Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Truth, Post Truth, dan Dinamikanya di Indonesia: Sebuah Kajian Literatur Purba, Herman; Sitorus, Fitzerald Kennedy
Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial Vol. 10 No. 1 (2023): Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/sosial.v10i1.5001

Abstract

Kriteria kebenaran dalam era modernism merupakan kesesuaian antara apa yang dinyatakan dengan fakta atau realitas yang ada di lapangan. Kriteria kebenaran ini kemudian beralih seiring dengan perkembangan teknologi dan kehadiran internet. Kehadiran media sosial menghasilkan fenomena post-truth yang mana kebenaran saat ini dilihat dari sisi viral atau tidaknya informasi yang disampaikan, bukan merujuk pada fakta. Kualitatif menjadi pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini dan didukung dengan metode literature review. Hasil penelitian menunjukkan bagaimana fenomena post-truth dapat dilihat dan telah berkembang di berbagai bidang kehidupan manusia mulai dari politik, kesehatan, kehidupan sosial dan beragama. Peran dari media massa sangat dibutuhkan untuk mengontrol derasnya informasi yang menyesatkan. Pemerintah juga aktif dalam meningkatkan literasi media dari masyarakat dan menyiapkan layanan dan kerja sama dengan komunitas untuk menekan laju penyebaran post-truth.
Storynomic Tourism Strategy of Kebo Ketan Ceremonial Art as a Form of Marketing Communication for Eco-Tourism : Storynomic Tourism Strategy of Kebo Ketan Ceremonial Art as a Form of Marketing Communication for Eco-Tourism Parani, Rizaldi; Hubner, Ira Brunchilda; Juliana, Juliana; Purba, Herman
ETTISAL : Journal of Communication Vol. 8 No. 2 (2023): ETTISAL : Journal of Communication
Publisher : Universitas Darussalam Gontor collaboration with ISKI (Ikatan Sarjana Ilmu Komunikasi Indo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/ejoc.v8i2.11127

Abstract

Kebo Ketan celebration held in Sekaralas village, Ngawi by Kraton Ngiyom non-governmental organization (NGO). The myth contained in this ceremonial art is a narrative related to concern for the culture, ecology and economy of the Sekaralas village community. This ceremonial art presenting a giant statue of a water buffalo and symbolic objects such as sticky rice, brown sugar, and musical instruments as well as sacred dances. The aim of this ceremonial art is to convey messages related to preserving the natural environment around the Sekaralas village area, and encouraging increased social cohesiveness of village residents. This research intends to describe and analyze how the storynomic tourism strategy is used through the Kebo Ketan ceremonial art as a form of marketing communication for eco-tourism in Sekaralas village, which can depict the power of culture through myths and rituals, packaged in a narrative form to attract tourists. This research used qualitative approach, with the ethnographic method. Primary data were collected through semi-structured interviews with five informants and also complemented by observation results. The research results show that storynomics has the potential to encourage eco-tourism in Sekaralas village, which can be done mainly through the use of digital media. However, the village residents have not fully understood the meaning of the messages conveyed through the Kebo Ketan ceremonial art, especially regarding environmental conservation and the encouragement to develop the village.
MENGANALISA PERKEMBANGAN BUDAYA KOREA DAN PENGARUHNYA DI INDONESIA MELALUI PERSPEKTIF TEORI KOMUNIKASI: SEBUAH TINJAUAN LITERATUR Purba, Herman; Utami, Kiki; Aristi, Shella Mulvi; Soetandijo, Virginia Jessie
NIVEDANA : Jurnal Komunikasi dan Bahasa Vol. 4 No. 1 (2023): NIVEDANA: Jurnal Komunikasi & Bahasa
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Raden Wijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53565/nivedana.v4i1.696

Abstract

Studi tentang budaya (cultural studies) berkaitan dengan proses produksi dan reproduksi budaya. Berbagai budaya yang berkembang saat ini tidak dapat dilepaskan dari proses dan perilaku komunikasi antar kelompok masyarakat. Komunikasi antar budaya diharapkan mampu menjembatani proses komunikasi antar individu di tengah budaya yang beragam satu dengan yang lain. Selain itu, hadirnya internet dewasa ini juga membuat batasan yang sebelumnya muncul antara satu budaya dengan budaya yang lain semakin tidak terlihat lagi. Hal ini juga dapat diamati pada fenomena perkembangan budaya Korea (Korean Wave) di Indonesia. Artikel ini dikaji dalam perspektif teori komunikasi, menggunakan pendekatan kualitatif dan didukung dengan metode systematic literature review. Hasilnya, budaya Korea bukan sekedar hadir di Indonesia, melainkan memberikan dampak yang signifikan dalam perubahan budaya dari kelompok masyarakat yang ada di Indonesia. Fenomena terkait fanatisme, pertukaran budaya, hingga celebrity worship kerap kali kita temukan dalam proses interaksi sehari-hari. Berbagai paham dan budaya yang ditemui saat ini tentunya tidak dapat berkembang dan menyebar di masyarakat tanpa adanya proses komunikasi, khususnya komunikasi dalam konteks antar budaya.
Literasi Digital Bagi Kelompok Lansia: Upaya untuk Mencegah Kejahatan di Ruang Digital Parani, Rizaldi; Purba, Herman; Nayda, Kyra; Christy, Florinia Angelica
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 6 (2023): INOVASI PERGURUAN TINGGI & PERAN DUNIA INDUSTRI DALAM PENGUATAN EKOSISTEM DIGITAL & EK
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v6i0.1984

