Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI BODRI TERHADAP DEBIT PUNCAK MENGGUNAKAN METODE SOIL CONSERVATION SERVICE (SCS) Tisnasuci, Ilya Dewanti; Sukmono, Abdi; Hadi, firman
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 10, Nomor 1, Tahun 2021
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPertambahan penduduk yang terus melaju pesat seiring dengan berjalannya waktu mengakibatkan suatu daerah semakin berkembang. Perkembangan ini mengakibatkan kebutuhan lahan untuk industri dan kebutuhan perumahan meningkat pesat sehingga mengakibatkan berkurangnya persediaan lahan, air dan sumber daya lainnya. Perubahan tutupan lahan yang terjadi di suatu Daerah Aliran Sungai (DAS) sebagai akibat dari perkembangan kota merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi air larian, di mana perubahan besar air larian ini mempengaruhi besarnya debit puncak. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Fercher (2017) mengenai pemodelan dampak perubahan penggunaan lahan terhadap debit puncak di Lembah Urseren Pegunungan Alpen Swiss berkurangnya tutupan lahan vegetasi dapat menyebabkan meningkatnya debit puncak. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh perubahan tutupan lahan terhadap perubahan debit puncak di DAS Bodri. DAS Bodri merupakan DAS Prioritas berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan RI No. 328/Menhut-II/2009 Tentang Penetapan DAS Prioritas. Metode yang digunakan adalah klasifikasi supervised untuk klasifikasi tutupan lahan dan overlay untuk pengetahui perubahan tutupan lahan yang terjadi dan metode Soil Conservation Services (SCS) untuk mengetahui besar debit puncak dengan mempertimbangkan parameter tutupan lahan, jenis tanah, curah hujan, dan kemiringan lahan. Regresi linier sederhana untuk mengetahui pengaruh perubahan lahan terhadap perubahan debit puncak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan lahan paling besar terjadi pada tutupan lahan hutan yaitu berkurang sebesar 38,039 km2 dan tutupan lahan kelas lahan terbuka meningkat sebesar 28.442 km2. Perubahan debit puncak pada tahun 2016 dan 2020 sebesar 19,4m3/s. Pengaruh perubahan lahan terhadap perubahan debit puncak yaitu 54,9% sehingga dapat disimpulkan bahwa perubahan tutupan lahan berpengaruh terhadap perubahan debit puncak. Kata Kunci: DAS Bodri, Tutupan Lahan, Debit Puncak, Supervised, Soil Conservation Services (SCS). ABSTRACTThe population growth that goes rapidly over the time causing a growing area. This population development resulted in increase the need for land that used for industry and housing needs. It resulting in reduced supplies of land, water and other resources. Changes in land cover that occur in a watershed that caused by urban development are one of the factors that affect to the run-off water, where changes in the size of runoff water can affect the amount of peak discharge. Based on research conducted by Fercher (2017) on modeling the impact of land use change on peak discharge in the Urseren Valley of the Swiss Alps, reduced vegetation land cover can cause an increase in peak discharge. This research was conducted to determine the effect of land cover changes on peak discharge canges in the Bodri watershed. The Bodri Watershed is one of the priority watersheds based on the Keputusan Menteri Kehutanan RI No. 328 / Menhut-II / 2009 concerning Determination of Priority Watershed..The method used is supervised classification for land cover classification and overlay to determine land cover changes and the Soil Conservation Services (SCS) method to determine the size of the peak discharge by considering some  parameters like land cover, soil type, rainfall, and land slope. Simple linear regression to determine the effect of land cover changes on peak discharge changes. The results showed that the largest land cover change occurred in forest land cover, which was reduced by 38.039 km2 and land cover for open land classes increased by 28,442 km2. The change in peak discharge in 2016 and 2020 was 19.4 m3/s. The effect of land cover changes in peak discharge is 54.9%, so it can be concluded that changes in land cover affect in peak discharge changes.
ANALISIS LAHAN SAWAH TERGENANG BANJIR MENGGUNAKAN METODE CHANGE DETECTION DAN PPPM (PHENOLOGY AND PIXEL BASED PADDY RICE MAPPING) (STUDI KASUS: KABUPATEN DEMAK) Kasanah, Nikmatul; Bashit, nurhadi; Hadi, firman
