Claim Missing Document
Check
Articles

IMPLEMENTASI GOOGLE DOCS SEBAGAI MEDIA EVALUASI PEMBELAJARAN DALAM PENERAPAN STUDY FROM HOME DI MI SABILUN NAJAH PESANGGRAHAN GUDO Wardani Dwi Wihastyanang; Diana Mayasari
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 4, No 1 (2022): Fourth Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wabah covid-19 menyebabkan dampak bagi pendidikan, salah satu dampak yang sangat terasa adalah pelarangan pembelajaran tatap muka. Dengan dilarangnya pebelajaran tatap muka maka para pakar pendidikan memberikan solusi salah satunya dengan memanfaatkan media pembelajaran online. Salah satu media pembelajaran online yang dapat digunakan tanpa berbayar adalah Google Docs. Google Docs dapat dimanfaatkan sebagai alat evaluasi pembelajaran jarak jauh. Dengan demikian agar guru-guru dapat memanfaatkan Google Docs secara maksimal maka dilakukan pendampingan dan pelatihan kepada guru secara virtual lewat google meet mengenai tata cara penggunaan Google Docs,pembuatan soal di Google Docs dan lain sebagainya. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu guru dalam melakukan proses pembelajaran jarak jauh agar proses belajar mengajar berjalan seperti biasanya dan proses evaluasi pembelajaran bisa di laksanakan walau tanpa tatap muka di sekolah. Dengan diadakannya pelatihan dan pendampingan terkait dengan penggunaan Google Docs, diharapkan guru-guru merasa terbantu dalam melaksanakan pembelajaran Jarak Jauh.
Penatalaksanaan Holistik Dispepsia Fungsional Kronik pada Ny.S 56 Tahun yang Berulang dalam 1 Tahun Terakhir Melalui Pendekatan Kedokteran Keluarga Caesaria Zuya; Diana Mayasari
Medula Vol 12 No 4 (2022): Medula
Publisher : CV. Jasa Sukses Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53089/medula.v12i4.506

Abstract

yspepsia is one of the health problems that are often encountered in daily practice. Dyspepsia was defined as having one or more symptoms of epigastric pain, burning, fullness after eating, or early satiety. Bloating and nausea are common with dyspepsia but are not specific. Potential lifestyle factors associated with dyspepsia include smoking, alcohol, and consumption of analgesics. Furthermore, dietary habits that include consumption of fast food, salty foods, coffee/tea, and spicy foods are associated with aggravating dyspepsia symptoms and lack of physical activity may contribute to the onset of dyspepsia. In addition, the stress factor is also something that must be overcome because it is one of the trigger factors and also aggravates the condition of dyspepsia patients. This study is a case report. Primary data were obtained through history taking (autoanamnesis and alloanamnesis from family and patients), physical examination, supporting examinations and home visits to assess the physical environment. Assessment based on a holistic diagnosis from the beginning, process, and end of the study qualitatively and quantitatively. Application of family doctor services based on evidence based medicine to patients by identifying risk factors, clinical problems, and patient management based on a patient problem solving framework with a patient centered approach and a family approach. A 56-year-old female patient came to the Kemiling Health Center with complaints of abdominal discomfort such as pain and a lump in the gut, accompanied by nausea and headache that had worsened since 2 days ago. Complaints are felt to come and go but get worse if the patient is late to eat. Similar complaints have been felt to have disappeared since 2017. Management of functional dyspepsia patients in a holistic and comprehensive manner, patient centers, family approved with functional dyspepsia treatment regularly according to EBM is needed in order to eliminate symptoms, trigger factors and change patient behavior so as to prevent complications and recurrence of the disease.
Aspek Klinis dan Tatalaksana Apendisitis Akut Haliza Henfa Dela Cruz; Diana Mayasari
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol 6, No 2 (2022): JK Unila
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jkunila6279-83

