Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknika : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan

STUDI PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA (STUDI KASUS: UNIVERSITAS PALANGKA RAYA) Apria Brita Pandohop Gawei; Dewantoro; Devry Yulianssy
JURNAL TEKNIKA Vol. 1 No. 2 (2018): Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam dunia konstruksi pemeliharaan gedung merupakan suatu cara untuk mempertahankan fungsi gedung itu sendiri. Pelaksanaan pemeliharaan gedung membutuhkan manajemen pemeliharaan yang terampil dan biaya pemeliharaan yang menunjang. Hasil dari pemeliharaan gedung dapat dinikmati dan mampu memberikan kepuasaan kepada pengguna gedung. Perencanaan pemeliharaan gedung bertujuan untuk menyokong daya layan gedung secara berkala selama umur layan. Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 24/PRT/M/2008 tentang Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung, pemeliharaan bangunan gedung meliputi pemeliharaan arsitektural, struktural, mekanikal. Elektrikal, tata ruang, housekeeping. Teknik pengumpulan data penelitan ini adalah dengan cara Dokumentasi. Dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, dan data yang relevan dengan penelitian. Pemeliharaan Bangunan Gedung dominan berdasarkan setiap paket pekerjaan terdapat pada item pekerjaan Plafon sebanyak 23 paket pemeliharaan, pekerjaan pintu dan jendela sebanyak 23 paket pemeliharaan dan pekerjaan pengecetan (finishing) terdapat pada 23 paket pemeliharaan. Pemeliharaan Bangunan Gedung dominan di Universitas Palangka Raya terdapat pada pekerjaan Lantai sebesar (22,04%) dan pemeliharaan dominan lainnya terdapat di pekerjaan pengecetan (16,51%) selanjutnya adalah pekerjaan plafon (11,38%). Biaya dominan pekerjaan pemeliharaan bangunan gedung di Universitas Palangka Raya terdapat dipekerjaan Lantai dengan total biaya sebesar 1.019.394.510,47 .dan Biaya dominan pemeliharaan lainnya terdapat di pekerjaan pengecetan dengan total biaya sebesar Rp. 763.541.177,47 selanjutnya adalah pekerjaan plafon dengan total biaya sebesar Rp. 526.514.964,32.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI Erni Anisa Anggraini; Dewantoro
JURNAL TEKNIKA Vol. 3 No. 1 (2019): Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proyek konstruksi merupakan suatu pekerjaan yang kompleks. Semakin kompleks suatu proyek maka semakin kompleks juga masalah yang ditimbulkan. Keterlambatan waktu penyelesaian dan pembengkakan biaya merupakan masalah-masalah yang sering terjadi dalam pelaksanaan proyek konstruksi. Keberhasilan proyek konstruksi dapat diukur dari perspektif biaya dan waktu. Kinerja biaya dan waktu suatu proyek dapat tercapai jika kegiatan pengendalian biaya dan waktu selama pelaksanaan konstruksi memperhitungkan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan yang mempengaruhi kinerja biaya dan waktu pada proyek konstruksi gedung di Kota Palangka Raya. Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan dari Maret-Mei 2019. Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner ke 36 proyek konstruksi gedung yang terdaftar di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kota Palangka Raya tahun 2017-2018. Ada 31 kuesioner yang diisi lengkap dan layak untuk dianalisis lebih lanjut. Analisis deskriptif dengan bantuan program Statistical Product and Service Solutions (SPSS) dilakukan terhadap data penelitian. Hasil penelitian menunjukan faktor dominan yang mempengaruhi kinerja biaya yaitu hubungan tidak baik antara klien dan kontraktor; terjadi praktik kecurangan yang merugikan; Manajemen proyek/kendali biaya yang buruk; Kurangnya komunikasi antar pihak terkait. Sedangkan faktor dominan yang mempengaruhi kinerja waktu yaitu kurangnya kedisiplinan antara personil kerja; Komunikasi dan hubungan kerja yang kurang baik; Masalah dalam perencanaan dan jadwal pelaksanaan terlambat dari yang diharapkan.
