Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA SUPERVISI KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOTIVASI BERPRESTASI, DAN KINERJA GURU SMKN DI KOTA BIMA Relly Prihatin, Relly Prihatin
Fitrah Vol 8 No 1 (2017)
Publisher : STIT Sunan Giri Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.938 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk  mengkaji  bagaimana hubungan antara supervisi kepala sekolah, iklim sekolah, motivasi berprestasi dengan kinerja guru yang ada di SMKN se Kota Bima. Metode penelitian adalah deskriptif korelasional. Sampel penelitian terdiri dari 120 orang guru dan 120 orang siswa yang ditentukan dengan teknik proportionate stratified random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner skala likert. Data yang terkumpul dianalisis dengan teknik analisis deskriptif dan analisis iferensial dengan menggunakan alat bantu aplikasi SPSS. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil supervisi kepala sekolah, iklim sekolah dan motivasi berprestasi secara bersama-sama berkorelasi dengan kinerja guru dengan tingkat hubungan yang  cukup  kuat. Bentuk hubungan antara keempat variabel ditunjukan dengan persamaan regresi Y = 1.568 + 0.142X1 + 0.416X2 + 0.085X3.  
KONSEP DASAR IPA BERBASIS STEM PJBL PADA KETERCAPAIAN DOMAIN AFEKTIF MAHASISWA PGMI STIT SUNAN GIRI BIMA Prihatin, Relly
Fashluna: Jurnal Pendidikan Dasar dan Keguruan Vol 1 No 01 (2020)
Publisher : Prodi PGMI STIT Sunan Giri Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.282 KB) | DOI: 10.47625/fashluna.v1i01.214

Abstract

This study aims to describe the effect of learning the basic concepts of science-based STEM in the affective domain on student achievement of PGMI. STEM-based education is a new education concept. STEM is not only have meaning as strengthening educational praxis in fields of STEM separately, but rather to develop an educational approach to the problems solving in daily life, and also about attitude, motivation, responsibility for the task, collaboration, etc. Affective Domain is an important domain that should be raised because they relate to the experiences of learners in the learning environment. Method of this study uses a qualitative approach with classroom action research (CAR). The results of the study in the first cycle resulted the scores for each stage was 80% in average with students’ lowest score of 60 and 45. In the second cycle score increases become very good about 90% with students’ highest score was 85 and the lowest score was 75.
HUBUNGAN ANTARA SUPERVISI KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH, MOTIVASI BERPRESTASI, DAN KINERJA GURU SMKN DI KOTA BIMA Relly Prihatin
Fitrah Vol 8 No 1 (2017)
Publisher : Prodi PAI STIT Sunan Giri Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47625/fitrah.v8i1.165

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana hubungan antara supervisi kepala sekolah, iklim sekolah, motivasi berprestasi dengan kinerja guru yang ada di SMKN se Kota Bima. Metode penelitian adalah deskriptif korelasional. Sampel penelitian terdiri dari 120 orang guru dan 120 orang siswa yang ditentukan dengan teknik proportionate stratified random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner skala likert. Data yang terkumpul dianalisis dengan teknik analisis deskriptif dan analisis iferensial dengan menggunakan alat bantu aplikasi SPSS. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil supervisi kepala sekolah, iklim sekolah dan motivasi berprestasi secara bersama-sama berkorelasi dengan kinerja guru dengan tingkat hubungan yang cukup kuat. Bentuk hubungan antara keempat variabel ditunjukan dengan persamaan regresi Y = 1.568 + 0.142X1 + 0.416X2 + 0.085X3.
KONSEP DASAR IPA BERBASIS STEM PJBL PADA KETERCAPAIAN DOMAIN AFEKTIF MAHASISWA PGMI STIT SUNAN GIRI BIMA Relly Prihatin
FASHLUNA Vol 1 No 01 (2020)
Publisher : Prodi PGMI STIT Sunan Giri Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.282 KB) | DOI: 10.47625/fashluna.v1i01.214

Abstract

This study aims to describe the effect of learning the basic concepts of science-based STEM in the affective domain on student achievement of PGMI. STEM-based education is a new education concept. STEM is not only have meaning as strengthening educational praxis in fields of STEM separately, but rather to develop an educational approach to the problems solving in daily life, and also about attitude, motivation, responsibility for the task, collaboration, etc. Affective Domain is an important domain that should be raised because they relate to the experiences of learners in the learning environment. Method of this study uses a qualitative approach with classroom action research (CAR). The results of the study in the first cycle resulted the scores for each stage was 80% in average with students’ lowest score of 60 and 45. In the second cycle score increases become very good about 90% with students’ highest score was 85 and the lowest score was 75.
Mengukur Kemampuan Pembelajaran Melalui Penggunaan Media Video Animasi Budi Tri Cahyono; Suparmi Suparmi; Relly Prihatin; Fatma Sukmawati; Eka Budhi Santosa
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 12, No 04 (2023): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v12i04.5008

