Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search
Journal : eProceedings of Engineering

Perancangan Rute Kendaraan Untuk Surat Kabar Pikiran Rakyat Menggunakan Model Vehicle Routing Problem Homogeneous Fleet Size Untuk Meminimalkan Biaya Perjalanan Muhammad Stivandry Wilandria Syofrinaldy; Rio Aurachman; Putu Giri Artha Kusuma
eProceedings of Engineering Vol 8, No 5 (2021): Oktober 2021
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. Pikiran Rakyat Bandung merupakan perusahaan surat kabar yang memiliki fokus pemasaran surat kabar di Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten. Dalam pemasaran, dibutuhkannya jalur distribusi yang baik agar surat kabar sampai ke tangan pelanggan dengan meminimalkan biaya perjalanan. Banyaknya rute pada pengiriman surat kabar Pikiran Rakyat yang menyebabkan jarak tempuh kendaraan dan total biaya perjalanan tinggi, sedangkan potensial kapasitas kendaraan tidak dimaksimalkan. Maka dari itu dilakukan perancangan rute kendaraan untuk meminimalkan biaya perjalanan. Model Vehicle routing problem (VRP) merupakan penentuan serangkaian rute yang setiap rutenya tersebut dilakukan oleh sebuah kendaraan yang memulai perjalanan dari depot dan kembali lagi ke depot untuk memenuhi permintaan konsumen tanpa melanggar batasan-batasan yang ditetapkan serta dapat meminimalkan biaya transportasi. Model ini akan digunakan dalam tugas akhir ini dengan menggunakan algoritma Simulated Annealing (SA) sebagai metode penentuan rute. SA dapat memberikan keuntungan untuk mendapat hasil minimum global dari fungsi objektif dalam ruang pencarian yang kompleks secara efisien. Dalam penentuan rute akan menggunakan modul CVRP dari Google OR-Tools dalam bahasa Python. Dari hasil tugas akhir ini akan mendapatkan usulan rute kendaraan dan biaya kendaraan yang dihasilkan. Kata kunci: Surat Kabar, Vehicle Routing Problem, Simulated Annealing, Homogenous Fleet Size, Google OR-Tools
Perancangan Sistem Persediaan Antibiotik Pada Apotek Untuk Meminimasi Total Biaya Persediaan Menggunakan Metode Periodic Joint Replenishment Meidy Tataluckyta; Putu Giri Artha Kusuma; Luciana Andrawina
eProceedings of Engineering Vol 8, No 5 (2021): Oktober 2021
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konsep persediaan tidak hanya penting bagi sektor manufaktur, melainkan penting untuk sektor industri barang konsumsi seperti subsektor farmasi. PT LSP merupakan sebuah apotek untuk para pekerja PT PLN yang mana apotek tersebut menjaga terjaminnya ketersediaan obat pada suatu unit pelayanan kesehatan dengan biaya persediaan yang optimal. Berbagai macam jenis obat dan tingginya rasio perbandingan persediaan dan permintaan menjadi permasalahan yang dihadapi oleh PT LSP dalam pengendalikan persediaan obat-obat, terutama pada kelompok obat antibiotik. Di sisi lain, apotek tersebut tidak memiliki dasar dalam penentuan kebijakan persediaan. Hal tersebut berdampak pada total biaya persediaan yang melebihi sebesar 45% dari anggaran yang ditetapkan apotek pada tahun 2019. Penelitian ini bertujuan untuk merancang kebijakan persediaan kelompok obat antibiotik yang optimal untuk mengelola persediaan sehingga dapat meminimasi total biaya persediaan. Proses perancangan kebijakan persediaan dilakukan perhitungan untuk mendapat nilai dari interval review, maksimum inventory level, safety stock dan total biaya simpan. Untuk mendapatkan interval review maka digunakan metode joint replenishment dengan data lead time, biaya pesan mayor, biaya pesan minor, data permintaan dan biaya simpan. Hasil nilai interval review dilanjutkan dengan menentukan kebijakan persediaan untuk mendapatkan nilai maksimum inventory level dan safety stock dengan menggunakan model kebijakan persediaan periodic joint replenishment. Hasil pada penelitian ini memberikan penghematan sebesar Rp76.518.870 atau 34% untuk total biaya persediaan dengan waktu antar pemesanan sebesar 6 hari dengan tingkat persediaan maksimum setiap produk masing-masing beserta jumlah cadangan pengamannya. Kata kunci : kebijakan persediaan antibiotik, biaya persediaan, periodic joint replenishment
