Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pengamatan bahwa motorik kasar anak belum berkembang sesuai harapan. Misalnya, beberapa anak mengalami kesulitan dalam mengangkat kaki saat bermain engkol, melompat dengan akurat dari satu kotak ke kotak lain, menginjak kotak engkol dengan benar, atau melempar batu ke dalam kotak yang bersangkutan. Pertanyaan sentral dari penelitian ini adalah: Bagaimana permainan engkol dapat meningkatkan motorik kasar anak usia 5-6 tahun di TK? Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang menganalisis secara sistematis dan refleksif berbagai tindakan yang dilakukan oleh pendidik yang juga peneliti. Menurut Suharshimi Alikunt, PTK biasanya melibatkan empat tahapan utama: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permainan tradisional enklek efektif dalam meningkatkan keterampilan motorik kasar anak usia 5-6 tahun di TK Almuhajirin Sihitan Padangsidimpuan. Pengaruh permainan ini terlihat melalui kegiatan terstruktur yang mengajarkan anak cara melompat antar kotak, menginjak kotak engkol, mengangkat kaki tanpa terjatuh, dan melempar batu masu dengan akurat. Peningkatan tersebut diukur lintas siklus, dengan hasil meningkat dari 52,86% pada Siklus I Sesi I menjadi 87,49% pada Siklus II Sesi II, dan nilai rata-rata meningkat dari 58,33% pada Siklus I menjadi 81,63% pada Siklus II. . Dapat disimpulkan bahwa permainan engkol efektif meningkatkan kemampuan motorik kasar pada anak usia dini.