PENYEBAB DAN PENGARUH CONTRACT CHANGE ORDER PADA PROYEK PENINGKATAN JALAN (STUDI KASUS PAKET KEGIATAN JALAN PASAR PANAS-BENTOT 2 MULTIYEARS) Dewantoro; Lendra; Abriyan Prayudi
JURNAL TEKNIKA Vol. 1 No. 1 (2017): Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada kegiatan peningkatan jalan pasar panas-bentot 2 (multiyears) dihadapkan pada permasalahan yaitu adanya perbedaan jenis, tingkat penanganan dan volume pekerjaan antara yang terdapat dalam kontrak kerja dan kondisi lapangan, untuk mengantisipasi hal tersebut maka perlu dilakukan contract change order. Penelitian ini bermaksud untuk membahas penyebab, proses dan pengaruh contract change order pada kegiatan peningkatan jalan pasar panas-bentot 2 (Multiyears). Penelitian memilih kegiatan peningkatan jalan pasar panas-bentot 2 (multiyears), dimana contract change order terjadi dua kali. Metode pengumpulan data pada penelitian kualitatif ini adalah observasi participant meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera dan wawancara dengan jalan mengadakan tanya jawab dengan subyek penelitian tentang permasalahan yang berkaitan dengan masalah yang penulis teliti. Lokasi Penelitian berlokasi di Kecamatan Banua Lima dan Kecamatan Patangkep Tutui, Kabupaten Barito Timur, Provinsi Kalimantan Tengah. Analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif melalui proses data reduction, data display, dan verification. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab contract change order pada kegiatan peningkatan jalan pasar panas-bentot 2 (multiyears) yaitu: ketidaksesuaian antara gambar dan kondisi di lapangan; kesalahan dalam menghitung estimasi volume; penambahan ataupun pengurangan item pekerjaan; perubahan desain dan spesifikasi; perubahan item pekerjaan; dan prioritas penanganan yang lebih diutamakan. Proses contract change order meliputi CCO 01 dan CCO 02. Pengaruh Contract Change Order terhadap waktu, biaya dan kualitas dikategorikan dalam dampak positif meliputi tepat dan efisien secara kualitas dan kuantitas; hasil pekerjaan menjadi lebih baik karena dilakukan rekayasa lapangan dan justifikasi teknik; serta dampak negatif meliputi produktivitas loss yang dapat mengakibatkan penambahan waktu dan biaya proyek; penambahan atau pengurangan nilai kontrak; dan penambahan waktu di item pekerjaan tertentu
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA REWORK PADA PROYEK KONTRUKSI GEDUNG DI KOTA PALANGKA RAYA Dewantoro; Veronika Happy; Andrew Gusti Renteng
JURNAL TEKNIKA Vol. 3 No. 2 (2020): Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pekerjaan ulang (rework) pada proyek kontruksi diakibatkan beberapa faktor yang sering sepertii kesalahan pekerjaan yang dikarenakan kesalahan gambar dan desain, kurangnya keterampilan dari pekerja, komunikasi antar stakeholder yang kurang jelas, dan masih banyak lagi faktor yang akan menghambat pekerjaan proyek yang mengakibatkan beberapa kerugian seperti biaya, waktu, kualitas pekerjaan dan menurunnya motivasi kerja. Penelitian ini bermaksud untuk menganalisis rework pada proyek kontruksi gedung di kota Palangka Raya dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya rework, serta mengetahui komponen yang paling dominan dalam mengurangi dampak rework. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 40 responden, dan yang kembali adalah 30 kuesioner serta didapat hasil yaitu 25 (dua puluh lima) penyebab terjadinya rework pada proyek kontruksi gedung di kota Palangka Raya, dan faktor-faktor yang dapat mengurangi dampak rework antara lain adalah mengadakan pelatihan dan pendidikan tenaga kerja, memperkirakan semua bentuk perubahan dan kesalahan desain sehingga dapat dilakukan pekerjaan sesuai harapan, meningkatan komunikasi dan kerja sama antara pemilik, konsultan, kontraktor, subkontraktor, atau pun pihak-pihak terkait.