Perancangan Rute Pengiriman Menggunakan Model Integer Linear Programming Untuk Meminimasi Tingkat Keterlambatan Pengiriman Dan Biaya Transportasi (studi Kasus: Pt. Pos Logistik Indonesia) Ilham Akbar; Muhammad Nashir Ardiansyah; Putu Giri Artha Kusuma
eProceedings of Engineering Vol 8, No 4 (2021): Agustus 2021
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Distribusi adalah suatu kegiatan memindahkan produk dari pihak supplier ke konsumen dalam suatu supply chain. Distibusi secara langsung mempengaruhi biaya supply chain oleh karena itu distribusi bisa di bilang adalah kunci dari kesuksesan. Sedangkan, transportasi sendiri merupakan suatu representasi awal dari suatu rangkaian supply chain untuk sampai ke konsumen dengan bergeraknya suatu pruduk dari satu tempat menuju ke tempat lainnya. Dalam dunia industri, transportasi memiliki peranan yang sangat penting karena adanya biaya didalam pengantaran dari satu lokasi ke lokasi tersebut. Bahkan, transportasi juga dapat mempengaruhi harga suatu produk. Begitupun yang terjadi dalam lingkungan perusahaan PT. Pos Logistik Indonesia (PT. Poslog) yang mana merupakan perusahaan layanan logistik terbesar di Indonesia. Karena segmentasi pasar PT. Poslog yang begitu luas di Indonesia, maka perusahaan membagi trayek pengirimannya menjadi 2 tipe yaitu rute primer untuk trayek pengiriman seluruh Indonesia selain jabodetabek dan rute sekunder untuk trayek pengiriman khusus jabodetabek. Dalam tugas akhir ini bertujuan untuk menjadwalkan ulang trayek pengiriman primer pada PT. Poslog yang semula memiliki 5 tujuan tiap harinya. Adapun permasalahan yang dimiliki oleh PT. Poslog dalam kasus ini yaitu berupa permasalahan Vehicle Routing Problem dengan karakteristik jumlah armada yang heterogen (heterogenous fleet vehicle) dan batasan waktu di tiap tujuan pengiriman (time windows). Metode yang digunakan dalam tugas akhir ini yaitu dengan menggunakan model Integer Linear Programming (ILP) dimana model ini dapat meminimasi total biaya transportasi dan tingkat keterlambatan di titik tujuan. Hasil tugas akhir ini menunjukkan bahwa metode yang digunakan dapat meminimasi total biaya transportasi rata-rata perharinya sebesar 7,23% dan tingkat keterlambatan dapat direduksi rata-rata perharinya sebesar 13%. Kata kunci : Distribusi, Transportasi, PT. Pos Logistik Indonesia, Vehicle Routing Problem, Heterogeneous Fleet, Time Windows, Integer Linear Programming
Perancangan Kebijakan Persediaan Bahan Medis Habis Pakai pada RS XYZ untuk Meminimasi Total Biaya Persediaan Menggunakan Metode Periodic Joint Replenishment Fadhlullah Asmandha, Rafi; Artha Kusuma, Putu Giri; Indah Saragih, Nova
eProceedings of Engineering Vol. 12 No. 1 (2025): Februari 2025
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak— Manajemen persediaan yang efektif sangat penting dalam industri barang konsumsi, termasuk sektor farmasi, karena berperan dalam meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Pada tahun 2022, RS XYZ mengalami kelebihan persediaan bahan medis habis pakai (BMHP), sehingga biaya persediaan jauh melebihi anggaran. Analisis mendalam menunjukkan bahwa masalah ini disebabkan oleh tiga faktor utama: sumber daya manusia, metode, dan informasi. Dari sisi sumber daya manusia, terjadi kesalahan dalam meramalkan kebutuhan berdasarkan pengalaman dan pemesanan barang yang sebenarnya masih tersedia. Metode pemesanan tradisional yang digunakan RS XYZ juga berkontribusi pada kelebihan persediaan, serta kurangnya sistem informasi yang mampu memantau kondisi persediaan secara real- time. Untuk mengatasi masalah ini, penelitian ini mengusulkan penerapan metode periodic joint replenishment, yang memungkinkan pemesanan produk secara bersamaan untuk mengurangi biaya persediaan. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan waktu pemesanan, jumlah persediaan maksimum, dan cadangan pengaman guna meminimalkan total biaya persediaan BMHP di RS XYZ. Kata Kunci— Manajemen Persediaan, Bahan Medis Habis Pakai, Biaya Persediaan, Periodic Joint Replenishment .
