Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PENERAPAN LATIHAN SHADOW DALAM UPAYA MENINGKATKAN KELINCAHAN PADA MATERI PERMAINAN BULUTANGKIS Sukesih, Sukesih
Dinamika Dinamika Volume VII, Nomor 1, Maret 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract. The aim of this research was to get the information about an effort to improve the students agility through shadow training. The action hypothesis of this research was as follow: by using shadow training, the students’ learning achievement of the six graders of SD Negeri 2 Sokaraja in academic year 2012/2013 got improvement. The method and the design of this research was Classroom Action Research (CAR) held in 3 research cycles, each cycle had planning, acting, observing, and reflecting. The variable of this research was independent variable in this research was an effort to improve agility. The subjects of this research were the six garders of SD Negeri 2 Sokaraja in academic year 2012/2013, with 20 students (10 boys and 10 girls). The instrument of the research and the data used in this research was gained from the students’ performance of psychomotor, affective test and cognitive test as well as the activity of observation by two observers. Based on the result of the data analysis, it could be concluded that the implementation of shadow training could improve the students’ agility and learning achievement for the six graders of SD Negeri 2 Sokaraja in academic year 2012/2013. Key Words: shadow training, agility.  Abstrak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang upaya meningkatkan kelincahan dengan menggunakan latihan shadow. Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: dengan menggunakan latihan shadow, kemampuan dalam hasil belajar siswa kelas VI SD Negeri 2 Sokaraja Kulon tahun ajaran 2012/2013 meningkat.                 Metode dan desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam 3 siklus penelitian, masing-masing siklus ditempuh melalui tahap perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Variabel penelitiannya terdiri dari variabel bebas (independen) yaitu: Pembelajaran upaya peningkatan kelincahan menggunakan latihan shadow. Sedangkan variabel terikat (dependen) dalam penelitian ini adalah: upaya peningkatan kelincahan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI SD Negeri 2 Sokaraja Kulon tahun ajaran 2012/2013, dengan jumlah 20 peserta didik terdiri atas 10 peserta didik laki-laki dan 10 peserta didik perempuan. Instrumen penelitian dan data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dengan dilakukan tes unjuk kerja psikomotoris, tes afektif dan tes kognisi serta lembar pengamatan aktivitas peserta didik melalui dua orang pengamat.                Berdasarkan analisis data hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan latihan shadow dapat meningkatkan kelincahan dan hasil belajar siswa kelas VI SD Negeri 2 Sokaraja Kulon tahun ajaran 2012/2013. Kata Kunci: Latihan shadow, kelincahan.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI BERMAIN MOZAIK ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK PKBM MELATI MUKTIJAYA KABUPATEN ROKAN HILIR Sukesih, Sukesih; Indarto, Wusono; Risma, Devi
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol 2, No 2 (2015): Wisuda Oktober Tahun 2015
Publisher : Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Fine motor skills of children in kindergarten Tk Pkbm Melati Bed Muktijaya Rokan Hilir is still low due to lack of ability to mimic the shape, exploring the various media and activities, hold a pencil properly, in accordance with the pattern cutting and sticking with the right image. Under these conditions it is necessary efforts to improve fine motor skills of children is through play mosaic. The purpose of this study was to determine the fine motor skills of children through play mosaics, to know how to play the mosaic application, to