Claim Missing Document
Check
Articles

PLANTING MODEL OF MAIZE (Zea mays L.) AND PLANTING TIME OF MUSTARD (Brassica juncea L.) IN INTERCROPING SYSTEMS ON GROWTH AND SEED YIELD OF MAIZE Aini, Nurul; Guritno, Bambang; Cahyaningtyas, Rifa; Sugharto, Arifin Noor
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The aim of the experiment was to investigate and evaluate planting model of maize and planting time of mustard in intercropping sistem on leaves area, total dry matter and seed yield of maize. The experiment design was at split plot, with 2 planting model (single and doble row) of maize and planting time of mustard (10 days prior to maize planting, along with maize planting, and 10 days after maize planting). The results showed that planting model of maize is not effected by time planting of mustard in intercropping systems. Double row planting of maize showed the leaves area, total dry matter and seed yield of maize were not significantly different from model of single row. Likewise mustard planting time showed no significant differnce among the three planting time on of the leaves area, total dry matter and seed yield of maize. The study indicate that the insertion of mustard plant on maize crops can improve land use. Land equivalent ratio in maize intercropping with mustard at 1.81.Key word : Planting model, planting time, intercropping, maize, mustard
STUDI PENGARUH CAMPURAN LUMPUR LAPINDO SEBAGAI MEDIA TANAM TERHADAP KANDUNGAN LOGAM BERAT DAN PERTUMBUHAN SAWI HIJAU (Brassica juncea L.) Erwiyansyah, Muhammad Jarot; Guritno, Bambang; Wicaksono, Karuniawan Puji
Jurnal Produksi Tanaman Vol 3, No 7 (2015)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/239

Abstract

Lumpur lapindo sidoarjo mempengaruhi lingkungan pertanian dan menyebabkan tanaman mati karena keracunan beberapa unsur hara berlebih. (Thohiron dan Heru. P, 2012). Pemanfaatan lumpur lapindo lapindo sebagai media tanam merupakan upaya agar lumpur lapindo atau lingkungan yang tercemar tetap dapat dimanfaatkan sebagai penanaman tanaman pertanian. Penelitian ini dilaksanakan di Kurnia Farm Organik, Kecamatan Sukun, Malang, Jawa timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari pengaruh campuran lumpur lapindo sebagai media tanam terhadap kandungan logam berat dan pertumbuhan tanaman sawi hijau. Penelitian ini dilakukan dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan media L1 (100 % lumpur lapindo), L2 (75 % lumpur lapindo : 25 % kompos kotoran sapi), L3 (50 % lumpur lapindo : 50 % kompos kotoran sapi), L4 (35 % lumpur lapindo : 25 % kotoran sapi : 40 % tanah), L5 (25 % lumpur lapindo : 25 % kompos kotoran sapi : 50 % tanah), L6 (10 % lumpur lapindo : 50 % kompos kotoran sapi : 40 % tanah) dan L7 (100 % tanah). Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman dari umur 21-35 HST. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan L1 tidak dapat tumbuh pada umur tanaman 21, 28  dan 35 HST. Perlakuan L3 ialah perlakuan yang efektif dalam meningkatkan luas daun dan bobot segar tanaman. Pada media yang tercemar lumpur lapindo ringan, menunjukkan serapan logam berat yang tinggi pada tanaman yang ditunjukkan pada perlakuan L6. Kata kunci: Lumpur Lapindo, Brassica juncea L., Logam berat, Perumbuhan.
PENGARUH PENCACAHAN BERBAGAI MULSA ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN dan HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.) Pradana, Taufik Adi; Nugroho, Agung; Guritno, Bambang
Jurnal Produksi Tanaman Vol 3, No 8 (2015)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/247