Jurnal Geodesi Undip Volume 10, Nomor 1, Tahun 2021
Publisher : Jurusan Teknik Geodesi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Kabupaten Demak merupakan wilayah yang kerap mengalami banjir saat musim hujan. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang terdampak bencana banjir. Bencana banjir dapat menyebabkan turunnya produksi padi secara signifikan. Kabupaten Demak mengalami kejadian banjir pada 9 Januari hingga 12 Januari 2020, banjir ini diakibatkan oleh jebolnya tanggul Sungai Tuntang. Lahan sawah padi yang tergenang banjir seluas 1.385 ha dan lamanya rendaman banjir menyebabkan puso seluas 631 ha di empat kecamatan pada Kabupaten Demak. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sebaran dan luasan lahan sawah yang terkena banjir dengan memanfaatkan teknologi penginderaan jauh. Kelebihan data dari citra penginderaan jauh adalah memiliki cakupan wilayah kajian yang luas dan keakuratan relatif tinggi serta pengerjaan memerlukan waktu relatif cepat. Sentinel-1 SAR GRD pada bulan Januari 2020 digunakan untuk pemetaan banjir pada Kabupaten Demak. Metode change detection dengan memanfaatkan data sebelum dan sesudah banjir digunakan untuk mengidentifikasi banjir. Pemetaan lahan sawah padi menggunakan data Seninel-2A time series serta algoritma PPPM (Phenology and Pixel Based Paddy Rice Mapping). Algoritma PPPM dibangun oleh hubungan indeks vegetasi EVI, NDVI, serta LSWI. Pemetaan lahan sawah puso (gagal panen) dilakukan dengan menggabungkan data banjir sawah dengan data penurunan indeks vegetasi untuk padi puso yaitu EVI  0,074. Hasil pengolahan banjir lahan sawah dengan menggunakan metode change detection dan algoritma PPPM diperoleh luas 1246,712 ha. Tingkat keakuratan kedua metode tersebut dalam memetakan banjir lahan sawah dengan membandingkan data validasi lapangan diperoleh overall accuracy 84,38%. Kombinasi data banjir lahan sawah dan data EVI puso mampu memetakan lahan sawah puso akibat banjir dengan luas sebesar 589,085 ha. Tingkat kesesuaian lahan sawah puso dengan data lapangan sebesar 84,38%.
PEMODELAN MODEL 3D MENGGUNAKAN METODE TLS (TERRESTRIAL LASER SCANNER) (STUDI KASUS : CANDI PLAOSAN LOR, KABUPATEN KLATEN) Rahmawati, Nabila; Prasetyo, Yudo; Hadi, firman
Jurnal Geodesi UNDIP Vol 11, No 1 (2022): Jurnal Geodesi Undip
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Candi Plaosan merupakan cagar budaya yang menjadi salah satu detinasi wisatawan untuk berkunjung saat berada di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Guna mempertahankan dan melestarikan candi, dibutuhkan generasi penerus yang paham akan Candi. Kendati hal itu, untuk tetap menjaga dan melestarikan Candi tersebut diperlukan langkah rekonstruksi dan konservasi. Hal ini dapat dilakukan dengan pendokumntasikan 3D Candi secara digtal. Salah satu jalan keluar yang ditawarkan oleh teknologi kini adalah pemodelan 3D dengan wahana TLS. TLS dipilih karena perkembangannya yang lebih baik jika di bandingkan dengan pemodelan mebggunakan UAV (Bernard Ray, 2017)TLS melakukan 11 kali perekaman data mengelilingi objek Candi Plaosan. Proses perekaman data dilakukan dengan bantuan BLK seris 360. Setelah data didapatkan, kemudian melakukan registrasi dengan bantuan registrasi software Autodesk RecapPro. Tahap selanjutnya adalah pemodelan 3D pada software CloudCompare dengan metode Poisson Surface Reconstruction. Model 3D yang dihasilkan dianalisis dengan mengganakan standar kualitas Level of Detail (LoD) yang dikembangkan oleh City Geography Markup Language (CityGML) menurut Biljecki, et al. (2016).Penelitian ini menghasilkan nilai registrasi point cloud pada overlap dengan nilai rata-rata 20.2 %, balance dengan nilai rata-rata 7.6%, dan points dngean nilai rata-rata 95.3%. Model 3D yang tercipta dari proses Poisson Surface Reconstruction data TLS menghasilakn. 12.959.390 faces. Hasil uji kualitatif model menggunakan 5 sampel bagian yang dimiliki model 3D dan kenampakan pada lapangan tingkat kedetailan model 3D yang dihasilkan oleh TLS memiliki tangka kedetilan pada LoD3.1.
PERAN PETUGAS TATA USAHA DALAM MENJAGA KUALITAS MANAJEMEN PERSURATAN DI SMP MUHAMMADIYAH 57 MEDAN Tuffahati, Jihan; Hadi, Firman; Isnaini, Isnaini; Ariesky, Rani Zaskia; Darmansah, Tengku
Cemara Education and Science Vol. 2 No. 2 (2024): Vol II. Edisi II Tahun 2024
Publisher : Cendekia Madani Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62145/ces.v2i2.99

