KWN Fatimah Azzarah memang berdaya. Punya sekolah khusus nonformal bernama sekolah anak percaya diri (SAPD). Peserta didiknya adalah anak-anak yang mengalami kekerasan fisik, psikis dan korban kekerasan seksual. KWN mendidik anak-anak nelayan agar mahir membaca dan menulis serta mendapatkan wawasan ilmu pengetahuan yang baru, namun karena latarbelakang tenaga pengajar sukarela yang mengajar bukan merupakan sarjana kepedidikan sehingga belum menggunakan media pembelajaran yang tepat, hal tersebut membuat anak-anak kurang tertarik untuk belajar. Media pembelajaran dapat membantu proses belajar mengajar sehingga makna pesan yang disampaikan menjadi lebih jelas. Dengan adanya media pembelajaran meningkatkan motivasi dan minat belajar anak-anak karena perhatian anak dapat teralihkan dan fokus pada media yang digunakan sehingga paham akan materi yang disampaikan, selain itu memberikan pengalaman dalam belajar sehingga anak-anak memahami secara nyata dan kongkrit dengan materi yang berikan. Tahapan pelaksanaan pengabdian ini adalah sosialisasi, pelatihan dan pendampingan, tahap-tahap tersebut dilakukan berdasarkan analisis permasalahan yang dihadapi. Berdasarkan pengabdian yang telah dilakukan anak-anak mampu untuk membuat alat belajar, mereka dapat menggunakan media belajar secara pribadi ataupun dikomersilkan sehingga membantu meningkatkan perekonomian keluarga. Luaran yang menjadi target dari pengabdian ini bagi mitra sekolah anak percaya diri (SAPD) di Kelompok Wanita Nelayan (KWN) Fatimah Az-Zahra adalah Pemahaman mengenai limbah padat yang dapat digunakan sebagai media belajar, Cara pembuatan media belajar dan Menghasilkan media belajar yang minim biaya dan efektif digunakan.