Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Faktor – faktor yang memengaruhi pemberian kolostrum pada bayi baru lahir Mutmainah, Sifa; Russiska, Russiska; Nurasiah, Ai
Jurnal Asuhan Kebidanan Vol 5 No 1 (2024): Journal of Midwifery Care
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jmc.v5i1.1167

Abstract

Latar Belakang: ASI Merupakan sumber kehidupan terutama kolostrum yang keluar pada hari ke 1-3 setelah bayi lahir. Cakupan pemberian kolostrum di Indonesia masih kurang terutama di Jawa Barat. Menurut Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pemberian kolostrum di Kabupaten Kuningan tahun 2021 sebesar 76,29 %.Metode: jenis penelitian ini menggunakan survey analitik dengan desain cross sectional. Populasi penelitian ini seluruh ibu nifas 1 – 3 hari sebanyak 60 responden. Instrumen penelitian menggunakan lembar kuesioner tertutup. Sumber data penelitian menggunakan data primer dan sekunder. Analisis data meliputi analisis univariat dan analisis bivariat Uji Chi Square.Hasil: Distribusi frekuensi pengetahuan responden memiliki pengetahuan cukup (55%), paritas ibu hamil hamper Sebagian grandemultipara (43,3), frekuensi ANC ibu hamil Sebagian besar Ya (mengikuti) (75%). Pemberian kolostrum (68,3%). Hasil Uji Chi Square terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan (p=0,005), paritas (p=0,003), Frekuensi ANC (p=0,000) dan Keikutsertaan Kelas Ibu Hamil (p=0,001) dengan pemberian kolostrum.Kesimpulan: terdapat hubungan antara pengetahuan, paritas, frekuensi ANC, keikutsertaan kelas ibu hamildengan pemberian kolostrum pada bayi baru lahir.
Hubungan penerapan metode kanguru dengan stabilisasi suhu tubuh pada bayi berat badan lahir rendah Marliana, Mala Tri; Russiska, Russiska; Rohaeni, Nani
Jurnal Asuhan Kebidanan Vol 5 No 1 (2024): Journal of Midwifery Care
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jmc.v5i1.1191

Abstract

Latar Belakang: Angka terjadinya BBLR di Indonesia masih relatif tinggi, di Provinsi Jawa Barat angka kejadian BBLR tahun 2021 sebanyak 22.240 kasus. RSU Islami Mutiara Bunda  terletak di Kecamatan Tanjung Kabupaten Brebes pada tahun 2021 terdapat 314 kasus. Bayi dengan BBLR memiliki resiko kematian 20 kali lebih besar dibandingkan bayi dengan berat badan normal.Metode: Metode yang digunakan adalah  analitik dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara accidental sampling, dengan jumlah responden sebanyak 33 kasus. Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan Chi – Square untuk analisis bivariat.Hasil: Sebagian besar responden yang melakukan metode kanguru yaitu sebanyak 20 orang (60,6%). Sebagian besar stabilitas suhu tubuh bayi stabil sebanyak 25 responden (75,8%). Hubungan antara penerapan metode kanguru dengan stabilisasi suhu tubuh diperoleh nilai Pvalue 0,003 < 0,05.Kesimpulan: Terdapat hubungan antara penerapan metode kanguru dengan stabilisasi suhu tubuh bayi berat badan lahir rendah.
Hubungan antara kelas ibu balita dengan sikap ibu tentang MP-ASI di Desa Pandansari Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes Russiska, Russiska; Tri, Marliana Mala; Larsih, Utami Novita
Jurnal Praktik Dan Pendidikan Keperawatan Vol 4 No 2 (2024): Journal of Nursing Practice and Education
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jnpe.v4i2.1128