Abstract

Apendisitis merupakan peradangan yang terjadi pada appendix viriformis. Apendisitis merupakan salah satu penyebab tersering nyeri akut abdomen dan kasus bedah darurat. Kasus ini semakin meningkat setiap tahunnya di Indonesia. Apendisitis pada umumnya disebabkan oleh obstruksi pada appendix Gambaran klinis apendisitis akut nyeri perut pada kuadran kanan bawah, nyeri tekan pada titik McBurney, Tanda Rovsign, Tanda Dunphy, Rebound Tenderness, Psoas sign, Obturator Sign, anoreksia, malaise, demam, mual/muntah. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan meliputi pemeriksaan laboratorium darah lengkap dan  pencitraan. Perlu dipertimbangkan menggunakan alvarado score ataupun Apendicitis Inflamatory Score untuk membantu penegakan diagnosis akut. Tatalaksana yang diberikan dapat diberi obat analgetik, antipiretik, dan antibiotik. Tindakan operatif berupa laparotomi terbuka maupun laparoskopi dipertimbangkan sesuai kondisi pasien. Seringnya kejadian apendisitis akut memicu penulis untuk memperdalam pengetahuan mengenai apendisitis akut, meliputi definisi, epidemiologi, etiologi, gejalaklinis dan pemeriksaan penunjang, sehingga dapat mendiagnosis dan merencanakan tatalaksana yang tepat.Kata kunci: Apendisitis, Appendix, Alvarado score, Apendektomi 
PENATALAKSANAAN HOLISTIK PENYAKIT EPILEPSI PADA PASIEN REMAJA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN YANG MINIMAL MELALUI PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA Riska Priyani; Cindy Gustavia Dwirusma; Diana Mayasari
Medula Vol 13 No 2 (2023): Medula
Publisher : CV. Jasa Sukses Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53089/medula.v13i2.603

Abstract

In developing countries, the incidence of epilepsy is 61-124/100,000 children per year. The prevalence of epilepsy cases in Indonesia is 8.2 per 1,000 population with an incidence rate of 50 per 100,000 population. In the management of epilepsy patients, cooperation from various parties is needed, one of which is the role of family doctors. Identify internal, external risk factors and clinical problems found in patients, apply a holistic and comprehensive family doctor approach according to the problems found in patients, and carry out evidence-based medicine management that is family-approach, patient-centered and community oriented. The study is a case report. Primary data were obtained through history taking, physical examination and home visits. Secondary data were obtained from the patient's medical record. Assessment was qualitatively and quantitatively carried out based on the initial holistic diagnosis, process, and end of the visit using food recall. A male patient, 17 years old, came to take an epilepsy control referral letter to the hospital. The patient has been diagnosed with epilepsy since 7 years ago. Patients routinely take medication to the hospital every month. At this time the patient said that the seizures began to decrease after taking the drug every day. Enforcement of diagnosis and management of these patients has been done holistically, patient centered, family approach and community oriented based on several theories and the latest research. In the process of behavior change, the patient has reached the trial stage
MARGINALISASI GENDER DALAM BERITA ONLINE TRIBUNNEWS.COM KASUS PELECEHAN SEKSUAL TERHADAP MAHASISWI (ANALISIS WACANA SARA MILLS) Silvina Nur Aini; Susi Darihastining; Diana Mayasari
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 5, No 1 (2023): Fifth Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sara Mills tokoh analisis wacana kritis yang titik perhatiannya membahas bagaimana perempuan digambarkan dan dimarginalisasikan dalam teks berita, yang menekankan posisi aktor ditampilkan dalam sebuah teks. Berbagai pemberitaan tentang perempuan menjadi korban pelecehan seksual dapat direpresentasikan dalam sebuah wacana seperti kasus pelecehan seksual terhadap mahasiswi yang terjadi di kota Riau pada bulan November 2021. Tujuan penelitian (1) Mendeskripsikan marginalisasi unsur posisi subjek-objek dalam berita online kasus pelecehan seksual terhadap mahasiswi. (2) Mendeskripsikan marginalisasi unsur posisi penulis-pembaca dalam berita online kasus pelecehan seksual terhadap mahasiswi. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pendekatan kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa fenomena terdapat dalam data. Teknik pengumpulan data berupa dokumentasi, pembacaan data, pemberian tanda, dan pengkodean data. Analisis data menggunakan tabulasi, deskripsi data, analisis data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menujukkan marginalisasi gender terhadap perempuan pada posisi subjek ditampilkan oleh mahasisiwi sebagai korban dan penulis tribunnews.com. Penulis menghadirkan pembaca dalam penceritaan dengan dua cara yaitu secara langsung pemakaian kata ganti (integral), penyapaan tidak langsung dengan mediasi memahami karakter korban dan kode budaya nilai sosial yang informasi kebenaranya diakui bersama. Marginalisasi gender pada perempuan sebagai korban pelecehan seksual dalam penelitian ini termarginalisasi berupa (Violence) pelecehan fisik, deksriminasi, steoretype tentang wanita terpojok, tertindas lemah dan tidak berdaya, merasa ketakutan, terhina, kegelisahan yang mengakibatkan gangguan psikologis.
Hubungan Asupan Makan dengan Kejadian Kurang Energi Kronis (KEK) pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Sukaraja Kota Bandar Lampung Ahmad Alvin Dictara; Dian Isti Angraini; Diana Mayasari; Aila Karyus
MAJORITY Vol 9 No 2 (2020): MAJORITY
Publisher : Majority

