Wahyuddin, Yasser
Unknown Affiliation

Published : 16 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Identification of Traffic Accidents Vulnerability Level Using Kernel Density And K-Medoids Methods (Case Study: Depok and Kalasan Districts, Sleman Regency) Siregar, Afifah Zafirah; Awaluddin, Moehammad; Wahyuddin, Yasser
Jurnal Ilmiah Geomatika Vol 3, No 1 (2023): April Jurnal Ilmiah Geomatika
Publisher : Program Studi Teknik Geomatika Fakultas Teknologi Mineral Universitas Pembangunan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (890.606 KB) | DOI: 10.31315/imagi.v3i1.9241

Abstract

One of the analytical tools that can be used to help, parse, identify and map traffic accident problems in an area is a Geographic Information System (GIS). GIS is used to create clusters of traffic accident events. The level of accident vulnerability in this paper is obtained by calculating the density of the number of incident points where the accident occurred, namely Depok and Kalasan Districts, Sleman Regency on a road segment length of 1,000 m per year. The clustering methods used are kernel density and k-medoids methods. Comparison of the identification of traffic accident-prone levels in Depok and Kalasan sub-districts using the Kernel Density and K-Medoids methods with a road length of 1,000 meters using the Kernel Density and K-Medoids methods in 2018 there is the same difference, namely 6.17% with the medium level classification and low level classification. For 2019 it is 0.01% with a high level classification, 1.85% for the medium level and 1.86% for the low level. For 2020 there is the same difference, namely 1.23% with medium and low level classifications. For 2021 there is no difference for high level classification but there is the same difference for medium and low level classification which is 3.7%.
ANALISIS NILAI EKONOMI DAN PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA ALAM PERANTUNAN KABUPATEN SEMARANG Wijaya, Sujiwo Pandu; Amarrohman, Fauzi Janu; Wahyuddin, Yasser
Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika Vol 6, No 2 (2023): Volume 06 Issue 02 Year 2023
Publisher : Department of Geodesy Engineering, Faculty of Engineering, Diponegoro University,Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/elipsoida.2023.19763

Abstract

Wisata Perantunan merupakan wisata alam dan termasuk dalam wisata baru yang berada di lereng Gunung Ungaran Kabupaten Semarang yang dalam proses pengembangan.  Pada tahun 2022, Wisata Alam Perantunan memiliki wisatawan sebanyak 17.633. Wisata Alam Perantunan mempengaruhi ekonomi di sekitarnya karena terdapat masyarakat yang mengambil manfaat dari adanya kawasan wisata tersebut. Namun tak lepas dari kegiatan wisata,Wisata Alam Perantunan dapat menyebabkan degradasi sumber daya alam jika kegiatan pariwisata tidak terkendali. Hal itu diperlukan adanya analisis nilai ekonomi kawasan dengan mengetahui nilai guna langsung serta nilai keberadaan kawasan menggunakan metode Travel Cost Method dan Contingent Valuation Method serta Hedonic Pricing Method untuk mengetahui nilai kesukaan pengunjung pada kawasan tersebut. AHP dan overlay peta digunakan untuk menilai kesesuian lahan kawasan wisata dengan kriteria ekowisata serta hasil TEV dan nilai kesesuaian lahan ekowisata dugunakan untuk analisis potensi wisata. Perantunan memiliki nilai total ekonomi sebesar Rp. 51.861.232.188 serta memiliki nilai hedonik dengan interval 3,759-3,906. Selain itu Wisata Alam Perantunan memiliki kesesuaian lahan ekowisata dengan nilai kesesuaian 3,24 (sedang). Berdasarkan hasil zona nilai ekonomi kawasan dan nilai kesesuaian ekowisata, Wisata Alam Perantunan memiliki berbagai potensi yang mengedepankan daya tarik alam seperti berkemah, pendakian dan keindahan pemandangan, hal ini didukung dengana pendapat pengunjung mengenai sub wisata favorit berupa camping ground dan kesesuaian ekowisata di kelas sedang yang mengedepankan potensi daya tarik alami.
ANALISIS DISTRIBUSI SPASIAL SEKTOR INFORMAL KULINER NON PLATFORM SUPER APPS DI RUANG PUBLIK (Studi Kasus : Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang) Annaafi, Raihan Deo; Wijaya, Arwan Putra; Wahyuddin, Yasser
Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika Vol 5, No 2 (2022): Volume 05 Issue 02 Year 2022
Publisher : Department of Geodesy Engineering, Faculty of Engineering, Diponegoro University,Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/elipsoida.2022.16464