determine whether to play the mosaic can improve fine motor skills of children and to determine the height increase occurs. This research is a classroom action research conducted in two (2) cycles. Data collection tool used in this study is in the form of sheets of observation and research subjects are children aged 5-6 years in kindergarten Tk Pkbm Melati Muktijaya consisting of 15 children 7 boys and 8 girls. Results from this study showed an increase from cycle I to cycle II. Improvement occurred, ie from before the action to the first cycle of 33.33%, the first cycle to the second cycle of 37.07%, and from the prior cycle to cycle II of 82.76%. From the results of this study concluded that through playing mosaic can improve fine motor skills of children aged 5-6 years in kindergarten Tk Pkbm Melati Bed Muktijaya Rokan Hilir.Keywords: Finemotor skills, play Mozaik
PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA KESEHATAN TENTANG PENCEGAHAN COVID-19 DI INDONESIA sukesih, sukesih; Usman, Usman; Budi, Setia; Sari, Dian Nur Adkhana
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 11, No 2 (2020): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v11i2.835

Abstract

AbstrakMahasiswa kesehatan sebagai garda terdepan dalam fasilitas pelayanan kesehatan kedepannya, turut berpartisipasi dalam mengikuti trend issue masalah kesehatan yang sedang terjadi salah satunya adalah pencegahan Covid-19, pengetahuan dan sikap mahasiswa kesehatan tentang pencegahan Covid-19 di Indonesia yang baik dapat pencegah penularan Covid-19 di Indonesia. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengetahuan dan sikap Mahasiswa kesehatan tentang pencegahan Covid-19 Di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode survey analitik. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2020 dengan populasi mahasiswa kesehatan di Indonesia sebayak 444 orang. Instrument penelitian ini menggunakan kuesioner. Cara pengolahan dan analisis data menggunakan spss versi 18. Hasil penelitian pada kuesioner pengetahuan paling tinggi di kategori baik sebanyak 228 (51,35%) sedangkan sikap paling tinggi berada di kategori  sikap baik sebanyak 206 (46,39%). Simpulan penelitian ini adalah pengetahuan dan sikap mahasiswa kesehatan tentang pencegahan Covid-19 di Indonesia tergolong baik hal ini dapat pencegah penularan Covid-19 di Indonesia. Kata Kunci: pengetahun, sikap, mahasiswa kesehatan, Covid-19 AbstractHealth students belong to forefront of health care facilities, participate in following the current health issues including the prevention of Covid-19 in the way that knowledge and attitude of health students about the prevention of Covid-19 in Indonesia may prevent the transmission of Covid-19 in Indonesia. The purpose of this study is to determine the knowledge and attitudes of health students about the prevention of Covid-19 in Indonesia. This research used analytic survey method. Sampling used total sampling technique. This research was conducted in June 2020 with a population of health students in Indonesia including 444 people. The research instrument used a questionnaire. The method of data processing and analysis used SPSS version 18. The results of the research on the highest knowledge questionnaire in good category was 228 (51.35%) while the highest attitude in good attitude category was 206 (46.39%). The conclusion of this research is that knowledge and attitude of health students about the prevention of Covid-19 in Indonesia is classified as good and it can prevent Covid-19 transmission in Indonesia.Keywords: knowledge, attitude, health student, Covid-19
AFIRMASI POSITIF TERHADAP PENINGKATAN MOBILISASI PADA PASIEN POST OPERASI BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA (BPH) Sukesih, Sukesih; Siswanti, Heny
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 8, No 2 (2017): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v8i2.322

