Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

LITERATURE REVIEW ARTICLE: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FORMULASI SERUM WAJAH DARI BERBAGAI TANAMAN Hidayah, Himyatul; Kusumawati, Anggun Hari; Sahevtiyani, Sisy; Amal, Surya
Journal of Pharmacopolium Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : P3M STIKes Bakti Tunas Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36465/jop.v4i2.739

Abstract

Kosmetik merupakan kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari. Serum wajah merupakan produk perawatan kulit yang mengandung gel atau losion ringan dengan pelembab yang memiliki bahan aktif yang dapat menembus kulit lebih dalam. Sinar UV dapat menyebabkan kerusakan kolagen/ elastin pada kulit, hiperpigmentasi, peradangan dan dehidrasi. Selain itu juga dapat merusak komponen kulit seperti meningkatkan garis-garis halus, kerutan dan bintik-bintik coklat yang memicu akibat penuaan dini. Maka dari itu diperlukan antioksidan untuk menangkal radikal bebas. Tujuan melakukan literatur review ini yaitu untuk memberikan informasi kepada pembaca mengenai tanaman apa saja yang berpotensi sebagai antioksidan dalam sediaan formula serum wajah. Metode yang dilakukan dalam penelitian literature review article ini yaitu menggunakan pencarian data Base berupa Google Scholar, PubMed dan Researchgate (2010-2021). Berdasarkan hasil literature review didapatkan 11 buah jurnal, dengan macam-macam tanaman antara lain ekstrak kopi hijau (Coffea canephora Var. robusta), sari rimpang temu giring (Curcuma heyneana), biji asam jawa (Tamarindus indica L.), kulit buah kakao (Theobroma cacao L.), kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus), alga merah (E. cottonii), kulit buah leci (Litchi chinensis Sonn.), daun wangon (Olax psittacorum (Willd.) Vahl.), biji kopi hijau (Coffea robusta L), rimpang kunyit (Curcuma domestica), dan pisang raja (Musa X paradisiaca L.). Dari semua jenis tanaman tersebut yang mempunyai aktivitas antioksidan sediaan serum yang tergolong sangat kuat yaitu Biji kopi hijau (Coffea robusta L.) sedangkan aktivitas antioksidan ekstrak kategori sangat kuat yaitu Leci (Litchi chinensis Sonn.).
The STUDI INTERAKSI OBAT ANTIHIPERLIPIDEMIA PADA PASIEN RAWAT JALAN DI SALAH SATU RUMAH SAKIT SWASTA CIKAMPEK Amal, Andi Nurzakiah; Agustini, Dewi Darwati; Amal, Surya
Jurnal Buana Farma Vol. 4 No. 4 (2024): Jurnal Buana Farma : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jbf.v4i4.1209

Abstract

Hyperlipidemia is a lipid metabolism disorder characterized by an increase in total cholesterol levels in the blood, which is a risk factor for various cardiovascular diseases. Treatment of hyperlipidemia is often combined with other drugs, increasing the potential for drug interactions. This study aims to identify the severity of antihyperlipidemia drug interactions in outpatients in private hospitals in Cikampek during the period of June to December 2023. The research uses an analytical survey design with a retrospective approach. Data were obtained from 251 patient prescriptions that met the inclusion criteria and were analyzed univariably using the Stockley Drug Interaction and drugs.com application. The results showed that 67.65% of prescriptions had potential drug interactions, while 32.35% did not. Patients aged 50–59 years were the largest group (42.6%) receiving antihyperlipidemia, with simvastatin being the most frequently prescribed drug and causing drug interactions most often (51.11%). Of the 135 cases of drug interactions identified, moderate severity accounted for 57.03%, while major severity reached 46.97%. No cases with minor severity were found. This study highlights the importance of monitoring drug interactions to prevent more serious risks in hyperlipidemia patients.
JAMU GO INTERNATIONAL: SELEKSI TANAMAN BERKHASIAT, PENGOLAHAN, DAN POTENSI JAMU SEBAGAI PHARMAPRENEUSHIP Sugiharta, Sudrajat; Sri Gunarti, Neni; Hari Kusumawati, Anggun; Frianto, Dedy; Amal, Surya; Ridwanulah, Dadan
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 7: Desember 2024
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v4i7.8997

Abstract

Jamu merupakan obat tradisional Indonesia yang terbuat dari rempah-rempah, akar, daun, dan tumbuhan lainnya, terkenal dengan manfaat kesehatan dan telah digunakan sejak zaman dahulu. Jamu juga berperan penting dalam ekonomi, melibatkan banyak orang dan mendukung perekonomian lokal. Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan obat tradisional dengan banyaknya tumbuhan yang dapat dimanfaatkan Workshop ini dirancang untuk mencapai hasil yang diinginkan, yaitu menumbuhkan semangat kewirausahaan di kalangan peserta di bidang pharmapreneurship. Fakultas Farmasi UBP Karawng dan UniSHAMS Malaysia mengadakan PkM mengenai pengenalan jamu secara global dan peluangnya sebagai komoditas pharmapreneur. Sasaran pengabdian masyarakat ini yaitu masyarakat internasional agar jamu dapat dikenal secara global sehingga manfaatnya dapat lebih luas dirasakan. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa workshop mengenai Jamu Go International, Seleksi Tanaman Berkhasiat Jamu, Pengolahan, dan Potensi Jamu Sebagai Pharmapreneuship ini berhasil dilaksanakan, dimana kegiatan ini sebagai salah satu langkah untuk memperkenalkan jamu kepada masyarakat global sebagai warisan Dunia tak Benda Indonesia.
Pemanfaatan Tumbuhan Cep-cepan (Castanopsis costata) Sebagai Terapi Adjuvan Demam Di Madrasah Ibtidaiyah Al Istianah Karawang Alkandahri, Maulana Yusuf; Arfania, Maya; Yuniarsih, Nia; Aliyani Mardiana, Lina; Frianto, Dedy; Abriyani, Ermi; Hidayah, Himyatul; Astuti, Diany; Amal, Surya
Mejuajua: Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2023): Agustus 2023
Publisher : Yayasan Penelitian dan Inovasi Sumatera (YPIS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52622/mejuajuajabdimas.v3i1.83