Abstract

Latar Belakang: Kebutuhan gizi balita dipengaruhi oleh pemberian MP-ASI, tetapi masih banyak ibu balita belum mengerti tentang asupan gizi yang baik. Jumlah balita mengalami masalah gizi di jawa tengah adalah 17,7% dan 57,8 % bayi dan di desa Pandansari sendiri terdapat 72,4% bayi yang mendapatkan ASI Ekslusif oleh karena itu perlu diadakan kegiatan penyuluhan kelas ibu balita. Kelas ibu balita dapat menjadi wadah bagi ibu balita untuk mendapatkan pengetahuan dan berdiskusi tentang MP-ASI sehingga dapat merubah sikap ibu tentang MP-ASI.Metode: Penelitian ini menggunakan survey analitik dengan desain penelitian cross-sectional. Populasi dalam penelitian adalah seluruh ibu balita usia 6-24 bulan dengan teknik pengambilan sampel menggunakan proportional random sampling sebanyak 137 responden. Instrumen menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji Chi-Square.Hasil: Analisis univariat memperoleh hasil bahwa sebagian besar responden tidak rutin mengikuti kelas ibu balita (83,94%) dan sebagian besar responden memiliki sikap baik tentang MP-ASI (72,26%). Analisis bivariat dengan menggunakan uji Chi-Square memperoleh nilai P-value 0,033 < 0,05.Kesimpulan: Terdapat hubungan antara kelas ibu balita dengan sikap ibu tentang MP-ASI di Desa Pandansari.
Faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita usia 6-59 bulan di wilayah kerja uptd puskesmas bantarujeg 2024 Andini, Riske Vionita; Mamlukah, Mamlukah; Marliana, Mala Tri; Russiska, Russiska
Jurnal Asuhan Kebidanan Vol 5 No 02 (2025): Journal of Midwifery Care
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jmc.v5i02.1720

Abstract

Latar Belakang: Stunting adalah gangguan tumbuh kembang anak yang diakibatkan oleh kekurangan gizi kronis. Pada tahun 2024 kejadian stunting di Kabupaten Majalengka sebanyak 2.932 balita, kejadian stunting di wilayah Kecamatan Bantarujeg sebanyak 136 balita. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Bantarujeg 2024.Metode: Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan analitik observasional dengan desain cross sectional. Populasi adalah ibu yang memiliki balita stunting di wilayah Kecamatan Bantarujeg 2024 berjumlah 136 orang. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan total sampling. Instrumen penelitian lembar checklist. Analisis data yaitu univariat dan bivariat dengan uji chi square.Hasil: Hasil menunjukkan yang berhubungan dengan kejadian stunting pada baita usia 6-59 bulan yaitu usia ibu (p value = 0,001), pendidikan ibu (p value = 0,005), status pekerjaan ibu (p value = 0,026), akses ke fasilitas pelayanan kesehatan (p value = 0,009).Kesimpulan: Usia, pendidikan, status pekerjaan ibu, dan akses ke fasilitas pelayanan kesehatan berhubungan dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Bantarujeg 2024.
Pengembangan dan Validasi Early Language Scale (ELS) terhadap Keterlambatan Bicara dan Bahasa pada Anak Usia 1-6 Tahun Russiska, Russiska; Budiono, Irwan; Widowati, Evi
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 15 No 3 (2025): Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal: Juli 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v15i3.3761

Abstract

Keterlambatan bicara dan bahasa pada anak usia dini merupakan permasalahan perkembangan yang dapat memengaruhi aspek sosial, emosional, dan akademik anak. Upaya deteksi dini menjadi sangat penting, namun ketersediaan alat skrining yang valid, andal, dan sesuai dengan konteks budaya Indonesia masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan melakukan validasi konten terhadap Early Language Scale (ELS) versi Bahasa Indonesia sebagai alat skrining keterlambatan bicara dan bahasa pada anak usia 1–6 tahun. Penelitian ini merupakan studi non-eksperimental yang menilai karakteristik psikometrik ELS. Proses validasi terdiri atas penerjemahan dengan metode forward-backward translation, adaptasi budaya, dan validasi konten oleh tujuh panel ahli multidisipliner. Validitas konten dianalisis menggunakan indeks I-CVI dan S-CVI/UA. Seluruh 26 item dalam ELS versi Bahasa Indonesia menunjukkan tingkat validitas konten yang tinggi, dengan nilai I-CVI sebesar 1.00 dan S-CVI/UA sebesar 0.907. Hal ini menunjukkan bahwa setiap item dinilai relevan oleh panel ahli dan instrumen memiliki kesesuaian dengan konstruk yang diukur. ELS versi Bahasa Indonesia merupakan alat skrining yang valid secara konten dan layak digunakan untuk deteksi dini keterlambatan bicara dan bahasa pada anak usia 1–6 tahun.
Eksplorasi Faktor Penyebab Keterlambatan Berbicara pada anak usia dini: Sistematik Literatur Review Russiska, Russiska; Budiono, Irwan; Widowati, Evi
Jurnal Kebidanan Indonesia Vol 16, No 2 (2025): JULI
Publisher : STIKES Mamba'ul 'Ulum Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36419/jki.v16i2.1473

