Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Kompetensi Pustakawan Pada Kualitas Layanan Perpustakaan MA Al Ma’arif Tulungagung Wardani, Ajeng Kusuma; Wicaksono, Moch. Fikriansyah
LIBRARIA Vol 11, No 1 (2023): LIBRARIA
Publisher : UPT. Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/libraria.v11i1.14568

Abstract

AbstractIn the current era of globalization and digital, libraries must have librarians who can think intelligently, creatively and also innovatively in addressing existing problems. School librarians in the current development of information are required to provide the latest information retrieval services that are fast, precise, and up-to-date. One of the factors supporting the quality of library services is from a librarian who has attended training on librarianship and has the appropriate competence in his field. However, in reality there are still many teachers who serve as librarians. This happens because of the lack of human resources in library graduates. From these problems, it may have little effect on the services provided to users. This research uses an explanative quantitative method. The variable (X) is competence, while the variable (Y) is service quality. The research sample used was 124 students who were taken randomly. The results obtained are that there is an influence between the competence of librarians on the quality of library services at Madrasah Aliyah Al-Ma'arif Tulungagung with a significance value of 0.000 < 0.05. Training librarians have competencies that are almost the same as those of librarians from library education. The factor causing the less than optimal service carried out by training librarians for library management is that the librarian in the aspect of competence lacks mastery.Keywords: Librarian Competence, Service Quality, Library AbstrakEra globalisasi dan digital saat ini perpustakaan harus memiliki pustakawan yang dapat berfikir cerdas, kreatif dan juga inovatif dalam menyikapi permasalahan yang ada. Pustakawan sekolah pada perkembangan informasi saat ini dituntut memberikan pelayanan pencarian informasi terbaru yang cepat, tepat, dan juga muthakir. Salah satu faktor pendukung kualitas layanan perpustakaan yaitu dari seorang pustakawan yang telah mengikuti pelatihan tentang kepustakawanan dan memiliki kompetensi yang sesuai pada bidangnya. Akan tetapi pada kenyataannya masih banyak guru yang dijadikan sebagai pustakawan. Hal tersebut terjadi karena kurangnya sumber daya manusia pada lulusan perpustakaan. Dari permasalahan tersebut mungkinkan sedikit berpengaruh untuk layanan yang diberikan kepada pemustaka. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif eksplanatif. Variabel (X) yakni kompetensi sedangkan variabel (Y) yakni kualitas layanan. Sampel penelitian yang digunakan sebanyak 124 siswa yang diambil secara acak. Hasil yang diperoleh yaitu terdapat pengaruh antara kompetensi pustakawan terhadap kualitas layanan perpustakaan Madrasah Aliyah Al-Ma’arif Tulungagung dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Pustakawan pelatihan mempunyai kompetensi yang hampir sama dengan kompetensi yang dimiliki oleh pustakawan yang berasal dari pendidikan perpustakaan. Faktor penyebab layanan kurang maksimal yang dilakukan oleh pustakawan pelatihan untuk pengelolaan perpustakaan yaitu pustakawan pada aspek kompetensi kurang menguasai.Kata Kunci : Kompetensi Pustakawan, Kualitas Layanan, Perpustakaan
Harnessing Local Potential in Dusun Bengkung for STEAM Education: A Case Study Of Literacy Advancement at TBM Pelopor Literasi Dusunku Jannana, Nora Saiva; Danuri, Danuri; Wardani, Ajeng Kusuma
MANAGERIA: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol. 9 No. 2 (2024)
Publisher : Prodi Manajemen Pendidikan Islam FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/manageria.2024.92-11

Abstract

This study explores the potential of Dusun Bengkung's local resources to develop Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics (STEAM)-based educational activities aimed at enhancing literacy and creativity among school-aged children. Employing a qualitative case study methodology, data were gathered through focus group discussions (FGDs) involving 15 community stakeholders and document analysis. The findings reveal three key local potentials: (1) strong social collaboration rooted in the village's cultural traditions, (2) abundant natural resources such as bamboo, rice, and fishponds, and (3) a substantial demographic of school-aged children eager for creative engagement. STEAM activities tailored to these local resources included bamboo-based string art, water filtration techniques, and natural dyeing using local plants. The Taman Bacaan Masyarakat (Community Reading Center) Pelopor Literasi Dusunku and its associated Rumah Belajar (Learning House) served as central hubs for facilitating these activities, supported by thematic community service programs and literacy initiatives aligned with the National Literacy Movement. The study highlights the impact of integrating local wisdom into STEAM education to foster literacy, creativity, and cultural sustainability. However, its focus on a single rural community limits generalizability. Future research should investigate the scalability of such models across diverse cultural and ecological contexts. Additionally, integrating digital tools into these localized frameworks offers opportunities for advancing digital literacy in rural education.
MECARU DALAM KEBUDAYAAN BALI PADA MASYARAKAT TRANSMIGRAN BALIDI DESA JATI BALI KECAMATAN RANOMEETO BARAT: MENELUSURI JEJAKSEJARAH DIGITAL 1968-2023 Hasan, Hasni; Hasrat, Hasrat; Wardani, Ajeng Kusuma; Daus, Rahman; Ismi, Muhammad
Journal Idea of History Vol 8 No 1 (2025): Volume 8, Nomor 1, Januari-Juni 2025
Publisher : Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/5xsj4v97

Abstract

Keberadaan masyarakat transmigran Bali di Desa Jati Bali Kabupaten Konawe Selatan membawa kekhasan tersendiri. Eksistensi ritual mecaru bernuansa Bali menjadi pelengkap nilai eksotik masyarakatnya yang hidup di tengah-tengah daratan Sulawesi Tenggara. Oleh karena itu, penting untuk menelusuri bagaimana ritual ini bertahan, berubah, atau mungkin mengalami penurunan makna di tengah tantangan zaman. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan historis. Penelitian ini mengacu pada metode penulisan sejarah yang mencakup empat tahapan utama: heuristik (pengumpulan data melalui observasi lapangan, wawancara dengan tokoh adat, warga, serta generasi muda transmigran Bali, dan studi pustaka terhadap literatur dan dokumen arsip), kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Rentang waktu 1968–2023 digunakan sebagai kerangka periodisasi untuk menelusuri secara kronologis jejak, perubahan, dan kesinambungan praktik mecaru dalam konteks sosial budaya masyarakat transmigran Bali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya mecaru pada masyarakat Bali yang bertransmigrasi di Sulawesi Tenggara menandakan kebertahanan eksistensi budayanya. Penelitian ini membahas dinamika pelaksanaan mecaru pada masyarakat transmigran Bali di Desa Jati Bali sejak tahun 1968 hingga 2023. Penelitian ini dilakukan karena terdapat kesenjangan antara harapan pelestarian budaya leluhur dengan kenyataan di lapangan, di mana modernisasi, perubahan generasi, dan interaksi budaya dengan masyarakat lokal mulai memengaruhi intensitas dan makna pelaksanaan tradisi mecaru.