Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Problematika Pemerolehan Bahasa Arab pada Santri berkepribadian Ekstrovert dan Introvert Hamid, Tb. Abdul; Kosim, Abdul; Azhar, Mohd.
Kalamuna: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban Vol. 5 No. 2 (2024): Journal of Arabic Education & Arabic Studies
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) STAI DR. KHEZ. Muttaqien Purwakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52593/klm.05.2.12

Abstract

Learning and getting used to Arabic at the Daarul Ma'arif Islamic Boarding School in Pasawahan Purwakarta is characterized by prominent differences in the introverted and extroverted personalities of the students. These differences directly or indirectly influence their achievements in acquiring Arabic language skills. This research aims to identify the personalities of students between introverts and extroverts, then find out their impact on the acquisition of Arabic, as well as the problems faced by both. The research method used is descriptive qualitative with data collection steps namely observation, interviews, questionnaires and documentation. The results obtained from this research are that students with introverted personalities experience obstacles in acquiring Arabic due to very high levels of shyness resulting in difficulties in practicing Arabic directly, this is also influenced by their lack of social interaction so that their mastery and experience of vocabulary not fulfilled well. Students with extroverted personalities also experience problems in language acquisition, they are hampered by mastering vocabulary and also understanding and mastering Arabic language rules.
The Local Wisdom of Dalihan Na Tolu Batak Angkola and the Perspective of al-Ghazali's Moral Thoughts in the Formation of Moral Character Fata, Nahriyah; Nurdin, Encep Syarif; Hakam, Kama Abdul; Somad, Momod Abdul; Ruyadi, Yadi; Azhar, Mohd.
Madania: Jurnal Kajian Keislaman Vol 28, No 1 (2024): JUNE
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Fatmawati Sukarno Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/madania.v28i1.3680

Abstract

This local wisdom encourages strong social relations within the Toba Batak community, while al-Ghazali's thought emphasizes individual virtues in Islam. This research aimed to understand the contribution of each concept in shaping moral character and moral thinking, as well as exploring the similarities and differences between the two. Apart from that, this research also aims to highlight the relevance and applicability of these two concepts in the context of modern life. This research was used a qualitative approach by analyzing relevant literature about Dalihan Na Tolu's local wisdom and al-Ghazali's moral thoughts. The data was analyzed thematically to identify the two concepts' patterns, similarities, and differences. The research results show that Dalihan Na Tolu local wisdom and al-Ghazali's moral thoughts have significant value in forming moral and moral character. Even though they come from different cultural and religious backgrounds, they can complement each other in enriching their understanding of morality and morals. In addition, this research also highlights the importance of integrating local and universal values in forming of sustainable moral character in modern society. This research underlined the importance of understanding and appreciating cultural and religious values in the formation of moral and moral character. By utilizing the local wisdom of Dalihan Na Tolu and al-Ghazali's moral thoughts, we can develop a holistic and inclusive approach to creating more ethical and harmonious society. Kearifan lokal ini mendorong hubungan sosial yang kuat dalam komunitas Batak Toba, sementara pemikiran al-Ghazali menekankan kebajikan individual dalam Islam. Penelitian ini bertujuan untuk memahami kontribusi masing-masing konsep dalam membentuk karakter moral dan pemikiran akhlak, serta mengeksplorasi kesamaan dan perbedaan di antara keduanya. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menyoroti relevansi dan aplikabilitas kedua konsep ini dalam konteks kehidupan modern. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menganalisis literatur yang relevan tentang kearifan lokal Dalihan Na Tolu dan pemikiran akhlak al-Ghazali. Data dianalisis secara tematik untuk mengidentifikasi pola, kesamaan, dan perbedaan antara kedua konsep tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kearifan lokal Dalihan Na Tolu dan pemikiran akhlak al-Ghazali memiliki nilai yang signifikan dalam pembentukan karakter moral dan akhlak. Meskipun berasal dari latar belakang budaya dan agama yang berbeda, keduanya dapat saling melengkapi dalam memperkaya pemahaman tentang moralitas dan akhlak. Selain itu, penelitian ini juga menyoroti pentingnya integrasi nilai-nilai lokal dan universal dalam pembentukan karakter moral yang berkelanjutan dalam masyarakat modern. Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya memahami dan menghargai nilai-nilai budaya dan agama dalam pembentukan karakter moral dan akhlak. Dengan memanfaatkan kearifan lokal Dalihan Na Tolu dan pemikiran akhlak al-Ghazali, kita dapat mengembangkan pendekatan yang holistik dan inklusif dalam menciptakan masyarakat yang lebih beretika dan harmonis.
Analisis Sintaksis Penerjemahan Kitab Kuning dengan Bahasa Indonesia dalam Model Bandongan di Pondok Pesantren Salaf Bustomi, Bustomi; Rahman, Ahmad Syaeful; Kosim, Abdul; Azhar, Mohd.
DISASTRA: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Vol 6, No 1 (2024): JANUARI
Publisher : Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/disastra.v6i1.3310

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara gramatikal struktur kalimat bahasa Indonesia dalam penerjemahan kitab kuning yang dilakukan oleh para ustaz atau kiai dalam sistem bandongan. Dalam penggalian data, penelitian ini menggunakan metode simak-catat dari beberapa pengajian kitab kuning yang dilakukan di pondok pesantren dan juga pengajian-pengajian yang dilakukan secara hybrid melalui kanal YouTube. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat interferensi bahasa Jawa yang mempengaruhi cara penerjemahan kiai dalam bahasa Indonesia. Interferensi bahasa Jawa ini menimbulkan kerancuan terjemahan dalam bahasa Indonesia, terutama dalam tiga hal, yaitu penyebutan pengulangan subjek, penyebutan numeralia yang berpotensi pleonasme, dan pengabaian terjemahan kalimat pasif. Terjemahan yang mengandung interferensi itu dapat dimaklumi jika terjemahan bahasa Indonesia itu bertujuan untuk menyinkronkan pola kalimat bahasa Arab sebagaimana terjemahan model bahasa Jawa. Akan tetapi, jika tidak bertujuan sinkronisasi, terjemahan berbahasa Indonesia yang mengandung interferensi itu rancu.