan gabus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kombinasi pelet kulit pisang dan maggot terhadap pertumbuhan ikan gabus (Channa striata) serta menentukan persentase kombinasi pelet kulit pisang dan maggot yang memberikan pengaruh pertumbuhan terbaik pada ikan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Frekuensi pemberian pakan dilakukan dua kali sehari, yaitu pada pagi dan sore hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan kombinasi pelet maggot dan pelet kulit pisang tidak memberikan pengaruh positif terhadap pertumbuhan ikan gabus (Channa striata) karena ikan gabus bersifat karnivora. Pakan alternatif yang memberikan pengaruh positif terhadap pertumbuhan ikan gabus (Channa striata) adalah perlakuan 1 (pelet maggot 100%), dengan tingkat kelangsungan hidup sebesar 80–100%.
PENGARUH KOMBINASI TEPUNG MAGGOT (Hermetia illucens L.) DAN Azolla microphylla SEBAGAI PAKAN ALTERNATIF TERHADAP PANJANG DAN BOBOT IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus Buchell, 1822) Trimurti, Sus; Lariman, Lariman; Nugroho, Hariyanto
BIOPROSPEK: Jurnal Ilmiah Biologi Vol 16 No 2 (2024): BIOPROSPEK: Jurnal Ilmiah Biologi
Publisher : Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/bp.v16i2.1355

Abstract

Ikan lele sangkuriang merupakan jenis ikan yang tergolong sebagai pemakan segala. Meskipun demikian, pelet merupakan pakan utama bagi ikan lele. Namun, masalah yang sering muncul adalah tingginya harga bahan pakan pelet bagi para pembudidaya. Oleh karena itu, dibutuhkan pakan alternatif, salah satunya adalah tepung maggot (Hermetia illucens) karena memiliki kandungan protein yang tinggi. Selain itu, Azolla microphylla juga dapat digunakan sebagai pakan alternatif untuk ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus) karena mengandung gizi yang cukup tinggi, seperti protein, lemak, karbohidrat, dan serat kasar. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pakan tepung maggot dan Azolla microphylla terhadap pertumbuhan panjang dan bobot ikan lele sangkuriang. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kelangsungan hidup ikan lele sangkuriang berkisar antara 96% hingga 100%. Rata-rata panjang ikan lele sangkuriang yang diberi perlakuan kombinasi pakan tepung maggot dan Azolla microphylla berkisar antara 9,83–14,66 cm. Rata-rata bobot ikan lele sangkuriang yang diberi perlakuan kombinasi tersebut berkisar antara 35,46–52,27 gram. Pertumbuhan panjang dan bobot terbaik terdapat pada perlakuan 3 (P3) dengan kombinasi pakan tepung maggot 50% dan Azolla microphylla 50%, yaitu dengan rata-rata panjang sebesar 14,66 cm dan rata-rata bobot sebesar 52,27 gram.