Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

KONSTRUKSI MAKNA IKLAN AQUA EDISI ‘’AQUA LIFE’’ #BijakBerplastik, Inovasi pertama di Indonesia ASIMA OKTAVIA SITANGGANG
JURNAL EKONOMI, SOSIAL & HUMANIORA Vol 1 No 06 (2020): INTELEKTIVA : Jurnal Ekonomi, Sosial dan Humaniora E-ISSN 2686-5661
Publisher : KULTURA DIGITAL MEDIA ( Research and Academic Publication Consulting )

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Advertising is one form of mass communication that seeks to construct events in society and the cultural value in them into a form based on certain themes, images and symbolic meanings. AQUA LIFE #BijakBerplastik, trying to move consumers to participate in the campaign that they launched since June 5, 2018 in connection with the reduction of plastic waste by using recycled plastic on Aqua packaging 100% recycled. By using Roland Barthes's semiotic analysis method, the writer found several meaning constructions of AQUA LIFE #BijakBerplastik with 60 seconds duration. This ad not only invites consumers to contribute to continuing the good for the earth by reducing plastic waste but also reinforces the construction of its branding strategy which is reflected in two main myths: (1) Aqua's consistency in providing services and building customer loyalty; (2) Aqua's brand personality that is pure, committed and cares for the environment.
HUBUNGAN ANTARA ISTILAH INFORMASI PENANGANAN COVID-19 DI MEDIA BERITA ONLINE DENGAN SIKAP MASYARAKAT DESA CIMANGGIS KECAMATAN BOJONGGEDE KABUPATEN BOGOR Imaddudin Imaddudin; Asima Oktavia Sitanggang
Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Communique Vol 4 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Communique
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jikq.v4i2.71

Abstract

Sepanjang tahun 2020-2021, Indonesia terbilang banyak mengeluarkan kebijakan, baik dari skala nasional sampai skala daerah (lokal). Mulai dari Physical Distancing, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), PSBB Transisi, New Normal, hingga yang terbaru adalah Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Keluarnya kebijakan-kebijakan tersebut juga diiringi dengan penambahan istilah-istilah baru. Akan tetapi, kebijakan dan istilah baru tersebut tidak diikuti dengan penurunan angka kasus di Indonesia. Terdapat kesenjangan yang terletak pada angka kasus positif yang kian meningkat setiap bulannya. Dari laporan Kompas (2020), hingga pada tanggal 13 Desember 2020 kasus positif di Indonesia diakumulasikan sudah mencapai 617.820 dengan angka kenaikan 6.189 dalam 24 jam terakhir. Ketidakpatuhan terhadap protokol kesehatan berakar dari sikap masyarakat terhadap bahaya COVID-19. yang masih kurang. Informasi yang diperoleh masyarakat sangat bertumpu pada media online untuk mendapat informasi. Tidak dapat ditampik bahwa eksistensi media online saat ini kian naik menjadi sorotan khalayak, sebab terus menghadirkan berbagai macam berita dan informasi terkait COVID-19. dari berbagai penjuru. Penelitian ini secara kuantitatif eksplanasi dengan pendekatan secara sistematis dan penjelasan yang terukur. Adapun populasinya warga Cimanggis Bogor berjumlah 22.971 Jiwa dengan Teknik sampel random sampling menggunakan rumus Slovin sebanyak 100 sampel. Grand theory adalah teori kognitif, middle theory adalah teori SOR, dan teori Integrasi Informasi untuk applied theory. Hasil penelitian menunjukkan hubungan valensi informasi dengan sikap kognitif sebesar 0.293 (rendah), sikap afektif 0,029 (sangat rendah), dan sikap konatif 0,265 (rendah). Sedangkan hubungan bobot informasi dengan sikap kognitif, menunjukkan 0, 347 (rendah), afektif -0,002 (tidak memiliki kontribusi), dan konatif 0, 248 (rendah) maka hubungan istilah pada informasi penanganan COVID-19. di media online terhadap sikap masyarakat Desa Cimanggis, Bojonggede, disimpulkan bahwa istilah informasi penanganan Covid-19 memiliki hubungan yang signifikan dengan sikap kognitif maupun sikap konatif.
THE MEANING OF ADVERTISING 'AQUA LIFE' IN THE SEMIOTIC PERSPECTIVE OF ROLAND BARTHES ASIMA OKTAVIA SITANGGANG
INTERNATIONAL JOURNAL OF MULTI SCIENCE Vol. 1 No. 01 (2020): INTERNATIONAL JOURNAL OF MULTISCIENCE -APRIL EDITION
Publisher : CV KULTURA DIGITAL MEDIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this study was to determine the meaning of AQUA LIFE #Bijak Plastics advertising. The ad is trying to move consumers to campaign about reducing plastic waste, by using 100% recycled plastic. By using Roland Barthes's semiotic analysis method, the writer found several meaning constructions of AQUA LIFE #BijakBerplastik with 60 seconds duration. This ad not only invites consumers to contribute to continuing the good for the earth by reducing plastic waste but also reinforces the construction of its branding strategy which is reflected in two main myths: (1) Aqua's consistency in providing services and building customer loyalty; (2) Aqua's brand personality that is pure, committed and cares for the environment.
Resiliensi Guru dalam Pembelajaran Literasi Berbasis Digital di Jakarta Asima Oktavia Sitanggang; Wichitra Yasya
Poltanesa Vol 23 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : P2M Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/tanesa.v23i2.2080