Abstract

Masyarakat dalam kategori lanjut usia (lansia) menjadi kelompok yang rentan terpapar berbagai bentuk kejahatan digital. Kejahatan digital yang paling sering ditemui adalah penipuan, penyebaran hoaks, dan pencurian data-data pribadi. Hal ini dikarenakan para lansia umumnya belum memiliki kemampuan dan kesadaran akan pentingnya pemahaman literasi digital ketika akan berinteraksi di dunia digital. Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini ditujukan untuk 100 peserta yang tergabung dalam Persekutuan Kaum Lanjut Usia (PKLU) GPIB Jemaat Karunia, Tangerang Selatan. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah workshop secara tatap muka dengan 5 segmen kegiatan mulai dari pengisian kuesioner, sesi berbagi dan games antar sesama lansia dalam kelompok-kelompok kecil yang masing-masing dipandu oleh seorang fasilitator, serta kegiatan praktik. Setelah kegiatan workshop, para lansia diberikan pendampingan selama tiga minggu melalui Whatsapp Group untuk memperdalam kembali materi yang telah dipelajari dan mendiskusikan isu-isu terkini yang mampu meningkatkan pemahaman para lansia dalam menganalisa informasi dan melakukan tindakan yang tepat untuk terhindar dari modus-modus kejahatan digital. Hasil dari kegiatan ini adalah para lansia sudah dapat menganalisa dan mengecek fakta atas informasi yang diterima, melakukan antisipasi atas nomor telepon yang mencurigakan, serta melindungi data-data yang bersifat pribadi. Sehingga, para lansia semakin mandiri untuk dapat berinteraksi dengan aman dan pintar di dunia digital.
Lansia Makin Cakap Digital: Pentingnya Melindungi Data Pribadi di Dunia Digital Sundah, Pierre Mauritz; Purba, Herman; Ekaputri, Gabriella; Sabrina, Sabrina
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 6 (2023): INOVASI PERGURUAN TINGGI & PERAN DUNIA INDUSTRI DALAM PENGUATAN EKOSISTEM DIGITAL & EK
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v6i0.1988

Abstract

Meningkatnya kebutuhan masyarakat akan penggunaan teknologi internet dan media sosial menyimpan berbagai ancaman yang dapat mengintai setiap penggunanya. Berbagai ancaman tersebut termasuk ke dalam bentuk kejahatan digital seperti penipuan hingga pencurian data-data yang bersifat pribadi. Kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga data-data pribadi ini menjadi penting mengingat data tersebut dapat disalahgunakan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab untuk melancarkan kejahatan di ruang digital. Salah satu kelompok masyarakat yang paling rentan untuk terpapar kejahatan digital ini adalah mereka yang sudah berada dalam kelompok lanjut usia (lansia). Hal ini dikarenakan kelompok lansia belum memiliki kemampuan yang cukup untuk menggunakan teknologi yang diikuti dengan kurangnya pemahaman dan kesadaran akan pentingnya menjaga data pribadi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini ditujukan untuk 100 lansia yang tergabung dalam Persekutuan Kaum Lanjut Usia di GPIB Jemaat Karunia, Tangerang Selatan. Kegiatan ini dilangsungkan dengan menggunakan metode workshop di mana para lansia dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil yang masing-masing dipandu oleh seorang fasilitator. Para lansia dihadapkan pada 5 segmen kegiatan yang dilakukan dalam bentuk pengisian kuesioner pre dan post-test, diskusi dalam kelompok, dan kegiatan praktik. Hasil dari kegiatan ini adalah terlihat adanya peningkatan dari para lansia baik secara kognitif dan praktis dalam memahami jenis-jenis data pribadi, langkah untuk melindungi data pribadi, mengenali modus pencurian data pribadi, hingga melakukan pengecekan fakta atas informasi yang diperoleh. Setelah mengikuti kegiatan ini, para lansia diharapkan telah siap dan lebih mandiri untuk dapat berinteraksi di dunia digital dengan aman dan pintar.
IMPLEMENTASI MIROKREDENSIAL DI INDONESIA: MENGUKUR PENERIMAAN TEKNOLOGI MAHASISWA [THE IMPLEMENTATION OF MICROCREDENTIALS IN INDONESIA: MEASURING STUDENTS’ TECHNOLOGY ACCEPTANCE] Stefany, Stella; Purba, Herman; Suhendro, Anita; Banjarnahor, Evander
Polyglot Vol 19, No 1 (2023): JANUARY
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/pji.v1i19.6078

