Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

DESAIN BOKS BAYI MULTIFUNGSI Shyafary, Darius; Andansari, Dita; Putri, Mega Rahmanita
JURNAL KREATIF: DESAIN PRODUK INDUSTRI DAN ARSITEKTUR Vol 1 No 2 (2014): Volume 1, No.2, April 2014
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

For babies, beds have enormous benefits for growth and development. One of the business so the baby can get the maximum comfort to achieve quality sleep is by using the cribs. However, baby cribs on the market of Indonesia, as we all know the average can only be used when infants aged 0 to 1 year only. Objectives to be achieved in the manufacture of multifunctional crib is helping reduce waste to purchase a bed for the baby. This multifunctional crib not only survive until the baby is one year old, but able to work until the child is 12 years old (elementary school graduation). With a design method that has been done such as data collection, data analysis, concept design, design alternatives, development of alternative design was chosen, and the final design, the proposed design isexpected to provide input to the relevant parties to complete the facilities at the crib, as well as to improve the efficiency and resale value. The results of the analysis that has been done is, to use a form of the Bauhaus design style, where the style of this design concept “form follow function”. Because the shape of this crib adjusts to the functionality of the product itself. This concept is used to emphasize that the crib products which usually can only be used as a crib, but the product “Multifunction Baby Boks” is after is no longer used as a bed to change its function into desks and chairs. For color, this product uses pattern/color combination complementary, the color purple, and yellow and use a monochromatic color scheme to make it look more aesthetically pleasing. The material used in this product is multiplex. Bagi bayi, tidur memiliki manfaat yang sangat besar untuk tumbuh kembangnya. Salah satu usaha agar bayi bisa mendapat kenyamanan secara maksimal untuk mencapai tidur yang berkualitas yaitu dengan menggunakan boks bayi. Namun, boks bayi yang beredar di pasaran Indonesia, seperti yang kita ketahui rata-rata hanya dapat digunakan saat bayi berumur 0 hingga 1 tahun saja. Tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan boks bayi multifungsi ini adalah membantu mengurangi pemborosan terhadap pembelian tempat tidur untuk bayi. Boks bayi multifungsi ini tidak hanya bertahan hingga bayi berusia satu tahun saja, namun dapat berfungsi hingga si anak berusia 12 tahun (lulus Sekolah Dasar). Dengan metode perancangan yang sudah dilakukan diantaranya pengumpulan data, analisis data, konsep desain, alternatif desain, pengembangan desain dari alternatif terpilih, serta desain akhir, diharapkan usulan desain ini dapat memberikan masukan bagi pihak-pihak yang terkait untuk melengkapi fasilitas-fasilitas pada boks bayi, serta untuk meningkatkan nilai efisiensi dan nilai jualnya. Hasil dari analisis yang telah dilakukan adalah, untuk bentuk menggunakan gaya desain Bauhaus, dimana gaya desain ini berkonsep “form follow function”. Konsep ini digunakan untuk menekankan bahwa produk “Boks Bayi Multifungsi” ini setelah tidak lagi digunakan sebagai tempat tidur dapat berubah fungsinya menjadi meja dan kursi belajar. Untuk warna, produk ini menggunakan pola/kombinasi warna komplementer, yaitu warna ungu dan kuning serta menggunakan skema warnamonokromatik agar terlihat lebih estetis. Material yang digunakan pada produk ini adalah multiplek.
PENGEMBANGAN APLIKASI MATERIAL LIMBAH PELEPAH KELAPA SAWIT UNTUK PRODUK AKSESORIS INTERIOR Rachmawati, Al Issya Suci; Andansari, Dita
JURNAL KREATIF: DESAIN PRODUK INDUSTRI DAN ARSITEKTUR Vol 8 No 1 (2020): Volume 8, No. 1, Oktober 2020
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/jkdpia.v8i1.114