Abstract

AbstrakMobilisasi merupakan masalah yang sering dialami oleh pasien post operasi BPH karena tidak berani melakukan mobilisasi seperti miring kanan dan miring kiri, duduk di tempat tidur dikarenakan banyaknya alat- alat medis yang terpasang pada tubuhnya, misalnya slang infus, kateter, irigasi cairan, serta drainase. Salah satu penatalaksanaan non farmakologi adalah pemberian afirmasi positif yang bertujuan untuk mempengaruhi pikiran bawah sadar sehingga pasien mau melakukan miring kanan kiri, duduk dan berjalan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh afirmasi positif terhadap peningkatan mobilisasi pada pasien post operasi BPH. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan desain yang digunakan pre-posttest with control group data hasil penelitian akan diolah dengan uji time series, instrument mobilisasi menggunakan observasi dan instrument afirmasi positif menggunakan buku kerja. Populasi dalam penelitian ini adalah 30 pasien post operasi BPH yang terdiri dari 15 kelompok intervensi dan 15 kelompok kontrol dengan tehnik total sampling. Hasil uji time series nilai mean absolute persentage error (MAPE) pada kelompok intervensi pre hari ke 1 sebelum afirmasi 15,182, post hari ke 1 sesudah afirmasi 18,121, post hari ke 2 sesudah afirmasi 20,735, post hari ke 3 sesudah afirmasi 23,135, post hari ke 4 sesudah afirmasi 25,67 mendekati 1 yang artinya nilai model peramalan terdapat penyesuaian yang besar untuk setiap kesalahan yang terjadi pada nilai model ramalan sebelumnya sehingga hasil perlakuan afirmasi positif mempengaruhi secara signifikan terhadap peningkatan mobilisasi, sedangkan pada kelompok kontrol pre hari ke 1 sebelum afirmasi 11,558, post hari ke 1 sesudah afirmasi 14,683, post hari ke 2 sesudah afirmasi 16,556, post hari ke 3 sesudah afirmasi 18,805, post hari ke 4 sesudah afirmasi 20,829 mendekati nol yang artinya nilai model peramalan sangat mirip dengan nilai model sebelumnya sehingga hasil perlakuan afirmasi positif mempengaruhi secara tidak signifikan terhadap peningkatan mobilisasi.Kesimpulan: Ada pengaruh afirmasi positif terhadap peningkatan mobilisasi pada pasien post operasi BPH.  Kata kunci: Afirmasi positif, mobilisasi
HUBUNGAN RIWAYAT KEJADIAN POST PARTUM BLUES DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 1 TAHUN DI DESA DEMPEL WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANGRAYUNG Indanah, Indanah; Sukesih, Sukesih
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 8, No 1 (2017): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Usia satu tahun termasuk dalam usia toddler (1 - 3 tahun), yaitu merupakan masa ke “Emasan“ karena pada usia ini anak mengalami perkembangan sangat cepat. Pada usia satu tahun ini perkembangan yang meliputi kemampuan motorik (kasar dan halus), bahasa, kreatifitas, kesadaran sosial, emosi dan inteligensi berlangsung sangat cepat dan menjadi landasan perkembangan berikutnya. Apabila seorang ibu mengalami kesedihan atau kemurungan setelah melahirkan secara terus menerus akan memberikan dampak yang lebih buruk pada anak tersebut. Kondisi itu dikenal dengan istilah “ post partum blues”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan riwayat kejadian post partum blues dengan perkembangan anak usia 1 tahun di desa Dempel wilayah kerja Puskesmas Karangrayung. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan Retrospectif, pengambilan sampel menggunakan total populasi dengan jumlah 50 responden.  Hasil uji statistik ada hubungan antara riwayat kejadian post partum blues dengan perkembangan anak usia 1 tahun di Desa Dempel  wilayah kerja Puskesmas Karangrayung Kabupaten Grobogan, dengan hasil uji ststistik  Chi square 8,318  dan nilai p value sebesar 0,016 (α < 0,05). Hendaknya ibu yang mempunyai anak usia 1 tahun untuk memberikan perhatian dan kasih sayang sejak dalam masa kehamilan, sebelum lahir, dan setelah lahir.
HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN KECEMASAN AKIBAT HOSPITALISASI PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH YANG DIRAWAT DI RSI SULTAN HADIRIN KABUPATEN JEPARA TAHUN 2017 Siswanti, Heny; Sukesih, Sukesih
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 8, No 2 (2017): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v8i2.352

Abstract

Hospitalisasi sering kali mejadi krisis pertama yang harus dihadapi anak – anak. Reaksi anak terhadap krisis - krisis tersebut dipengaruhi oleh usia, perkembangan mereka, pengalaman mereka sebelumnya dengan penyakit.  Cemas timbul sebagai respon terhadap stres, baik stress fisik dan fisiologis. Artinya, ansietas terjadi ketika seorang merasa terancam baik fisik maupun psikologis Adanya kecemasan memungkinkan anak bertambah panic bahkan sampai stress sehingga anak sulit untuk diajak berperan dalam menjalani perawatan & pengobatan. Komunikasi juga dapat mengurangi rasa cemas anak akibat hospitalisasi.Peran perawat dalam meminimalkan stress akibat hospitalisasi pada anak adalah sangat penting. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kamunikasi terapeutik dengan kecemasan akibat hospitalisasi pada anak usia pra sekolah.Jenis penelitian ini adalah diskripstif dengan Rancangan studi korelasi (Correlation study), cara pengambilan sampel adalah dengan teknik quota sampling dan jumlah responden sebanyak 42 responden. Kuesioner  kecemasan anak sesuai Hamilton Rate Scale for Anxiety (HRS-A). Analisa data menggunakan rumus Chi Squere (X²). Hasil penelitian  ini  ada hubungan komunikasi terapeutik dengan  kecemasan akibat hospitalisasi pada anak usia pra sekolah (p=0.000 < α=0,05).Hasil penelitian ini bisa menjadi masukan rumah sakit untuk lebih meningkatkan komunikasi dalam melakukan implementasi dan untuk bisa melibatkan Keluarga terdekat pasien harus dalam memberikan terapi yang diberikan.
SBAR Communication (Situation, Background, Assessment, Recomendation) On Attitude And Nursing Behavior In Improving Patient Safety Sukesih, Sukesih; Faridah, Umi
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 16, No 2 (2020)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v16i2.15954

Abstract

AbstrakBackground:Sikap dan perilaku perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien harus menerapkan keselamatan pasien, perawat harus melibatkan kognitif, afektif, dan tindakan yang mengutamakan keselamatan pasien. salah satu solusi untuk meningkatkan keselamatan pasien yaitu dengan komunikasi efektif salah satu metode komunikasi yang efektif saat serah terima adalah komunikasi SBAR. Komunikasi SBAR (Situation, Backgroud, Assesment, Recomendation) merupakan alatinformasiyang menyediakan metode terstruktur dan formal dari komunikasi antara staf, SBAR memiliki potensi untuk meningkatkan kemampuan staf untuk menyusun dan menyampaikan informasi penting, meningkatkan keselamatan pasien dengan mengurangi kesalahan yang terjadi selama tindakan.Purpose:Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh komunikasi SBAR terhadap sikap dan perilaku perawat dalam meningkatkan keselamatan pasien.Methods:Jenis penelitian yang digunakan quasi experiment dengan desain yang digunakan pre-posttest with control group design, hasil penelitian diolah dengan uji paired sample t test untuk sampel yang berhubungan dan independent samples t test untuk sample yang tidak berhubungan, instrument komunikasi SBAR menggunakan observasi, instrument sikap dan perilaku perawat menggunakan kuesioner. Populasi pada penelitian seluruh perawat yang bertugas di ruang rawat inap kelas 3 yaitu ruang gading 1, gading 2, flamboyan, dahlia RSUD RAA Soewondo Pati sebanyak 48 perawat, tehnik sampling dalam penelitian adalah total sampling jumlah sampel 48 perawat terbagi menjadi kelompok intervensi diruang gading 1, gading 2 sebanyak 24 perawat, kelompok kontrol diruang flamboyan, ruang dahlia sebanyak 24 perawat.Results: Terdapat perbedaan yang bermakna sikap perawat sesudah diberikan pelatihan komunikasi SBAR pada kelompok intervensi dengan nilai p value 0,000 dibandingkan kelompok kontrol dengan nilai p value 0,103 (uji paired sample t test). Terdapat perbedaan yang bermakna perilaku perawat sesudah diberikan pelatihan komunikasi SBAR pada kelompok intervensi dengan nilai p value 0,000 dibandingkan kelompok kontrol dengan nilai p value 0,198 (uji paired sample t test).  