Menurut data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, yaitu hanya mencapai 0,001%. Fenomena krisis literasi disebabkan masyarakat enggan untuk membaca, memahami, dan menganalisis informasi dengan kritis dan teliti. Ironisnya, meski minat membaca buku rendah tetapi bisa menatap layar gadget kurang lebih 9 jam sehari. Lewat gadget memang banyak informasi yang beredar. Sayangnya informasi yang diperoleh kerap kali bukan berasal dari media yang bisa dipercaya. Meningkatkan literasi di kalangan anak-anak dan remaja sangat penting karena literasi adalah keterampilan utama yang diperlukan untuk sukses dalam kehidupan yang semakin kompleks dan berubah dengan cepat. Sebagai bentuk rasa peduli terhadap kondisi saat ini, Tim pengabdi mengadakan kegiatan untuk dapat meningkatkan kemampuan literasi dalam dua Bahasa (Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris) pada anak-anak panti asuhan As-Salaam Nur Hidayah Pekanbaru melalui bacaan tentang ketauladanan keislaman dan pembangunan di zaman Rasulullah. Setelah dilakukan sosialisasi dan pemberian materi oleh tim pengabdi, terjadi peningkatan terhadap kemampuan literasi anak-anak panti asuhan As-Salaam Nur Hidayah Pekanbaru yang dapat dilihat dari hasil post-test yang diberikan. Selain itu, partisipasi peserta kegiatan sosialisasi mencapai tingkat yang memuaskan yaitu sebesar 93%. Hal ini menunjukkan tingkat antusiasme yang tinggi dari pihak panti asuhan As-Salaam Nur Hidayah terhadap kegiatan pengabdian ini.