Abstract

Tanaman kelapa sawit merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang menduduki posisi penting dalam sektor pertanian dan sektor perkebunan terutama di daerah Provinsi Kalimantan Timur. Sejalan dengan semakin meningkatnya produksi kelapa sawit dari tahun ke tahun, di sisi lain akan terjadi pula peningkatan volume limbahnya. Sebelumnya, telah dilakukan penelitian terhadap limbah pelepah kelapa sawit yang dapat dijadikan sebagai material utama dalam pembuatan produk fungsional seperti produk pewadahan, lampu dan juga kerai yang melalui proses ditenun. Belum dilakukan pengembangan dengan proses yang lain seperti dianyam. Penelitiaan kali ini mengembangkan material limbah pelepah kelapa sawit dengan cara dianyam. Metode perancangan yang dilakukan yaitu melakukan pengumpulan data, analisa data, menentukan konsep desain, membuat desain alternatif, mengembangkan desain alternatif, hingga desain akhir. Eksplorasi lanjutan terhadap limbah pelepah kelapa sawit dengan cara dianyam ini membuka peluang untuk mengembangkan dan mengeksplorasi lebih jauh terhadap limbah pelepah kelapa sawit menjadi sebuah produk fungsional yang memiliki nilai jual. Ekplorasi dilakukan untuk mengetahui kemampuan limbah yang awalnya hanya bisa ditenun, maka kini setelah dilakukan ekplorasi diketahui bahwa limbah juga dapat dianyam dengan beberapa pola tertentu, mulai dari pola sederhana dan juga pola melingkar.
Training on the use of corn sheller machine in Kutai Lama Village, Kutai Kartanegara Andansari, Dita; Sihombing, Ruspita
Community Empowerment Vol 6 No 9 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/ce.5970

Abstract

The corn sheller machine used by the Kutai Lama Village farmer group produces corn cobs that are cut or crushed, so it cannot be used as a medium for making mushrooms and worms. To solve this problem, the team developed a corn sheller machine and trained farmer groups to use the product. In this activity, two corn shelling machines were handed over and given training on how to use a corn sheller machine which is equipped with a 'belt cover' as a safety and added with a 'guide tool' so that the corn kernels do not spill. In addition, the machine is proven to increase the productivity of corn shelling activities. When compared with the manual method, the productivity increases to 4800%.
Peningkatan Kemampuan Sketsa Manual bagi Mahasiswa dan Alumni Prodi Desain Produk Kayu Dan Serat Andansari, Dita; Syhafary, Darius
Jurnal ETAM Vol. 4 No. 2 (2024): JUNE
Publisher : Politeknik Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/etam.v4i2.1017

Abstract

Dalam proses desain yang terdiri dari desain awal, pengembangan desain dan desain akhir, terdapat salah satu tahapan yang sangat penting bagi seorang desainer. Tahapan tersebut adalah sketsa alternatif desain, yang terdapat pada proses pengembangan desain. Permasalahan yang sering dihadapi oleh mahasiswa Program Studi Desain Produk Kayu dan Serat, Politeknik Negeri Samarinda adalah kurangnya waktu untuk melatih kemampuan sketsa manual dalam perkuliahan karena padatnya tugas praktek di mata kuliah yang lain, sehingga sketsa desain pada mata kuliah inti yaitu desain produk 1,2,3,4 dan tugas akhir seringkali pada bab sketsa alternatif desain kurang maksimal hasilnya. Tujuan dari kegiatan pelatihan kali ini adalah untuk meningkatkan kemampuan sketsa manual mahasiswa dan sekaligus alumni Prodi Desain Produk Kayu dan Serat,Politeknik Negeri Samarinda, di luar jam mata kuliah. Adapun metode yang digunakan adalah metode ceramah dan demonstrasi secara online. Hasil yang didapatkan adalah mahasiswa sangat antusias dalam mengikuti workshop, terutama ketika narasumber yang membantu memberikan demonstrasi sketsa adalah senior desainer di PT Faber Castell Indonesia. Kesimpulan yang didapat dari kegiatan ini adalah pilihan narasumber dan metode pembelajaran penting untuk meningkatkan minat dari peserta kegiatan.
Pelatihan Desain Kemasan dan Perhitungan Harga Jual untuk Produk UMKM Desa Salo Palai Cahyadi, Dwi; Azizah, Amiril; Andansari, Dita; Wulaningrum, Ratna; Arifin, Zainal; Diah, Ahyar M.; Irawan, Dedy; Utomo, Karyo Budi; Suparno, Suparno; Keliwar, Said
Jurnal ETAM Vol. 5 No. 1 (2025): FEBRUARY
Publisher : Politeknik Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/etam.v5i1.1204