Abstract

Kedelai adalah salah satu komoditas pangan yang penting di Indonesia. Tanaman kedelai akan tumbuh dengan baik apabila persyaratan tumbuhnya terpenuhi dengan melakukan teknik budidaya yang tepat. Oleh karena itu, mulsa adalah salah satu dari teknik budidaya yang tepat diterapkan untuk mendukung pertumbuhan tanaman kedelai tersebut. Pengaruh yang ditimbulkan akibat pemulsaan bergantung pada tingkat ketebalan dan bahan dari mulsa itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai jenis mulsa organik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai, serta untuk menentukan mulsa organik yang terbaik bagi pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Penelitian dilaksanakan di STTP Lawang yang terletak di Perumahan Ijen Nirwana Kota Malang, pada bulan Juni sampai Agustus 2014. Metode penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 7 perlakuan mulsa organik dan 4 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian mulsa organik jerami tanpa cacah dapat meningkatkan secara nyata tinggi tanaman, luas daun, jumlah daun, jumlah polong pertanaman, bobot biji pertanaman, bobot 100 biji, hasil biji per hektar. Perlakuan mulsa jerami tanpa cacah menghasilkan hasil panen lebih besar 1,94 ton ha-1 lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan tanpa pemberian mulsa dengan peningkatan hasil sebesar 78 %. Kata kunci: Kedelai, mulsa organik, budidaya kedelai
PENGARUH KOMBINASI PROPORSI PEMUPUKAN NITROGEN DAN KALIUM PADA PERTUMBUHAN, HASIL DAN KUALITAS TANAMAN UBI JALAR (Ipomea Batatas (L.) Lamb) VARIETAS CILEMBU PADA DATARAN RENDAH Pahlevi, Reza Widhi; Guritno, Bambang; Suminarti, Nur Edy
Jurnal Produksi Tanaman Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/255

Abstract

Varietas Cilembu adalah salah satu diantara berbagai verietas ubi jalar yang mempunyai nilai ekonomis tinggi, sehingga digemari masyarakat diberbagai wilayah. Penelitian yang bertujuan: (1) untuk mempelajari pengaruh nitrogen dan kalium pada pertumbuhan dan hasil serta kualitas dari tanaman ubi jalar Cilembu DAN (2) untuk menentukan proporsi pemupukan nitrogen dan kalium pada pertumbuhan dan hasil serta kualitas dari tanaman ubi jalar Cilembu yang ditanam di daerah dataran rendah Jatikerto. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga bulan Juni 2014 di Kebun percobaan Universitas Brawijaya, yang terletak di Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Bahan yang digunakan meliputi stek pucuk tanaman ubi jalar varietas cilembu yang telah berumur 2 bulan, pupuk kompos, pupuk N (Urea), pupuk P (SP 36) dan pupuk K (KCl). Rancangan lingkungan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok sederhana yang terdiri dari 8 perlakuan, yaitu (P0) 100% N : 100% K, (P1) 0% N : 150% K, (P2) 25% N : 125% K, (P3) 50% N : 100% K, (P4) 75% N : 75% K, (P5) 100% N : 50% K, (P6) 125% N : 25% K, dan (P7) 150% N : 0% K dengan masing-masing perlakuan diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil panen tertinggi yaitu sebesar 36,417 ton ha-1 didapatkan pada pemberian N sebesar 82,9 % atau setara dengan 265 kg ha-1 Urea. Sedangkan pada pemupukan K, hasil panen tertinggi yaitu sebesar 37,141 ton ha-1 didapatkan pada aplikasi K sebesar 65,9 % K atau setara dengan 219,64 kg ha-1 KCl. Kata kunci: Ubi Jalar CIlembu, Dataran Rendah, Pupuk Nitrogen, Pupuk Kalium.
APLIKASI HERBISIDA 2,4-D DAN PENOXSULAM PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI SAWAH (Oryza sativa L.) Budhiawan, Arif; Guritno, Bambang; Nugroho, Agung
Jurnal Produksi Tanaman Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/256

