Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Edukasi Keamanan Pangan Bagi Siswa MI Maarif Gunungpring Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang Gunawan, Muhammad Iqbal Fanani; Nugraheni, Martha Arum; Putri, Soraya Kusuma; Wulan, Rahayu; Pramono, Pradipta Bayuaji; Reyhan, Akmal
Room of Civil Society Development Vol. 3 No. 2 (2024): Room of Civil Society Development
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Masyarakat Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59110/rcsd.343

Abstract

Foodborne disease merupakan penyakit akibat makanan yang terpapar oleh bahaya kimia, fisik, maupun mikrobiologis pangan. Pada tahun 2010 diperkirakan terdapat lebih dari 500 juta pasien terkena foodborne disease dan menyebabkan kematian pada lebih dari 1 juta pasien di dunia, dan lebih dari 30% terjadi pada anak-anak. Risiko tinggi penularan foodborne disease pada anak-anak terutama terjadi di lingkungan tertutup seperti tempat penitipan anak dan sekolah. Gejala yang dialami anak-anak jika terkena foodborne disease berupa mual, muntah, demam, dan diare. Hal-hal tersebut akan mengganggu kegiatan belajar siswa di sekolah. Jika tidak ditindak lanjuti, foodborne disease bisa mengakibatkan gangguan pada organ dan juga metabolisme tubuh anak, bahkan bisa menyebabkan kematian. Diare di Kabupaten Magelang merupakan salah satu dari 10 kasus penyakit terbanyak di Kabupaten Magelang pada tahun 2019-2021 (BPS, 2021). Edukasi keamanan pangan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman anak-anak dalam keamanan pangan, sehingga mampu memilih makanan yang higienis, sehingga tidak mengganggu kesehatan. Kegiatan ini dilaksanakan di MI Maarif Gunungpring Muntilan, Kabupaten Magelang, dengan peserta sebanyak 479 siswa kelas 1 sampai dengan kelas 6. Pelaksanaan edukasi ini terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa mengenai keamanan pangan, terlihat dari peningkatan nilai rata-rata pre-test dan post-test yang signifikan sebelum dan sesudah edukasi (Sig. 2 tailed = 0,000).
THE EVALUATION OF Spirulina platensis DIETARY SUPPLEMENTATION ON THE GROWTH PERFORMANCE AND COLOR QUALITY OF POLAR BLUE CICHLID (Archocentrus nigrofasciatus × Amphilophus citrinellus) Azril, Muh.; Wulan, Rahayu; Asri, Yuliana; Tartila, Shobrina Silmi Qori; mujtahidah, tholibah; Aji, Candra Purnomo; Setiani, Novia Ardhita; Wahyudi, Brillian Rossi; Widianto, Ikhwan Nursalman; Zusron, Muhammad
Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Vol 20, No 2 (2024): SAINTEK PERIKANAN
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijfst.20.2.85-90

Abstract

This study aimed to evaluate S. platensis powder dietary supplementation on the growth performance and color quality of polar blue cichlids. This study used a completely randomized design experimental method with four different dietary supplementation doses of S. platensis powder, namely 10 g/kg diet (A), 20 g/kg diet (B), 30 g/kg diet (C), and 0 g/kg diet (K). These treatments were replicated four times. The polar blue cichlids as fish samples had 4.07 ± 0.12 cm and 2.15 ± 0.22 g. Diets (38% protein) were produced by coating the commercial feed with S. platensis powder in appropriate dosage. Feeding was performed until apparent satiation twice a day for 45 days. All parameters, including growth performance (feed intake, weight gain, length gain, specific growth rate, feed conversion ratio, survival rate) and color quality (total grid percentage and total chromatophores), were analyzed using an analysis of variance and the Duncan's multiple range test was applied to obtain the best treatment in growth performance and color quality. The dietary supplementation of S. platensis powder had no significant effect on the growth performance of polar blue cichlids. However, this treatment provides a higher total grid percentage of blue color and total chromatophores in the fish. The best treatment on color quality was found in a 30 g/kg diet dose of S. platensis powder. Therefore, 30 g/kg dose of S. platensis powder is effective to improve the color quality of polar blue cichlids, although providing no significant effect on the growth of the fish.
EDUKASI PENANGANAN DAN PENGOLAHAN DAGING KURBAN DI MASJID AL IKHSAN KRAMAT SELATAN, KOTA MAGELANG, JAWA TENGAH Gunawan, Muhammad Iqbal Fanani; Putri, Soraya Kusuma; Nugraheni, Martha Arum; Wulan, Rahayu; Pramono, Pradipta Bayuaji
JURNAL KASTARA Vol. 3 No. 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Fakultas Pertanian_Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/kastara.v3i2.1143

