Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

DEVELOPING LISTENING COMPREHENSION MATERIALS TO SUPPORT “BAHASA INGGRIS FOR THE ELEVENTH-GRADE” TEXT Wulandari, Selvi; Susilawati, Endang; Wardah, Wardah
Journal of English Education Program Vol 3, No 1 (2022)
Publisher : FKIP - Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jeep.v3i1.48123

Abstract

This research aimed to develop listening comprehension materials to support the “Bahasa Inggris for the Eleventh-grade” textbook. This research was conducted on the eleventh grade students of SMA Negeri 1 Pontianak. The method of this research was ADDIE that was proposed by Branch, which consists of five phases; Analysis, Design, Develop, Implementation, and Evaluation with the exclusion of the Implementation and Evaluation phase. This material was designed as supplementary material to support the used coursebook, especially in listening class. The respondents in this research were the eleventh-grade students and an English teacher at SMA Negeri 1 Pontianak. The interview for analyzing phase was conducted in SMA Negeri 1 Pontianak. The researcher made the listening comprehension materials by using Microsoft PowerPoint. The listening comprehension materials were designed and developed for about two months. In the development phase, the researcher used internal evaluation to ensure that the materials are appropriate and useable. In conclusion, it was found that the listening comprehension materials are appropriate and useable to support “Bahasa Inggris for the Eleventh grade” textbook.
The Plant Blindness Profile of Secondary School Students Wulandari, Selvi; Sunandar, Ari; Setiadi, Anandita Eka
Journal of Education Reseach and Evaluation Vol 7 No 3 (2023): August
Publisher : LPPM Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jere.v7i3.65315

Abstract

Students' learning abilities, especially about plants, must be broader and more diverse. The lack of knowledge about the existence of plants in the environment so that they forget the role of the plants themselves for life. This study aims to analyze the percentage of plant blindness in secondary school students. The method used in the research is descriptive qualitative. In this study, data collection used questionnaires and interviews, data analysis was used to identify plant blindness in students in recognizing local vegetables by using statistical methods. The results showed that junior high school students had a higher rate of plant blindness than senior high school students. With a score range of ≥70%, junior high school students received 37.77% and senior high school students received 76.20%. Junior high school students with a score range of ≤70 were 62.23% and senior high school students were 23.8%, there is a considerable difference in value between the two value categories. In the future, students are expected to be more interested in knowing plants, especially local vegetables so that they can prevent plant blindness and can conserve local vegetables, besides that, teachers can make local vegetables a new learning resource for students.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KREATIF, INOVATIF, DAN PRODUKTIF (KIP) BERBANTUAN MEDIA MIND MAPPING Wulandari, Dinda Eka; Karim, Kodrat H.; Wulandari, Selvi
PEDAGOGIK Vol 12, No 2 (2024)
Publisher : Prodi PGSD FKIP Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/pedagogik.v12i2.9163

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui proses dan hasil kemampuan membaca pemahaman dengan model KIP berbantuan media Mind Mapping pada siswa kelas V SD Negeri 2 Kota Ternate. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian tindakan kelas. Adapun instrumen yang digunakan yaitu soal tes, lembar observasi guru dan aktivitas siswa. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil analisis data, disimpulkan bahwa proses pembelajaran membaca pemahaman dimulai dengan menyiapkan perangkat pembelajaran, membagikan LKPD, mengerjakan LKPD, mempresentasikan LKPD, dan menyelesaikan tes individu. Hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuan membaca pemahaman pada materi menentukan kalimat utama dan kalimat penjelas dengan model KIP berbantuan media Mind Mapping pada siswa kelas V SD Negeri 2 Kota Ternate mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah 26 siswa yang mengikuti tes pada pembelajaran siklus I terdapat 13 siswa (50%) yang tuntas dengan nilai rata-rata mencapai 59,23. Selanjutnya pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 14 siswa (61%) yang tuntas dengan nilai rata-rata mencapai 75,043. Adapun aktivitas guru pada siklus I memperoleh nilai rata-rata 93 dan aktivitas siswa mencapai nilai rata-rata 89,47%, sedangkan aktivitas guru pada siklus II memperoleh nilai rata-rata 100% dan aktivitas siswa mencapai nilai rata-rata 93,43.
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DI KELAS V SD NEGERI 16 KOTA TERNATE Abdullah, Suhardi; Adam, Wiwin; Wulandari, Selvi
PEDAGOGIK Vol 13, No 1 (2025)
Publisher : Prodi PGSD FKIP Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/pedagogik.v13i1.10035