Perancangan Kebijakan Persediaan Pupuk Anorganik untuk Meminimasi Total Biaya Persediaan Menggunakan Metode Periodic Joint Replenishment pada PT XYZ Rahma Putri, Annisa; Yulianti, Femi; Artha Kusuma, Putu Giri
eProceedings of Engineering Vol. 12 No. 1 (2025): Februari 2025
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak — PT XYZ merupakan perusahaan industri budidaya terhadap tanaman kelapa sawit. Dalam menunjang aktifitas bisnisnya, PT XYZ memerlukan berbagai jenis unsur hara yang dapat meningkatkan kualitas buah sawit yang akan dihasilkan, salah satu unsur hara yang digunakan sebagai penujang utama tanaman sawit adalah pupuk dengan jenis anorganik. Terdapat empat produk pupuk anorganik yang digunakan yaitu NPK, Dolomit, Libero dan Mamigro. Proses pemesanan produk akan dipesan dari pemasok yang sama namun dilakukan secara terpisah antar tiap pupuk dan dengan kuantitas yang berlebih karena pemesanan dilakukan hanya berdasarkan intusi dari para pekerja yang menyebabkan ongkos pesan melebihi target yang telah ditetapkan perusahaan. Dengan menerapkan model periodic joint replenishment, pemesanan tiap jenis pupuk dapat dilakukan secara bersamaan dengan kuantitas pemesanan yang telah ditentukan. Model ini menghasilkan interval waktu antar pemesanan selama 43 hari sekali dalam satu tahun dengan frekuensi sebanyak 9 kali pemesanan, dan dihasilkan ukuran lot pemesanan optimum yang akan dipesan bagi tiap pupuknya. Total biaya persediaan yang dihasilkan dengan model periodic joint replenishment adalah sebanyak Rp 5.554.953.386/tahun dengan penghematan sebesar Rp 876.011.486 dari kondisi eksisting sehingga hasil perancangan optimal dalam meminimasi ongkos total biaya persediaan. Kata kunci— pupuk, kebijakan persediaan, periodic joint replenishment.
Usulan Perancangan Peramalan Permintaan Produk Celana dengan Metode Artificial Neural Network (ANN) untuk Meminimalkan Kesalahan Peramalan pada PT XYZ Khairunnisa, Salma; Artha Kusuma, Putu Giri; Kokoh Pambudi, Hardian
eProceedings of Engineering Vol. 12 No. 1 (2025): Februari 2025
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak—PT XYZ merupakan perusahaan garmen yang telah beroperasi selama 14 tahun, memproduksi produk celana berbahan jeans/denim dan katun/chinos. Saat ini, PT XYZ hanya memprediksi jumlah permintaan berdasarkan jumlah permintaan periode sebelumnya, yang mengakibatkan adanya kesalahan peramalan yang besar, terutama pada produk celana merk OXN yang memiliki jumlah permintaan sebesar 67,19% dari total permintaan. Kesalahan permintaan pada produk OXN ini mencapai 22%. Untuk mengatasi masalah tersebut, penelitian ini menggunakan metode Artificial Neural Network (ANN) untuk melakukan peramalan permintaan periode berikutnya. Model ANN yang dirancang memiliki 5 hidden layer dengan masing-masing layer 5 node, menggunakan fungsi aktivasi ReLU pada hidden layer dan sigmoid pada output layer. Hasil evaluasi ini menunjukkan bahwa metode ANN secara signifikan mengurangi kesalahan peramalan. Nilai Mean Absolute Error (MAE) sebesar 0,03504 dan Root Mean Square Error (RMSE) sebesar 0,07797. Mean Absolute Percentage Error (MAPE) pada metode ANN menurun dari 22% menjadi 8%, memperlihatkan penurunan sebesar 14%. Selain itu, nilai Mean Square Error (MSE) pada metode eksisting adalah 1.021.013, sedangkan pada metode ANN turun menjadi 643.238, menunjukkan kemampuan metode ANN dalam mengurangi kesalahan prediksi cukup baik. Kata kunci— Peramalan Permintaan, Artificial Neural Network (ANN), Industri Garmen, PT XYZ.nci— Peramalan Permintaan, Artificial Neural Network (ANN), Industri Garmen, PT XYZ.