Abstract

Holiday celebrations carried out by Muslims include Eid al-Fitr, and the second is Eid al-Adha, or what people call the Eid al-Sacrifice holiday. Eid al-Adha has provisions that have been determined according to Islamic law. These provisions include being Muslim, financially capable, resourceful, and mature. People who are said to have abilities are people who are sufficient in terms of assets, both for themselves and their families. Sacrificial meat is a food product that has the potential for danger both biologically, physically, and chemically, which occurs when the sacrificial animal is slaughtered. Therefore, it is necessary to implement cleanliness and sanitation during the process of handling and processing sacrificial meat for the sacrificial animal slaughter committee at the Al-Ikhsan Mosque and the Sanden community in South Kramat, Magelang City.
Potensi Limbah Cair Industri Tapioka sebagai Media Pertumbuhan Starter Bakteri Asam Laktat Pediococcus pentosaceus E.1222 WULAN, RAHAYU; MERYANDINI, ANJA; SUNARTI, TITI CANDRA
Jurnal Sumberdaya Hayati Vol. 3 No. 1 (2017)
Publisher : Departemen Biologi, Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jsdh.3.1.27-33

Abstract

Fermentation of Lactic Acid Bacteria (LAB) Pediococcus pentosaceus can improve the quality of food and its shelf life. Using commercial LAB specific media, de Man Rogosa and Sharpe (MRS) for growth on industrial scale application is not efficient. Tapioca wastewater (TW) still contains some of the nutrients needed for the growth of P. pentosaceus, but needs the enrichment of carbon sources (5% of glucose) and nitrogen sources (ammonium sulfate). This study aimed to use tapioca industrial wastewater with the addition of glucose and ammonium sulfate as an alternative growth media for lactic acid bacteria P. pentosaceus E.1222. The results showed that glucose and nitrogen had no significant effect on the number of bacterial colonies. The highest substrate efficiency was tapioca wastewater (86.81%), MRS broth (53.73%), and TW with 5% of glucose and 1% of ammonium sulfate (43.53%) respectively. Maximum growth rate (μmaks) was found in TW with 5% of glucose and 1% of ammonium sulfate (0,52 hours-1). Increasing the starter volume until 1000 mL in TW with 5% of glucose and 1% of ammonium sulfate showed a slight decrease in the log number of bacteria from 8,836 (50 mL), 8,401 (500 mL), to 8,063 (1000 mL). 
Aktivitas Antibakteri dan Identifikasi Molekuler Kandidat Probiotik Lactococcus cremoris UBB7 Asal Saluran Pencernaan Ikan Beong (Hemibagrus nemurus) Berdasarkan Gen 16S rRNA Cika, Adella; Armando, Eric; Wulan, Rahayu
AQUACOASTMARINE: Journal of Aquatic and Fisheries Sciences Vol. 4 No. 1 (2025): AQUACOSTMARINE: Journal of Aquatic and Fisheries Sciences
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/jafs.v4i1.20041