Abstract

Demam adalah tanda klinis umum yang ditandai dengan kenaikan suhu tubuh di luar batas normal. Strategi dalam menangani demam adalah dengan mencari senyawa antipiretik baru pada tumbuhan obat. Hampir semua obat antipiretik saat ini memblokir sintesis PGE2 melalui penghambatan enzim siklooksigenase-2 (COX-2). Selain itu, agen sintetik ini secara ireversibel menghambat COX-2 dengan selektivitas tinggi, sehingga bersifat toksik bagi sel hati, glomeruli, korteks otak dan otot jantung. Sementara itu, telah dilaporkan bahwa inhibitor COX-2 alami memiliki efek samping yang relatif lebih sedikit. Tumbuhan cep-cepan (Castanopsis costata (Blume) A.DC.) yang merupakan famili Fagaceae sering digunakan sebagai obat antipiretik oleh masyarakat suku Karo di Medan, Sumatera Utara, namun penggunaannya masih bersifat turun-temurun. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai Pemanfaatan Tumbuhan Cep-cepan (Castanopsis costata) Sebagai Terapi Adjuvan Demam. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan pada Sabtu, 4 Maret 2023 dengan menggunakan metode edukasi/ceramah langsung kepada masyarakat. Bedasarkan hasil penyuluhan ini, didapatkan hasil bahwa semua siswa/i telah mengetahui tentang demam, pengobatan demam, dan manfaat tumbuhan cep-cepan sebagai terapi adjuvan demam. Diharapkan setelah mengikuti penyuluhan ini, siswa/i MI Al Istianah dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diberikan kepada diri sendiri dan keluarga.
SENYAWA ALAMI DAUN BAWANG UNTUK DIABETES: PENDEKATAN IN SILICO TERHADAP PPAR-γ Hidayah, Himyatul; Ruswanto; Mindawati , Erisa; Amal, Surya; Farhamzah
Jurnal Buana Farma Vol. 5 No. 2 (2025): Jurnal Buana Farma : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jbf.v5i2.1466

Abstract

Leek leaves (Allium fistulosum L.) are plants that contain flavonoid compounds with diverse biological activity potential. This study aims to examine the stable interaction of the docking results between the PPAR-γ receptor complex structure and the best candidate flavonoid compounds in leek leaves as antidiabetic candidates. The method used in this study is quantitative and designed using molecular docking techniques based on computational molecular dynamics (MD), which simulates the dynamic behaviour of a molecular system as a function of time, treating each entity in the simulation box (protein, ligand, or water, if present) as flexible. The results of molecular docking on 16 onion leaf flavonoid compounds showed that hesperidin had the smallest Gibbs free energy (ΔG) of -10.0 kcal/mol, which is close to that of natural ligands. The RMSD and RMSF values are sufficiently stable. Hesperidin also has good pharmacokinetic properties and is non-toxic, thus meeting the criteria for drug-likeness as a potential oral drug candidate. These findings indicate the potential for developing flavonoid compounds, particularly hesperidin from onion leaves, as a candidate for an antidiabetic drug by inhibiting the PPARγ receptor. This study provides a foundation for further in vitro and in vivo studies to validate its biological activity.
ANALISIS MUTU KIMIA DAN FISIK TEH HERBAL DAUN JAMBLANG (Syzygium cumini (L.) Skeels) BERDASARKAN WAKTU DAN SUHU PENGERINGAN Hidayah, Himyatul; Amal, Surya; Mutiaraning Tyas, Fitri
Pharmacoscript Vol. 7 No. 1 (2024): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v7i1.1607

Abstract

Daun Jamblang (Syzygium cumini (L.) Skeels) merupakan salah satu tanaman obat yang berkhasiat sebagai antidiabetes. Penelitian ini secara umum untuk mengembangkan formulasi teh dari daun jamblang dengan penambahan daun stevia sebagai alternatif minuman fungsional bagi penderita diabetes. Tujuan penelitian ini untuk membuat teh herbal daun jamblang dan mengetahui standar mutunya. Analisis teh herbal daun Jamblang memakai rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dengan suhu pengeringan 50oC, 90oC, 110oC dan waktu pengeringan 110 menit; 130 menit; 150 menit. Hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis keragaman One Way ANOVA (Analysis of Variance) dengan taraf kepercayaan 95% kemudian di uji lanjutan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu dan waktu pengeringan dalam pembuatan teh herbal daun jamblang memberikan pengaruh nyata terhadap kadar air, kadar abu total, angka lempeng total, uji hedonik warna, aroma, dan rasa. Namun, tidak memberikan pengaruh nyata terhadap kadar abu larut dalam air dan kadar abu tidak larut asam. Teh herbal daun jamblang dengan penambahan stevia yang terpilih oleh panelis adalah perlakuan S3T2 (suhu pengeringan 110oC dengan waktu pengeringan 130 menit) berdasarkan dari parameter warna, aroma, dan rasa.