Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Penyuluhan dan Pelatihan Pengolahan Sirup Tomat dan Torakur (Tomat Rasa Kurma) Pada Kelompok Wanita Tani “Permai Tani” Kabupaten Magelang Soraya Kusuma Putri; Rahayu Wulan; Muhammad Iqbal Fanani Gunawan; Martha Arum Nugraheni; Pradipta Bayuaji Pramono
Madaniya Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.807

Abstract

Buah tomat merupakan buah yang sangat mudah kita jumpai dan banyak digunakan untuk membuat berbagai macam olahan masakan, minuman, dan dijadikan sebagai konsumsi untuk berbadai macam alasan. Tomat memiliki kandungan likopen, beta karoten, lutein, flavonoid, asam fenolat, kalium, serat, protein, rendah lemak dan kalori serta bebas kolesterol. Pembentukan likopen dipengaruhi oleh suhu, apabila suhu meningkat maka kandungan likopen yang terbentuk juga akan semakin meningkat. Kandungan likopen dalam tomat yaitu sirup buah tomat dan pembuatan Torakur. Kegiatan ini diawali dengan persiapan, pemberian kuisioner, tahap penyuluhan, tahap pelatihan dan tahap evaluasi. Hasil kegiatan ini terjadi perbedaan yang nyata dari segi pengetahuan dari sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan. Pada kegiatan ini terlihat bahwa Kelompok Wanita Tani sangat antusias dalam mendengarkan materi dan dalam kegiatan diskusi dan tanya jawab.
PENGARUH TEAT DIPPING MENGGUNAKAN EKSTRAK BUNGA CENGKEH (Syzygium aromaticum) TERHADAP RASA, AROMA, DAN WARNA SUSU SEGAR (Teat dipping effect used clove flower extract (Syzygium aromaticum) on taste, aroma, and color of fresh milk) Danes Suhendra; Abiyoga Rizal Adhitama; Martha Arum Nugraheni; Labib Abdillah
JURNAL NUKLEUS PETERNAKAN Vol 10 No 2 (2023): Desember
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/nukleus.v10i2.12297

Abstract

Bacterial contamination can reduce physical quality of milk by changing color, aroma, and taste. Teat dipping can be one of attempt reduce physical quality loss affected by bacterial contamination. Chemical synthetic solution as teat dipping leaving residue in milking yields. The attempt to reducing residue are by using herbal material for dipping solution. This study aims to analyze the effect of dipping used clove flower extract (Syzygium aromaticum L.) on the color, aroma, and taste of fresh milk. Research method are used experimental method with complete randomize design (CRD) with single factor and 5 replications. The treatment in this study were without dipping treatment (P0), dipping with a concentration of 5% clove flower extract (P1), dipping with a concentration of 10% clove flower extract. % (P2), and dipping with a concentration of 15% clove flower extract (P3). Organoleptic test was carried out by 30 panelists. Data analysis used descriptive analysis method with the help of SPSS 26 to find out the description of the organoleptic test data. The results of this study indicate that the dipping treatment did not change the color, aroma, and taste of fresh milk. Fresh milk were at its normal level and does not left the typical clove residue. Conclusion of this research is clove flower extract can used as dipping solution because does not leaving residue so didn’t changed color, aroma and taste of milk.
Edukasi Keamanan Pangan Bagi Siswa MI Maarif Gunungpring Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang Gunawan, Muhammad Iqbal Fanani; Nugraheni, Martha Arum; Putri, Soraya Kusuma; Wulan, Rahayu; Pramono, Pradipta Bayuaji; Reyhan, Akmal
Room of Civil Society Development Vol. 3 No. 2 (2024): Room of Civil Society Development
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Masyarakat Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59110/rcsd.343