Abstract

This article discusses the role of administrative officers in maintaining the quality of correspondence management at SMP Muhammadiyah 57 Medan. Effective and efficient correspondence management is an important aspect in school operations, because correspondence functions as an official communication tool that documents various activities and decisions. This research uses a qualitative approach with a case study method, where data is collected through in-depth interviews with administrative officers, direct observation and document analysis. The research results show that administrative officers at SMP Muhammadiyah 57 Medan have a very vital role in managing the entire correspondence process, starting from receiving, recording, storing, to distributing letters. They are responsible for ensuring that every incoming and outgoing letter is managed well, according to established procedures, and neatly documented. Good quality of correspondence management is reflected in accuracy, timeliness and regularity in document archiving. Administrative officers also play a role in maintaining the confidentiality of information, preventing loss or damage to documents, and ensuring that important documents are available when needed. The implementation of information technology in correspondence management also supports the efficiency and effectiveness of their work, although there are still challenges in terms of training and adaptation to new systems. In conclusion, administrative officers play a key role in maintaining the quality of correspondence management at SMP Muhammadiyah 57 Medan. They ensure that the correspondence process runs smoothly and supports overall school operational activities. Therefore, increasing the competency of administrative officers and using appropriate technology is very necessary to continue to improve the quality of correspondence management in this educational institution.
Analisis Perubahan Tutupan Lahan Menggunakan Citra Sentinel-1 Multitemporal Aryatama, Muhammad Ghani; Sukmono, Abdi; Hadi, Firman
Jurnal Geodesi Undip Vol 12, No 3 (2023): Jurnal Geodesi Undip
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jgundip.2023.37187

Abstract

Perubahan tutupan lahan merupakan hal yang tak bisa dihindari akibat dari aktivitas manusia. Perubahan tutupan lahan dapat terjadi dimanapun sehingga perlu adanya monitoring. Salah satu daerah yang berpotensi mengalami perubahan tutupan lahan adalah Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal. Hal ini dikarenakan PT. Perkebunan Nusantara IX yang terdapat di wilayah Kecamatan Singorojo melakukan penebangan karet dari tahun pertengahan tahun 2019 hingga akhir 2020 yang mengindikasikan adanya fenomena perubahan tutupan lahan. Penelitian ini menggunakan data Citra Sentinel-1 multitemporal dari tahun 2018 hingga tahun 2020. Citra Sentinel-1 yang digunakan berjumlah 15 Citra Sentinel-1 tiap tahunya sehingga total jumlah Citra Sentinel-1 adalah 45 Citra. Citra Sentinel-1 multitemporal dapat dilakukan ekstraksi fitur sehingga didapat nilai rata-rata, maksimum, minimum, dan standar deviasi. Hasil ekstraksi fitur kemudian dilakukan klasifikasi menggunakan metode supervised dengan algoritma Support Vector Machine (SVM). Hasil klasifikasi tersebut kemudian dilakukan overlay untuk memudahkan analisis perubahan tutupan lahan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa analisis perubahan tutupan lahan menggunakan data Citra Sentinel-1 multitemporal kurang maksimal. Hal ini karena adanya efek geometri yang mengakibatkan kesalahan klasifikasi pada area lereng. Selain itu, terdapat juga kesalahan klasifikasi akibat efek speckle dan kemiripan nilai piksel pada kelas vegetasi lain, jati campuran, dan karet. Akurasi keseluruhan dari hasil klasifikasi tiap tahun adalah 36,11% pada tahun 2018, 42,04% pada tahun 2019, dan 39,01% pada tahun 2020. Penambahan parameter slope hanya mampu mengeliminasi kesalahan akibat efek geometri saja sehingga akurasi keseluruhan meningkat menjadi 49,59% pada tahun 2018, 52,39% pada tahun 2019, dan 50,13% pada tahun 2020. Disisi lain, identifikasi perubahan tutupan lahan dapat dilakukan dengan melakukan analisis tambahan seperti menggunakan interpretasi hasil klasifikasi antar tahun, analisis dinamika backscatter, dan visualisasi komposit RGB multitemporal.
Analisis Pengaruh Perubahan Kawasan Terbangun Menggunakan Algoritma ENDISI Terhadap Suhu Permukaan Tanah (Studi Kasus: Kabupaten Bekasi Bagian Selatan) Kurniantoro, Ridhwan; Sasmito, Bandi; Hadi, Firman
Jurnal Geodesi Undip Vol 12, No 3 (2023): Jurnal Geodesi Undip
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jgundip.2023.38993