Abstract

Di Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, masih banyak pelaku UMKM yang belum terintegrasi dengan platform jual-beli online seperti Gojek, Grab dan Shopee. Padahal dengan adanya platform jual-beli online, dapat memperluas pemasaran dari usaha tersebut. UMKM tersebut adalah pelaku ekonomi sektor informal bidang kuliner misalnya pedagang keliling, pedagang kaki lima dan pedagang angkringan. Beberapa tempat yang ada di Kecamatan Banyumanik seperti Pasar Rasamala Jati Banyumanik, Jalan Ngesrep Timur V dan Taman Tirto Agung merupakan beberapa tempat dimana para pelaku usaha sektor informal ini menggantungkan kehidupannya sehari-hari dengan berjualan di sekitar area tersebut. Sehingga dengan adanya hal tersebut, peneliti ingin mengetahui persebaran tempat usaha-usaha (UMKM) di tiga area penelitian yaitu Pasar Rasamala Jati, Jalan Ngesrep Timur V dan Taman Tirto Agung dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis. Pola persebaran sektor informal kuliner dianalisis dengan menggunakan metode average nearest neighbor dan standard deviation ellips. Selain itu, peneliti juga ingin mengetahui pengaruh kepadatan bangunan terhadap pemilihan rute dagang jaringan jalan dari pedagang keliling dengan menggunakan metode analisis regresi geographically weighted regression. Analisis pola persebaran yang dilakukan berdasarkan dari centroid di setiap area penelitian terhadap sebaran sektor informal kuliner dan analisis regresi pengaruh kepadatan bangunan terhadap rute dagang dari 15 pedagang keliling didasarkan persebaran rute dagang terhadap kepadatan bangunan dari daerah yang dilewatinya. Klasifikasi dan analisis pola persebaran sektor informal kuliner yang dilakukan berdasarkan keseluruhan sektor informal kuliner, kategori usaha, kategori dagangan, kategori waktu usaha dan kategori terintegrasi super apps, dengan jumlah sektor informal kuliner keseluruhan 179 di ketiga area penelitian. Rute dagang pedagang keliling yang paling sering dilewati di sekitar area penelitian adalah permukiman di Sumurboto, permukiman Durian Raya - Tirto Agung dan permukiman Keruing Raya - Rasamala. Pengaruh kepadatan bangunan masih lemah terhadap pemilihan rute dagang dari 15 pedagang keliling, Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis regresi yang menghasilkan nilai R Square dibawah 0,5 yaitu 0,202 dan nilai R Square Adjusted sebesar 0,061.
Analisis Sebaran Tempat Penampungan Sementara (TPS) Sampah Berbasis SIG (Studi Kasus Kecamatan Tembalang) Amal, Muhammad Ichlashul; Wahyuddin, Yasser; Hadi, Firman
Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika Vol 6, No 2 (2023): Volume 06 Issue 02 Year 2023
Publisher : Department of Geodesy Engineering, Faculty of Engineering, Diponegoro University,Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/elipsoida.2023.20118