Abstract

Foodborne disease merupakan penyakit akibat makanan yang terpapar oleh bahaya kimia, fisik, maupun mikrobiologis pangan. Pada tahun 2010 diperkirakan terdapat lebih dari 500 juta pasien terkena foodborne disease dan menyebabkan kematian pada lebih dari 1 juta pasien di dunia, dan lebih dari 30% terjadi pada anak-anak. Risiko tinggi penularan foodborne disease pada anak-anak terutama terjadi di lingkungan tertutup seperti tempat penitipan anak dan sekolah. Gejala yang dialami anak-anak jika terkena foodborne disease berupa mual, muntah, demam, dan diare. Hal-hal tersebut akan mengganggu kegiatan belajar siswa di sekolah. Jika tidak ditindak lanjuti, foodborne disease bisa mengakibatkan gangguan pada organ dan juga metabolisme tubuh anak, bahkan bisa menyebabkan kematian. Diare di Kabupaten Magelang merupakan salah satu dari 10 kasus penyakit terbanyak di Kabupaten Magelang pada tahun 2019-2021 (BPS, 2021). Edukasi keamanan pangan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman anak-anak dalam keamanan pangan, sehingga mampu memilih makanan yang higienis, sehingga tidak mengganggu kesehatan. Kegiatan ini dilaksanakan di MI Maarif Gunungpring Muntilan, Kabupaten Magelang, dengan peserta sebanyak 479 siswa kelas 1 sampai dengan kelas 6. Pelaksanaan edukasi ini terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa mengenai keamanan pangan, terlihat dari peningkatan nilai rata-rata pre-test dan post-test yang signifikan sebelum dan sesudah edukasi (Sig. 2 tailed = 0,000).
Pengaruh Lama Perendaman Daging Kambing Kombinasi Larutan Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L) dan Daun Pepaya (Carica papaya L) terhadap KualitasFisik dan Organoleptik Rahayu, Tri Puji; S, Sapbtia; Nugraheni, Martha Arum
Jurnal Teknologi Hasil Peternakan Vol 4, No 2 (2023): September
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jthp.v4i2.47664

Abstract

Goat meat has a hard texture and strong aroma so that the level of public liking is low. Wuluh starfruit and papaya leaves have active substances that can maintain the physical and organoleptic qualities of goat meat. This experiment was designed to determine the effect of soaking time on the combination of wuluh starfruit and papaya leaves on the physical and organoleptic qualities of goat meat. The study was a Completely Randomized Design (CRD), with 4 treatments (a combination of 40% concentration of wuluh starfruit and papaya leaves solutions with immersion times of 0, 20, 40 and 60 minutes). Each treatment was repeated 5 times. The variables observed included physical quality and organoleptic tests. Data analyzed using the Normality test, normally data using analysis of variance (ANOVA) at a real level 5% and significant differences between treatments were analyzed using Duncan's test. Abnormal data will be analyzed with the Kruskal Walis test. The results showed that soaking time had a significant effect on pH, water holding capacity, cooking loss, color, texture and taste but had no effect on the flavor of goat meat. Soaking time of 60 minutes is effective in lowering the pH value by 39.6%, increasing the water holding capacity by 25%, reducing cooking losses by 29.5%, making the texture of the meat tender and no change in flavor from meat. Soaking for 20 minutes produces a red color and a non sour and non bitter taste
EDUKASI PENANGANAN DAN PENGOLAHAN DAGING KURBAN DI MASJID AL IKHSAN KRAMAT SELATAN, KOTA MAGELANG, JAWA TENGAH Gunawan, Muhammad Iqbal Fanani; Putri, Soraya Kusuma; Nugraheni, Martha Arum; Wulan, Rahayu; Pramono, Pradipta Bayuaji
JURNAL KASTARA Vol. 3 No. 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Fakultas Pertanian_Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/kastara.v3i2.1143

Abstract

Holiday celebrations carried out by Muslims include Eid al-Fitr, and the second is Eid al-Adha, or what people call the Eid al-Sacrifice holiday. Eid al-Adha has provisions that have been determined according to Islamic law. These provisions include being Muslim, financially capable, resourceful, and mature. People who are said to have abilities are people who are sufficient in terms of assets, both for themselves and their families. Sacrificial meat is a food product that has the potential for danger both biologically, physically, and chemically, which occurs when the sacrificial animal is slaughtered. Therefore, it is necessary to implement cleanliness and sanitation during the process of handling and processing sacrificial meat for the sacrificial animal slaughter committee at the Al-Ikhsan Mosque and the Sanden community in South Kramat, Magelang City.
Edukasi Keamanan Pangan Bagi Siswa MI Maarif Gunungpring Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang Gunawan, Muhammad Iqbal Fanani; Nugraheni, Martha Arum; Putri, Soraya Kusuma; Wulan, Rahayu; Pramono, Pradipta Bayuaji; Reyhan, Akmal
Room of Civil Society Development Vol. 3 No. 2 (2024): Room of Civil Society Development
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Masyarakat Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59110/rcsd.343