Abstract

Pembelajaran yang dilakukan secara manual akan membentuk pemahaman secara abstrak, dimana persepsi penjelasan menurut pemahaman secara pribadi. Pemanfaatan media pembelajaran yang berbasis teknologi digital mutlak diperlukan untuk meningkatkan pemahaman pembelajaran secara visual dan akan menghasilkan pemahaman yang sama dan dapat dilakukan penjelasan berulang. Metode yang digunakan dalam penelitian dengan melakukan uji coba produk, pengembangan produk dan implementasi produk. Penelitian ini diawali dari model pembelajaran dilakukan secara manual, kemudian ditambahkan penggunaan teknologi digital dengan memanfaatkan media audio visual dalam menyampaikan pembelajaran. Tantangan utama adalah mengupgrade kemampuan digital untuk menguasai infrastruktur teknologi digital dan menyampaikan secara benar. Siklus yang dilakukan sebanyak 2 tahap dengan mengoptimalkan pendidik yang berada di Kelompok Kerja Guru Gugus Laweyan sebagai responden. Tahap I pendidik masih kurang percaya diri dalam melakukan: 1. analisis media pembelajaran yang digunakan, 2. membuat desain media pembelajaran yang digunakan, 3. membuat media pembelajaran berbentuk audio visual animasi. 4. melaksanakan menyampaikan materi media pembelajaran, 5. melaksanakan evaluasi dari hasil pembelajaran. Hasil yang diperoleh yaitu 98% pendidik merespon model pembelajaran media audio visual animasi dengan baik, sehingga pada tahap ke II responden melakukan hal yang sama, respon yang diperoleh, responden memberikan apresiasi dengan baik. 
Mengukur Kemampuan Pembelajaran Melalui Penggunaan Media Video Animasi Budi Tri Cahyono; Suparmi Suparmi; Relly Prihatin; Fatma Sukmawati; Eka Budhi Santosa
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 12 No. 04 (2023): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v12i04.5008

Abstract

Pembelajaran yang dilakukan secara manual akan membentuk pemahaman secara abstrak, dimana persepsi penjelasan menurut pemahaman secara pribadi. Pemanfaatan media pembelajaran yang berbasis teknologi digital mutlak diperlukan untuk meningkatkan pemahaman pembelajaran secara visual dan akan menghasilkan pemahaman yang sama dan dapat dilakukan penjelasan berulang. Metode yang digunakan dalam penelitian dengan melakukan uji coba produk, pengembangan produk dan implementasi produk. Penelitian ini diawali dari model pembelajaran dilakukan secara manual, kemudian ditambahkan penggunaan teknologi digital dengan memanfaatkan media audio visual dalam menyampaikan pembelajaran. Tantangan utama adalah mengupgrade kemampuan digital untuk menguasai infrastruktur teknologi digital dan menyampaikan secara benar. Siklus yang dilakukan sebanyak 2 tahap dengan mengoptimalkan pendidik yang berada di Kelompok Kerja Guru Gugus Laweyan sebagai responden. Tahap I pendidik masih kurang percaya diri dalam melakukan: 1. analisis media pembelajaran yang digunakan, 2. membuat desain media pembelajaran yang digunakan, 3. membuat media pembelajaran berbentuk audio visual animasi. 4. melaksanakan menyampaikan materi media pembelajaran, 5. melaksanakan evaluasi dari hasil pembelajaran. Hasil yang diperoleh yaitu 98% pendidik merespon model pembelajaran media audio visual animasi dengan baik, sehingga pada tahap ke II responden melakukan hal yang sama, respon yang diperoleh, responden memberikan apresiasi dengan baik. 
Development of Authentic Assessment with Project Based Learning Approach in Primary School Students Cahyono, Budi Tri; Prihatin, Relly; Suparmi, Suparmi; Sukmawati, Fatma; Santosa, Eka Budhi
QALAMUNA: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama Vol 15 No 1 (2023): Qalamuna - Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah Program Pascasarjana IAI Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/qalamuna.v15i1.3987

