Perbedaan kadar bijih nikel laterit antara sampel test pit dan re-check menimbulkan masalah operasional di PT. Antam Tbk. UBPN Kolaka, seperti adanya material non-produksi di stockyard serta tercampurnya tempat penyimpanan material berkadar tinggi (>1,8%) dengan material berkadar rendah (1,5%-1,79%). Hal ini mengharuskan pemindahan material, mengganggu operasi, dan meningkatkan biaya perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan rata-rata kadar bijih antara test pit dan re-check, menganalisis hubungan antar unsur, pengaruh kadar Ni terhadap unsur lainnya, serta memberikan rekomendasi metode sampling. Penelitian menggunakan analisis korelasi Pearson dan regresi linier berganda. Hasilnya menunjukkan peningkatan kadar Ni sebesar 0,070%, SiO₂ 1,711%, CaO 0,014%, MgO 1,342%, Cr₂O₃ 0,019%, dan Al₂O₃ 0,215%. Sebaliknya, Co dan Fe masing-masing menurun sebesar 0,002% dan 0,587%. Korelasi antar unsur bervariasi, dengan hubungan lemah pada CaO (r = 0,299) dan SiO₂ (r = 0,320); sedang pada Ni (r = 0,525), Co (r = 0,543), MgO (r = 0,568), Cr₂O₃ (r = 0,541), dan Al₂O₃ (r = 0,406); serta kuat pada Fe (r = 0,675). Analisis regresi menunjukkan pengaruh Ni terhadap unsur lain berkisar antara 7,9% hingga 24,9%. Metode bucket sampling direkomendasikan untuk meningkatkan representativitas sampel, dengan pengambilan sampel setiap 3 bucket excavator. Metode ini diharapkan dapat mengurangi variasi kadar, menghilangkan kebutuhan re-check, dan mendukung proses blending langsung dari stockyard. Kata Kunci: Bijih Nikel Laterit, Sampel Test Pit, Sampel Re-check, Kadar