Islami, Islami
Unknown Affiliation

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

HUBUNGAN STATUS GIZI ANAK DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 1 – 3 TAHUN DI DESA GLAGAHWARU KECAMATAN UNDAAN KABUPATEN KUDUS TAHUN 2007 Nasriyah, Nasriyah; Islami, Islami; Asmawati, Heni
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 2, No 2 (2011): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan masa balita merupakan masa kritis dalam pembentukan sumber daya yang berkualitas. Pertumbuhan dan perkembangan balita dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor lingkungan. Keadaan kurang gzi berasosiasi dengan keterlambatan motorik.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar anak usia 1-3 tahun di Desa Glagahwaru Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan menggunakan survei dengan pendekatan cros sectional. Sampel yang menjadi subyek penelitian adalah 28 anak usia 1-3 tahun di Desa Glagahwaru Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus. Pengambilan data menggunakan DDST (Denver Development Screening Test), analisa menggunakan uji statistik Rank Spearment.Selanjutnya dari 14 anak yang berstatus gizi lebih, gizi kurang dan gizi buruk 5 anak mempunyai perkembangan motorik kasar dengan mengalami kemajuan dan berhasil melampaui tugas dan 9 anak mempunyai perkembangan motorik kasar dengan mengalami peringatan dan keterlambatan. Hasil uji statistik menggunakan Rank Spermant didapatkan nilai p=0,01 jika dibandingkan dengan α=0,05, maka nilai p(0,01)< α (0,05) artinya ada hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar anak.Disimpulkan ada hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar anak usia 1-3 tahun di Desa Glagahwaru Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus. Disarankan agar orang tua lebih meningkatkan status gizi terhadap anak agar perkembangan motorik kasar anak lebih optimal.Kata Kunci      : Status gizi, perkembangan motorik kasar, anak usia 1-3 tahunKepustakaan   : 36 (1999-2008)penelitian ini adalah berjumlah 45 orang hasil ini didapatkan dari perkiraan rata-rata yang diambil dari tiap bulan.yang diambil dengan tehnik random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner dengan metode pengumpulan data adalah angket. Analisa data untuk menguji hipotesa digunakan uji statistik chi square. Hasil penelitian : Dari sejumlah 45 WUS, sebagaian besar pada kelompok umur antara 17 – 24 Tahun sebesar 65 % , 53,3 % berpendidikan SLTP sederajat dan 44,4 % berpendidikan SLTA  sederajat , dari 45 WUS 51 % tidak bekerja, 49 % mempunyai pekerjaan tetap. Dari sejumlah 45 WUS yang mau mengimunisasikan TT2 sebanyak 36  orang ( 80 % ), sedangkan yang tidak mau mengimunisasikan TT2 ada 9 orang ( 20 % )Kesimpulan : Ada hubungan antara tingkat pendidikan WUS dengan kemauan Imunisasi TT2 sesuai dengan hasil uji statistik Spearman,s rho sebesar 0,001
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA KECELAKAAN ANAK DI RUMAH DESA SUMBER GIRANG RW 1 LASEM REMBANG Islami, Islami; Asiyah, Nor; Wardoyo, Najib Budi
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 2, No 1 (2011): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Sebuah penelitian baru mengatakan bahwa 1 dari 9 anak-anak kecil setiap tahunnya mengalami kecelakaan ringan maupun serius, di dalam rumah. Diperkirakan setiap tahun di Amerika Serikat terdapat 2.100 anak-anak meninggal dan 4 juta mengalami kecelakaan.Para ibu yang tidak pernah bersekolah mengalami kematian balita 35% dibandingkan dengan ibu yang pernah bersekolah, tapi tidak menyelesaikan sekolah dasarnya. Perbedaan itu menjadi sangat mencolok mencapai 97% dibandingkan para ibu yang berhasil menyelesaikan pendidikan sekolah dasarnya.Tujuan : Penelitian ini secara umum bertujuan diketahuinya hubungan  tingkat   pendidikan  dengan   tingkat pengetahuan ibu tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan anak di rumah  Adapun tujuan khusus untuk mengetahui tingkat pendidikan ibu dan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tenteng P3K anak di rumahMetode : Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian survey analitik metode Cross Sectional sampling dengan cara pendekatan observasi point time approach Populasi : Dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat RW 1 di desa Sumbergirang Lasem Rembang sebanyak 89 orang. Hasil : Adapun hasil tingkat pendidika ibu yang  tertinggi 44 responden (49,4 %) kategori sedang,terendah 9 responden (10,1%) kategori tinggi.hasil tingkat pengetahuan ibu tertinggi 46 responden (51,7%) kategori tinggi, terendah 12 responden (13,5%) kategori rendah. nilai chi-square tabel pada df : 4 tingkat signifikasi 5 % (9,488) dilakukan perbandingan chi-square hitung dan chi-square tabel dimana chi-square hitung  (51,090) > chi-square tabel (9,488) dengan taraf signikasi 5 %, sedangkan berdasarkan probabilitas terlihat bahwa nilai Asymp-Sig = 0,000 atau probabilitas < 0,05, sehinga ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan dengan tingkat pengetahuan ibu mengenai Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan anak di rumah.nilai koefisien kontingensi 0,687 > 0.5 sehingga mempunyai hubungan yang kuat. Kesimpulan : Hubungan tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan ibu tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan diRW 1 desa Sumbergirang Lasem Rembang adalah cukup kuat hal ini dapat diihat dari hasil perhitungan chi-square yang telah dilakukan
APLIKASI INISIASI MENYUSU DINI PADA IBU BERSALIN SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN DEPRESI PASCA PERSALINAN DI KAB. KUDUS TAHUN 2013 Karyati, Sri; Islami, Islami
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 5, No 1 (2014): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sekitar 22 % ibu bersalin beresiko mengalami depresi pasca persalinan, 14 % resiko itu meningkat dan 19,3  persen  dari  mereka  berpikir  untuk  menyakiti  diri  mereka  sendiri dan/atau  menyakiti  sampai membunuh bayinya. Peningkatan rasa percaya diri ibu dan kontak batin ibu dengan bayinya melalui IMD dipercaya dapat menurunkan depresi pasca persalinan. Populasi  penelitian  ini  ibu  bersalin  spontan  di  Puskesmas  dengan  pelayanan PONED  di  Kabupaten Kudus sebanyak 420 orang. Jumlah sampel 66 orang yang diambil secara insidential sampling. Metode penelitian menggunakan intervensi semu (quasi experiment), rancangan post test with control group dengan intervensi pelaksanaan IMD. Analisa data dilakukan dengan uji t-test independent.Hasil penelitian didapatkan rata-rata usia responden 24,52 tahun, paritas responden 1,69, dan tidak ada responden  yang  mengalami  depresi  dengan  rata-rata  skore  EPDS  5,25.  Rata-rata  skore  EPDS kelompok IMD 4,32 dan pada kelompok control adalah 6,03. Dengan uji t test independen didapatkan p 0,045. Simpulan penelitian ini, berdasarkan uji statistic terdapat perbedaan signifikan skore EPDS antara ibu yang dilakukan  IMD dengan yang tidak dilakukan  IMD. Ibu yang dilakukan  IMD  memiliki peluang mengalami depresi pasca persalinan lebih kecil dibanding yang tidak dilakukan IMD
STATUS SOSIAL EKONOMI DENGAN LAMA MENYUSUI Islami, Islami; Susanto, Herman; Rahayuningsih, Sri Endah
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 4, No 1 (2013): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Status sosial ekonomi merupakan salah satu faktor yang berkontribusi pada status kesehatan seseorang. Masyarakat dengan pendidikan dan sosial ekonomi yang rendah cenderung tidak memprioritaskan perilaku sehat seperti perilaku pencegahan penyakit, perilaku pemeliharaan kesehatan dan perilaku mencari pengobatan, termasuk perilaku pemberian ASI. Penelitia ini bertujuan untuk mengetahui korelasi status sosial ekonomi dengan lama menyusui. Metode penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan observasional cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu menyusui di kecamatan Kaliwungu, Kota, Dawe, Jekulo dan Undaan Kabupaten Kudus yang memenuhi kriteria inklusi dengan teknik pengambilan sampel gugus bertahap dan diperoleh 140 responden. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai September 2012. Data yang telah dikumpulkan dianalisis statistik univariabel, bivariabel dengan uji korelasi Lambda. Penghasilan dinilai berdasarakan jumlah biaya pengeluaran per bulan. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah terdapat korelasi antara penghasilan dengan lama menyusui (r =0.393  p= <0.001), tidak terdapat korelasi antara pendidikan  dengan lama menyusui (r = 0.075 p= 0.180) dan tidak terdapat korelasi antara pekerjaan dengan lama menyusui ( r = 0.047 p= 0.249). Simpulan dalam penelitian ini adalah  tingkat pendidikan dan pekerjaan tidak memengaruhi lama menyusui, sedangkan penghasilan yang tinggi membuat ibu tidak mempunyai waktu yang cukup untuk menyusui.