Abstract

Perubahan kawasan terbangun terus meningkat seiring dengan kepadatan penduduk dan urbanisasi yang pesat, karena kebutuhan tempat tinggal dan sarana penunjang aktivitas sosial ekonomi, umumnya terjadi karena peralihan penggunaan lahan yang terjadi di kota-kota metropolitan termasuk Kabupaten Bekasi. Perubahan kawasan terbangun di wilayah perkotaan meningkatkan suhu permukaan, sehingga perlu perencanaan dan pemantauan kawasan terbangun yang berkelanjutan dengan metode penginderaan jauh. Algoritma yang biasa digunakan untuk ekstraksi kawasan terbangun adalah NDBI, namun beberapa penelitian terkini menyatakan bahwa NDBI memiliki kesalahan signifikan jika dibandingkan dengan metode lain seperti ENDISI. Penelitian ini berfokus untuk mengetahui pengaruh kawasan terbangun yang di ekstrak menggunakan ENDISI terhadap suhu permukaan tanah. Citra Sentinel-2 Level-1C digunakan untuk ekstraksi kawasan terbangun, sedangkan dalam ekstraksi suhu permukaan digunakan citra Landsat-8 Level-2 Science Product Surface Temperature. Sistem grid skala ragam ukuran 5”x5” digunakan dalam analisis regresi dari kedua parameter tersebut. Hasil ekstraksi kawasan terbangun menggunakan ENDISI memiliki akurasi lebih baik dibandingkan dengan NDBI. Hasil uji regresi sederhana menunjukan adanya pengaruh signifikan antara perubahan luas kawasan terbangun dan perubahan suhu permukaan rata-rata dan mendapatkan nilai R² sebesar 51.36%. Hasil uji regresi ini dapat digunakan karena telah memenuhi uji asumsi normalitas dan heteroskedastisitas.
Desain Repositori Publik Untuk Data Training Site Klasifikasi Tutupan Lahan Berbasis WebGIS Mahmudi, Fakhry Nur; Hadi, Firman; Awaluddin, Moehammad
Jurnal Geodesi Undip Vol 12, No 4 (2023): Jurnal Geodesi Undip
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jgundip.2023.41076

