Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Determinasi Ketahanan Pangan Daerah Kawasan Pesisir di Kecamatan Labuhan Badas Kabupaten Sumbawa Alia Wartiningsih; Leni Maryati
Jurnal Riset Kajian Teknologi dan Lingkungan Vol. 1 No. 1 (2018): Jurnal Riset Kajian Teknologi dan Lingkungan
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat ketahanan pangan rumah tangga petani dan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat ketahanan pangan rumah tangga petani di Kecamatan Labuhan Badas Kabupaten Sumbawa. Metode yang digunakan untuk menjawab tujuan penelitian ini adalah metode deskriptif yang dilaksanakan di wilayah pesisir Kabupaten Sumbawa dengan mengambil 2 desa yaitu Desa Labuhan Aji dan Desa Sebotok. Analisis tingkat ketahanan pangan rumah tangga petani dilakukuan dengan menggunakan pendekatan konsumsi energi dan protein rumah tangga, dan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat ketahanan pangan dijawab dengan analisis Regresi Logstik. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa Desa Labuhan Aji dan Desa Sebotok termasuk dalam klasifikasi tidak tahan pangan, yang ditentukan oleh 3 faktor yaitu pendapatan rumah tangga, tingkat pendidikan ibu rumah tangga dan pengetahuan gizi ibu rumah tangga.
SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN PERPUSTAKAAN DAERAH DI KABUPATEN SUMBAWA BARAT Aries ZA, Muhammad; Wartiningsih, Alia; Esabella, Shinta
Jurnal Riset Kajian Teknologi dan Lingkungan Vol. 2 No. 2 (2019): Jurnal Riset Kajian Teknologi dan Lingkungan
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi pemustaka terhadap kinerja pelayanan Perpustakaan Umum Daerah Kabuapaten Sumbawa Barat dan mengetahui Indeks Kepuasan Masyarakat dan unsur-unsur pelayanan yang mempengaruhi perpsepsi pemustaka terhdap kinerja pelayanan Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Sumbawa Barat. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan yang ditetapkan dalam Permen PANRBRI Nomor 14 Tahun 2017 dengan menggunakan 9 (sembilan) variabel unsur. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa: Indeks Kepuasan Masyarakat termasuk dalam kategori BAIK dengan indek kepuasan masyarakat yaitu 82,34 dan nilai rata-rata perunsur sebesar 3,29; Unsur yang dirasakan masyarakat masuk dalam kategori sangat baik dalam pelayanan yaitu dalam unsur biaya/tarif, selain itu unsur yang menurut masyarakat harus dipertahankan karena dirasakan sudah baik yaitu unsur persyaratan, kompetensi pelaksana dan perilaku pelaksana, dan beberapa unsur yang sudah baik akan tetapi perlu diperbaiki lagi yaitu unsur waktu pelayanan, produk pelayanan, dan penanganan pengaduan, saran dan masukkan. Selain itu beberapa unsur yang harus diperbaiki oleh yaitu unsur prosedur dan sarana dan prasarana.
TEKO BU LANG (TEH DAUN KOPI BATU DULANG) SEBAGAI MINUMAN SEHAT DARI BATU DULANG Nela Dwi Iriani; Nana Rizkiana; Suriani; Barda Mulyandi; Ainun Mardiah; Alia Wartiningsih
Jurnal Pengembangan Masyarakat Lokal Vol. 1 No. 1 (2018)
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

TEKO BULANG (Teh Daun Kopi Batu Dulang) merupakan salah satu olahan khas Desa Batudulang yang memanfaatkan daun kopi yang diolah menjadi teh. Desa Batu Dulang merupakan salah satu daerah penghasil kopi di Kecamatan Batu Lanteh. Daun kopi memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, karena kaya akan antioksidan, dapat menurunkan tekanan darah tinggi bagi penderita hipertensi dan mencegah diabetes. Usaha teh daun kopi ini menjadi salah satu usaha yang berpeluang untuk dikembangkan, karena teh daun kopi ini menggunakan daun kopi yang tidak termanfaatkan secara maksimal dan tersedia dalam jumlah yang banyak, sehingga dalam persiapan bahan baku utama dalam produksi selalu tersedia. Teh daun kopi juga berpeluang menjadi oleh-oleh khas Sumbawa dan mendukung program Visit Lombok Sumbawa 2017 dan pengembangan Ekowisata Desa Batu Dulang. Usaha ini telah dipasarkan dan didistribusikan pada toko-toko, kedai-kedai, supermarket sekitar Kabupaten Sumbawa dan kampus Universitas Samawa (UNSA), selain itu pemasaran juga memanfaatkan media sosial sebagai media pendukung promosi.
The The Distribution Chain of Sumbawa Forest Honey in Sumbawa Regency West Nusa Tenggara Nila Wijayanti; Yadi Hartono; Alia Wartiningsih; Siti Nurwahidah
Musamus Journal of Agribusiness Vol 4 No 2 (2022): Musamus Journal of Agribusiness
Publisher : Musamus University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mujagri.v4i2.4357