HUBUNGAN ANTARA METODE PERSALINAN NORMAL DENGAN GANGGUAN BUANG AIR BESAR PADA MASA NIFAS DI BPM RATIJAH TELUK WETAN KECAMATAN WELAHAN KABUPATEN JEPARA Kusumawati, Diah Andriani; Islami, Islami
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 6, No 2 (2015): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masa Nifas atau puerperium adalah periode waktu dimana organ – organ reproduksi kembali  pada keadaan sebelum hamil dan memerlukan  waktu 6 minggu dari mulai bayi keluar. Metode persalinan normal merupakan  fisiologis keluarnya janin dari  jalan  lahir  (vagina) dan  setelah  itu  ibu  memasuki  tahapan - tahapan  masa nifas  (puerperium) dimulai setelah  kelahiran  plasenta dan berakhir  ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum  hamil  berlangsung  selama kira-kira 6 minggu. Gangguan pada hari ke 2 – 3 diantaranya  adalah gangguan buang air besar (BAB) dalam  masa nifas pada umumnya adalah malnutrisi (muteh), di samping penyebab medis, faktor  usia, pendidikan  tingkat  pengetahuan sosial ekonomi, sosial budaya dan sikap ibu sehingga mengakibatkan proses involusi jadi terhambat.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan cross sectional yaitu variabel sebab (Independent Variabel) dan variabel akibat (Dependent Variabel) yang terjadi pada obyek penelitian di ukur atau dikumpulkan secara simultan atau dalam waktu bersamaan. ). Populasi dalam penelitian ini adalah ibu nifas yang berjumlah 30 ibu nifas.Berdasarkan hasil uji chi square  r hitung (17,260) > chi square r tabel (5,991) dengan df: 2 dengan taraf signifikan 5% dan p value 0,000 < 0,05 yang artinya terdapat hubungan antara metode persalinan normal dengan gangguan buang air besar pada masa nifas. Hubungan antara metode persalinan normal dengan gangguan BAB kuat, karena contingency coefficient  r Hitung > r  Tabel ( 0,604 > 0,5) .         Tenaga kesehatan diharapkan dapat memberikan informasi atau konseling tentang masalah gangguan buang air besar pada masa nifas dan cara - cara untuk mengatasi masalah tersebut.
HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI (PENGETAHUAN, SIKAP DAN KETERAMPILAN) BIDAN TERHADAP KETEPATAN RUJUKAN PADA KASUS PREEKLAMSI DI KABUPATEN KARAWANG Dwikanthi, Rahayu; Islami, Islami
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 6, No 3 (2015): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Preeklamsia merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas perinatal di Indonesia, yang sebenarnya kematian karena preeklamsi ini bisa dicegah dengan adanya deteksi dini pada saat pemeriksaan kehamilan. Salah satu strategi  penurunan AKI di Indonesia adalah memantapkan sistem rujukan, dalam hal ini dibutuhkan tenaga kesehatan yang kompeten. Rujukan pada kasus preeklamsi yang tepat, baik rujukan dini, berencana maupun rujukan tepat waktu, dalam kondisi yang baik serta tepat waktu ke fasilitas rujukan akan mampu menyelamatkan jiwa para ibu. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis korelasi antara kompetensi Bidan dengan ketepatan rujukan pada kasus Preeklamsi.Metode penelitian ini adalah mixed  methods  model sequential explanatory. Populasi adalah semua bidan yang berpraktik di wilayah kerja Kabupaten Karawang, yang  melakukan rujuk kasus Preeklamsi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Karawang. Penentuan sampel kuantatif dilakukan dengan menggunakan teknik  sampling kuota,  penelitian kualitatif  digunakan purposive sampling. Sampel yang digunakan sebanyak 95 orang Bidan. Data Kualitatif dikumpulkan melalui  Focus Group Discussion (FGD). Penelitian  dilakukan di RSUD Kabupaten Karawang dan tempat praktik bidan di wilayah kerja Kabupaten Karawang  pada bulan Juni s.d.Agustus 2012Hasil penelitian menunjukkan ketepatan rujukan pada kasus Preeklamsi pada bidan berpengetahuan tinggi 42,1%, pada sikap yang mendukung 62,1% dan bidan berketerampilan tinggi 33,6%.  kompetensi (pengetahuan, sikap dan keterampilan) bidan dengan ketepatan rujukan sebesar 31,5%. Kompetensi (pengetahuan, sikap dan keterampilan) berhubungan dengan ketepatan rujukan dengan nilai p = 0,031.  Selain pengetahuan, sikap dan keterampilan, dukungan sosial dan akses pelayanan kesehatan juga berkontribusi terhadap ketepatan rujukan.Simpulan dalam penelitian ini kompetensi (pengetahuan, sikap dan keterampilan) Bidan berhubungan dengan  ketepatan rujukan pada kasus Preeklamsi. Keterampilan dan pengetahuann memiliki peranan paling tinggi terhadap kompetensi.