Abstract

AbstractThis study aimed to analyse the main four major components of the Technology Acceptance Model (TAM) in study participants (N = 275). Study participants are students who enrolled in the full online Micro-Credential Developer Program and participated intensively in both synchronous and asynchronous learning activities. Result indicates that perceived ease of use was not directly correlated with participants' behavioural intent to use. It is predicted that the LMS used did not match the course’s characteristics, there still is much room for improvement in the learning design, and the pre-training of students before the program is implemented needs to be significantly improved. The study also presents a comparison of findings on student acceptance of technology in micro-credential programs conducted in various other countries. Bahasa Indonesia Abstrak Penelitian ini menganalisa 4 elemen utama dalam Technology Acceptance Model (TAM) pada sampel mahasiswa (N-275) yang mengikuti Program Mikro Kredensial Game Developer secara intensif dengan moda pembelajaran full daring secara sinkronus maupun asinkronus. Hasil penelitian menunjukkan Perceived Ease of Use tidak memberikan pengaruh langsung terhadap Behavioural Intention to Use dari responden. Hal ini diduga karena kurangnya tepatnya pemilihan LMS yang digunakan, rancangan pembelajaran yang masih harus ditingkatkan serta kurangnya pelatihan yang diberikan oleh penyelenggara kepada responden sebelum Program ini berlangsung. Penelitian ini juga menyajikan perbandingan hasil kajian penerimaan teknologi mahasiswa dalam program mikro kredensial yang dilakukan di berbagai negara lain.
Socialization of Islamic Values Related to Environment Preservation at Misykat Al-Anwar Pesantren in Bogor Parani, Rizaldi; Hia, Eva Elitanisha Mirelya Angeline; Purba, Herman
LONTAR: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 12 No. 2 (2024): Lontar : Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/lontar.v12.i2.9729

Abstract

Pesantrens (Islamic boarding schools) have followed changes in the society and experienced modernization. This is demonstrated by the emergence of pesantrens in Indonesia that are moved to link education based on Islamic values with environmental issues. This research intends to discuss the role of pesantren as religious institutions as well as education in building awareness of the environment. The approach used in this research is qualitative with the phenomenological method. Data in this research were obtained through semi-structured interviews and field observations which were then analyzed through coding. The results of this research show that there is a strong connection between verses in the Koran and environmental conservation. Apart from that, pesantren leader has an important role in formulating the basic values that become the organizational culture. Communication built between pesantren owner, teachers and students is fundamental in socializing organizational values. The process of conveying messages carried out by the Misykat Al-Anwar Pesantren to its students is carried out through several stages, namely anticipatory socialization, encounter socialization, and metamorphosis socialization. These stages also show that the socialization process carried out at the Misykat Al-Anwar Pesantren regarding the integration of Islamic values in building awareness of the environment is highly useful.
DIGITAL PERSONAL BRANDING: UPAYA MEMBANGUN IDENTITAS DAN CITRA POSITIF SISWA-SISWI SMPK IPEKA PURI MELALUI PRODUKSI KONTEN di MEDIA SOSIAL Purba, Herman; Parani, Rizaldi; Rondonuwu, Roy Robert; Jacob, Clarisse Callista; Lukman, Alexander
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 7 (2024): PKMCSR2024: Kolaborasi Hexahelix dalam Optimalisasi Potensi Pariwisata di Indonesia: A
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v7i0.2357