Abstract

This distribution chain of Sumbawa forest honey has several problems such as the long-distance of the forest from settlements, the fluctuated price of forest honey, which is depended on the quality and the distance to get the honey. The next problem is the high shipping cost to customers, and the packaging must be hygienic and safe. Sumbawa forest honey delivery to consumers must be in good. The purpose of this study is to analyze the marketing chain of Sumbawa forest honey in Sumbawa District, West Nusa Tenggara Indonesia. The method of determining location is done by purposive sampling, considering Sumbawa district is the center of Sumbawa forest honey. Respondent's sample determination was done by snowball sampling. The study was conducted by surveying the field by using a questionnaire with relevant institutions and carrying out documentation. The results showed that there were three types of distribution channels from Sumbawa forest honey. The first distribution channel is the honey hunter – the consumer. The second distribution channel is the honey hunter–honey enterprises-consumer. The third distribution chain is the honey hunter–honey enterprises–supermarket –the consumer. The price of honey received by consumers is not the same, depending on the length of the marketing chain. The marketing margin of the first distribution channel was Rp. 0,00. The second distribution were Rp. 60,000.00 and the third distribution were Rp. 50,000.00.Keywords: marketing, distribution chain, Sumbawa forest honey
PELATIHAN PENGOLAHAN SAMPAH SKALA RUMAH TANGGA DI DESA PENYARING Dwi Mardhia; Alia Wartiningsih
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2018): Februari
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (480.539 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v1i1.492

Abstract

Desa Penyaring merupakan desa tempat lokasi berdirinya bank Bank Sampah Samawa (BSS). Sebagai usaha yang baru berdiri, BSS memiliki beberapa permasalahan yaitu keberadaan BSS belum dikenal oleh masyarakat luas, jumlah nasabah masih sedikit dan BSS belum mampu menjangkau masyarakat akibat terkendala sarana transportasi pengangkutan sampah dan masih kurangnya tenaga kerja. Nasabah di BSS baru terdiri atas kelompok-kelompok siswa sekolah, sedangkan untuk nasabah dari kalangan masyarakat belum ada, padahal masyarakat adalah penghasil sampah dan target utama nasabah bank sampah. Masyarakat desa Penyaring sebagai masyarakat yang bermukim di sekitar lokasi BSS merupakan masyarakat potensial yang dapat dilatih dan didampingi dalam mengolah sampah rumah tangga bernilai ekonomis, mengingat masyarakat di desa tersebut belum terlayani pengangkutan sampah oleh BPM-LH, pengetahuannya tentang pengolahan sampah masih minim, secara keseluruhan masih menerapkan pola “buang dan bakar” dalam pengolahan sampah, serta belum memahami tentang pengolahan sampah skala rumah tangga. Tujuan dari kegiatan ini adalah melatih dan mendampingi 30 orang ibu rumah tangga desa Penyaring dalam memilah sampah dan mengubah sampah dapur menjadi kompos dengan metode takakura. Metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah penyuluhan, pelatihan dan pendampingan pengolahan sampah skala rumah tangga. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan mulai Bulan Maret hingga November 2017. Hasil yang diperoleh menunjukkan masyarakat memahami dan terampil dalam mengolah sampah skala rumha tangga, keberadaan BSS mulai dikenal oleh masyarakat dan terjadi peningkatan jumlah nasabah BSS.
Kinerja Kelompok Tani dalam Peningkatan Produksi Jagung (Zea mays L.) di Lahan Kering, Desa Labuhan Sangoro Kecamatan Maronge Kabupaten Sumbawa Nurwahidah, Siti; Wijayanti, Nila; Wartiningsih, Alia; Hartono, Yadi; Wahyuni, Sri
AGRIFITIA : Journal of Agribusiness Plantation Vol. 3 No. 2 (2023): SEPTEMBER
Publisher : Program Studi Agribisnis INSTIPER Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55180/aft.v3i2.732

Abstract

This research aims to analyze the performance of farmer groups in increasing corn production in dry land, Labuhan Sangoro Village, Maronge District, Sumbawa Regency. The farmer groups sampled were 6 farmer groups from corn farmer groups in dry land which were determined using purposive sampling, data analysis techniques using a Likert scale with five indicators. The research results show that as many as 3 indicators perform well, namely indicators (1) planning activities, (2) carrying out activities and complying with agreements with other parties, and (3) application of technology and use of information; Meanwhile, 2 indicators performed quite well, namely indicators: (1) capital fertilization and (2) institutional relations between farmer groups and gapoktan. Overall, the performance of farmer groups in Sangoro Village, Maronge District, performed well with an average score of 2.88.
The Saluran Distribusi Madu Hutan Sumbawa di Kabupaten Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Barat Wijayanti, Nila; Hartono, Yadi; Wartiningsih, Alia; Nurwahidah, Siti
MuJAgri: Musamus Journal of Agribusiness Vol 4 No 2 (2022): MuJAgri: Musamus Journal of Agribusiness
Publisher : Musamus University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mujagri.v4i2.4357