PERBEDAAN SKOR KECEMASAN IBU HAMIL SELAMA PANDEMI Islami, Islami; Nasriyah, Nasriyah; Asiyah, Nor
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 12, No 1 (2021): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v12i1.924

Abstract

Sejak masuk di Indonesia, pandemic covid 19 menimbulkan  perubahan semua tatanan kehidupan meliputi tatanan pendidikan, sosial, budaya, politik dan keagamaan. Pandemi Covid 19 juga menimbulkan kekhawatiran pada setiap orang tidak terkecuali ibu hamil. Berbagai upaya pelayanan kesehatan, termasuk  pemeriksaan kehamilan disesuaikan dengan kondisi pandemic untuk mengurangi penularan dan penyebaran covid 19.Tujuan  penelitian ini adalah untuk mengukur  perbedaan skor kecemasan ibu hamil selama masa pandemi covid 19 berdasarkan pengalaman melahirkan.Desain penelitian ini adalah studi cross sectional. Pengambilan data dilakukan dengan cara membagikan kuesioner tertutup  kepada ibu hamil  trimester 1 sampai dengan trimester 3 di kabupaten Kudus yang telah direkrut melalui bidan di masing-masing fasilitas pelayanan kesehatan. Data yang diperoleh dilakukan seleksi untuk memilih data yang sesuai, kemudian dilakukan coding.  Data dianalisis menggunakan uji Mann-Whitney untuk mengetahui perbedaan kecemasan pada ibu.Hasil penelitian  diperoleh skor kecemasan ibu hamil berbeda-beda selama pandemic berlangsung dari kondisi tidak cemas, cemas ringan, sedang maupun cemas berat. Hasil uji statistik menunjukan tidak terdapat perbedaan skor kecamasan pada ibu hamil berdasarkan pengalaman melahirkan. Namun demikian, kami menyarankan bahwa selama pandemi masih berlangsung penerapan protocol pencegahan penularan covid 19 tetap harus dipatuhi. Perlu dilakukan penilaian pada persepsi ibu hamil, dukungan keluarga dan status pekerjaan.