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The prevalence of chronic energy deficiency (CED) in Lampung Province in 2013 was 21,3% for pregnant women and 17,5% in non-pregnant women, in Bandar Lampung was 24,5%. The problem of chronic energy deficiency (CED) in women is influenced by various factors, namely food intake, incorrect understanding of nutrition, the entry of undernourished food products from outside and chronic infectious diseases.This study was conducted to determine the relation of food intake with CED in pregnant women in working area of Sukaraja health center in Bandar Lampung.This type of researchwas quantitative using cross sectional approach with consecutive sampling technique. The inclusion criteria were pregnant women in the first and second trimesters, aged 20-35 years, and willing to be respondents. The exclusion criteria were women with chronic infection, anemia, and hyperemesis gravidarum. The research respondents were 71 pregnant women. Food intake data were obtained from the Semi quantitative food frequency questionnaire and CED data by measuring the upper arm circumference (LILA). Data were analyzed by fisher exact test.The results showed that there were 8.5% of respondents suffering from CED. Respondents who have less energy intake (36.6%), less carbohydrate intake (69.0%), less protein intake (11.3%), and less fat intake (39.4%). Based on the results of the analysis, it was found that energy and protein intake was associated with CED (p = 0.022) and (p = 0.017), while carbohydrate and fat intake was not related to CED (p = 0.167) and (p = 0.204). The conclusion of this study is that there is a significant relationship between energy and protein intake with the incidence of CED in pregnant women in the work area of Sukaraja Health Center, Bandar Lampung City.
Pola Konsumsi Natrium Pada Petani Padi di Kecamatan Gadingrejo Putri Rahma Azzahra; Diana Mayasari; Intan Kusumaningtyas; Ari Wahyuni
Jurnal Sains Farmasi Dan Kesehatan Vol. 3 No. 1 (2025): Mei - Agustus
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62379/jfkes.v3i1.3235

Abstract

Excessive sodium intake is widely recognized as a major risk factor for elevated blood pressure and cardiovascular diseases such as stroke and chronic kidney disease. While the human body physiologically requires only around 500 mg of sodium daily, actual consumption levels often exceed the World Health Organization’s (WHO) recommendation of a maximum 2,000 mg per day or 5 grams of table salt. In Indonesia, most sodium intake stems from the frequent use of salt and seasonings in household cooking, rather than from processed foods alone. Rice farmers represent a uniquely vulnerable population due to their physically demanding work and traditional diets that often involve excessive salt and monosodium glutamate use. This study aimed to describe the daily sodium intake patterns among rice farmers in Gadingrejo Subdistrict, Pringsewu, and to identify influencing factors. A cross-sectional descriptive survey was conducted on 102 farmers, using two-day 24-hour food records to estimate sodium intake. Results showed that 36.3% of respondents consumed high levels of sodium (≥ 2,000 mg/day), while 63.7% remained below the WHO threshold. Most participants were aged 45–59 years and had completed only elementary or junior secondary education. Limited nutritional knowledge, cultural cooking norms, and poor access to health education were identified as key contributors to excessive intake. Therefore, implementing context-based nutrition education alongside low-sodium, high-potassium salt substitute (LSSS) policies is strongly recommended to reduce non-communicable disease burden sustainably among rural farmers.
Peran Shunt Ventrikuloperitoneal dalam Strategi Pengobatan Hidrosefalus Pada Anak : Literature Review Sari, Indah Purnama; Roro Rukmi Windi Perdani; Diana Mayasari; Intanri Kurniati; Fidha Ramayani; Rizki Hanriko; Dewi Nur Fiana
Medula Vol 14 No 10 (2025): Medula
Publisher : CV. Jasa Sukses Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53089/medula.v14i10.1357

Abstract

Hydrocephalus is a condition characterized by the accumulation of cerebrospinal fluid (CSF) within the brain's ventricles, presents a significant challenge in pediatric care. The increased intracranial pressure resulting from this CSF buildup can lead to severe neurological damage if left untreated. Ventricular peritoneal shunt (VP shunt) surgery remains a primary surgical intervention aimed at diverting excess CSF, thereby reducing intracranial pressure and mitigating the risk of irreversible neurological damage. This literature review provides a comprehensive review of the role of VP shunts in the management of pediatric hydrocephalus, encompassing a detailed examination of indications and contraindications for shunt placement, various surgical techniques employed, and the effective management of common post-operative complications such as infection, shunt malfunction (obstruction or overdrainage), and hemorrhage. We meticulously analyze current literature data to assess the effectiveness of VP shunts in improving neurological outcomes, fostering cognitive development, and enhancing the overall quality of life for children affected by hydrocephalus. The analysis will incorporate a review of long-term followup studies to evaluate the durability and efficacy of different shunt types and materials. Case studies and clinical experiences are integrated to provide a nuanced understanding of current clinical practices and to highlight the complexities often encountered in managing this condition. Furthermore, this literature review delves into recent advancements in shunt technology, including the development of programmable valves and less invasive surgical approaches. It also addresses the persistent challenges in optimizing hydrocephalus care, emphasizing the crucial need for a multidisciplinary approach involving neurosurgeons, pediatric neurologists, developmental pediatricians, and other healthcare professionals to ensure holistic and individualized patient care. The ultimate goal is to provide practical, evidence-based guidance for healthcare professionals in the effective and safe management of pediatric hydrocephalus using VP shunts, ultimately improving patient outcomes and quality of life.
FAKTOR TERJADINYA REGISTER PADA KOMUNIKASI DI PONDOK PESANTREN Yulianah Prihatin; Diana Mayasari
Jurnal Bastra (Bahasa dan Sastra) Vol. 7 No. 1 (2022): JURNAL BASTRA EDISI JANUARI-MARET 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Halu Oleo Kampus Bumi Tridharma Andounohu Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara – Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.406 KB) | DOI: 10.36709/bastra.v7i1.71