Abstract

Salah satu teknik budidaya untuk meningkatkan produksi tanaman padi sawah yaitu dengan mengurangi persaingan antara tanaman dengan gulma. Pengendalian dengan kimiawi merupakan salah satu cara mengurangi pertumbuhan gulma di pertanaman padi. Cara kimiawi merupakan cara yang praktis, efektif dan efisien untuk mengendalikan gulma. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh dari aplikasi herbisida 2,4-D dan penoxsulam dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil padi sawah serta menentukan dosis aplikasi herbisida 2,4-D dan penoxsulam baik secara tunggal maupun campuran dalam mengendalikan gulma pada tanaman padi sawah. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Maret-Juli 2014 di Desa Campurasri, Ngawi. Penelitian menggunakan  Rancangan Acak Kelompok sederhana, dengan menempatkan 11 perlakuan yaitu H1 : kontrol herbisida 2,4-D; H2 : 2,4-D 11,25 kg ha-1; H3 : 2,4-D 22,5 kg ha-1; H4 : 2,4-D 33,75 kg ha-1;  H5 : kontrol herbisida penoxsulam; H6 : penoxsulam 200 ml ha-1;  H7 : penoxsulam 400 ml ha-1;  H8 : penoxsulam 600 ml ha-1; H9 : 2,4-D 11,25 kg ha-1 dan penoxsulam 200 ml ha-1; H10 : 2,4-D 22,5 kg ha-1 dan penoxsulam 400 ml ha-1; H11 : 2,4-D 33,75 kg ha-1 dan penoxsulam 600 ml ha-1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan herbisida 2,4-D 11,25 kg ha-1 dan penoxsulam 200 ml menghasilkan bobot kering total tanaman dengan peningkatan sebesar 34,62 % dibandingkan dengan kontrol. Pada produksi tanaman padi peningkatan terjadi sebesar 29,77 % pada perlakuan herbisida 2,4-D 33,75 kg ha-1 dan penoxsulam 600 ml dibandingkan dengan kontrol. Kata kunci: Padi Sawah, Herbisida 2,4-D, Herbisida Penoxsulam, Gulma.
Pengaruh Pemberian Berbagai Macam Bahan Priming terhadap Pertunbuhan dan Hasil Benih Jagung Manis (Zea mays L. saccharata Sturt.) Prasetyo, Angga Wahyu; Sugiharto, Arifin Noor; Guritno, Bambang
Jurnal Produksi Tanaman Vol 7, No 7 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1166

Abstract

Galur inbrida jagung manis diperoleh dari penyerbukan sendiri (selfing) selama 5 – 7 generasi yang mengakibatkan menurunnya vigor benih. Invigorasi priming dapat meningkatkan viabilitas dan vigor benih yang mengalami penurunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh interaksi pemberian berbagai macam bahan priming terhadap viabilitas dan vigor benih serta pertumbuhan dan hasil benih jagung manis. Penelitian dilaksanakan di kebun percoban Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Desa Jatimulyo, Malang, pada bulan Maret hingga Juni 2018. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak kelompok factorial yang terdiri dari dua faktor dengan tiga ulangan. Faktor pertama ialah bahan bahan priming (P) dengan 4 taraf yaitu P0= air; P1= aquades; P2= PGPR; P3= KNO3. Faktor kedua ialah lama perendaman (U) dengan 4 taraf yaitu U1= 4 jam; U2= 8 jam; U3= 12 jam; U4= 16 jam. Data dianalisis menggunakan uji F. Jika uji F berpengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji BNT taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan priming menggunakaan bahan aquades dan PGPR dengan lama perendaman (4, jam, 8 jam, 12 jam, 16 jam) dapat meningkatkan panjang plumula benih jagung manis dan tidak berpengaruh pada pengamatan daya berkecambah, indeks vigor, panjang akar. Pengaruh pemberian bahan priming dan lama perendaman tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil benih tanaman jagung manis.
Pengaruh Konsentrasi PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tiga Tanaman Kedelai (Glycine max L.) Ramlah, Shinta Yuni Asri; Guritno, Bambang
Jurnal Produksi Tanaman Vol 7, No 9 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1232