Abstract

Ikan beong memiliki potensi pasar yang menjanjikan sebagai produk perikanan, namun produksi ikan ini menghadapi beberapa tantangan, termasuk pertumbuhan yang lambat, sifat kanibalisme yang tinggi, sensitivitas tinggi terhadap kualitas air, dan sangat rentan terhadap penyakit. Pemberian bakteri probiotik yang dikembangkan dari saluran pencernaan ikan dapat mencegah resistensi bakteri. Sebelumnya, bakteri asam laktat (BAL) dengan kode UBB7 dari saluran pencernaan ikan beong telah berhasil diisolasi. Namun, konfirmasi akurat tentang sifat antibakteri dan identifikasi spesies isolat bakteri ini belum pernah ditemukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkonfirmasi sifat antibakteri dan mengidentifikasi spesies isolat UBB7 berdasarkan analisis gen 16S rRNA. Metode penelitian ini adalah pemurnian dan pewarnaan Gram isolat UBB7, ekstraksi, amplifikasi, elektroforesis dan sekuensing. Hasil pewarnaan Gram menunjukkan isolat UBB7 adalah bakteri Gram-positif berbentuk kokus dengan sifat antibakteri yang lebih kuat terhadap Streptococcus agalactiae dibandingkan dengan Aeromonas hydrophila (zona hambat 16,2 mm vs 14,1 mm). Nilai kemurnian DNA isolat UBB7 menunjukkan 1,98 (panjang gelombang/λ = 260/280) dan 3,72 (λ = 260/230) dan memiliki panjang 1412 pasang basa (bp). Hasil Basic Local Alignment Search Tool BLAST menunjukkan bahwa isolat UBB7 diidentifikasi sebagai Lactococcus cremoris strain 4136. Bakteri ini dapat diaplikasikan lebih lanjut sebagai probiotik, jika diteliti secara luas di masa depan untuk industri akuakultur
Aktivitas Antibakteri dan Identifikasi Molekuler Kandidat Probiotik Lactococcus cremoris UBB7 Asal Saluran Pencernaan Ikan Beong (Hemibagrus nemurus) Berdasarkan Gen 16S rRNA Cika, Adella; Armando, Eric; Wulan, Rahayu
AQUACOASTMARINE: Journal of Aquatic and Fisheries Sciences Vol. 4 No. 1 (2025): AQUACOSTMARINE: Journal of Aquatic and Fisheries Sciences
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/jafs.v4i1.20041

Abstract

Ikan beong memiliki potensi pasar yang menjanjikan sebagai produk perikanan, namun produksi ikan ini menghadapi beberapa tantangan, termasuk pertumbuhan yang lambat, sifat kanibalisme yang tinggi, sensitivitas tinggi terhadap kualitas air, dan sangat rentan terhadap penyakit. Pemberian bakteri probiotik yang dikembangkan dari saluran pencernaan ikan dapat mencegah resistensi bakteri. Sebelumnya, bakteri asam laktat (BAL) dengan kode UBB7 dari saluran pencernaan ikan beong telah berhasil diisolasi. Namun, konfirmasi akurat tentang sifat antibakteri dan identifikasi spesies isolat bakteri ini belum pernah ditemukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkonfirmasi sifat antibakteri dan mengidentifikasi spesies isolat UBB7 berdasarkan analisis gen 16S rRNA. Metode penelitian ini adalah pemurnian dan pewarnaan Gram isolat UBB7, ekstraksi, amplifikasi, elektroforesis dan sekuensing. Hasil pewarnaan Gram menunjukkan isolat UBB7 adalah bakteri Gram-positif berbentuk kokus dengan sifat antibakteri yang lebih kuat terhadap Streptococcus agalactiae dibandingkan dengan Aeromonas hydrophila (zona hambat 16,2 mm vs 14,1 mm). Nilai kemurnian DNA isolat UBB7 menunjukkan 1,98 (panjang gelombang/λ = 260/280) dan 3,72 (λ = 260/230) dan memiliki panjang 1412 pasang basa (bp). Hasil Basic Local Alignment Search Tool BLAST menunjukkan bahwa isolat UBB7 diidentifikasi sebagai Lactococcus cremoris strain 4136. Bakteri ini dapat diaplikasikan lebih lanjut sebagai probiotik, jika diteliti secara luas di masa depan untuk industri akuakultur
EDUKASI NUTRITIONS FACTS SIRUP TOMAT PADA KELOMPOK WANITA TANI ”PERMAI TANI"DUSUN GRENJENG, KABUPATEN MAGELANG Putri, Soraya Kusuma; Wulan, Rahayu; Alifah, Nasywa Afif
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 3 (2025): Volume 6 No 3 Tahun 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v6i3.44316

