Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

EVALUASI PENGOBATAN BRONKODILATOR DAN KORTIKOSTEROID PADA PASIEN PPOK DI INSTALASI RAWAT INAP B RSUP FATMAWATI JAKARTA PERIODE JANUARI 2012 - JUNI 2013 Sugiharta, Sudrajat
SOCIAL CLINICAL PHARMACY INDONESIA JOURNAL Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/scpij.v1i1.309

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi pengobatan bronkodilator denganatautanpa kortikosteroid terhadap perubahan kadar PCO2dan PO2 arterial pasien PPOK di rawat inap B RSUP Fatmawati. Desain penelitian ini yaitu penelitian observasional analitik dengan pengambilan data dilakukan secara retrospektif dari rekam medik pasien dari tanggal 1 Januari 2012 hingga 29 Juni 2013.Data pasien yang diambil tercatat 113 pasien PPOK yang memenuhi kriteria inklusiuntukanalisisdeskriptifsedangkansejumlah47 pasien PPOK untuk analisis statistik.Terdapat perbedaan perubahan kadar PCO2 pada pasien yang hanya diberikan bronkodilator sebesar 13,41 mmHg (18,186), sedangkan pada pasien PPOK yang diberikan bronkodilator dan kortikosteroid menunjukan perbedaan perubahan PCO2 sebesar 9,778 mmHg (9,427), Perbedaan perubahan kadar PO2 pada pemberian bronkodilator sebesar 30,485 mmHg (26,07), perbedaan perubahan ini nampak lebih kecil dibandingkan pada pasien yang diberikan bronkodilator dan kortikosteroid dengan kadar PO2 sebesar 44,011 mmHg (29,112) namun secara statistik perbedaan kadar ini tidak menunjukan perbedaan yang bermakna. Penelitian menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan perubahan kadar PCO2 dan PO2yang tidak bermakna pada pasien yang mendapatkan pengobatan bronkodilator tanpa kortikosteroid dengan pasien yang mendapatkan pengobatan bronkodilator dengan kortikosteroid. Kata kunci: PPOK, Eksaserbasi akut, RSUP Fatmawati, PCO2, PO2, Kortikosteroid ABSTRACT This study was conducted to evaluate the bronchodilator with or without  corticosteroid treatment againts changes in levels of arterial PCO2 and PO2 in COPD patients that hospitalized in Fatmawati hospital.This study design is observational analytic study with retrospective data collection from medical records of patients from January 1, 2012 to June 29, 2013. Recorded patient data captured 113 COPD patients who met the inclusion criteria for the descriptive analysis, while a number of 47 patients with COPD for statistical analysis. There are difference changes in PCO2 levels in patients who given bronchodilators 13.41 mmHg (18.186), whereas in COPD patients were given bronchodilators and corticosteroids showed a difference changePCO2of 9.778 mmHg  (9.427), difference changes in levels of PO2 in treatment of a bronchodilator was 30.485 mmHg (26.07), this difference change seems smaller than in patients given bronchodilators and corticosteroids with PO2 levels of 44.011 mmHg (29.112) but in statistically showed no significant difference. The study concluded that there were no significant differences levels of PCO2 and PO2 changesin patients receiving bronchodilator treatment alone with patients receiving bronchodilator treatment with corticosteroids. Key word: COPD, acute exacerbations, Fatmawati hospital, PCO2, PO2, Corticosteroid
Komponen Senyawa Aktif dan Toksisitas Akut dari Ekstrak Etanol Batang Kangkong Pagar Fikayuniar, Lia; Arfania, Maya; Sugiharta, Sudrajat; Agustin, Alisya Nabila; Abriyani, Ermi
Jurnal Farmasetis Vol 13 No 1 (2024): Jurnal Farmasetis: Februari 2024
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/far.v13i1.2022