Abstract

Dunia pendidikan mengalami perubahan mengikuti era digital 4.0, termasuk dalam proses kegiatan belajar mengajar yang menerapkan metode berbasis digital, yaitu penggunaan teknologi informasi komunikasi di dalamnya. Penelitian ini bertujuan menggambarkan resiliensi guru binaan Yayasan Rumah Komunitas Kreatif (YRKK) dalam menggunakan aplikasi sekolah Enuma pada kegiatan belajar literasinya. Penelitian deskriptif kualitatif ini menunjukkan bahwa komunikasi pendidikan berbasis literasi digital membawa suasana belajar menyenangkan di kelas jika elemen dalam komunikasi pendidikan dapat berperan optimal. Komunikasi yang baik antara guru dan siswa dapat membantu perubahan pengetahuan yang diharapkan dan meminimalisir gangguan yang ada. Guru sebagai sentral dalam pendidikan anak usia dini perlu memiliki resiliensi dalam bentuk kemampuan beradaptasi dan keteguhan dalam situasi sulit atau dalam menghadapi tantangan dan gangguan, memiliki daya lenting untuk bangkit dari keterpurukan dan gaya hidup positif.
MEMBANGUN INSTAGRAM SEBAGAI ALAT PEMASARAN SOSIAL KOMUNITAS LITERASI REMAJA Dian Sukmawati; Annisa Eka Syafrina; Asima Oktavia Sitanggang
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023): Volume 4 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i2.15671

Abstract

Rendahnya tingkat literasi di Indonesia tersebut, menggerakkan sejumlah siswa SMA di Kabupaten Bekasi membentuk Komunitas Literasi Remaja. Mereka ingin, anak-anak Bekasi mencintai kegiatan membaca, sehingga bisa berwawasan luas. Namun, niat tulus mereka terganjal sejumlah kendala. Fasilitas kegiatan komunitas seperti keragaman jenis buku menjadi kendala besar yang masih dihadapi komunitas ini sejak berdiri dari tahun 2021. Selama ini, donasi buku maupun uang mereka dapatkan baru didapatkan dari partisipasi anggota, baik anggota Komunitas Literasi Remaja. Komunitas Literasi Remaja juga sulit mendapatkan donasi karena hingga kini mereka tidak bisa mempromosikan kegiatan komunitas mereka ke masyarakat luas karena belum memiliki media sosial seperti Instagram. Untuk itulah, sejumlah dosen Fakultas Ilmu Komunikasi tergerak untuk mendampingi anggota komunitas dalam membangun Instagram khusus sebagai salah satu sarana promosi. Melalui konsep Pemasaran Sosial dan Kampanye Perubahan Sosial, dosen Fikom menginisiasi sejumlah kegiatan pengabdian untuk komunitas ini. Diawali dengan diskusi kondisi komunitas, lalu berbagi ilmu terkait Pemasaran Sosial, Kampanye Perubahan Sosial, dan pemanfaatan media sosial utamanya Instagram- sebagai sarana promosi. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat juga memberikan dasar membuat konten yang efektif untuk menarik minat masyarakat sekaligus membangun image komunitas. Anggota komunitas kemudian praktik membuat akun Instagram dan dilakukan pendampingan secara berkala selama kurun waktu satu bulan.
Membangun Brand Trust di Era Konvergensi Media Imaddudin Sy; Asima Oktavia Sitanggang
Jurnal Communio : Jurnal Jurusan Ilmu Komunikasi Vol 11 No 2 (2022): July
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jikom.v11i2.6630