Abstract

Tomat adalah salah satu komoditas unggulan hortikultura yang memiliki nilai ekonomi penting di Indonesia. Selain secara kuantitas produksi tomat di Indonesia cukup besar, buah tomat mengandung senyawa fungsional yang baik bagi tubuh, misalnya likopen. Tomat memiliki kalori dan lemak yang rendah, bebas kolesterol, sumber serat, protein, vitamin A, B6, dan C, beta-karoten, kalium. Jumlah buah tomat pada desa Gandusari melimpah. Jika panen raya dan hasil panen melimpah, maka harga bisa turun secara drastis. Sedangkan bila diolah, maka nilai jual hasil olahan akan meningkat dan masyarakat setempat akan mendapatkan penghasilan tambahan. Salah satu alternatif yang bisa dilakukan untuk diversifikasi tomat yaitu sirup buah tomat dan melakukan edukasi terkait kandungan gizi pada sirup buah tomat yang dibuat agar kedepannya sirup buah tomat yang dihasilkan diketahui informasi nilai gizinya atau Nutriton Factsnya sehingga nanti bisa dipasarkan kepada khalayak ramai. Metode yang akan dilakukan dalam program kemitraan masyarakat ini adalah edukasi Nutrition Factsnya atau informasi nilai gizinya atau sirup buah tomat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berdasarkan analisa paired test diperoleh hasil, terjadi perbedaan yang nyata dari segi pengetahuan dari sebelum dan sesudah dilakukan edukasi. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang pentingnya pengetahuan mengenai nutritions fact pada produk pangan
The Effect of Storage Duration on Total Microbes of Robusta Magelang Coffee Stored in Different Types of Packaging and Temperatures Wulan, Rahayu; Putri, Soraya Kusuma; Gunawan, Muhammad Iqbal Fanani; Sitepu, Sandy Haganta; Anggistya, Kintan Sekar
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol. 10 No. 5 (2025): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan
Publisher : Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63071/9t848v74

Abstract

Indonesians prefer Robusta coffee due to its bitter taste derived from caffeine and phenolic compounds. In Central Java, Magelang and Temanggung are Arabica and Robusta coffee production centers. Packaging is an essential factor in maintaining quality and preventing the entry of microbiological contamination in coffee grounds. This study aimed to analyze the effect of storage time on the microbial characteristics of Magelang Robusta coffee grounds stored in kraft paper and aluminum foil packaging at room temperature (25 °C) and -4 °C. Microbiological analysis was carried out by calculating the Total Plate Count (TPL) based on SNI 8964:2021 for ground coffee, and was observed on the 0, 15, 30, and 45 days of storage. The results showed that at the beginning of storage, the ground coffee had a water content of 4.04%, pH 5.67, caffeine 9.38 mg/g, and total phenolics 53.74 mg GAE/g. The initial ALT value of Magelang Robusta ground coffee (5.6×104 colonies/g) was still below the SNI quality standard (106 colonies/g). The longer the storage time, the total microbes of ground coffee in both packages decreased from 4.66 to 2.72 - 3.10 log CFU/g. The high total phenolic content in ground coffee stored airtight can kill microbes in coffee. This study concluded that ground coffee with kraft paper and aluminum foil packaging at different temperatures did not significantly affect the total microbes. Still, the total microbes decreased with increased storage time.