Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Analisis Potensi Ekosistem Terumbu Karang Untuk Kesesuaian Lokasi Wisata Selam, Pantai Dato Kabupaten Majene Atjo, Andi Arham; Fitriah, Reski; Nur, Rahmi
SIGANUS: Journal of Fisheries and Marine Science Vol 1 No 1 (2019): SIGANUS: Journal of Fisheries and Marine Science
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/siganus.v1i1.486

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi dan kondisi Pantai Dato sebagai objek wisata selam yang ditinjau berdasarkan aspek biofisik. Metode Penelitian meliputi Waktu dan tempat yaitu pada bulan Mei-April 2019 Bertempat di Perairan Pantai Dato, Perisiapan Alat dan Bahan, Prosedur Lapangan, Analisis data, dan Pelaporan. kawasan Pantai Dato menunjukkan untuk kegiatan wisata selam kedalaman 10 meter pada Stasiun IV, VI dan VII termasuk kategori cukup sesuai (S2), faktor yang masih minim dan menjadi pembatas yakni parameter tutupan karang, jumlah lifeform karang dan jenis ikan karang. Sedangkan pada Stasiun V termasuk kategori sangat sesuai (S1) namun masih ada parameter yang memiliki nilai dibawah standar kesesuaian kawasan untuk kategori sangat sesuai (S1) yakni parameter jumlah Lifeform karang dan jenis ikan karang.
Respon Penetasan Telur Ikan Mas (Cyprinus carpio) pada Tingkatan Suhu yang Berbeda Muslim, Ilham; Atjo, Andi Arham; Darsiani
SIGANUS: Journal of Fisheries and Marine Science Vol 2 No 2 (2021): SIGANUS: Journal of Fisheries and Marine Science
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/siganus.v2i2.1017

Abstract

ABSTRACT: The present study aimed to determine the effect of different temperature levels on the hatching rate of common carp eggs. This study consisted of 12 experimental units, in which 4 treatments with 3 replications were applied, namely A (control temperature 22-29 ° C), B (24 ° C), C (temperature 28 ° C), and D (temperature 32 ° C). Temperature, pH, DO and hatching rate was measured for data collection. Analysis of variance (ANOVA) with a confidence level of 95% was performed for statistical analysis. Water quality data were descriptively described. The results showed that the highest number of hatching rate was obtained in treatment D (32 ° C) of 290 (99%), C (28 ° C) of 276 (94%), treatment B (24 ° C) of 251 individuals, and the lowest was observed in treatment A (22-29 ° C) of 242 individuals (83%). Statistically, the temperature of 22-32 ° C did not affect the hatching rate of common carp eggs. ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkatan suhu yang berbeda terhadap daya tetas telur ikan mas. Penelitian ini terdiri dari 12 satuan percobaan, yang mana terdapat 4 perlakuan dengan 3 ulangan yakni A (kontrol suhu 22-29°C), B (24°C), C (suhu 28°C) dan D (suhu 32°C). Parameter uji meliputi suhu, pH, DO dan daya tetas telur (hatching rate). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA) dengan tingkat kepercayaan 95% dan jika menunjukkan pengaruh nyata akan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Data kualitas air dijelaskan secara deskriptif sesuai kelayakan hidup ikan mas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah telur yang menetas terbanyak diperoleh pada perlakuan D (32°C) sebesar 290 ekor (99%), perlakuan C (28°C) sebesar 276 ekor (94%), perlakuan B (24°C) sebesar 251 ekor dan terendah pada perlakuan A (22-29°C) sebesar 242 ekor (83%). Hasil uji statistik menunjukkan bahwa suhu 22-32°C tidak berpengaruh terhadap daya tetas telur Ikan Mas.
Analsis Perubahan Penggunaan Lahan Menggunakan Google Earth Engine Umar, Ramli; Abidin, Muhammad Rais; Nur, Rahmi; Atjo, Andi Arham; Qaiyimah, Dinil; Liani, Ahyani Mirah; Utama, Imam Muhajir
Seminar Nasional LP2M UNM SEMINAR NASIONAL 2023 : PROSIDING EDISI 3
Publisher : Seminar Nasional LP2M UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Perkembangan kawasan perkotaan yang diakibatkan oleh laju urbanisasi telah merubah arah perkembangan dan pembangunan Kota. Perubahan penggunaan lahan khususnya di kawasan perkotaan telah menjadi isu serius dimana konversi lahan seperti areal badan air dan kawasan vegetasi menjadi kawasan terbangun telah menyebabkan meningkatnya temperatur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengidentifikasi perubahan penggunaan lahan di Kota Makassar. Metode penelitian untuk mengidentifikasi perubahan penggunaan lahan adalah metode Maximum Likelihood Classification (MLC). Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa perubahan lahan yang paling signifikan mengalami perubahan adalah kawasan terbangun dimana terjadi peningkatan luasan areal terbangun dari tahun 2013 memiliki luas 1.1961.5 hektar meningkat menjadi 12.631.6 hektar pada tahun 2018 kemudian pada tahun 2023 mencapai 12.746.8 hektar. Selanjutnya hasil perbandingan ini mengindikasikan bahwa kawasan yang konsisten mengalami perubahan dengan peningkatan luasan areal adalah kawasan terbangun dan hutan tanaman, sedangkan wilayah yang mengalami penurunan luasan adalah areal terbuka hijau.  Kata Kunci: Maximum Likelihood Classification, Penggunaan Lahan, Kawasan Perkotaan
Pengaruh Perbedaan Salinitas Terhadap Pertumbuhan dan Sintasan Larva Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) Jayanti, Septri Legitasari Lere; Atjo, Andi Arham; Fitriah, Reski; Lestari, Dian; Nur, Muh
AQUACOASTMARINE: Journal of Aquatic and Fisheries Sciences Vol. 1 No. 1 (2022): Volume 1 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/jafs.v1i1.8617