Abstract

This research is a research on the development of authentic assessment instruments. The types of data used in this study are quantitative and qualitative data. Quantitative data comes from scores of assessment experts, learning experts, and practitioners. Qualitative data includes comments and suggestions for product improvements from assessment experts, learning experts, and practitioners. The products produced in this research and development are in the form of Project Task Books and Authentic Assessment Instruments on Project-Based Learning Theme 8. The Project Project, Project Book product, refers to the Authentic Assessment Instrument on Project-Based Learning. The Project Task Book is used in Theme 8 Subtheme 3. Students must complete two project assignments. The results of the product feasibility test show that the Project Task Book is very feasible to implement. First, feasibility is assessed from content validity of 87%, construct validity of 87%, and practicality of 78%. The Authentic Assessment Instrument product on Project-Based Learning Theme 8 refers to three feasibility aspects. First, the feasibility of the guideline target is 83%. Second, the feasibility of the content of the guidelines is 88%. Third, the feasibility of the code of practice is 75%. This product can be an alternative for teachers to assess students' abilities in project assignments. Teachers can use this assessment instrument product more creatively and innovatively, for example, by designing project assignments according to the region. This product can be disseminated in teacher competence, educational journals, and social media.
The Effect of PJBL and IBL on the Learning Independence of Vocational School Students Prihatin, Relly; Sukmawati , Fatma; Cahyono, Budi Tri; Santosa, Eka Budho; Juwita, Ratna; Suparmi
Tafkir: Interdisciplinary Journal of Islamic Education Vol. 5 No. 4 (2024): Integrative Islamic Education
Publisher : Pascasarjana Pendidikan Agama Islam Institut KH. Abdul Chalim Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31538/tijie.v5i4.1171

Abstract

The influence of Project Based Learning (PJBL) and Inquiry-Based Learning (IBL) learning models on students' learning independence at SMK Solo. PJBL and IBL were chosen as innovative and student-centred learning models, focusing on increasing students' independence and active involvement in the learning process. Based on the results of data analysis, it was found that PJBL provided a significant increase in student independence, with an average pre-test score of 44.01, increasing to 70.38 in the post-test. Meanwhile, students who took IBL experienced an increase from 46.85 to 59.77. The t-test showed a significant difference between the pre-test and post-test with a significance value of 0.000 (sig <0.05), indicating that both learning models contributed positively to increasing student independence. The results of the multivariate analysis supported this finding, with an F value of 3.052 and a significance of 0.018 (sig <0.05), indicating that PJBL was more effective than IBL in increasing independence. However, in the aspect of student creativity, no significant difference was found between the two models, with a significance value of 0.157 (sig > 0.05). In conclusion, PJBL is superior in encouraging student independence compared to IBL, and the results of this study provide important recommendations for educators to prioritize PJBL in the context of learning that focuses on developing student independence in vocational schools.
- Implementation of Project Based Learning Model in Vocational High School: A systematic Literature Review Suparmi Suparmi; Fatma Sukmawati; Budi Tri Cahyono; Eka Budhi Santoso; Relly Prihatin; Ratna Juwita
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 10 No 12 (2024): December
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v10i12.8847

Abstract

This research aims to provide a comprehensive overview of the implementation of project-based learning in Vocational High Schools (VHS). The PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analysis) was used as the method. The research results show that first, PjBL in Indonesia vocational high schools and abroad has an impact on student interest and motivation also students' learning outcomes in various aspects; second, the flexibility of the model consists of time in the classroom and time outside the classroom; third, teacher’s main roles are design the instruction, media selected, and facilitate students in learning with measuring the extent of students' understanding; fourth, model, media, and strategies, there are various activities can be integrated into Project Based Learning; Fifth, Model can be applied in various vocational fields. Benefits, challenges, and recommendations for further research are also provided.
Persepsi Peserta Didik Tentang Efektivitas Komunikasi Pembelajaran dan Selera Humor Pada Pembelajaran Daring Wibawanto, Hilmawan; Prihatin, Relly
Indonesian Journal of Learning and Instructional Innovation Vol 1 No 02 (2023): Indonesian Journal of Learning and Instructional Innovation: December
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/ijolii.v1i02.1147

Abstract

Evolusi di bidang teknologi pendidikan memicu transisi dari metode pembelajaran tradisional ke pembelajaran daring. Hal ini mendorong guru berinovasi dalam menciptakan proses pembelaajran yang efektif. Guru menghadapi tantangan dalam memanfaatkan teknologi dan melakukan komunikasi pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas komunikasi pembelajaran dan selera humor pada pembelajaran daring. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan kuesioner untuk pengumpulan data. Responden merupakan peserta didik kelas XII Sekolah Menengah Kejuruan yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Analisis data penelitian menggunakan teknik deskriptif dengan grafik untuk penyajian data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi pembelajaran dengan metode diskusi atau sharing secara efektif dapat meningkatkan keterampilan sosial peserta didik. Selipan humor pada proses pembelajaran juga secara efektif dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik saat pembelajaran daring. Guru perlu terus berinovasi dan kreatif dalam memanfaatkan teknologi yang ada, serta menerapkan komunikasi pembelajaran daring yang optimal.