Abstract

This distribution chain of Sumbawa forest honey has several problems such as the long-distance of the forest from settlements, the fluctuated price of forest honey, which is depended on the quality and the distance to get the honey. The next problem is the high shipping cost to customers, and the packaging must be hygienic and safe. Sumbawa forest honey delivery to consumers must be in good. The purpose of this study is to analyze the marketing chain of Sumbawa forest honey in Sumbawa District, West Nusa Tenggara Indonesia. The method of determining location is done by purposive sampling, considering Sumbawa district is the center of Sumbawa forest honey. Respondent's sample determination was done by snowball sampling. The study was conducted by surveying the field by using a questionnaire with relevant institutions and carrying out documentation. The results showed that there were three types of distribution channels from Sumbawa forest honey. The first distribution channel is the honey hunter – the consumer. The second distribution channel is the honey hunter–honey enterprises-consumer. The third distribution chain is the honey hunter–honey enterprises–supermarket –the consumer. The price of honey received by consumers is not the same, depending on the length of the marketing chain. The marketing margin of the first distribution channel was Rp. 0,00. The second distribution were Rp. 60,000.00 and the third distribution were Rp. 50,000.00. Keywords: marketing, distribution chain, Sumbawa forest honey
Bauran Pemasaran Tempe UD. Tiga Putra Arema di Kabupten Sumbawa Nusa Tenggara Barat Wijayanti, Nila; Angkasa, Aries Zuhri; Nurwahidah, Siti; Wartiningsih, Alia; Fadhila, Mar
MuJAgri: Musamus Journal of Agribusiness Vol 6 No 2 (2023): MuJAgri: Musamus Journal of Agribusiness
Publisher : Musamus University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mujagri.v6i2.5684

Abstract

Tempe is a traditional Indonesian food that is similar to that of the people of Sumbawa Regency. Trading business Tiga Putra Arema is one of the Tempe producers in Sumbawa Regency. The Tempe business requires an effort in marketing. The 4P marketing mix is a business strategy prioritized for product, price, location, and promotion. The purpose of this study is to describe the marketing mix of the trading business of Tiga Putra Arema Tempe in Sumbawa Regency. This research was conducted in May–July 2023. The number of samples in this research was 30 respondents. Data analysis uses descriptive analysis. The final results were obtained from the Likert scale and then entered into the weighted mean score formula. The most important aspect of marketing mix Tempe indicated that price was the component that had a high weighted mean score, namely 4.25 (very good), product with an average score of 4.21 (very good), location with an average score of 4.13 (good), and promotion with an average score of 3.83 (good).
ANALISIS KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA DI KABUPATEN SUMBAWA Hidayah, Rahmi; Ayu, Ieke Wulan; Wijayanti, Nila; Wartiningsih, Alia
Jurnal Riset Kajian Teknologi dan Lingkungan Vol. 7 No. 1 (2024): Jurnal Riset Kajian Teknologi dan Lingkungan
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58406/jrktl.v7i1.1618

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk ketahanan pangan rumah tangga di KabupatenSumbawa berdasarkan data Sekolah Nasional Sensus 2019-2023. Penelitiandilaksanakan di Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sumbawa dari bulan januarisampai bulan desember tahun 2023 menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatifuntuk mengevaluasi ketersediaan dan kualitas pangan berdasarkan AngkaKecukupan Energi (AKE), Angka Kecukupan Protein (AKP), dan Skor PolaPangan Harapan (PPH). Hasil menunjukkan bahwa secara kuantitas, kecukupanenergi dan protein pada rumah tangga di Kabupaten Sumbawa tergolong baik,melebihi standar minimal yang ditetapkan. Namun, dari segi kualitas, polakonsumsi pangan masih perlu peningkatan untuk mencapai keseimbangan giziyang optimal. Hasil penelitian menunjukkan pentingnya diversifikasi pangan danstrategi kebijakan yang lebih terfokus untuk meningkatkan akses pangan yangseimbang dan berkualitas bagi masyarakat di daerah ini.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Semangka di Kecamatan Lape, Kabupaten Sumbawa Sulastri, Endang; Wijayanti, Nila; ZA, M. Aries; Wartiningsih, Alia; Hartono, Yadi
MuJAgri: Musamus Journal of Agribusiness Vol 7 No 2 (2024): MuJAgri: Musamus Journal of Agribusiness
Publisher : Musamus University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mujagri.v7i2.6395

Abstract

This research aims to analyze the influence of independent variables, namely land area, seeds, labor, fertilizer, and pesticides, on watermelon production in Labuhan Kuris Village, Lape District. Additionally, the study tests the coefficient of determination to assess how much these variables influence watermelon production. The method used is purposive sampling, involving 30 watermelon farmers as respondents. Data collection techniques include observation, interviews, questionnaires, and documentation. The analysis was conducted using multiple regression. The results show that, partially, only the land area variable has a significant effect on watermelon production, while seeds, labor, fertilizer, and pesticides do not have a significant impact. However, simultaneously, all five independent variables significantly influence watermelon production. These findings indicate that land area is the primary factor in increasing watermelon production in the region.