Besarnya separasi harga ditingkat petani dan konsumen yang signifikan merupakan permasalahan bagi petani sehingga margin keuntungan petani belum maksimal. Kombinasikan teknologi aplikasi e-logistic dengan manajemen rantai pasok produk pertanian yang ada di Desa Jamali merupakan salah satu solusi yang akan memudahkan petani untuk membeli bahan baku pertanian dan juga menjual hasil pertanian. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan diskusi awal (Forum Group Discussion) dengan kelompok tani sehingga disepakati program PkM yang sesuai. Hasil dari FGD dan survey didapatkan sistem rantai pasok dan teknologi online sebagai berikut: 1) Petani datang langsung ke tempat penggilingan padi, sedangkan untuk hasil panen buah, pedagang pengumpul yang datang menggunakan mobil pick-up 2) Kelompok tani masih membeli bibit dari tengkulak, karena modal usaha dari diberikan oleh tengkulak 3) Hasil panen padi lebih banyak untuk konsumsi pribadi atau dijual ke tengkulak 4) Akses transportasi hanya bisa menggunakan roda dua (terutama motor trail) untuk daerah yang terpencil, 5) Petani belum menggunakan teknologi online untuk membeli bibit, pupuk, dan obat-obatan. 6) Komoditas pertanian yang dominan adalah jagung dan singkong. Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan, dari keempat dusun yang disurvei menyatakan bersedia menggunakan aplikasi online (e-logistik) yang akan dikembangkan oleh mahasiswa dan dosen. Hasil dari pendampingan ini mempunyai dampak positif untuk proses produksi dan pemasaran produk pertanian kedepannya.