Abstract

Penggunaan teknologi digital dan internet yang semakin masif membuat sebagian besar individu berlomba untuk menampilkan tentang dirinya di media sosial. Proses ini juga dikenal dengan istilah personal branding yang ditujukan untuk membangun citra, identitas, hingga persepsi yang positif tentang diri seorang individu melalui karya, prestasi, potensi, ataupun hobi yang dibagikan melalui konten-konten di media sosial. Proses dan kemampuan untuk membangun dan mengelola identitas dan citra diri di dunia digital menjadi sangat penting untuk dilakukan terutama bagi remaja saat ini yang tumbuh di tengah lingkungan dengan pengaruh yang sangat kuat dari kehadiran dan penggunaan teknologi. Kegiatan PkM ini diselenggarakan secara luring untuk mengedukasi dan memberikan pelatihan berkaitan dengan proses membangun personal branding di ruang digital bagi siswa-siswi kelas IX SMPK IPEKA Puri Jakarta Barat. Kegiatan ini melibatkan kolaborasi antara dosen dengan mahasiswa sebagai narasumber dan fasilitator, serta didukung dengan menggunakan metode ceramah yang mengadopsi gaya pecha kucha, diskusi interaktif, dan dilengkapi aktivitas workshop dalam kelompok kecil terkait dengan proses produksi konten digital kepada 120 siswa-siswi. Melalui kegiatan PkM ini, dapat terlihat bahwa para peserta dapat mengenali konsep terkait dengan digital personal branding, memahami pentingnya kemampuan public speaking dan kesadaran akan etika di ruang digital sebagai upaya untuk membangun personal branding, serta mampu memproduksi konten yang menarik untuk memperkenalkan identitas dan citra diri di media sosial.
SOSIALISASI CERDAS BERMEDIA DIGITAL MELALUI BENTUK PERMAINAN PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH Parani, Rizaldi; Purba, Herman; Muliawan, Diva Nanda; Tirtawinata, Rachel Daniella
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 7 (2024): PKMCSR2024: Kolaborasi Hexahelix dalam Optimalisasi Potensi Pariwisata di Indonesia: A
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v7i0.2359

Abstract

Cerdas bermedia menjadi suatu hal yang penting terutama untuk menghindari dampak negatif dari semakin maraknya penggunaan media sosial di kalangan masyarakat. Adapun dampak negatif yang kerap muncul seperti: penipuan transaksi perdagangan, penyebaran berita hoaks, pencurian informasi pribadi dan penting, rekayasa identitas, pembajakan akun, cyber-bullying serta tindakan yang merugikan lainnya. Oleh karenanya diperlukan sosialisasi melalui pelatihan-pelatihan terkait literasi digital untuk membangun kesadaran dalam menggunakan media sosial terutama bagi para remaja yang aktif dalam penggunaan dan rentan terhadap kejahatan digital. Bentuk sosialisasi yang dilakukan terkait kegiatan cerdas bermedia adalah melalui bentuk-bentuk permainan yang mana didalamnya diselipkan pesan-pesan cerdas untuk membangun kesadaran dalam menggunakan media sosial. Adapun bentuk-bentuk permainan yang dilakukan dalam pelatihan ini berupa: Cerdas Menilai & Memilih Informasi, See the Bigger Picture, Seek the Truth, Ular Tangga Internet Sehat dan Build the Trust yang mana pesertanya adalah pengguna aktif media sosial dengan rentang usia 14 – 17 tahun (kelas 8 – 11) dan kegiatan pernah dilakukan di sekolah IPEKA, Jakarta Barat dan SMU 70, Jakarta Selatan. Metode pelatihan dilakukan bersifat partisipatif dengan melibatkan bukan hanya siswa dan guru tetapi juga trainers yang terbagi dalam beberapa kelompok siswa. Setiap akhir permainan selalu dijelaskan tujuan dari permainan tersebut. Manfaat dari pelatihan yang dilakukan melalui bentuk-bentuk permainan adalah memudahkan dalam menyampaikan pesan, mengundang keterlibatan peserta dan tidak membosankan. Oleh karenanya sosialisasi melalui bentuk-bentuk permainan bagi para remaja dirasakan lebih tepat untuk memberikan pemahaman cerdas bermedia bagi Masyarakat.
Realitas dan Viralitas: Dinamika dan Isu dalam Era Media Baru di Indonesia Purba, Herman; Rinaldo, Edo
Kinesik Vol. 11 No. 3 (2024): December
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/ejk.v11i3.1213

Abstract

The reality of society in new media today is very depend on user-generated content. A qualitative approach and the literature review method were used in this study, which aims to provide an in-depth description of the dynamics and issues related to reality and virality that are developing in Indonesian society as current users of new media. The results of this study indicate that the presence of algorithms and features in new media allows information and content generated by users to be used quickly and become a topic of conversation with other users. Virality and reality in social life can be seen by the presence of the infodemic during the COVID-19 pandemic, its application to digital marketing concepts, and shaping the image and identity of each individual on social media. Apart from that, this phenomenon can also be linked to political dynamics in Indonesia which is marked by the presence of buzzers, campaigns in the digital space, and the process of voicing the aspirations of the people to policy makers.