Abstract

Klasifikasi tutupan lahan membutuhkan data training site atau daerah contoh untuk melakukan sebuah klasifikasi. Data ini diambil secara langsung di lapangan atau melalui citra yang jelas. Peneliti berupaya merancang sebuah repositori yang menyimpan data tersebut untuk mempermudah dalam mendapatkan data training site dan mendorong para surveyor untuk berkolaborasi dalam pegumpulan data trainig site. Repositori ini dibangun menggunakan framework streamlit dengan Leaflet JavaScript mapping library. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode prototyping untuk pembuatan WebGIS dan menggunakan pengujian usability dengan menggunakan metode system usability scale (SUS). Hasil dari repositori ini terdiri atas 8 halaman yaitu: home, map, contact us, login, register, upload, profile, dan profile admin. Hasil rata-rata skoring dari SUS terhadap 36 responden adalah 60,277778 sehingga dari sisi curve grading SUS, acceptability ranges, grade scale, dan adjective rantings didapatkan hasil bahwa curve grading SUS pengguna terhadap https://datatrainigsite.streamlit.app/ berada pada grade D, tingkat acceptability ranges pengguna berada pada tingkat marginal low, tingkat grade scale berada pada kategori D, dan tingkat adjective rantings berada pada kategori OK sehingga dapat disimpulkan bahwa WebGIS masih perlu pengembangan dan evaluasi yang lebih lanjut agar dapat digunakan lebih optimal.
Analisis Zona Rawan Tanah Longsor Menggunakan Metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process (FAHP) (Studi Kasus : Kabupaten Boyolali) Aminudin, Azam; Wijaya, Arwan Putra; Hadi, Firman
Jurnal Geodesi Undip Vol 12, No 3 (2023): Jurnal Geodesi Undip
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jgundip.2023.37331

Abstract

Pemodelan zona rawan tanah longsor merupakan hal yang penting dilakukan untuk mengetahui informasi mengenai persebaran zona rawan tanah longsor. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan zona rawan tanah longsor di Kabupaten Boyolali berdasarkan analisis MCDM (Multi Criteria Decision Making) dan memberikan referensi metode dalam memodelkan zona rawan tanah longsor yaitu dengan menggunakan Fuzzy Analytical Hierarchy Process (FAHP) sebagai alat bantu pengambilan keputusan dari data kualitatif. Adapun parameter yang digunakan untuk memodelkan zona rawan tanah longsor di Kabupaten Boyolali yaitu kemiringan lereng, curah hujan, kepadatan drainase, tutupan lahan, geologi, jenis tanah, keberadaan sesar, kerapatan vegetasi (NDVI), dan arah kemiringan lereng (aspect). Berdasarkan hasil pembobotan dengan metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process (FAHP), diperoleh nilai bobot diantaranya: kemiringan lereng (27,8%), curah hujan (20,7%), kepadatan drainase (20,1%), tutupan lahan (7,90%), geologi (8%), jenis tanah (5,6%), keberadaan sesar (5,5%), NDVI atau kerapatan vegetasi (3,9%), dan arah kemiringan lereng atau aspect (1%). Hasil peta zona rawan tanah longsor di Kabupaten Boyolali yaitu luas wilayah dengan kerawanan rendah sebesar 10.502,876 ha atau 9,66%, kelas kerawanan sedang sebesar 85.916,143 ha atau 79,03%, kelas kerawanan tinggi sebesar 11.774,626 ha atau 10,83%, dan kelas kerawanan sangat tinggi sebesar 518,016 ha atau 0,48%. Hasil uji akurasi peta zona rawan tanah longsor Kabupaten Boyolali berdasarkan titik kejadian longsor dan nilai kerugiannya adalah sebesar 94,37%. Adapun potensi zona rawan tanah longsor pada kawasan terbangun yaitu luas kawasan terbangun dengan kerawanan rendah sebesar 2,458 ha atau 0,01%, kerawanan sedang sebesar 27.908,549 ha atau 91,10%, kerawanan tinggi 2.357,629 ha atau 7,70% dan kerawanan sangat tinggi sebesar 367,001 ha atau 1,20%.
Analisis Risiko Bencana Kebakaran Permukiman Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (Studi Kasus : Kecamatan Banyumanik Dan Tembalang, Kota Semarang) Ayu Sulistyaningtyas, Sekar; Laila Nugraha, Arief; Hadi, Firman
Jurnal Geodesi Undip Vol 13, No 1 (2024): Jurnal Geodesi Undip
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jgundip.2024.42258