Conclusion: Penelitian ini menemukan bahwa komunikasi SBAR dapat meningkatkan sikap dan perilaku perawat dalam meningkatkan keselamatan pasien. Keywords:  Komunikasi SBAR; Sikap dan Perilaku Perawat; Keselamatan pasien               
Hubungan Kualitas Tidur, Kepatuhan Minum Obat dan Aktivitas Fisik dengan Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Melitus di Pukesmas Kaliwungu Kudus Zuliana, Eva; Rusnoto, Rusnoto; Sukesih, Sukesih
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di seluruh dunia, diabetes mellitus menduduki peringkat ke-5 sebagai penyebab kematian. Jika kadar gula darah lebih dari 200 mg/dL dan kadar glukosa puasa lebih dari 126 mg/dL, seseorang dikatakan menderita diabetes mellitus, penyakit kronik yang sangat ditentukan oleh kadar gula darah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kualitas tidur, kepatuhan minum obat dan aktivitas fisik dengan kadar gula darah Pasien Diabetes Melitus. Penelitian ini akan dilakukan di Pukesmas Kaliwungu Kudus pada tanggal 17 Desember 2024 dan 10 Januari 2025. Penelitian ini menggunakan metode korelasi dengan desain penelitian cross-sectional. Berdasarkan Data dari bulan Juni hingga Agustus, terdapat populasi 100 pasien DM yang aktif berobat di pukesmas Kaliwungu. Teknik purposive sampling digunakan untuk memilih 50 sampel. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang meliputi variabel kualitas tidur dengan kuesioner PSQI; kepatuhan obat dengan kuesioner MARS-10; dan aktivitas fisik dengan kuesioner IPAQ. Kadar gula darah diukur dengan pengukuran GDS, dan korelasi Rank Spearman digunakan untuk menganalisis data. Dilihat dari hasil penelitian diperoleh responden yang mempunyai kualitas tidur baik sebanyak 33 (100%), dimana sebagian besar responden yang mempunyai kadar gula darah normal sebanyak 22 (66,7%) sedangkan responden yang mempunyai kadar gula darah tinggi sebanyak 11 (33,3%). Responden yang mempunyai kualitas tidur buruk sebanyak 17 (100%), dimana sebagian besar responden yang mempunyai kadar gula darah normal sebanyak 5 (29,4%) sedangkan responden yang mempunyai kadar gula darah tinggi sebanyak 12 (70,6%),  responden yang patuh minum obat sebanyak 34 (100%), dimana sebagian besar responden yang mempunyai kadar gula darah normal sebanyak 27 (79,4%) sedangkan responden yang mempunyai kadar gula darah tinggi sebanyak 7 (20,6%). Responden yang tidak patuh minum obat sebanyak 16 (100%), dimana sebagian besar responden yang mempunyai kadar gula darah normal sebanyak 0 (0%) sedangkan responden yang mempunyai kadar gula darah tinggi sebanyak 16 (100%), responden yang mempunyai aktivitas fisik ringan sebanyak 30 (100%), dimana sebagian besar responden yang mempunyai kadar gula darah normal sebanyak 9 (30%%) sedangkan responden yang mempunyai kadar gula darah tinggi sebanyak 21 (70%). Responden yang mempunyai aktivitas fisik sedang sebanyak 20 (100%) Sebagian besar responden memiliki kadar gula darah normal sebanyak 18 (90%) dan kadar gula darah tinggi sebanyak 2 (10%). Studi ini menemukan bahwa Adanya Hubungan Kualitas Tidur dengan Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Melitus di Pukesmas Kaliwungu dengan nilai p 0,012 ≤0,05, Adanya Hubungan kepatuhan minum obat dengan Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Melitus di Pukesmas Kaliwungu dengan nilai p 0,000 ≤0,05, dan Adanya Hubungan aktivitas fisik dengan Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Melitus di Pukesmas Kaliwungu dengan nilai p 0,000 ≤0,05.