Usulan Perbaikan Proses Bisnis dan Perancangan Sistem Traceability Logistik Kayu Manis Mengggunakan Business Process Improvement Berbasis Blockchain di CV XYZ Isra Oktavia, Nur; Artha Kusuma, Putu Giri; Kokoh Pambudi, Hardian
eProceedings of Engineering Vol. 12 No. 1 (2025): Februari 2025
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract— CV XYZ adalah perusahaan yang bergerak di bidanng produksi dan ekspor kayu manis, dengan lokasi utama di Kerinci, Jambi. Tantangan utama yang dihadapi perusahaan ini adalah memenuhi standar kualitas internasional terkait penggunaan pestisida. Regulasi yang ketat menyebabkan penolakan produk kayu manis yang mengandung pestisida di atas ambang batas. Penelitian ini bertujuan merancang sistem traceability berbasis blockchain untuk memantau dan memastikan kualitas produk kayu manis dari petani hingga tahap ekspor. Blockchain dipilih karena kemampuannya untuk menyediakan catatan transaksi yang transparan dan tidak dapat diubah. Metode yang digunakan meliputi pendekatan Business Process Improvement dan perancangan smart contract untuk mengelola pencatatan transaksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem ini meningkatkan transparansi dan akurasi pelacakan, serta memastikan kepatuhan terhadap regulasi pestisida. Efisiensi proses meningkat dari 27% menjadi 86%. Dengan sistem ini, CV XYZ dapat memantau penggunaan pestisida, menyaring produk yang tidak memenuhi standar, dan menjaga kepercayaan pelanggan. Penerapan blockchain tidak hanya meningkatkan efisiensi tetapi juga memperkuat posisi perusahaan di pasar internasional. Kata kunci - Blockchain, traceability, smart contract, business process improvement, kayu manis.
Penentuan Lokasi Optimal Gudang Bantuan Logistik Wilayah Jawa Barat Menggunakan Metode Maximal Covering Location Problem (MCLP) Zahra, Arifa Fadhillah; Yulianti, Femi; Kusuma, Putu Giri Artha
eProceedings of Engineering Vol. 11 No. 4 (2024): Agustus 2024
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Responsiveness merupakan indikator utama penilaian tingkat kinerja humanitarian logistics. Salah satu strategi yang memiliki kontribusi besar terhadap pencapaian responsiveness adalah pre-positioning fasilitas logistik. Sebagai provinsi yang paling sering mengalami kejadian bencana, Jawa Barat menghadapi masalah mulurnya response time pendistribusian bantuan logistik ke 70,37% titik demand di wilayah kabupaten/kota. Kemuluran ini terjadi akibat penerapan kebijakan persediaan yang tidak tepat. Proses distribusi yang selama ini berlangsung dalam pola singleechelon membuat jangkauan pelayanan kabur seiring persebaran titik demand yang melebar. Sebagai upaya menekan response time agar berada pada batas 60 menit, diusulkan solusi penempatan gudang penyangga yang difungsikan sebagai penengah distribusi bantuan logistik antara BPBD Jawa Barat dan BPBD/Damkar kabupaten/kota. Adapun penetapan lokasi gudang penyangga dilakukan menggunakan pendekatan MCLP, yaitu sebuah metode untuk menentukan lokasi optimal fasilitas dengan fungsi tujuan memaksimasi pemenuhan kebutuhan dalam jangkauan yang telah ditetapkan. Metode MCLP yang digunakan dalam penelitian ini menyertakan beberapa parameter tambahan yang relevan dengan kiteria lokasi gudang bantuan bencana. Setelah dilakukan proses penyelesaian ditetapkan Kota Bekasi, Kota Cimahi, Kota Cirebon, Kota Bogor, Kota Tasikmalaya, dan Kota Sukabumisebagai lokasi dimana gudang penyangga akan dibuka. Kata kunci— Humanitarian Logistics, Gudang Bantuan Logistik, Kebijakan Multi-Echelon, MCLP
Perancangan Lokasi Fasilitas Gudang Sementara Menggunakan Metode Location Set Covering (Studi Kasus Gempa Cianjur 2022) Rizkiansyah, Muhammad Nabil; Yulianti, Femi; Kusuma, Putu Giri Artha