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses penerapan model Role Playing dalam pembelajaran keterampilan berbicara siswa kelas V SD Negeri 16 Kota Ternate, serta untuk mengukur efektivitasnya dalam meningkatkan kemampuan berbicara siswa pada materi cerpen. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model Role Playing secara signifikan meningkatkan aktivitas guru dan siswa. Pada siklus I, persentase aktivitas guru mencapai 64,21% dan aktivitas siswa 62,10%. Setelah dilakukan perbaikan pada siklus II, aktivitas guru meningkat menjadi 94,73% dan aktivitas siswa menjadi 86,31%. Selain itu, kemampuan berbicara siswa juga mengalami peningkatan. Pada siklus I, hanya 2 dari 24 siswa (8,34%) yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Namun pada siklus II, 22 siswa (91,66%) berhasil mencapai KKM. Dengan demikian, penerapan model Role Playing terbukti efektif dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa pada pembelajaran cerpen di kelas V. Model ini dapat direkomendasikan sebagai alternatif strategi pembelajaran yang aktif dan menyenangkan. 
Penerapan Teknologi Dalam Pelatihan Pembuatan E- Modul Untuk Mengintegrasikan Budaya Lokal Srinawati, Risna; Wulandari, Selvi; Harun, Fauzia; Rahmadani, Andi; C. Flori, Jein; Suleman, Sriwildasari
ABSYARA: Jurnal Pengabdian Pada Masayarakat Vol 6 No 1 (2025): ABSYARA: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/ab.v6i1.30783

Abstract

In the context of education in Indonesia, fostering love and pride for local culture is crucial. Our country has a vast cultural diversity that, if not preserved and introduced from an early age, could be lost to the tides of modernization. Therefore, the role of teachers as strategic agents in the educational process must be encouraged to adopt more innovative approaches in teaching. This community service aims to equip teachers with the skills to create e-modules that integrate local cultural values as part of the learning process. The activities were conducted in May 2025, involving 14 teachers from SMA Negeri 11 Halmahera Selatan. The training procedure included planning, implementation, and evaluation stages. Evaluation results showed a significant improvement in teachers' understanding of local culture and technical skills, reflected in the average pretest and posttest scores, which increased from 61.4% to 90% for cultural understanding and from 58.6% to 80.3% for digital application skills. The resulting e-modules were able to present material aligned with regional characteristics, facilitating more engaging and interactive learning. This training outcome is expected to support the improvement of learning quality through culturally relevant digital media while strengthening the preservation of local culture within education. Integrating local culture into e-modules is also expected to enhance students' learning interest and critical thinking regarding cultural values.
Faktor Penyebab dan Faktor Resiko Plasenta Previa Pratiwi, Nandini Dwi; Putri, Nahdiya Surevi; Anggini, Sabrina Mareta; Wulandari, Selvi
Stetoskop: The Journal Of Health Science Vol. 1 No. 2 (2024): December 2024
Publisher : CV. Cendikiawan Muda Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70656/stjhs.v1i2.169

