Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENANAMAN PEMAHAMAN LITERASI DAKWAH DI ERA MILENIAL MELALUI DIGITAL PADA MAHASISWA KPI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA Muh. Aswad; Abd. Rahim; Wahyuddin, Wahyuddin; Rahman Subha; Khaerul Bahria
Jurnal Pengabdian Kolaborasi dan Inovasi IPTEKS Vol. 2 No. 4 (2024): Agustus
Publisher : CV. Alina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59407/jpki2.v2i4.1049

Abstract

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Universitas Muslim Indonesia (UMI) mengenai literasi dakwah melalui media sosial, serta meningkatkan kesadaran tentang peran generasi milenial dalam pengembangan dakwah di platform digital. Metode Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan melalui ceramah dan diskusi tatap muka yang diadakan di Aula Teater FAI UMI Lantai 2. Kegiatan melibatkan 94 peserta, terdiri dari 12 dosen, 72 mahasiswa KPI UMI, 10 pejabat struktural dan staf, serta sekitar 20 masyarakat umum, termasuk sipil dan aktivis organisasi. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa peserta berhasil memahami pentingnya eksistensi generasi milenial dalam mengembangkan dakwah melalui media sosial. Selain itu, peserta juga mempelajari kode etik bermedia sosial dan proses akulturasi dakwah di dunia digital. Proses diskusi yang mendalam selama kegiatan ini membantu mahasiswa untuk lebih mendalami materi dan meningkatkan pemahaman mereka. Simpulan, Kegiatan pengabdian ini efektif dalam meningkatkan literasi dakwah mahasiswa KPI UMI mengenai penggunaan media sosial. Pemahaman yang diperoleh mengenai etika dan proses akulturasi dakwah dapat memfasilitasi mahasiswa dalam memanfaatkan media sosial secara lebih produktif untuk penyebaran dakwah. Program ini memberikan kontribusi positif terhadap pengembangan kompetensi dakwah digital di kalangan mahasiswa dan masyarakat umum. Kata Kunci : Literasi, Dakwah, Digital
Internalization of Islamic Education Values Through Ruqyah at the Ruqyah Al Hikmat Institute in Sidenreng Rappang Regency Abd. Rahim; Hamdanah; Muh. Akib D; Hannani; Ambo Dalle
International Journal of Health, Economics, and Social Sciences (IJHESS) Vol. 6 No. 4: October 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/ijhess.v6i4.5688

Abstract

The research entitled Internalization of Islamic Education Values Through Ruqyah at the Ruqyah Al Hikmat Institute in Sidenreng Rappang Regency, aims to: a. Describe the Ruqyah technique applied at the Al Hikmat Ruqyah Institute, b. Describe the process of internalizing Islamic educational values for Ruqyah patients at the Al Hikmat Ruqyah Institute, c. Describe the implications of internalizing Islamic educational values through ruqyah for ruqyah patients at the Al Hikmat Ruqyah Institute. This type of research is field research using qualitative data processing techniques. The research subject is the Internalization of Islamic Education Values and the research object is ruqyah activities carried out at the Rugyah Al Hikmat Institute. Data collection in research includes interviews, observation and documentation. The data collected is carried out by data reduction to select appropriate data, then data interpretation and data presentation are carried out and conclusions are drawn. The research results show; 1) The Ruqyah technique applied at the Al Hikmat Ruqyah Institute includes prayer through the media of water, salt and oil or read directly to the patient, Ruqyah with verses from the Qur'an, Hypnotherapy, motivational advice. 2) The process of internalizing the values of Islamic education for Ruqyah patients at the Al Hikmat Ruqyah Institute includes: The Value Transformation Stage is implemented through a lecture or preaching model involving Aqidah, Morals and Worship. The da'wah is delivered both individually and to audiences such as the patient's family. The da'wah theme is adapted to the patient's needs. The Value Transaction Stage is implemented by establishing two-way communication between the Team, the patient and the patient's family. This communication is not only established directly, but can also be done through other media such as WhatsApp. It can be seen from several observations that Peruqyah has to be patient in listening to his patients' stories and this has an effect on the patient because he can listen to Peruqyah's advice because he feels cared for and never pushed into a corner. The stages of internalization include knowledge and awareness, practice and habituation and characterization of the value of Islamic education in patients. One of the most important factors of internalization is the example that makes an impression on the ruqyah patient so that even without the physical presence of the ruqyah, the preaching and teaching of Islamic values for the patient will continue to be remembered and become a practice which ultimately becomes a character for the patient. 3) This form of internalization has implications on the practice of Islamic values in daily life with full self-awareness and that is part of the characterization that occurs in ruqyah patients, such as there are patients who after recovering no longer leave prayers and even always pray in congregation at the mosque, there are patients who since recovering have not I like to argue or argue with my neighbors
Ketimpangan Kesejahteraan Antara Papua Jawa di Era Jokowi Asriati, Asriati; Abd. Rahim; Andi Samsir; Regina Murni; Irwandi, Irwandi
Jurnal Ekonomi dan Pendidikan Vol. 22 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jep.v22i1.83939

Abstract

Tujuan penelitian yaitu untuk menganalisis perbandingan ketimpangan wilayah yang terjaddi di Indonesia dan menganalisis faktor-faktor yang memepengaruhhi ketimpangan wilayah antara Papua-Jawa di Era pemerintahan Presiden Joko Widodo yang terhitung pada tahun 2014 sampai 2023. Pada penelitian ini menjelaskan terdapat dua variabel independen yang menjadi tolak ukur ketimpangan yaitu Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Inflasi. Metode penelitian yang digunakan yaitu analisis kuantitatif dengan empat sampel dari delapan populasi. Teknis analisis data yang dipakai yaitu uji asumsi klasik dan uji hipotesis. hasil penelitian menunjukkan bahwa IPM berengaruh terhadap ketimpangan wilayah antara Provinsi Papua, Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah. sedangkan Inflasi tidak berpengaruh terhadap ketimpangan wilayah antara Provinsi Papua, Jawa Timur, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Berdassarkan rata-rata Indeks Williamson (IW) semua provinsi yang dianalisis yaitu Papua, Jaawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur menunjukkan nilai katerori ketimpangan tinggi dengan nilai IW yaitu 0,5176 (Papua), 0,6504 (Jawa Tengah), 0,7059 (Jawa Barat) dan 0,9714 (Jawa Timur). Papua menunjukkan ketimpangan yang paling rendah diatara provinsis tersebut, sedangkan Jawa Timur memiliki nilai tertinggi, meskipun semuanya mecerminkan ketimpangan yang tidak merata.