Abstract

Tanaman kedelai (Glycine max L.) merupakan tanaman polong-polongan yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan kecap, tempe dan olahan minuman seperti susu kedelai. Para petani di Indonesia lebih banyak membudidayakan kedelai dengan warna biji kuning. Kendala dalam membudidayakan tanaman kedelai ialah kurangnya optimal dalam perawatan serta pemilihan varietas yang tidak sesuai faktor lingkungan sehingga terjadinya penurunan hasil produksi. Upaya penunjang produksi tanaman kedelai tidak hanya dengan penggunaan varietas unggul saja tetapi dengan kegunaan bakteri yang tumbuh dan berkembang didaerah perakaran tanaman yaitu PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria). Penelitian ini bertujuan mempelajari adanya interaksi 3 varietas tanaman kedelai terhadap konsentrasi PGPR yang berbeda. Serta mengetahui Pemberian konsentrasi PGPR yang tepat agar dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil 3 varietas tanaman kedelai. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei hingga Agustus 2018 di Jalan Tenaga Dusun Turirejo kecamatan Karang Ploso, Kabupaten Malang Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan faktor pertama yaitu faktor perlakuan varietas dan faktor kedua perlakuan konsentrasi PGPR. Data dianalisis menggunakan uji F taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada perlakuan varietas Detam-1 dengan perlakuan Konsentrasi 10 ml L-1 memberikan hasil yang nyata pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot berat kering, jumlah bunga, polong total tanaman, berat kering, polong isi pertanaman, polong hampa, dan hasil panen. Dan untuk perlakuan berat 100 biji memberikan hasil nyata pada perlakuan varietas anjasmoro dengan perlakuan konsentrasi 10 ml L-1.
ANALISIS PENGARUH MOTIVASI INTRINSIK TERHADAP KEPUASAN KERJA YANG BERDAMPAK PADA KINERJA KARYAWAN DI PT. JHONS GF SEMARANG Guritno, Bambang; Prabowo, Heri
BBM (Buletin Bisnis & Manajemen) Vol 2, No 2: Agustus 2016
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPPI Rembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47686/bbm.v2i2.20

Abstract

This research analyzes many factors which influence of the employees working. The pupose of the research is fainding many factors which influence the employee working. The contents is intrinsic motivation and satisfied of working releated with the influence the employee working. The object of this research is employees of PT. Jhons GF.Purposive sampling which choisen is to find out the data which needed in this studies there are 85 responden and all of the are PT. Jhons GF employee. The data analysis used SPSS program 19 series. Before doing regreesion analysis, the process analysis is trought many steps whisvh one of the is validity analysis, reiability test and classic assumtion test.In this research has three hypothesis and depards of the research analysis show tht three hypothesis are acepted, it means the conclution of this research intrinsic motivation it influence satisfied of working towards increasing of employees working. Kata Kunci : intrinsic motivation, satisfied of working and employees working
Desain Unit Pengolahan Bioetanol untuk Petani di Desa Ngajum Kecamatan Sumber Pucung Kabupaten Malang Guritno, Bambang; Argo, Bambang Dwi; Yulianingsih, Rini
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 2, No 1 (2011)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.977 KB)

Abstract

The aim of the research is to develop bio-ethanol processing unit in small size using simple technology, which can be used by Cassava farmers in the village of Ngajum Sumber Pucung Malang. The capacity of Bioethanol processing unit provided is 100 liters/process which consists of sieve, cooker with cooling mash, fermenter, and distillation unit. Tests on several processing units give the following results: Sieve driven by 7.5 HP diesel engines. Sieve cylinder made of wood cylinder with 40 cm of diameter and 45 cm of length. Sieve has a capacity of 613 kg/h. Cooker tank made of stainless steel plate 4 mm and has dimensions 77 cm of diameter and 150 cm of height. There are 4 pieces of pipe stainless steel 6" placed at the bottom serving as heat exchanger. Cooling Mash has heat transfer surface area of 3.11 m2 that consists of 26 stainless steel pipe 1 ½" of diameter and 100 cm of length . Cooking efficiency is 38% with fuel of firewood with a moisture content of 50%. At steady state conditions, Cooling mash is capable to remove energy from substance of 280 kcal/min at mass flow rate of substance of 2.34 l/s and mass flow rate of cooling water of 0.6 l/s.Fermenter tank has made of stainless steel and has dimensions 110 cm of diameter and 240 cm of height. The mixer’s fermenter is driven by a ½ HP electric motor. To maintain the material temperature at 32 oC, the fermenter equipped with a cooling unit that is sprinkler water around the tube. Distillation unit has made of stainless steel 304 and consists of beer column, the column rectifying, pre-heater, condensers and equipped with boiler.Keywords : Performance, Bioethanol Processing Unit, Small Scale.
THE POTENTIAL OF RUBBER AGROFORESTRY FOR RATTAN (Calamus sp) CULTIVATION IN KATINGAN REGENCY: DIVERSITY OF CLIMBING TREES FOR RATTAN Rotinsulu, Johanna Maria; Suprayogo, Didik; Guritno, Bambang; Hairiah, Kurniatun
AGRIVITA, Journal of Agricultural Science Vol 35, No 3 (2013)
Publisher : Faculty of Agriculture University of Brawijaya in collaboration with PERAGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17503/agrivita.v35i3.356