Abstract

Salo Palai Village is one of the villages in Kutai Kartanegara Regency, East Kalimantan. Salo Palai Village has several garden products such as pepper and other processed garden products such as banana chips, fruit syrup and so on. With garden products and processed garden products, this village has the potential to be able to develop the welfare of its community through MSMEs from several of these products. As an MSME business that continues to grow, good packaging and calculating the selling price of MSME products are things that should be considered in attracting and introducing their products to consumers in order to increase the value and number of sales of their products. By conducting lecture methods and direct training to participants, it will have a direct impact on them on how to design good packaging and promotions for MSMEs. Thus, community service activities in the field of design and promotion through financial calculations for product sales are expected to be an effort to provide an understanding of the importance of increasing sales value.
Batik MSME Acceptance Model for Technology in Jbatik Application in East Kalimantan, Indonesia Andansari, Dita; Shyafary, Darius; Bhakti, Sekta Lonir Oscarini Wati; Nazam, R.A. Kartini
Journal of Civil Engineering, Planning and Design Vol 1, No 2 (2022): November
Publisher : Faculty of Civil Engeneering and Planning - ITATS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.jcepd.2022.v1i2.3666

Abstract

.  The sub-sector of the creative industry that gives the hugest contribution to the national GDP is the handicraft subsector, followed by the fashion subsector and next is the advertising subsector. Batik handicrafts in East Kalimantan have also been developed into fashion products by starting to hold many fashion events, one of which is made from batik so that batik in East Kalimantan is very potential because, in addition to being included in the handicraft subsector, it is also classified as a fashion subsector where the two subsectors are included in the top three creative industry sub-sectors contributing to national GDP.  Of the several technologies made as a form of process innovation for the batik process, the easiest one to be applied is the use of software to design batik motifs considering that the price is affordable compared to equipment for other stages in the batik process. The development of batik including the use of software technology to make batik motif designs first developed in Java in accordance with the history of batik that batik is indeed a tradition of living on the island of Java. Thus, the development of its innovation outside Java is not as fast as in Java, including in the use of technology as the use of software to design batik motifs. With the background mentioned above, it is necessary to conduct research on the batik MSME acceptance model for technology in the batik application in East Kalimantan, Indonesia.  The methods used were a validity test, reliability test, and Spearman rank correlation test. The result was that the correlation between Perceived Usefulness and the Actual System Use variable had a strong relationship level because the value was 0.859 as well as Perceived Ease of Use with the Actual System Use variable. In addition, both correlation values had a two-asterisk sign so that the value was significant, or in other words, there was a positive and significant relationship between the Perceived Usefulness variable and the Actual System Use variable and also the Perceived Ease of Use with the Actual System Use variable.
Upaya Menambah Keterampilan bagi Cleaning Service melalui Kegiatan Pelatihan Limbah Serbuk Kayu Soeprapto, Etwin Fibrianie; Andansari, Dita; Hidayanto, Andi Farid
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 1.1 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN) SPECIAL ISSUE
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v6i1.1.5166

Abstract

Kebersihan sebuah kampus mencerminkan upaya lembaga pendidikan tinggi tersebut dalam menciptakan suasana kerja dan belajar nyaman dan menyenangkan baik bagi dosen maupun bagi mahasiswa. cleaning service Politeknik Negeri Samarinda (Polnes)dalam kesehariannya tidak bekerja sepanjang waktu, terdapat waktu senggang dikarenakan sistem kerja shift. Kurangnya edukasi dan informasi tentang peluang kegiatan yang dapat dikerjakan dengan mudah dan murah membuat para pekerja hanya bekerja saat jam kerja dan selebihnya duduk produk menunggu waktu selesai bekerja. Hal tersebut menjadi permasalahan bagi cleaning service, sehingga diperlukan suatu kegiatan yang dapat membekali pekerja perempuan tersebut dengan pengetahuan baru agar dapat menciptakan peluang usaha. Di Polnes terdapat prodi yang kesehariannya mengolah produk berbahan kayu jati belanda, sehingga menghasilkan limbah serbuk kayu yang terbuang begitu saja. Limbah serbuk kayu jati belanda ini dapat diolah menjadi produk bernilai jual. Hal tersebut memungkinkan cleaning service menambah penghasilan tanpa harus mengganggu tugas utama mereka bahkan dapat dilakukan sejalan dengan pekerjaan sebagai tenaga cleaning service. Melalui metode SEPV (Sosialisasi- Edukasi-Praktik-Evaluasi) dilakukan pelatihan pengolahan serbuk kayu. Dari pelatihan ini nantinya diharapkan mampu menciptakan tambahan penghasilan diluar tugas pokok. Hasil dari pelatihan ini secara rata-rata terdapat peningkatan kemampuan cleaning service dalam pengolahan serbuk kayu menjadi produk bernilai jual.
SOSIALISASI PRODUK PANGAN CRACKERS “CANGTUK” BERBAHAN KACANG HIJAU DAN DAUN KATUK SEBAGAI PANGAN BERGIZI PENCEGAHAN STUNTING PADA BALITA DI DAERAH PONCOGATI Fauziah, Riska Rian; Aini, Redita Shafiva; Kamalia, Lufiy; Andansari, Dita; Nurhaliza, Nadia Siti; Adilia, Rika
Jurnal Hasil Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Jember Vol 2 No 2 (2023): Jurnal Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Jember
Publisher : LP2M Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jpmunej.v2i2.650