Abstract

Kebakaran permukiman merupakan salah satu bencana yang umumnya terjadi di wilayah perkotaan. Sebagai pusat pendidikan, Kecamatan Banyumanik dan Tembalang memiliki tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi dan memiliki wilayah dengan aktivitas tinggi. Beragamnya kegiatan penduduk ini dapat menjadikan Kecamatan Tembalang dan Kecamatan Banyumanik berisiko terhadap kebakaran permukiman. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis mengenai risiko kebakaran permukiman pada Kecamatan Banyumanik dan Tembalang sebagai upaya persiapan dan peringatan dini untuk mengurangi risiko terjadinya kebakaran. Analisis risiko kebakaran permukiman tersusun oleh variable ancaman, kerentanan, dan kapasitas. Dalam proses analisis risiko memanfaatkan Sistem Informasi Geografis (SIG) menggunakan metode overlay antar parameter penyusunnya dengan metode perhitungan skoring dan pembobotan Analytical Hierarchy Process (AHP) yang kemudian dilakukan penilaian risiko menggunakan perhitungan matriks Vulnerability Capacity Analysis (VCA), sehingga didapatkan tiga tingkatan risiko yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Hasil penilaian risiko di Kecamatan Banyumanik dan Tembalang didominasi oleh tingkat risiko rendah dengan persentase sebesar 59% atau 43,50 km2 dari luasan total, lalu tingkat risiko sedang dengan persentase 30% atau 21,62 km2 dari luasan total, dan tingkat risiko tinggi dengan persentase 11% atau 7,90 km2 dari luasan total.
Analisis Pengaruh Curah Hujan Dan Sebaran Titik Panas Terhadap Luas Area Kebakaran Hutan Dan Lahan Di Kabupaten Bengkalis Menggunakan Indeks Normalized Burn Ratio Widayanti, Eko; Sukmono, Abdi; Hadi, Firman
Jurnal Geodesi Undip Vol 12, No 4 (2023): Jurnal Geodesi Undip
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jgundip.2023.38086

Abstract

Kebakaran hutan dan lahan merupakan bencana yang sering terjadi di Indonesia, yang menyebabkan banyaknya kerugian mulai dari kerusakan lingkungan hingga tercemarnya polusi udara yang mengganggu kesehatan masyarakat di sekitar lokasi terjadinya kebakaran. Salah satu wilayah yang sering mengalami bencana kebakaran hutan dan lahan adalah Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau. Banyaknya kerugian yang didapat menuntut perlu adanya upaya penanggulangan bencana kebakaran untuk mengurangi dampak yang dihasilkan seperti melakukan analisis terhadap faktor-faktor penyebab terjadinya kebakaran. Pada penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh curah hujan yang menjadi salah satu factor alam yang dapat mempengaruhi peristiwa kebakaran, serta jumlah sebaran hotspot yang menjadi salah satu indicator dalam mendeteksi kebakaran pada suatu wilayah terhadap luasan area kebakaran yang dihasilkan. Proses identifikasi area terbakar dalam penelitian ini dilakukan dengan memanfaatkan teknik penginderaan jauh menggunakan Citra Sentinel-2 serta indeks kebakaran NBR (Normalized Burn Ratio) dengan lima model threshold dari pengambilan sampel area terbakar. Sedangkan proses analisis pengaruh antara curah hujan dan hotspot terhadap luas area kebakaran yang dihasilkan menggunakan pengujian regresi linier berganda. Hasil dari penerapan threshold  terbaik pada indeks dNBR yaitu model threshold µ - 2σ dengan tingkat akurasi mencapai 81,56% pada periode kebakaran Februari 2019, 73,53% pada periode kebakaran Maret 2019, 71,66% pada periode kebakaran Februari 2020, dan 68,76% pada periode kebakaran April 2020. Sedangkan pada hasil pengujian uji statistika regresi linier berganda menunjukkan bahwa curah hujan dan titik panas (hotspot) memberikan pengaruh sebesar 91,41% terhadap luas area kebakaran. Curah hujan berpengaruh negatif terhadap luas area kebakaran yang menunjukkan bahwa semakin rendah curah hujan di suatu wilayah maka semakin besar luas area kebakaran yang dihasilkan begitu pula sebaliknya, sedangkan hotspot berpengaruh positif terhadap luas area kebakaran yang menunjukkan bahwa semakin banyak jumlah hotspot di suatu wilayah maka semakin besar luas area kebakaran yang dihasilkan begitu pula sebaliknya.