Efisiensi operasional merupakan isu strategis bagi rumah sakit di tengah meningkatnya tuntutan pelayanan kesehatan berkualitas. Integrasi teknologi informasi dan clinical pathway dipandang potensial untuk meningkatkan efisiensi, meskipun hasil implementasinya belum konsisten. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi dampak integrasi tersebut terhadap efisiensi operasional di Rumah Sakit X dengan desain mixed-methods. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan informan kunci, observasi langsung, serta analisis data sekunder operasional. Tiga indikator efisiensi dianalisis, yaitu waktu tunggu pasien, lama rawat inap, dan tingkat pemanfaatan sumber daya manusia (SDM) medis. Uji ANOVA dan regresi linier digunakan untuk menilai signifikansi perubahan indikator sebelum dan sesudah integrasi, dengan konfirmasi validitas melalui uji normalitas, homogenitas varians, dan autokorelasi. Hasil menunjukkan penurunan signifikan pada waktu tunggu pasien dan lama rawat inap, serta peningkatan efisiensi dalam pemanfaatan tenaga medis pasca integrasi. Temuan ini menegaskan bahwa integrasi teknologi informasi dan clinical pathway berkontribusi positif terhadap efisiensi operasional, sekaligus menyoroti pentingnya pendekatan terintegrasi dalam pengelolaan sistem pelayanan rumah sakit berbasis data dan bukti empiris.