Abstract

Plasenta previa merupakan salah satu komplikasi kehamilan yang terjadi saat plasenta menempel di bagian bawah rahim dan menutupi jalan lahir. Prevalensinya diperkirakan sekitar 0.5% dari seluruh persalinan di Indonesia dan berhubungan dengan risiko kelahiran prematur dan morbiditas serta mortalitas ibu dan janin. Faktor-faktor yang memengaruhi kejadian plasenta previa beragam, antara lain usia ibu, paritas, riwayat operasi caesar, serta faktor lingkungan seperti merokok. Penelitian ini dilakukan dengan metode tinjauan pustaka dengan kata kunci "causal factors", "risk factors", "placenta previa".
GREEN SCHOOL MOVEMENT: PROGRAM PENGHIJAUAN BERBASIS PARTISIPASI SISWA DI SMAN 2 SANDAI Wulandari, Selvi; Yanti, Frestika Dania; Suriansyah
Jurnal Penelitian dan Inovasi Pendidikan Vol. 1 No. 1 (2025): Februari
Publisher : SMA Negeri 2 Sandai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan siswa SMAN 2 Sandai dalam bidang penghijauan dan pelestarian lingkungan melalui program Green School Movement (GSM) yang dilaksanakan oleh Biologi club SMAN 2 Sandai. Program ini menggabungkan sesi teori dan praktik yang komprehensif untuk memberikan pengetahuan teoritis serta keterampilan praktis yang diperlukan dalam penghijauan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan partisipatif, melibatkan 32 siswa yang dipilih secara purposive sampling. Teknik pengumpulan data meliputi pretest, posttest, observasi, wawancara, dan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan dan keterampilan siswa mengenai penghijauan, dengan peningkatan rata-rata skor post-test sebesar 30%. Sebanyak 95% siswa merasa lebih siap dan termotivasi untuk melanjutkan kegiatan penghijauan di rumah dan lingkungan sekitar, serta 75% siswa merasa lebih percaya diri dalam melakukan penghijauan. Program ini berhasil menanamkan nilai-nilai keberlanjutan dan membangun generasi yang peduli terhadap lingkungan. Dengan pendekatan sistematis dan terstruktur, program GSM ini diharapkan dapat dijadikan model untuk sekolah-sekolah lain guna memperluas dampak positif terhadap lingkungan.
PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN SAINS MELALUI KEGIATAN SCIENCE INNOVATION CAMP (SIC)  PELATIHAN ALAT UJI ELEKTROLIT DAN NON-ELEKTROLIT Saputri, A.A; Yanti, Frestika Dania; Suri; Wulandari, Selvi
Jurnal Penelitian dan Inovasi Pendidikan Vol. 1 No. 1 (2025): Februari
Publisher : SMA Negeri 2 Sandai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program Science Innovation Camp (SIC) di SMA Negeri 2 Sandai bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan sains melalui pelatihan pembuatan alat uji elektrolit dan non-elektrolit. Program ini memperkuat pemahaman siswa mengenai konsep sains yang abstrak dengan mengintegrasikan teori dan praktik. Selain itu, program ini fokus pada pengembangan kreativitas dan keterampilan praktis siswa, memotivasi mereka untuk lebih aktif belajar, dan mempersiapkan mereka menghadapi tantangan di dunia kerja dan pendidikan tinggi. Pelaksanaan program melibatkan persiapan modul pelatihan, sesi teori, praktik pembuatan alat uji, dan evaluasi hasil. Siswa dibimbing oleh guru dan tim pelaksana, dengan proses yang dipantau secara berkala. Sampel siswa dipilih menggunakan teknik purposive sampling, dengan target minimal 20 siswa per sesi pelatihan. Instrumen yang digunakan meliputi modul pelatihan, lembar observasi, kuesioner, dan tes praktikum. Hasil menunjukkan keterlibatan siswa yang tinggi, kemampuan perakitan alat yang baik, kepatuhan terhadap prosedur, kerja sama tim yang solid, dan pemahaman konsep yang mendalam. Program ini tidak hanya meningkatkan pemahaman teoretis siswa tetapi juga memberikan pengalaman praktis yang mendalam, memperkuat keterampilan sosial dan minat terhadap sains. Program ini terbukti efektif dalam mengajarkan konsep sains yang kompleks dan memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA TEMA 5 SUBTEMA 1 PERJUANGAN PARA PAHLAWAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS IV SDN NUSA AMBU KABUPATEN HALMAHERA TIMUR Idris, Nabila F; Abdullah, Suhardi; Wulandari, Selvi; Pamuti, Pamuti
PEDAGOGIK Vol 12, No 1 (2024)
Publisher : Prodi PGSD FKIP Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/pedagogik.v12i1.8201

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui proses pengunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada tema 5 subtema 1 Perjuangan Para Pahlawan di kelas IV SDN Nusa Ambu Kabupaten Halmahera Timur (2) untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada tema 5 subtema 1 Perjuangan Para Pahlawan di kelas IV SDN Nusa Ambu Kabupaten Halmahera Timur. menggunakan siklus yang terdiri dari 4 tahap, yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi (observing), dan refleksi (reflecting).Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I bahwa hasil belajar siswa pada materi perjuangan para pahlawan terdapat 3 siswa yang tuntas atau 30%. Siswa yang dinyatakan tidak tuntas sebanyak 7 siswa atau 70% hal ini membuktikan bahwa pelaksanaan pada siklus I belum berhasil atau belum meningkat yang sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan. pada siklus II terdapat peningkatan hasil belajar siswa diantaranya dari 10 siswa mengikuti proses belajar mengajar terdapat 9 siswa yg tuntas atau 90% yang di katakan berhasil mecapai KKM, sedangkan siswa yang tidak tuntas terdapat 1 orang atau 10%. Dengan demikian model Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa di kelas IV SDN Nusa Ambu Kabupaten Halmahera Timur. Kata Kunci : Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL), Hasil Belajar, Subtema 1 Perjuangan Para Pahlawan.