Abstract

This research aims to evaluate the diversity of climbing trees for rattan in agroforestry system. The result of this research is expected to be applied as the standard to improve the management in rattan agroforestry. The research was conducted from June to December 2011 in three different villages: Kalemei, Hiran and Liting in Katingan regency, Central Kalimantan. The data were collected via purposive sampling in two different types of land cover i.e rubber agroforestry (RA) and secondary forest (SF), each of system  had 6 plots and 18 sub-plots of experiment. The evaluation of species diversity was performed by measuring species richness, Importance Value Index, and Diversity Index. Statistic model was constructed by employing the approach in multivariate analysis and cluster analysis. The results indicated that SF had higher species diversity (3.02 – 3.45). The diversity level of RA was higher in Hiran village (3.96), than in the other two villages (<3.0).  Habitat similarity was characterised by the similar composition and structure of vegetation of both SF and RA in Hiran and Kalemei, but not in Liting. The potential of supporting trees for rattan in RA is rather high as shown by high species density and the presence of trees with high wood density (0.75-0.9g cm-3) to extremely high (>0.9g cm-3) as it found in SF.Keywords: Rattan, rubber agroforestry, climbing trees for rattan, secondary forest
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W Adjie, Kemal Setia Aini, Nurul Ainiya, Sri Khusnul Andita, Rossala Putri Angraeni, Dwi Septa Aprilyanto, Wahyu Arifin Noor Sugharto, Arifin Noor Arifin Noor Sugiharto Arifin, Mirza Febriansyah Bambang Dwi Argo Bancin, John Pradana Budhiawan, Arif Danang Pristiwanto, Apri Adiya Dewanti, Pradnya Cahya Dewi, Aprillia Kusuma Didik Suprayogo Dinariani, Dinariani Dzikrika, Ferziana Nurmeilinda Eko Widaryanto Elizabeth, Murnita Erwiyansyah, Muhammad Jarot Fatmayanti, Nadya Hadi, Firno Haniek Listyorini Hartati, Henny Susilo Retno Heddy, Y. B. Suwasono Hendrajaya Hendrajaya, Hendrajaya Heri Prabowo Hidayat, Hasbi Shidqi Ilmam Janah, Dika Chiqmatul Johanna Maria Rotinsulu Kartika Yurlisa, Kartika Karuniawan Puji Wicaksono Kurniatun Hairiah Kurniawati, Alfiyah Laraswati Lita, Tifani Nova Medha Baskara Muhammad, Alif Almer Nainggolan, Alexander Ninuk Herlina Nisaa, Annita Khoirun Nugraheni, Krisnawati Setyaningrum Nugroho, Agung Nur Edy Suminarti Nurcahya, Athariq Ozzy Pahlevi, Reza Widhi Paramaditya, Intan Permadi, Diki Yuse Pradana, Adwar Ardhi Pradana, Taufik Adi Pradipta, Rangga Prasetyo, Angga Wahyu Pratama, Hendra Wahyu Probowati, Rahajeng Arinda Purboningtyas, Ditasari Puspitasari, Kiki Rahayu, Enik Ramlah, Shinta Yuni Asri Rifa Cahyaningtyas, Rifa Rini Yulianingsih Risyanti, Yustina Denik Rizqullah, Helmi Roedy Soelistyono Rosyidah, Nurhayati Samtono . Satriyo, Taufik Adi Sebayang, Husni Thamrin Setyono Yudo Tyasmoro setyowidianto, eko purnomo Sinaga, Ayu Sartika Sitawati Sitawati Soehari, Hartoyo Soekartomo, Sardjono Sudiarso, Sudiarso Sukmana, Ari Sumemi, Alifiani Indri Suminarti, Titin Supriyadi, Andhi Supriyanto , Sapto Supriyanto, Sapto Tamura, Panji Tarihoran, Pritty Nahangken Taufiqurrahman, Moh. Titiek Islami Titin Sumarni Uma Khumairoh Vivedru, Faranissa Anggi Wulandari, Etik Wulandari, Puput