Abstract

Tumbuhan kangkung pagar, Ipomea carnea, Jacq., memiliki potensi sebagai antioksidan, antidiabetes, antiinflamasi, antimikroba, penyembuh luka, aktivitas antijamur, aktivitas kardiovaskular, efek embrotoksik, aktivitas penghambat dan aktivitas hepatoprotektif. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui komponen senyawa aktif yang terdapat pada ekstrak etanol batang (EEB) kangkong pagar. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu ekstraksi dengan maserasi memakai pelarut etanol 70%, penentuan kompenen senyawa aktif secara skrining fitokimia, kemudian pemakaian ekstrak etanol batang kangkong pagar dalam uji taksisitas akut terhadap 5 kelompok tikus putih galur wistar diberikan p.o dosis 500, 1000, 2000, dan 5000 mg/kg selama 14 hari. Analisa statistika menggunakan aplikasi AatBio dalam penentukan LD₅₀ terhadap variansi dosis yang dipakai. Dari hasil ekstrak kental yang didapatkan, dihasilkan rendemen sebanyak 7,795%. Hasil penentuan komponen senyawa aktif dari ekstrak etanol batang kangkong pagar adalah alkaloid, tannin, flavonoid dan kuinon. Hasil dari uji toksisitas akut terhadap hewan uji tikus putih galur Wistar didapatkan nilai LD50 -nya adalah 500mg/kg yang tergolong dalam toksisitas sedang.
PENGEMBANGAN SEDIAAN BODY LOTION EKSTRAK ETANOL BUNGA TELANG (Clitoria ternatea L.) Sugiharta, Sudrajat; Septiani, Putri; Fikayuniar, Lia
Jurnal Buana Farma Vol. 4 No. 4 (2024): Jurnal Buana Farma : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jbf.v4i4.1231

Abstract

An alternative to synthetic ingredients with a focus on reducing the sticky effect upon application. Given the belief in natural ingredients being safer than synthetic chemicals, this body lotion was designed to utilise the antioxidant potential of telang flower. This study aims to develop a body lotion based on telang flower extract (Clitoria ternatea L.). This study used a quasi-experimental laboratory method with a completely randomised design (CRD) with a 3 x 2 factorial pattern, testing variations in the concentration of stearic acid (2.5%, 5.0%, 7.5%) and liquid paraffin (5.0%, 15%) on the quality of the Body lotion formulation. Organoleptic test results showed that all Body lotion formulas had a characteristic aroma and colour of bay flower, with varying colours depending on the concentration of ingredients. Homogeneity test showed that all formulas were homogeneous without coarse particles. The pH, viscosity, adhesion, and spreadability parameters of the Body lotion met the requirements of good cosmetics, with pH values between 6.68-7.47, viscosity between 2033-2459 cps, adhesion between 22-43 seconds, and spreadability between 5-6.9 cm. The acceptability test showed that all panelists liked the colour, aroma, and texture of the body lotion, and did not feel the sticky effect after application. This study concludes that variations in the concentration of stearic acid and liquid paraffin affect the quality of Body lotion, with the optimal formulation being able to reduce the sticky effect and increase the comfort of use on the skin.
JAMU GO INTERNATIONAL: SELEKSI TANAMAN BERKHASIAT, PENGOLAHAN, DAN POTENSI JAMU SEBAGAI PHARMAPRENEUSHIP Sugiharta, Sudrajat; Sri Gunarti, Neni; Hari Kusumawati, Anggun; Frianto, Dedy; Amal, Surya; Ridwanulah, Dadan
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 7: Desember 2024
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jamu merupakan obat tradisional Indonesia yang terbuat dari rempah-rempah, akar, daun, dan tumbuhan lainnya, terkenal dengan manfaat kesehatan dan telah digunakan sejak zaman dahulu. Jamu juga berperan penting dalam ekonomi, melibatkan banyak orang dan mendukung perekonomian lokal. Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan obat tradisional dengan banyaknya tumbuhan yang dapat dimanfaatkan Workshop ini dirancang untuk mencapai hasil yang diinginkan, yaitu menumbuhkan semangat kewirausahaan di kalangan peserta di bidang pharmapreneurship. Fakultas Farmasi UBP Karawng dan UniSHAMS Malaysia mengadakan PkM mengenai pengenalan jamu secara global dan peluangnya sebagai komoditas pharmapreneur. Sasaran pengabdian masyarakat ini yaitu masyarakat internasional agar jamu dapat dikenal secara global sehingga manfaatnya dapat lebih luas dirasakan. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa workshop mengenai Jamu Go International, Seleksi Tanaman Berkhasiat Jamu, Pengolahan, dan Potensi Jamu Sebagai Pharmapreneuship ini berhasil dilaksanakan, dimana kegiatan ini sebagai salah satu langkah untuk memperkenalkan jamu kepada masyarakat global sebagai warisan Dunia tak Benda Indonesia.
Edukasi Pengenalan Dan Peran Senyawa Kimia Dalam Rimpang Curcuma Untuk Meningkatkan Kesehatan Masyarakat Fikayuniar, Lia; Sri Wahyuningsih, Eko; Abriyani, Ermi; Sugiharta, Sudrajat; Sri Gunarti, Neni; Agustina, Putri
Jurnal Adiguna Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 2 (2025): Jurnal Adiguna Pengabdian Masyarakat Januari 2025
Publisher : Universitas Bhakti Kencana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70410/japm.v1i2.20