Abstract

Salah satu parameter kualitas air yang sangat mempengaruhi kelangsungan hidup dan pertumbuhan larva udang vaname adalah salinitas. Salinitas sangat berpengaruh terhadap organisme perairan untuk mengontrol keseimbangan air dan ion antara tubuh dengan lingkungannya. Jika kondisi salinitas mengalami fluktuasi, maka semakin banyak pula energi yang dibutuhkan larva untuk proses metabolismenya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengarauh perbedaan salinitas terhadap pertumbuhan dan sintasan larva udang vaname. Metode dalam penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan yaitu perlakuan A (salinitas 13 ppt), perlakuan B (salinitas 19 ppt), perlakuan C (salinitas 25 ppt) dan perlakuan D sebagai kontrol (salinitas 31 ppt). Parameter yang diamati yaitu laju pertumbuhan harian, pertumbuhan berat mutlak dan sintasan. Analisis data menggunakan ANOVA dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan salinitas berpengaruh nyata (p < 0,05) terhadap laju pertumbuhan harian tetapi perbedaan salinitas tidak berpengaruh nyata (p > 0,05) terhadap pertumbuhan berat mutlak dan sintasan. Salinitas 25 ppt memberikan hasil terbaik terhadap laju pertumbuhan harian yaitu sebesar 3,4%, pertumbuhan berat mutlak yaitu sebesar 1,02 gram dan sintasan yaitu sebesar 94,44%.
Identifikasi perubahan kawasan terbangun perkotaan menggunakan citra Landsat series Abidin, Muhammad Rais; Umar, Ramli; Nur, Rahmi; Atjo, Andi Arham; Yanti, Jeddah; Liani, Ahyani Mirah
Teknosains Vol 17 No 3 (2023): September-Desember
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/teknosains.v17i3.40819