Abstract

Foodborne disease merupakan penyakit akibat makanan yang terpapar oleh bahaya kimia, fisik, maupun mikrobiologis pangan. Pada tahun 2010 diperkirakan terdapat lebih dari 500 juta pasien terkena foodborne disease dan menyebabkan kematian pada lebih dari 1 juta pasien di dunia, dan lebih dari 30% terjadi pada anak-anak. Risiko tinggi penularan foodborne disease pada anak-anak terutama terjadi di lingkungan tertutup seperti tempat penitipan anak dan sekolah. Gejala yang dialami anak-anak jika terkena foodborne disease berupa mual, muntah, demam, dan diare. Hal-hal tersebut akan mengganggu kegiatan belajar siswa di sekolah. Jika tidak ditindak lanjuti, foodborne disease bisa mengakibatkan gangguan pada organ dan juga metabolisme tubuh anak, bahkan bisa menyebabkan kematian. Diare di Kabupaten Magelang merupakan salah satu dari 10 kasus penyakit terbanyak di Kabupaten Magelang pada tahun 2019-2021 (BPS, 2021). Edukasi keamanan pangan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman anak-anak dalam keamanan pangan, sehingga mampu memilih makanan yang higienis, sehingga tidak mengganggu kesehatan. Kegiatan ini dilaksanakan di MI Maarif Gunungpring Muntilan, Kabupaten Magelang, dengan peserta sebanyak 479 siswa kelas 1 sampai dengan kelas 6. Pelaksanaan edukasi ini terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa mengenai keamanan pangan, terlihat dari peningkatan nilai rata-rata pre-test dan post-test yang signifikan sebelum dan sesudah edukasi (Sig. 2 tailed = 0,000).
PEMANFAATAN LIMBAH KULIT DAN PONGGE DURIAN DI KAMPUNG DURIAN MANTENAN DESA GIYANTI CANDIMULYO MAGELANG Arifah, Siti; Nugraheni, Martha Arum; A’yun, Rizka Qurrota; Qurrota 'Aini, Saras Shinta
Dharma: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2024): November
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/dlppm.v5i2.13758

Abstract

Candimulyo District as a durian fruit center that has been famous since the 1980s, during the harvest season, attracts many people/visitors to come to enjoy this King of the fruits. Visitors come from various regions both domestically and abroad. This condition, in addition to providing a positive side in the form of increasing community income, on the other hand also raises problems in the form of piles of durian skin and pongge waste. The urgency of this community service activity is the utilization of durian skin and pongge waste as a form of effort to increase community income, especially in Giyanti Village, Candimulyo District, Magelang Regency. Durian skin and seeds waste that is currently not utilized and becomes a problem for the environment in Giyanti Village, in the form of an unclean environment that can cause environmental pollution and can affect the level of public health. With this activity, it is hoped that the existence of durian skin and seeds waste during the durian harvest season will not become a more widespread problem. The purpose of this community service activity is to improve the standard of living of the community through efforts to increase community income. Creativity and innovation are needed that can be done by the community to increase their income, including by utilizing existing potential. The role of academics is to transfer knowledge to the community through introduction and training related to handling the problems faced. The composition of the community service team consisting of food technology, nutrition, and accounting from Universitas Tidar is expected to provide optimal contribution to solving the problems in Giyanti Village, namely by utilizing durian skin and seeds waste into processed products that will encourage increased community income.
Edukasi Keamanan Pangan Bagi Siswa MI Maarif Gunungpring Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang Gunawan, Muhammad Iqbal Fanani; Nugraheni, Martha Arum; Putri, Soraya Kusuma; Wulan, Rahayu; Pramono, Pradipta Bayuaji; Reyhan, Akmal
Room of Civil Society Development Vol. 3 No. 2 (2024): Room of Civil Society Development
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Masyarakat Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59110/rcsd.343

Abstract

Foodborne disease merupakan penyakit akibat makanan yang terpapar oleh bahaya kimia, fisik, maupun mikrobiologis pangan. Pada tahun 2010 diperkirakan terdapat lebih dari 500 juta pasien terkena foodborne disease dan menyebabkan kematian pada lebih dari 1 juta pasien di dunia, dan lebih dari 30% terjadi pada anak-anak. Risiko tinggi penularan foodborne disease pada anak-anak terutama terjadi di lingkungan tertutup seperti tempat penitipan anak dan sekolah. Gejala yang dialami anak-anak jika terkena foodborne disease berupa mual, muntah, demam, dan diare. Hal-hal tersebut akan mengganggu kegiatan belajar siswa di sekolah. Jika tidak ditindak lanjuti, foodborne disease bisa mengakibatkan gangguan pada organ dan juga metabolisme tubuh anak, bahkan bisa menyebabkan kematian. Diare di Kabupaten Magelang merupakan salah satu dari 10 kasus penyakit terbanyak di Kabupaten Magelang pada tahun 2019-2021 (BPS, 2021). Edukasi keamanan pangan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman anak-anak dalam keamanan pangan, sehingga mampu memilih makanan yang higienis, sehingga tidak mengganggu kesehatan. Kegiatan ini dilaksanakan di MI Maarif Gunungpring Muntilan, Kabupaten Magelang, dengan peserta sebanyak 479 siswa kelas 1 sampai dengan kelas 6. Pelaksanaan edukasi ini terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa mengenai keamanan pangan, terlihat dari peningkatan nilai rata-rata pre-test dan post-test yang signifikan sebelum dan sesudah edukasi (Sig. 2 tailed = 0,000).