Kegiatan pemboran minyak, gas, maupun panas bumi harus dilakukan secara efektif dan efisien dengan meminimalisir kerugian. Salah satunya dalam kegiatan penyemenan dengan memperhatikan kualitas semen agar konstruksi sumur tersebut dapat bertahan lama. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penambahan lost circulation material (LCM) dengan berbahan ampas sagu pada sifat fisik semen grade G seperti rheology, density, free water content, thickening time, dan compressive strength. Bahan ampas merupakan limbah pengolahan tepung sagu yang mudah ditemukan, mengingat potensi luasan tumbuhan sagu nasional berada di wilayah Indonesia Timur mencapai 96% terutama Papua dan Maluku. Penelitian dilakukan di laboratorium dengan memvariasikan persentase LCM dari 0% hingga 6% yang diharapkan dapat digunakan sebagai bahan LCM yang dipakai untuk menutupi zona loss dan dapat mempertahankan sifat semen grade G. Hasil yang didapatkan yakni, penurunan tertinggi nilai densitas terjadi pada konsentrasi 6% dari ampas sagu dengan penambahan bentonite sebesar 14.5 ppg. Kenaikan nilai plastic viscosity (PV) dan yield point (YP) paling tinggi terjadi pada konsentrasi 2% dengan penambahan barite sebesar 76 cp – 133 lbs/100ft². Penurunan nilai Free water tertinggi terjadi pada konsentrasi 1.5% dengan penambahan bentonite sebesar 4.6 mL. Thickening time terlama terjadi pada konsentrasi 4.5% dengan penambahan KCL sebesar 920 gr-cm dan 42.04 bc (Uc). Kenaikan compressive strength tertinggi terjadi pada 3% dengan penambahan barite sebesar 1451 psi.