Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo

Karakterisasi Briket Bonggol Jagung dengan Variasi Konsentrasi Tepung Beras Ketan sebagai Perekat Shafwan Amrullah; Cyrilla Oktaviananda
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 8 No 1 (2023): Jurnal JTPG (Mei)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jtpg.v8i1.1142

Abstract

Kebutuhan energi suatu negara sangatlah penting. Peningkatan aktivitas manusia berimplikasi pada meningkatnya kebutuhan energi terutama bahan bakar fosil yang tidak dapat diperbaharui. Oleh karena itu, diperlukan inovasi dalam produksi produk energi alternatif seperti briket dengan menggunakan limbah organik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi jumlah perekat tepung beras ketan dengan konsentrasi 0%, 3%, 5%, dan 7%, terhadap kadar air, kadar abu, indeks kehancuran, dan nilai kalor briket bonggol jagung. Penelitian ini menggunakan ANOVA dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor untuk mengetahui pengaruh penggunaan variasi perekat terhadap briket bonggol jangung. Hasil penelitian menunjukkan indeks kehancuran berpengaruh pada jumlah perekat tepung beras ketan, nilai tertinggi ada pada konsentrasi perekat 5% sebesar 0,5% dan nilai terendah ada pada konsentrasi perekat 7% sebesar 0,11%, secara statistik perlakuan variasi perekat berbeda nyata (P-value = 0,29) sehingga dilakukan uji duncan yang dimana penggunaan perekat 7% dan 0% tidak berbeda nyata (P-value = 0,378), selanjutnya penggunaan perekat 0% dan 3% tidak berbeda nyata (P-value = 0,099), dan pada penggunaan perekat 3% dan 5% tidak berbeda nyata (P-value = 0,540). Sedangkan penggunaan perekat 7%, 3% dan 5% berbeda nyata.
Analisis Produk Asap Cair Berdasarkan Variasi Limbah Cangkang Kemiri dan Sekam Padi Shafwan Amrullah; Cyrilla Oktaviananda
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 8 No 1 (2023): Jurnal JTPG (Mei)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jtpg.v8i1.1147

Abstract

Pengawetan makanan merupakan salah satu hal penting dalam menanggulangi kelangkaan pangan. Hal ini disebabkan karena teknologi pengawetan makanan dapat memberikan dampak besar terhadap penyimpanan makanan. Salah satu produk yang paling banyak diminati saat ini adalah asap cair. Asap cair sendiri merupakan hasil kondensasi asap dari bahan dengan kandungan selulosa dan hemiselulosa, hingga menjadi asap cair yang dengan senyawa yang terkandung dapat mengawetkan makanan seperti daging dan ikan. Pada penelitian ini, dilakukan analisis karakter dari produk asap cair yang dibuat dengan variasi bahan baku, yaitu cangkang kemiri dan sekam padi (V1=100% cangkang kemiri, V2=70% cangkang kemiri dan 30% sekam padi, V3=50% cangkang kemiri dan 50% sekam padi. Hasil yang didapatkan dianalisis karakteristiknya berdasarkan rendemen, nilai pH, bobot jenis, dan kandungan asam asetat. Hasil yang didapatkan adalah rendemen terbaik adalah pada V3 yaitu 2,32. Nilai pH terendah adalah pada V1 yaitu 3,62. Bobot jenis dari ketiga variasi hampir sama yaitu 1,007 (V1), 1,008 (V2), dan 1,010 (V3). Sedangkan nilai asam asetat yang dihasilkan terbanyak adalah pada V1 yaitu 57,59%. Berdasarkan hasil yang didapatkan, V3 merupakan variasi terbaik dalam hal rendemen, pH, bobot jenis dan juga kandungan asam asetat berdasarkan SNI 8985:2021.
Karakteristik Asap Cair Tempurung Kelapa, Cangkang Kemiri, dan Bonggol Jagung Amrullah, Shafwan; As'urin, B.; Faisal, Muhammad
JTPG (Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo) Vol 8 No 2 (2023): Jurnal JTPG (November)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jtpg.v8i2.1256

Abstract

Asap cair merupakan larutan yang dapat digunakan sebagai antioksidan dan pengawet makanan. Asap cair dapat diperoleh dari limbah pertanian atau perkebunan yang mengandung selulosa, hemiselulosa dan lignin. Bahan-bahan tersebut dilakukan pembakaran pada suatu alat yang dilengkapi oleh pendingin untuk proses kondensasi sehingga menghasilkan cairan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui karakteristik asap cair setelah pemurnian menggunakan distilasi dan arang aktif tempurung kelapa yang telah diaktivasi dengan H2SO4 35%. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental. Asap cair dihasilkan melalui proses pirolisis dari tempurung kelapa, cangkang kemiri, dan bonggol jagung yang masing-masing sebanyak 3 kg. Asap cair yang dihasilkan selanjutnya dimurnikan dengan proses distilasi dan filtrasi menggunakan arang aktif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa asap cair dari cangkang kemiri memiliki pH lebih tinggi (pH=3) disbanding asap cair dari tempurung kelapa dan bonggol jagung. Rendemen asap cair terbanyak terdapat pada bahan baku cangkang kemiri sebesar 0,68%. Asap cair yang dihasilkan dari tempurung kelapa dan bonggol jagung berwarna kuning, sedangkan asap cair dari cangkang kemiri berwarna putih. Selain itu, asap cair yang dihasilkan dari ketiga bahan baku tersebut tidak terdapat bahan terapung sebagai pengotor. Asap cair cangkang kemiri memiliki kandungan senyawa asam asetat tertinggi dibandingkan tempurung kelapa dan bonggol jagung, yakni sebesar 63,84%. Adapun asap cair bonggol jagung memiliki kandungan senyawa fenol paling tinggi, yakni 100%. Kualitas asap cais secara keseluruhan mendekati standar SNI 8985:2021 yang merupakan standar mutu asap cair.