Abstract

Membangun kepercayaan ternyata bukanlah perkara mudah, berbagai tahapan membentuk karakteristik dari suatu brand (merek), perusahaan hingga segmen sasarannya itu yang akan menjadi fokus penelitian ini sehingga membangun brand trust kepada konsumen oleh Wedding organizer (WO) ini akan membuahkan hasil atau justru mendapatkan kehilangan kepercayaan. Tujuan Penelitian ini menganalisa Characteristic Brand, Company Charateristic dan Customer Characteristic Brand Wedding organizer di Era Konvergensi Media. Pendekatan penelitian kualitatif deskriptif dengan informan WO minimal 5 tahun lebih menggarap ratusan pernikahan bahkan lebih. Hasil penelitian memperlihatkan penggunaan media yang digunakan sesuai tren dan familiar oleh klien WO. Komponen membangun Brand Trust disatukan dalam informasi dan komunikasi yang mengeloborasi konsep 3C (Computing, Communication, Content). Kemudahan dengan aksesbilitas dan kurasi oleh pemegang konten akan lebih cepat penyebarannya ke target pasar. Informasi klarifikasi, persuasi sampai monitoring lebih mudah ditangani secara mandiri. Konten publikasi haruslah orisinil dari pembuatnya, dan disertai pendukung dari internal WO. Informasi di media menggunakan bahasa dan konteks yang sesuai dengan pasar. Berkomunikasi secara kontinu melihat aspek pendekatan secara persuasif melalui leader team yang berhubungan langsung dengan klien, disertai jaminan secara legal. Pemahaman mengenai WO pun ditanam dan dikomunikasikan secara baik, sehingga terjadinya peningkatan pengetahuan, interest, dan berujung pada keputusan serta rekomendasi.
REPRESENTASI PEMIMPIN WANITA MELALUI VISUAL BRANDING @ElevateWoman Asima Oktavia Sitanggang; Imaddudin
Jurnal Komunikasi, Masyarakat Dan Keamanan Vol 4 No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : LPPMP Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31599/komaskam.v4i1.1135

Abstract

Ekonomi kreatif menjadi angin segar sekaligus kendaraan besar bagi Indonesia untuk bangkit di masa pandemi Covid-19. Ekonomi kreatif mengutamakan kreativitas, pengetahuan dan ide sebagai aset produksi. Salah satu program peningkatan industri kreatif di media sosial yang dikembangkan oleh salah satu Staf Khusus Presiden Republik Indonesia, Putri Tandjung, adalah program @ElevateWoman. @ElevateWomen adalah program dengan tagline “Bring More Women into the Room” yang didukungoleh Northstar Group, mengundang pengusaha wanita di 10 sektor industri kreatif untuk mendaftar dan berkesempatan untuk melenggang mendapatkan investasi dari investor terpilih. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan representasi kepemimpinan wanita melalui visual branding pada program @ElevateWoman yang dipromosikan di Instagram dengan Putri Tandjung sebagai drafternya. Penelitian kualitatif deskriptif ini menggunakan metode semiotika sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tampilan visual yang dominan di media sosial @ElevateWoman dengan warna pastel dan biru muda-ungu, ilustrasi sederhana yang menggabungkan gambar bunga dan wanita mewakili karakter khas wanita di industri kreatif yang setia dan gigih. Hal ini tidak terlepas dari kemampuan wanita untuk membangun dan memelihara hubungan jangka panjang, kemampuan berkomunikasi secara efektif, kepekaan terhadap perbedaan budaya dan perilaku yang sesuai, kemampuan berorganisasi, dan perilaku yang tidak mengancam dan tidak agresif. Selain itu, peran Putri Tandjung sebagai influencer berdampak pada followers dalam program @ElevateWoman yang menguntungkan investor dari event Putri Tanjung (Entrepreneur dan CEO CXO CT Corp), Gita Wirjawan (Founder Ancora Group), Aldi Haryopratomo (Ex CEO Gopay dan Co-CEO). Founder Mapan), Setyanto Hantoro (CEO Telkomsel), Ajeng Sekar Putih (CFO BRI Ventures), dan Neneng Goenadi (Managing Director Grab Indonesia) serta mendukung popularitas dan personal branding Putri Tandjung sebagai wanita milenial, penggagas event dan pemerhati kesetaraan wanita di industri kreatif.
Representasi Pemimpin Wanita Melalui Visual Branding @ElevateWoman Asima Oktavia Sitanggang; Imaddudin
Jurnal Komunikasi, Masyarakat dan Keamanan Vol. 4 No. 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31599/xkzv6728