eProceedings of Engineering Vol. 11 No. 4 (2024): Agustus 2024
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

—Pada tanggal 21 November 2022 telah terjadi gempa bumi di Kabupaten Cianjur sebesar 5,6 magnitudo, dari laporan BPBD Cianjur terdapat 16 kecamatan terdampak dari total 32 kecamatan di Kabupaten Cianjur. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cianjur (BPBD Kabupaten Cianjur) memiliki peran penting saat pra bencana, darurat bencana, dan pasca bencana, salah satu tugas BPBD Cianjur adalah pelaksanaan penanggulangan bencana yang mencakup melancarkan alur distribusi bantuan logistik kepada daerah atau wilayah yang terdampak. Kecepatan dan ketetapan menjadi indikator utama dalam humanitarian logistics, kemudian untuk waktu tempuh pendistribusian maksimal pada 60 menit. Pada pendistribusian bantuan Gempa Cianjur 2022 mengalami permasalahan kenaikan total biaya transportasi yang melebihi Rp53.040.000 selama 65 hari. Lokasi gudang yang tidak tepat menjadi permasalahan utama karena penempatannya hanya pada satu kecamatan saja, yakni di Kecamatan Cianjur saja. Perancangan lokasi gudang sementara digunakan untuk mengantisipasi kesalahan dalam penentuan lokasi tersebut. Pendekatan metode yang digunakan ialah metode Location Set Covering Problem (LSCP) dengan menentukan jumlah fasilitas namun dapat mencakup seluruh wilayah yang ada dengan parameter biaya transportasi sebagai biaya fasilitas dan waktu tempuh di bawah 60 menit. Hasil dari penggunaan metode tersebut adalah lokasi gudang sementara yang dapat mencakup kecamatan yang terdampak dan mengakibatkan penurunan total biaya transportasi menjadi Rp42.896.100. Kata kunci— Humanitarian Logistics, Gudang Sementara, Bencana Alam, LSCP, Gempa Cianjur 2022
Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Rantai Pasok Pada Bpbd Provinsi Jawa Barat Dengan Model Supply Chain Operation Reference (Scor) Salsabila, Tiara Rizky; Kusuma , Putu Giri Artha; Yulianti, Femi
eProceedings of Engineering Vol. 11 No. 4 (2024): Agustus 2024
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Meningkatkan pemenuhan kebutuhan logistik dan peralatan saat terjadi bencana darurat adalah fokus utama dalam usaha penanggulangan bencana. Dalam konteks ini, didirikannya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat memiliki tujuan untuk memastikan bahwa penanggulangan bencana dapat terlaksana secara terencana, terpadu, dan terkoordinasi di wilayah yang rawan bencana ini. Tujuan dari studi ini adalah untuk merancang sistem pengukuran kinerja yang sesuai. Metode penelitian melibatkan observasi terhadap BPBD Provinsi Jawa Barat dan analisis berbagai dokumen terkait, dengan mengacu pada peraturan, literatur terkait, dan hasil penelitian sebelumnya. Hasil observasi menunjukkan bahwa BPBD Provinsi Jawa Barat menggunakan Cascading Kinerja sebagai kerangka kerja untuk mengukur kinerja rantai pasok, dengan sasaran utama meningkatkan pemenuhan kebutuhan logistik dan peralatan saat terjadi bencana darurat. Meskipun terdapat satu indikator utama dan delapan sub-indikator dalam kerangka kerja tersebut, namun pengukuran kinerja saat ini hanya berfokus pada kriteria keandalan (reliability). Oleh karena itu, penelitian ini merancang KPI tambahan dengan Model Supply Chain Operation Reference (SCOR) yang mencakup kriteria daya tanggap (responsiveness), kelincahan (agility), dan biaya (cost), yang telah diverifikasi melalui kuesioner kepada pihak terkait. Sistem pengukuran kinerja rantai pasok yang diusulkan mencakup proses perencanaan, pengadaan, distribusi, dan penyimpanan. Kata Kunci : Pengukuran Kinerja, Key Performance Indicator (KPI), Kriteria, BPBD Provinsi Jawa Barat, Supply Chain Operation Reference (SCOR).