PRENATAL YOGA DAN KONDISI KESEHATAN IBU HAMIL Islami, Islami; Ariyanti, Titik
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 10, No 1 (2019): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v10i1.623

Abstract

Background: Pregnancy is a fisiologis process, but  midwifery care is needed by mother to evaluated that pregnancy. Midwife is a person who given midwifery care to improved the healthy pregnant.  During pregnancy, the body will be change that caused discomforted for mother and influenced several factor such us hormonal condition. Yoga is the one of activity that might do for all of people including pregnant woman. Yoga for pregnant or prenatal yoga can decrease physicly discomfort for pregnant mother and can made better feeling. The purposes is to measure relationship of prenatal yoga and maternal wellbeing.Methods: The research used pre and post data  designe. 30 pregnant were had participant by research. The population were taken in Budi luhur clinic Kudus district during 2017. Purposive sampling and marginal homogeneity test is used.Result: The research   obtained  maternal health condition before prenatal yoga  have one until three pregnancy complaints is 69% and 31% maternal have more than 3 pregnancy complaints. Mother who practiced prenatal yoga 58.6% didn’t have pregnancy complaints and 41% had one until three pregnancy complaints.  The statistic test marginal homogeneity  obtained p value 0.000.Conclusions: Prenatal yoga is relatively effective to decrease pregnancy complaints. Mother who practiced prenatal yoga during pregnancy less pregnancy complaints.Keywords: prenatal yoga, pregnancy complaints
PENGETAHUAN TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PUTRI DI PONDOK PESANTREN Nisa’ Mairo, Queen Khoirun; Islami, Islami
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 5, No 2 (2014): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masa  remaja  merupakan  suatu  periode  rentan  kehidupan  manusia  yang  sangat  kritis terutama  terkait  dengan  kesehatan  reproduksinya.  Salah  satu  faktor  yang  berpengaruh terhadap  kesehatan  reproduksi  remaja  putri  adalah  pengetahuan.  Pondok  pesantren merupakan  lembaga  pendidikan  Islam  tertua  yang bercirikan  religious  dan  asrama  yang beberapa  diantaranya  tertutup  dari  informasi  luar,.  Pondok  pesantren  salafiyah  seperti pondok  pesantren  Darul  Falah  Pusat  merupakan  salah  satunya.  Tujuan   penelitian  ini adalah untuk mengetahui korelasi antara pengetahuan dengan kesehatan reproduksi remaja putri di pondok pesantren.Jenis  penelitian  ini  adalah  observasional  analitik  dengan  rancangan  cross  sectional. Subjek  penelitian  adalah  remaja  putri  di  pondok  pesantren  Darul  Falah  Pusat  Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur sebanyak 50 responden yang berusia 14-18 tahun. Analisis univariabel dilakukan dengan distribusi frekuensi dan analisis bivariabel dengan Sperman Hasil  analisis  data  menunjukkan  bahwa  remaja  yang  bermasalah  dalam  kesehatan reproduksi  76%  dan  24%  tidak  bermasalah,  dan  faktor  pengetahuan   (r=0,002)  memiliki korelasi dengan kesehatan reproduksi remaja putri di pondok pesantren. Dari  penelitian  ini  disimpulkan  bahwa  kesehatan  reproduksi  remaja  putri  di  pondok pesantren yang bermasalah masih tinggi, seperti keputihan dan kebersihan organ reproduksi dengan pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi masih rendah.
PENGARUH BATUK PROVOKASI PADA FASE EKSPULSI JANIN TERHADAP KEJADIAN LASERASI PERINEUM Asiyah, Nor; Islami, Islami; Nasriyah, Nasriyah
Indonesia Jurnal Kebidanan Vol 4, No 2 (2020): INDONESIA JURNAL KEBIDANAN
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/ijb.v4i2.1011

Abstract

Latar Belakang: AKI di Indonesia kebanyakan disebabkan oleh perdarahan, salah satu penyebab perdarahan yaitu Laserasi perineum. Untuk mengurangi drajat laserasi perineum, sebaiknya perineum tidak terlalu cepat dan juga tidak terlalu lambat dilalui oleh kepala janin. Batuk provokasi pada fase ekspulsi janin merupakan perbuatan untuk membangkitkan suatu rangkaian reflek batuk yang akan menyebabkan kontraksi otot rangka. Kontraksi ini akan menyebabkan tekanan intra abdominal dan tekanan intra torakal meningkat yang berakibat terjadinya desakan pada janin sehingga akan terjadi ekspulsi janin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah batuk provokatif mampu mengurangi derajat laserasi perineum. Metode: Penelitian dilakukan dengan cara Quasi eksperimental designs, Subjek penelitian adalah parturient yang melahirkan di BPM Nor Asiyah, yang memenuhi kriteria tertentu seperti usia kehamilan matur, pasien dapat dikondisikan untuk batuk provokatif, bidan mengetahui saat pembukaan lengkap, Berat bayi Normal. Usia ibu tidak termasuk resiko tinggi, lama mengejan tidak melebihi 60 menit untuk multi dan tidak lebih dari 120 menit untuk primi. Responden sebanyak 40, di bagi menjadi 2 kelompok, Pengambilan sampel dilakukan dengan cara quota sampling. Analisis data dilakukan dengan uji Mann-Whitney. Hasil: Berdasarkan hasil uji statistik untuk laserasi perineum pada kedua kelompok diperoleh nilai p value 0,419 (p>0,05). Kesimpulan: Tidak ada pengaruh yang  bermakna antara batuk provokatif pada fase ekspulsi janin terhadap kejadian laserasi perineum.