Abstract

Stunting (balita pendek) merupakan gangguan tumbuh kembang yang sering dialami anak akibat gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai. Kabupaten Bondowoso merupakan salah satu daerah yang terdampak khususnya di Desa Poncogati. Pencegahan stunting salah satunya dapat dilakukan dengan pemberian pangan bergizi. Pengembangan pangan bergizi yang dilakukan berupa crackers berbahan dasar kacang hijau dan daun katuk yang selanjutnya disebut crackers Cangtuk ditujukan untuk upaya pencegahan dan mengurangi kasus stunting yang terjadi di desa Poncogati. Kandungan gizi dari crackers Cangtuk yang terdiri dari protein 9,41%; lemak 26,61%, karbohidrat 49,36% serta mineral sebesar 2,06% diharapkan mampu mengurangi dan mencegah kasus stunting di Desa Poncogati. Kegiatan pengabdian dilakukan dengan memberikan sosialisasi terkait stunting dan pencegahannya dilanjutkan dengan pengenalan produk crackers Cangtuk bagi balita dan ibu hamil sebagai upaya pencegahan stunting.
Gen Z's Passion for Apparel Products in East Kalimantan, Indonesia Andansari, Dita; Shyafary, Darius; Bhakti, Sektalonir Oscarini Wati
Poltanesa Vol 25 No 2 (2024): December 2024
Publisher : P3KM Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/tanesa.v25i2.3165

Abstract

Gen Z has different characteristics from previous generations, such as millennial, Generation X  as well as baby boomers. In addition to having a negative side where Gen Z does not have the strength to survive in his work, it also has several good characteristics including having financial literacy knowledge, having independence, having an understanding of Pancasila values, maintaining local culture, developing quality in the face of global competition in the 5.0 era., generation Z in Indonesia which is considered to uphold a collectivist culture, happiness is closely associated with the achievement of goals, happiness felt by relatives, especially with parents. With the demographic bonus and the potential possessed by Gen Z, it is also necessary to know what order is purchased by Gen Z to meet his needs so that it can be used as a reference to take business or business opportunities. Fashion products are included in the category of products most purchased by Gen Z, which is 37.40%. It is necessary to see how Gen Z chooses fashion products, especially in choosing the right bags. The method used in this study was a qualitative descriptive method. From the results of the analysis, it was found that Gen Z in choosing sling bags and tote bags was different in terms of emotional appeal, design and function. The design of the sling bag has many decorations, it gives less pride and is less comfortable to carry things. Tote bags provide their own versatility, simple design and strong enough to carry goods.
STUDI FAKTOR KANSEI PADA DESAIN KEMASAN KAIN TENUN ULAP DOYO KHAS KALIMANTAN TIMUR Andansari, Dita; Yusa, I Made Marthana
Jurnal Bahasa Rupa Vol. 4 No. 1 (2020): Jurnal Bahasa Rupa Oktober 2020
Publisher : Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31598/bahasarupa.v4i1.687

Abstract

Most of the SMEs Ulap Doyo woven cloth craftsmen in East Kalimantan, especially in Kutai Kartanegara and Samarinda have not provided packaging for their products. The purpose of this research is to get people's preference for Ulap Doyo woven cloth packaging. The method used is kansei engineering, a method that translates the emotion or psychological in the design of the product. The results obtained are (1) The factors that influence people's preferences in choosing Ulap Doyo woven fabric packaging products are: production / materials with a variance of 30,001%, emotional appeal with a variance of 15.298%, finishing with a variance of 12.124% and design with a variance of 11.179%. (2) kansei society of Ulap Doyo woven cloth packaging products is proud, beautiful, simple, unique, machine-printed, bold, contrast, shiny and smooth. (3) preferred design category: packaging material: thickness, shape: not an ordinary box (symmetrical), but can be a triangular prism or a modification of a box (asymmetrical box), color: dark neutral (black) and warm color physic (red) and finishing