Abstract

Latar Belakang: Keterlambatan berbicara pada anak usia dini adalah satu masalah perkembangan yang sering menjadi perhatian orang tua. Proses perkembangan bicara anak awal kehidupan sangat penting bagi perkembangan bahasa mereka, berbagai penelitian penting untuk memahami faktor penyebabnya. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk meninjau secara komprehensif literatur yang membahas faktor apa saja yang menyebabkan keterlambatan bicara pada anak usia dini. Metode: Penelitian ini menggunakan metode tinjauan literatur sistematis terhadap studi empiris dan teoritis yang membahas faktor penyebab keterlambatan bicara pada anak usia dini. Pencarian dilakukan melalui lima basis data utama (SpringerLink, SAGE, ICE, PubMed, dan ScienceDirect) dengan kata kunci “Speech delay” OR “Language development disorders”; “In early childhood” OR “children” OR “toddlers”; “Factors of speech delay” OR “Causes”. Artikel yang dipilih merupakan publikasi 10 tahun terakhir (2013–2023), dengan fokus eksplisit pada faktor penyebab keterlambatan bicara dan metode penelitian yang jelas. Seleksi artikel mengikuti panduan PRISMA, menghasilkan enam artikel yang layak untuk sintesis kualitatif.. Hasil: Hanya 6 dari 170 artikel yang memenuhi kriteria inklusi. Berdasarkan penelitian yang dikaji faktor utama yang menyebabkan keterlambatan bicara dan bahasa pada anak yaitu peran orang tua dalam memberikan stimulus pada anak. Kesimpulan: Perkembangan bicara dan bahasa anak usia dini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kondisi medis, lingkungan keluarga, dan paparan gedget. Deteksi dini dan intervensi yang tepat sangat penting untuk mengoptimalkan kemampuan komunikasi anak, dengan melibatkan peran aktif orangtua, pendidik dan tenaga kesehatan.
Monitoring Toddler Development Based on Indonesian Health Survey (SKI) 2023 Russiska, Russiska; Cahyati, Widya Hary
Journal of Creativity Student Vol. 8 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jcs.v8i1.24467

Abstract

Background: Monitoring toddler development is a crucial aspect of early detection of growth and developmental issues in children. However, its implementation in Indonesia still faces various challenges, such as low parental awareness and limited access to health services. This study aims to identify factors associated with toddler development monitoring based on data from the 2023 Indonesian Health Survey (SKI). Methods: This research used a quantitative approach with a cross-sectional design involving all children aged 0–6 years across Indonesia. Data were collected through standardized questionnaires and structured interviews, and analyzed using simple linear regression to assess the relationship between socioeconomic factors, ownership and use of the Maternal and Child Health (MCH) handbook (KIA Book), and access to community health centers in relation to child development monitoring. Results: The results indicate that the most dominant factor supporting development monitoring is the ownership and use of the MCH handbook, showing a very strong and significant correlation (R = 0.781 and R = 0.788). Easy access to Puskesmas also had a significant effect (R = 0.681). In contrast, economic status showed a weaker and statistically insignificant relationship in most categories. Conclusion: These findings highlight the importance of increasing parental awareness of the MCH handbook and optimizing access to health services to support more effective child development monitoring.
Monitoring Toddler Development Based on Indonesia Health Survey (SKI) 2023 Russiska, Russiska; Cahyati, Widya Hary
Journal of Creativity Student Vol. 8 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jcs.v8i1.25200

Abstract

Background: Monitoring the development of toddlers is an essential aspect of the early detection of child growth and development problems. However, its implementation in Indonesia still faces various challenges, such as low parental awareness and limited access to health services. This study aims to identify factors related to monitoring the development of toddlers based on data from the 2023 Indonesian Health Survey (SKI).  Method: This study uses a quantitative method with a cross-sectional design involving all children aged 0-6 years in Indonesia. Data were collected through standardized questionnaires and structured interviews, then analyzed using simple linear regression to measure the relationship between socioeconomic factors, ownership, and utilization of KIA books, as well as access to health centers for child development monitoring. Result: The results showed that the most dominant factor in supporting development monitoring was the ownership and utilization of KIA books, with a powerful and significant correlation (R=0.781 and R=0.788). Easy access to health centers also has a considerable influence (R=0.681). In contrast, economic status has a lower relationship and is not statistically significant in most categories. Conclusion: These findings highlight the importance of increasing parental awareness of using KIA books and optimizing access to health services to support better child development monitoring.