Abstract

Tanaman Obat di Indonesia sangatlah banyak jenisnya. Seperti jenis-jenis Curcuma terdapat 51 genus dan 1200 spesies tumbuhan yang termasuk ke dalam familia Zingiberaceae. Hanya saja mengenai kandungan senyawa aktifnya yang terkait dengan peranan dalam kehidupan sehari-hari masih terbatas. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai kandungan senyawa kimia yang terdapat pada beberapa jenis rimpang Curcuma dan manfaatnya bagi kesehatan. Dalam program pengabdian kepada masyarakat ini, kami melibatkan siswa/i SMK Wirasaba dan SMAN 2 Karawang melalui penyuluhan dan edukasi tentang kandungan senyawa aktif, dan pemanfaatan rimpang Curcuma, seperti Curcuma zedoaria, dan Curcuma heyneana Val.et van Zijp. Metodologi yang diterapkan mencakup presentasi, diskusi interaktif, serta memberikan leaflet. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa peserta sangat antusias untuk menerapkan pengetahuan baru mengenai manfaat senyawa aktif, seperti curcumin, minyak atsiri, dan flavonoid yang ada dalam rimpang tersebut. Melalui pengabdian ini, dapat menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman tentang manfaat kesehatan dan peran kimia Curcuma, serta peningkatan minat dalam menciptakan produk kesehatan yang bersumber dari lokal dan akses yang lebih baik ke informasi yang relevan, menyoroti potensinya untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
PENGEMBANGAN DAN UJI AKSEPTABILITAS FORMULA “BELIWUH” PLESTER DEMAM HIDROGEL GUNA ULANG BERBAHAN TANAMAN BELIMBING WULUH (Averrhoa Bilimbi L.) Sugiharta, Sudrajat; Mudrikah, Siti; Mursal, Iin Lidia Putama; Rahma, Suci; Nisa, Shabrina Zahratun; Zahro, Putri Latifah Nur; Hermawan, Ghifari Hanif
Jurnal Buana Farma Vol. 5 No. 2 (2025): Jurnal Buana Farma : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jbf.v5i2.1522

Abstract

Fever is commonly managed using conventional oral medications, however, compresses remain a widely preferred adjunctive therapy. Most commercially available compresses are single-use, making them economically inefficient. Averrhoa bilimbi L. (bilimbi) possesses known antipyretic activity and contains bioactive compounds such as alkaloids, flavonoids, and saponins, which have potential as natural antipyretic agents. This study aimed to develop an optimal formulation based on varying concentrations of PVP K-30 and potassium chloride (KCl), and to evaluate the quality of bilimbi-based hydrogel and hydrogel plaster formulations that are reusable, stable, comfortable to use, and have minimal side effects. An experimental design was employed to prepare three hydrogel plaster formulations using different concentrations of PVP K-30 and KCl. The formulations were evaluated for organoleptic properties, homogeneity, adhesiveness, pH, gel fraction, swelling index, viscosity, thickness, moisture absorption, folding endurance, weight uniformity, and acceptability. All formulations met established quality standards for hydrogel and hydrogel plasters. The resulting plasters exhibited a solid gel consistency, green coloration, and a distinctive green tea scent, with safe pH values ranging from 4.2 to 6.5. The P4K2.5 formulation demonstrated the most stable viscosity (16,575.3 cP), while P4.5K3.5 was identified as the most optimal overall. P3.5K1 was most preferred in terms of color; P4K2.5 and P4.5K3.5 in aroma; and P3.5K1 and P4.5K3.5 in texture. After five hours of use, participants strongly favored P4K2.5 and P4.5K3.5. Notably, P4.5K3.5 also provided the highest cooling sensation after refrigeration and is recommended as a promising candidate for a reusable hydrogel plaster formulation for fever therapy.