Abstract

Kota Makassar adalah salah satu kota metropolitan yang saat ini sedang mengalami perkembangan yang cukup pesat sebagai dampak dari adanya urbanisasi. Perkembangan kota perlu dilakukan penataan agar tidak terjadi pembangunan yang tidak sesuai dengan peruntukanya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi perubahan kawasan terbangun di Kota Makassar dalam 10 tahun terakhir. Metode yang digunakan dalam mengidentifikasi kawasan terbangun adalah model algoritma Normalized Difference Built-up Index (NDBI) atau Indeks lahan terbangun dengan memanfatkan citra satelit Landsat series. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadinya perubahan kawasan terbangun Kota Makassar dimana pada tahun 2013 luas kawasan terbangun adalah 11.961.5 ha atau 69% meningkat menjadi 12.631.5 ha atau 73% pada tahun 2018 kemudian pada tahun 2023 menjadi 12.746.8 ha atau 74%. Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir Kota Makassar mengalami peningkatan kawasan terbangun sebesar 5% atau 785.3 ha.
Analisis Hubungan Kawasan Perairan Darat Perkotaan Terhadap Suhu Permukaan Abidin, Muhammad Rais; Umar, Ramli; Nur, Rahmi; Atjo, Andi Arham; Liani, Ahyani Mirah; Utama, Imam Muhajir
Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha Vol. 12 No. 1 (2024): Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpg.v12i01.68329

Abstract

Pemanasan global adalah fenomena yang telah merubah tatanan kehidupan manusia salah satunya adalah menurunkan kualitas lingkungan kota termasuk Kota Makassar dimana dampak yang paling dirasakan adalah penurunan kenyamanan kota. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi hubungan keberadaan badan air terhadap laju suhu permukaan di kawasan perkotaan. Metode penelitian untuk analisa kawasan perairan darat adalah dengan algoritma Modified Normalized Difference Water Index (MNDWI), sedangkan analisa suhu menggunakan algoritma Land Surface Temperature (LST). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kawasan yang memiliki nilai kebasahan atau MNDWI tinggi sampai sedang atau nilai positif seperti badan air memiliki suhu permukaan yang lebih rendah yaitu 180C sampai 270C, sedangkan wilayah yang memiliki kebasahan rendah atau nilai negatif seperti lahan terbuka dan kawasan terbangun memiliki suhu permukaan yang lebih tinggi yaitu 230C sampai 370C. Hal ini mengindikasikan bahwa kawasan perairan darat mampu menekan laju suhu permukaan di areal perkotaan.
Pengaruh Perbedaan Salinitas Terhadap Pertumbuhan dan Sintasan Larva Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) Jayanti, Septri Legitasari Lere; Atjo, Andi Arham; Fitriah, Reski; Lestari, Dian; Nur, Muh
AQUACOASTMARINE: Journal of Aquatic and Fisheries Sciences Vol. 1 No. 1 (2022): Volume 1 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/jafs.v1i1.8617

Abstract

Salah satu parameter kualitas air yang sangat mempengaruhi kelangsungan hidup dan pertumbuhan larva udang vaname adalah salinitas. Salinitas sangat berpengaruh terhadap organisme perairan untuk mengontrol keseimbangan air dan ion antara tubuh dengan lingkungannya. Jika kondisi salinitas mengalami fluktuasi, maka semakin banyak pula energi yang dibutuhkan larva untuk proses metabolismenya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengarauh perbedaan salinitas terhadap pertumbuhan dan sintasan larva udang vaname. Metode dalam penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan yaitu perlakuan A (salinitas 13 ppt), perlakuan B (salinitas 19 ppt), perlakuan C (salinitas 25 ppt) dan perlakuan D sebagai kontrol (salinitas 31 ppt). Parameter yang diamati yaitu laju pertumbuhan harian, pertumbuhan berat mutlak dan sintasan. Analisis data menggunakan ANOVA dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan salinitas berpengaruh nyata (p < 0,05) terhadap laju pertumbuhan harian tetapi perbedaan salinitas tidak berpengaruh nyata (p > 0,05) terhadap pertumbuhan berat mutlak dan sintasan. Salinitas 25 ppt memberikan hasil terbaik terhadap laju pertumbuhan harian yaitu sebesar 3,4%, pertumbuhan berat mutlak yaitu sebesar 1,02 gram dan sintasan yaitu sebesar 94,44%.
Identifikasi Keanekaragaman Jenis dan Frekuensi Kemunculan Penyu Pada Ekosistem Terumbu Karang di Teluk Majene Atjo, Andi Arham; Nur, Rahmi; Abidin, Muhammad Rais
Akuatiklestari Vol 6 No 2 (2023): Jurnal Akuatiklestari
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/akuatiklestari.v6i2.4883