Abstract

Peningkatan jumlah penduduk kota Semarang utamanya di kecamatan Tembalang menjadi penyebab timbulan sampah yang ditangani menjadi lebih banyak akibatnya diperlukan TPS dan TPA baru atau tambahan, sedangkan area yang ada terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan lokasi dan kapasitas dari tempat penampungan sampah sementara (TPS). Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Metode kuantitatif digunakan pada analisis data yang dilakukan dalam penelitian. Metode ini didasarkan pada penggunaan data-data penunjang penelitian dan teknik analisis yang berbasis angka. Sedangkan, pendekatan deskriptif manfaatkan guna memvisualisasikan serta mendeskripsikan obyek penelitian yang digunakan maupun hasil penelitian yang diperoleh. Berdasarkan konsep jarak lima menit berjalan, persebaran TPS yang ada kurang efektif dalam melayani persampahan rumah tangga/pemukiman. Sampai tahun 2030 kapasitas dari tiap TPS masih dapat menampung timbulan sampah rumah tangga/pemukiman pada area pelayanan masing-masing TPS. Tetapi jika ditinjau dari jumlah seluruh penduduk yang mencapai 210.947 jiwa dengan jumlah timbulan sampah yang mencapai 632.841 liter, kapasitas dari TPS yang tersedia tidak mampu menampung timbulan sampah yang ada. Berdasarkan ketentuan pemerintah Kota Semarang, perlu ditambahkan 14 TPS hingga tahun 2030 yang ditempatkan di wilayah aset pemerintah yaitu kantor kelurahan, kecuali Kelurahan Kramas dan Kedungmundu yang wilayah kantor kelurahannya sudah ada TPS. Jumlah timbulan sampah di area pelayanan TPS lebih sedikit dibandingkan dengan kapasitas yang dapat ditampung oleh TPS yang ditambahkan. Tetapi ada empat TPS tambahan yang timbulan sampah di wilayah service area dari TPS tersebut melebihi kapasitas yang dapat ditampung. Untuk itu, sisa alokasi TPS digunakan untuk menambah kapasitas TPS yang ada di kantor Kelurahan tersebut. 
Analisis Spasial Perkembangan Kawasan Permukiman Perkotaan di Kabupaten Kudus Dengan Model Cellular Automata Marcov (Studi Kasus: Kecamatan Kota, Kecamatan Bae, Kecamatan Jati dan Kecamatan Kaliwungu) Amarrohman, Fauzi Janu; Wahyuddin, Yasser; Novialis, Elly Indah
TEKNIK Vol. 43, No. 1 (2022): May 2022
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/teknik.v43i1.44234

Abstract

The increase in the need for residential land will encourage changes in land use functions. Monitoring the development of urban settlements in Kudus Regency, specifically in the Districts of Bae, Jati, Kaliwungu and Kota needs to be carried out so as not to cause a transfer of land use functions that deviate from the applicable RTRW. Monitoring can be done by modeling. The modeling of urban settlement development is then combined with GIS to support the spatial analysis. This study aims to determine the changes in land use function for urban settlements in 2010-2020 with the overlay identity method, apply the CA-Marcov method in predicting land use for urban settlements in 2030 and find the value of modeling conformity with the RTRW map and its development pattern using the average nearest neighbor. The data used are WordView images in 2010 and 2015, SPOT-7 images in 2020 and the RTRW Map of Kab. Holy year 2012-2032. The results showed that the development of urban settlements in 2010-2015 was 162,375 Ha, while in 2015-2020 it was 55,978 Ha. During 2010 to 2020, the food crop agricultural area changed its function into urban settlements amounting to 126,927 Ha. The area of land for urban settlements as a result of the prediction of land use in 2030 is 3323,285 Ha, where the agricultural area for food crops is the largest land converted into urban settlements of 321,803 Ha. The value of the suitability of the predicted use of 2030 with the RTRW map is 71.42%. The pattern of urban settlement development in 2030 is random.
Heritage Building Information Modelling (HBIM) and Selogriyo Temple Conservation Area Mapping in WebGIS Experience Design Rahman, Arif; Prasetyo, Yudo; Wahyuddin, Yasser
Jurnal Geospasial Indonesia Vol 8, No 1 (2025): June
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jgise.98562

Abstract

Indonesia has many temples scattered throughout the archipelago, becoming important assets that need to be preserved. In accordance with Law No. 11/2010 on Cultural Heritage, preservation of cultural heritage requires documentation. The importance of documenting temples to anticipate damage is reflected in Selogriyo Temple which was affected by landslides in 1998. This research designed Heritage Building Information Modeling (HBIM) and conservation mapping of Selogriyo Temple based on WebGIS. Methods include Remote Sensing, Photogrammetry, and Geographic Information System (GIS). Secondary data in the form of 3D model of Selogriyo Temple from TLS acquisition was processed with segmentation for HBIM. HBIM WebGIS was designed using the waterfall method. HBIM WebGIS test was conducted through Validity Test, Reliability Test, and Feasibility Test of ISO 9126 standard. The results showed that segmentation using several software for divided the point cloud data into nine main parts of the temple. ArcGIS Online's CityEngine and SceneViewer software merged the sections and attributed information. Feasibility testing showed the 3D HBIM and WebGIS models were valid and reliable, with good consistency according to ISO 9126 standards. The score of each variable exceeded 70%, indicating a sufficient level of feasibility. The HBIM and WebGIS design provides information on temple construction, a reference for reconstruction, and supports the management of the Selogriyo Temple tourism area. This research product is expected to be used to anticipate future developments and advance the management of cultural heritage sites through smart heritage.