Abstract

Ekonomi kreatif menjadi angin segar sekaligus kendaraan besar bagi Indonesia untuk bangkit di masa pandemi Covid-19. Ekonomi kreatif mengutamakan kreativitas, pengetahuan dan ide sebagai aset produksi. Salah satu program peningkatan industri kreatif di media sosial yang dikembangkan oleh salah satu Staf Khusus Presiden Republik Indonesia, Putri Tandjung, adalah program @ElevateWoman. @ElevateWomen adalah program dengan tagline “Bring More Women into the Room” yang didukung oleh Northstar Group, mengundang pengusaha wanita di 10 sektor industri kreatif untuk mendaftar dan berkesempatan untuk melenggang mendapatkan investasi dari investor terpilih. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan representasi kepemimpinan wanita melalui visual branding pada program @ElevateWoman yang dipromosikan di Instagram dengan Putri Tandjung sebagai drafternya. Penelitian kualitatif deskriptif ini menggunakan metode semiotika sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tampilan visual yang dominan di media sosial @ElevateWoman dengan warna pastel dan biru muda-ungu, ilustrasi sederhana yang menggabungkan gambar bunga dan wanita mewakili karakter khas wanita di industri kreatif yang setia dan gigih. Hal ini tidak terlepas dari kemampuan wanita untuk membangun dan memelihara hubungan jangka panjang, kemampuan berkomunikasi secara efektif, kepekaan terhadap perbedaan budaya dan perilaku yang sesuai, kemampuan berorganisasi, dan perilaku yang tidak mengancam dan tidak agresif. Selain itu, peran Putri Tandjung sebagai influencer berdampak pada followers dalam program @ElevateWoman yang menguntungkan investor dari event Putri Tanjung (Entrepreneur dan CEO CXO CT Corp), Gita Wirjawan (Founder Ancora Group), Aldi Haryopratomo (Ex CEO Gopay dan Co-CEO). Founder Mapan), Setyanto Hantoro (CEO Telkomsel), Ajeng Sekar Putih (CFO BRI Ventures), dan Neneng Goenadi (Managing Director Grab Indonesia) serta mendukung popularitas dan personal branding Putri Tandjung sebagai wanita milenial, penggagas event dan pemerhati kesetaraan wanita di industri kreatif.
KONSTRUKSI KECANTIKAN DALAM GIM “ LOVE PARADISE MERGE & MAKEOVER” Sitanggang, Asima Oktavia; Sukmawati, Dian; Syafrina, Annisa Eka
Jurnal Ilmu Komunikasi UHO : Jurnal Penelitian Kajian Ilmu Komunikasi dan Informasi Vol. 9 No. 4 (2024): EDISI OKTOBER
Publisher : Laboratorium Ilmu Komunikasi Fisip UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52423/jikuho.v9i4.285

Abstract

Sejumlah studi menyatakan bahwa dalam beberapa gim, perempuan sering kali digambarkan dalam peran yang seksi atau sebagai objek seks. Kontruksi terhadap perempuan ini diangkat pula dalam gim ‘Love Paradise Merge and Makeover (LPMM)’. Gim LPMM diperuntukkan bagi siapa saja asal berusia lebih dari 12 tahun. Padahal, anak-anak rentan dengan apa yang mereka lihat, dengar, dan pelajari. Hal yang dilihat, didengar, dan dipelajari tersebut akan mengakar dan membentuk persepsi tentang kehidupan yang mereka alami. Oleh karena itu, konsep kecantikan yang dibangun dalam permainan LPMM menarik untuk diteliti. Peneliti mengkaji bagaimana gim Love Paradise Merge & Makeover mengkonstruksi kecantikan lewat peran dalam permainan yang mereka tawarkan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi visual dan analisis gim. Hasilnya, melalui mekanisme permainan yang mengedepankan transformasi penampilan dan opsi penyesuaian, gim LPMM membentuk persepsi pemain tentang atribut fisik yang dianggap menarik, juga mempromosikan nilai-nilai tertentu terkait kecantikan melalui konten dan skenario cerita. Sehingga gim ini tidak hanya mengkonstruksi kecantikan tapi juga membentuk pengalaman konsumerisme atau perilaku konsumtif di mana pemain terdorong mengeluarkan sejumlah uang untuk menggapai standar kecantikan yang dibentuk dalam gim.
Resiliensi Guru dalam Pembelajaran Literasi Berbasis Digital di Jakarta Sitanggang, Asima Oktavia; Yasya, Wichitra
Poltanesa Vol 23 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : P3KM Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/tanesa.v23i2.2080

Abstract

Dunia pendidikan mengalami perubahan mengikuti era digital 4.0, termasuk dalam proses kegiatan belajar mengajar yang menerapkan metode berbasis digital, yaitu penggunaan teknologi informasi komunikasi di dalamnya. Penelitian ini bertujuan menggambarkan resiliensi guru binaan Yayasan Rumah Komunitas Kreatif (YRKK) dalam menggunakan aplikasi sekolah Enuma pada kegiatan belajar literasinya. Penelitian deskriptif kualitatif ini menunjukkan bahwa komunikasi pendidikan berbasis literasi digital membawa suasana belajar menyenangkan di kelas jika elemen dalam komunikasi pendidikan dapat berperan optimal. Komunikasi yang baik antara guru dan siswa dapat membantu perubahan pengetahuan yang diharapkan dan meminimalisir gangguan yang ada. Guru sebagai sentral dalam pendidikan anak usia dini perlu memiliki resiliensi dalam bentuk kemampuan beradaptasi dan keteguhan dalam situasi sulit atau dalam menghadapi tantangan dan gangguan, memiliki daya lenting untuk bangkit dari keterpurukan dan gaya hidup positif.