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan faktor penyebab terjadinya register pada komunikasi di Pondok Pesantren KH. Abdul Hadi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskripstif kualitatif. Data yang didapatkan berupa data audio dan catatan berupa kata-kata atau tingkah laku yang dideskripsikan menjadi bentuk laporan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, baca dan catat. Penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren KH. Abdul Hadi Dusun Mbecek, Desa Ngudirejo, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang. Hasil penelitian menunjukan bahwa setiap register yang terdapat pada tuturan santri di KH. Abdul Hadi disebabkan oleh beberapa faktor tranmisi bahasa yang kemudian diadopsi menjadi bahasa yang beragam dalam lingkungan pesantren. Faktor – faktor tersebut meliputi faktor situasi dan kondisi saat tuturan diucapkan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa terjadinya register dalam tuturan di pondok pesantren dipengaruhi oleh keragaman bahasa yang ada. Kompleksitas di pondok pesantren memungkingkan tuturan yang dilakukan mengalami banyak variasi bahasa. Faktor itu antara lain faktor adanya situasi tertentu yang mempengaruhi dan faktor yang menyatakan kondisi dengan situasi tertentu. Register yang terjadi mampu memunculkan keragaman bahasa dan bentuk norma-norma yang mampu mengubah situasi. Dengan kata lain, register pada setiap komunitas mampu memunculkan norma-norma dalam situasi dan kondisi tertentu.
Penatalaksanaan Hematotoraks Sedang Et Causa Trauma Tumpul Diana Mayasari; Anisa Ika Pratiwi
Jurnal Agromedicine Unila: Jurnal Kesehatan dan Agromedicine Vol. 4 No. 1 (2017): Jurnal Agromedicine
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hematotoraks adalah adanya darah dalam rongga pleura dan dapat disebabkan karena trauma tumpul atau tajam, juga mungkin merupakan komplikasi dari beberapa penyakit. Hematotoraks dapat bersifat simptomatik namun dapat juga asimptomatik. Tujuan utama tatalaksana dari hematotoraks adalah untuk menstabilkan hemodinamik pasien, menghentikan perdarahan dan mengeluarkan darah serta udara dari rongga pleura. Seorang pasien remaja laki-laki berusia 17 tahun mengalami trauma tumpul dibagian dada sebelah kiri yang dialaminya dalam sebuah kecelakaan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran Somnolen, GCS 9 (E3V3M3), tanda vital tekanan darah 130/60 mmHg, nadi 100x/menit, kuat reguler, respirasi 28x/menit, pernafasan dangkal, suhu 35,8 0C, SPO2 82%, pupil isokor (3mm), reflek pupil langsung dan tidak langsung mata kanan dan kiri (+), pada leher terdapat jejas bagian kiri, pada dinding dada didapati hasil Inspeksi pergerakan dada asimetris ( gerakan dada kiri tertinggal), retraksi dinding dada bagian bawah kanan dan kiri (+), pada regio anterior toraks sinistra diatas processus xypoideus terdapat jejas ukuran ± 1x5 cm, ictus cordis tidak terlihat dan tidak teraba, perkusi redup pada thoraks sinistra, suara nafas kiri menjauh, vesikular (-/+), ronki basah (+/-) dan pada pemeriksaan rontgen thoraks AP didapati gambaran semi opaq dan sudut costo frenikus tumpul pada thoraks sinistra yang mengarah kepada hematotorak. Langkah pertama yang di lakukan pada pasien ini adalah stabilisasi hemodinamik dengan melakukan resusitasi lalu di lakukan tindakan pemasangan Water Sealed Drainage untuk mengeluarkan darah yang terjebak pada rongga pleura pasien dengan total perdarahan yang didapat sebanyak 750 cc. Kata kunci: hematotoraks, trauma tumpul thoraks, water sealed drainage