Abstract

Permasalahan bidang pengelolaan ruang laut masih banyak yang perlu diangkat dan diperbaiki demi terwujudnya bangsa Indonesia sebagai poros maritim dunia. Salah satu permasalahan yang masih perlu pembenahan dan pengembangan adalah terkait upaya konservasi penyu di wilayah Indonesia. Teluk Majene terletak di tengah Kota Majene yang tentunya akan sangat mempengaruhi keberadaan ekosistem di laut termasuk biota penyu. Keberadaan penyu di ekosistem terumbu karang sering terlihat di daerah tersebut oleh nelayan dan para wisatawan lokal, namun pada kenyataannya belum ada sama sekali penelitian-penelitian yang menyentuh mengenai spesies tersebut padahal penyu merupakan spesies yang dilindungi. Oleh karena itu, kami berinisiatif untuk melakukan penelitian dasar sebagai langkah awal untuk konservasi penyu di Teluk Majene, Provinsi Sulawesi Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman dan frekuensi kehadiran penyu di Kawasan Teluk Majene. Metode penelitian mencakup studi pendahuluan, survey awal, penentuan titik stasiun, pengambilan data lapangan yang meliputi tutupan komunitas karang, jenis dan frekuensi kemunculan. Dari data yang sudah didapatkan maka selanjutnya adalah analisis data. Hasil yang didapatkan adalah terdapat dua spesies penyu yang ditemukan di Teluk Majene. Penyu tersebut adalah dari jenis Penyu Hijau (Chelonia mydas) dan Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata). Sedangkan untuk frekuensi kemunculan penyu yang diamati di Teluk Majene berkisar 50% sampai 100%.
Identifikasi konsentrasi emisi karbon monoksida (CO) menggunakan Citra Landsat OLI TIRS-2 di Kota Makassar Abidin, Muhammad Rais; Umar, Ramli; Liani, Ahyani Mirah; Nur, Rahmi; Atjo, Andi Arham; Utama, Imam Muhajir
Teknosains Vol 19 No 1 (2025): Januari-April
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/teknosains.v19i1.52033

Abstract

Perkembangan kawasan perkotaan telah memunculkan permasalahan lingkungan yang cukup kompleks salah satunya adalah pencemaran udara seperti gas karbon monoksida (CO). Kota Makassar adalah salah satu kota besar di Indonesia yang juga saat ini sedang menghadapi permasalahan terkait pencemaran udara. Tujuan penelitian ini adalah melakukan identifikasi sebaran konsentrasi emisi karbon monoksida (CO). Metode penelitian yang digunakan adalah analisis Citra Landsat 9 OLI TIRS-2 yang diakuisis tahun 2023 dengan model algoritma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai konsentrasi emisi karbon monoksida (CO) yang rendah yaitu 96-100 mg/L cenderung tersebar di areal badan air dan kawasan vegetasi, sedangkan nilai emisi karbon monoksida (CO) yang sedang yaitu 100-120 mg/L tersebar di areal pemukiman, perdagangan dan jasa, sedangkan nilai konsentrasi emisi karbon monoksida (CO) yang tinggi yaitu 120-160 mg/L berada pada wilayah kawasan industri. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi penggunaan energi maka emisi yang dihasilkan juga semakin tinggi yang berpengaruh langsung terhadap nilai konsentrasi emisi.