Efektivitas Konsumsi Black Garlic terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada Penderita Diabetes Melitus di Desa Medini Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus Aristianti, Fina Sari; Sukesih, Sukesih; Rusnoto, Rusnoto
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes melitus penyakit tidak menular dengan gangguan metabolik menjadi masalah global karena semakin mengkhawatirkan dengan jumlah perkiraan penderita diabetes melitus pada tahun 2045 sebanyak 700 juta (10,9 %) mengalami peningkatan setiap tahunnya di seluruh dunia. Kadar gula darah tinggi jika tidak dikontrol bisa merusak organ penting dalam tubuh seperti jantung, retinopati diabetik, ginjal, bahkan saraf, peningkatan kadar gula darah dapat dicegah menggunakan terapi non-farmakologi dengan mengkonsumsi bawang hitam. Bawang putih hitam atau yang sering disebut dengan black garlic adalah makanan dengan berbagai manfaat kesehatan yang telah dipelajari potensinya untuk mengobati diabetes melitus, black garlic mempunyai sifat anti-diabetes yang dapat meningkatkan sensitivitas insulin sehingga kadar gula darah dapat terkendali, black garlic mempunyai senyawa antioksidan untuk melawan radikal bebas yang merusak sel – sel tubuh, menjadikannya makanan sebagai pengobatan alternatif non-farmakologi yang bermanfaat, dan aman bagi masyarakat yang menderita diabetes melitus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas konsumsi black garlic terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita diabetes melitus di Desa Medini Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus. Metode penelitian ini menggunakan observasi control grup pre-test post-test. Sampel 32 responden yang terdiri dari kelompok konsumsi black garlic 2 kali sehari dan 1 kali sehari. Alat ukur menggunakan glukometer digital dan standar operasional prosedur. Analisis data menggunakan Uji Paired Sampel T-Test dan Uji Independent Sampel T-Test. Dari hasil analisis didapatkan bahwa p value = 0.000 (p value < a) maka dapat disimpulkan Ho ditolak Ha diterima yang bearti ada efektivitas konsumsi black garlic terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita Diabetes Melitus di Desa Medini Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus. Berdasarkan penelitian ini disimpulkan bahwa adanya efektivitas konsumsi black garlic 2 kali sehari terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita diabetes melitus di Desa Medini Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus.
Pengaruh Black Garlic Terhadap Kekambuhan pada Penderita Gastritis di Desa Tubanan Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara Gini, Ninda Titian Asta; Sukesih, Sukesih; Lestari, Diana Tri
Jurnal Ners Vol. 9 No. 3 (2025): JULI
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i3.46537

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian Black Garlic terhadap kekambuhan pada penderita gastritis di desa Tubanan Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain penelitian quasi experiment dengan pendekatan control group pretest-posttest. Penelitian ini menggunakan teknik purpasive sampling, sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 30 orang penderita gastritis, dikelompokkan menjadi 15 orang kelompok intervensi dan 15 orang kelompok kontrol. Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan adapun teknik analisis data yang digunakan adalah uji Normalitas, uji Wilcoxon, dan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat penurunan signifikan dalam frekuensi kekambuhan gastritis pada kelompok intervensi setelah diberikan black garlic, pada hasil uji Mann Whitney dapat diketahui bahwa nilai Asymp.Sig.(2-tailed) sebesar 0,002 sehingga dapat disimpulkan 0,002 < 0,05 dan hipotesis diterima. Jika hipotesis diterima maka artinya terdapat pengaruh. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pemberian black garlic memiliki pengaruh terhadap penurunan frekuensi kekambuhan gastritis pada penderita di Desa Tubanan. Oleh karena itu, black garlic dapat dipertimbangkan sebagai terapi tambahan dalam pengelolaan gastritis.