Nurdin, Encep Syarif
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pendidikan pendahuluan bela negara melalui pendidikan kewarganegaraan Dahliyana, Asep; Nurdin, Encep Syarif; Budimansyah, Dasim; Suryadi, Ace
Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan Vol 17, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jc.v17i2.27919

Abstract

ABSTRAKPendidikan Kewarganegaraan di Indonesia memiliki beberapa fungsi salah satunya sebagai pendidikan pendahuluan bela negara. Namun dalam praktiknya, proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di perguruan tinggi masih belum menemukan formula yang sesuai dengan konsep pendidikan bela negara untuk warga negara sipil. Penelitian ini bermaksud untuk menjelaskan peranan Pendidikan Kewarganegaraan dalam konteks pendidikan pendahuluan bela negara di perguruan tinggi. Metode yang digunakan dengan pendekatan mix method dengan the dominant less dominant antara wawancara dan survey yang dilakukan kepada 400 peserta didik dan 8 dosen. Proses pengambilan data dilakukan pada peserta didik Universitas Pendidikan Indonesia yang berasal dari 10 (sepuluh) program studi yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan di perguruan memiliki pengaruh terhadap nilai-nilai bela negara dengan kisaran yang berbeda. Hal tersebut dikuatkan dengan hasil wawancara bahwa Pendidikan Kewarganegaraan dapat meningkatkan kecintaan dan motivasi untuk membela negara namun masih dalam tataran pemikiran berbentuk pengetahuan belum pada tataran tindakan. Oleh sebab, praktik dalam pendidikan pendahuluan bela negara tergantung dari perilaku peserta didik itu sendiri. Hal tersebut memiliki implikasi bahwa Pendidikan Kewarganegaraan sebagai pendidikan pendahuluan bela negara untuk warga negara sipil syarat nilai tanpa makna yang tidak berpengaruh terhadap perilaku warga negara sipil secara aktual karena masih berada pada tataran konsep dan pengetahuan peserta didik semata. ABSTRACTCivic Education in Indonesia has several goals, one of which is as primary education for the country's defense. Nevertheless, in practice, the Civic Education learning process in tertiary institutions has not yet found a formula that is in line with the concept of state defense education for civilians. This study intends to explain the role of Civic Education in the context of primary education in state defense in tertiary institutions. The mixed-method approach method with the dominant less dominant between interviews and surveys conducted to 400 students and eight lecturers. The data collection process was carried out on the students of Universitas Pendidikan Indonesia, who came from 10 (ten) different study programs. The study results illustrate that Civic Education in universities influences the values of defending the country with different ranges. The interview results confirmed that Civic Education can increase the love and motivation to defend the country but still at the level of thought in the form of knowledge, not at the level of action. Therefore, practice in primary education in state defense depends on the behavior of the students themselves. It implies that Civic Education as primary education for civilians' defense is a condition without meaning that does not affect civilians' actual behavior because it is still at the students' concepts and knowledge only.
MUATAN NILAI-NILAI SPIRITUALITAS DALAM MENGUATKAN KARAKTER RELIGIOUS MAHASISWA DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANDUNG Amriani, Amriani; Maftuh, Bunyamin; Nurdin, Encep Syarif; Safei, Makhmud
ATTA`DIB Vol. 8 No. 2 (2024): JUNI
Publisher : Program Studi PGMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/at-tadib.v8i2.19440

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan muatan nilai-nilai spiritualitas dalam menguatkan karakter religius mahasiwa. Kajian ini sangat penting untuk diteliti mengingat karakter religius merupakan nilai esensial untuk mencetak generasi tangguh dan generasi unggul bangsa. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang bersifat deskriptif. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini adalah lima orang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta di Bandung, Indonesia. Data dianalisis melalui tahapan reduksi da-ta, penyajian, verifikasi, dan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai-nilai spiritualitas dapat dijadikan strategi untuk memperkuat karakter religius mahasiswa. Dengan demikian, bidang pendidikan tidak dapat dipisahkan dari nilai-nilai spiritualitas un-tuk menguatkan karakter religius generasi bangsa yang bertanggung jawab, mandiri, ber-moral dan berakhlak mulia sehingga berkontribusi pada agama dan negara.
The Local Wisdom of Dalihan Na Tolu Batak Angkola and the Perspective of al-Ghazali's Moral Thoughts in the Formation of Moral Character Fata, Nahriyah; Nurdin, Encep Syarif; Hakam, Kama Abdul; Somad, Momod Abdul; Ruyadi, Yadi; Azhar, Mohd.
Madania: Jurnal Kajian Keislaman Vol 28, No 1 (2024): JUNE
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Fatmawati Sukarno Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/madania.v28i1.3680

Abstract

This local wisdom encourages strong social relations within the Toba Batak community, while al-Ghazali's thought emphasizes individual virtues in Islam. This research aimed to understand the contribution of each concept in shaping moral character and moral thinking, as well as exploring the similarities and differences between the two. Apart from that, this research also aims to highlight the relevance and applicability of these two concepts in the context of modern life. This research was used a qualitative approach by analyzing relevant literature about Dalihan Na Tolu's local wisdom and al-Ghazali's moral thoughts. The data was analyzed thematically to identify the two concepts' patterns, similarities, and differences. The research results show that Dalihan Na Tolu local wisdom and al-Ghazali's moral thoughts have significant value in forming moral and moral character. Even though they come from different cultural and religious backgrounds, they can complement each other in enriching their understanding of morality and morals. In addition, this research also highlights the importance of integrating local and universal values in forming of sustainable moral character in modern society. This research underlined the importance of understanding and appreciating cultural and religious values in the formation of moral and moral character. By utilizing the local wisdom of Dalihan Na Tolu and al-Ghazali's moral thoughts, we can develop a holistic and inclusive approach to creating more ethical and harmonious society. Kearifan lokal ini mendorong hubungan sosial yang kuat dalam komunitas Batak Toba, sementara pemikiran al-Ghazali menekankan kebajikan individual dalam Islam. Penelitian ini bertujuan untuk memahami kontribusi masing-masing konsep dalam membentuk karakter moral dan pemikiran akhlak, serta mengeksplorasi kesamaan dan perbedaan di antara keduanya. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menyoroti relevansi dan aplikabilitas kedua konsep ini dalam konteks kehidupan modern. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menganalisis literatur yang relevan tentang kearifan lokal Dalihan Na Tolu dan pemikiran akhlak al-Ghazali. Data dianalisis secara tematik untuk mengidentifikasi pola, kesamaan, dan perbedaan antara kedua konsep tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kearifan lokal Dalihan Na Tolu dan pemikiran akhlak al-Ghazali memiliki nilai yang signifikan dalam pembentukan karakter moral dan akhlak. Meskipun berasal dari latar belakang budaya dan agama yang berbeda, keduanya dapat saling melengkapi dalam memperkaya pemahaman tentang moralitas dan akhlak. Selain itu, penelitian ini juga menyoroti pentingnya integrasi nilai-nilai lokal dan universal dalam pembentukan karakter moral yang berkelanjutan dalam masyarakat modern. Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya memahami dan menghargai nilai-nilai budaya dan agama dalam pembentukan karakter moral dan akhlak. Dengan memanfaatkan kearifan lokal Dalihan Na Tolu dan pemikiran akhlak al-Ghazali, kita dapat mengembangkan pendekatan yang holistik dan inklusif dalam menciptakan masyarakat yang lebih beretika dan harmonis.