Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Kaitan Pengetahuan dengan Respon Pengunjung Apotek terhadap Penolakan Pelayanan Pengobatan Mandiri dengan Antibiotik Lubada, Eziah Ika; Zulfa, Ilil Maidatuz; Putri, Octavia Eka
Journal of Pharmacy and Science Vol. 6 No. 1 (2021): Journal of Pharmacy and Science
Publisher : Akademi Farmasi Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53342/pharmasci.v6i1.196

Abstract

Pengobatan mandiri dengan antibiotik masih menjadi masalah di masyarakat Indonesia dimana sebagian besar sumber perolehan antibiotik adalah apotek. Beberapa apotek mungkin menolak memberikan antibiotik tanpa resep, namun angka pengobatan mandiri masih susah ditekan. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan pengetahuan dan respon pengunjung apotek terhadap penolakan pelayanan antibiotik tanpa resep. Studi cross sectional di lakukan di Apotek Daerah Kebonsari Surabaya pada Januari-Februari 2020 menggunakan kuisioner untuk mengukur pengetahuan pengunjung apotek tentang antibiotik dan mengobservasi respon mereka apabila apotek menolak memberikan antibiotik tanpa resep. Pengetahuan responden diklasifikasikan menjadi tiga tingkatan dan dianalisis kaitannya dengan bentuk respon yang dipilih menggunakan Fisher exact test. Sebanyak 82 responden dilibatkan dalam penelitian dimana 64,63% berpengetahuan baik tentang antibiotik dan sisanya berpengetahuan cukup dan sebanyak 75,60% pernah melakukan pengobatan mandiri dengan antibiotik. Tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan pengalaman pengobatan mandiri antibiotik (p-value 0,068) namun tingkat pengetahuan tentang antibiotik berkorelasi dengan respon ketika mengalami penolakan pelayanan antibiotik tanpa resep (p-value 0,049). Responden yang berpengetahuan baik terhadap antibiotik cenderung memilih periksa ke dokter sedangkan yang berpengetahuan cukup cenderung memilih pergi ke apotek lain yang masih memberikan antibiotik tanpa resep. Peningkatan edukasi serta penguatan penerapan regulasi antibiotik di komunitas masih sangat diperlukan guna menekan pengobatan mandiri dengan antibiotik
PRESCRIPTION PROFILE OF ANTIHYPERTENSIVE DRUGS IN PREECLAMPSIA PATIENTS AT KIRANA HOSPITAL Lubada, Eziah Ika; Fandinata, Selly Septi; Alfiana, Silvina Sita; Suryandari, Mercyska; Isdianto, Andik
International Journal of Islamic and Complementary Medicine Vol. 5 No. 1 (2024): International Journal of Islamic and Complementary Medicine
Publisher : International Islamic Medicine Forum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55116/IJICM.V5I1.87

Abstract

Preeclampsia is a complication of pregnancy with symptoms of hypertension ≥ 140/90 mmHg and proteinuria ≥ 0.3 grams/24 hours or 30 mg/dl (+1 dipstick) arising after more than 20 weeks of gestation in previously normotensive pregnant women. Maternal deaths in Indonesia in 2021 related to hypertension in pregnancy reached 1077 cases (Source: Directorate General of Public Health, Ministry of Health, 2021). Pharmacological therapy intervention, antihypertensive treatment is also needed in addition to maintaining a healthy lifestyle. The purpose of the study was to determine the description of pharmacological therapy including the pharmacological class of drugs, drug names, drug doses, rules of use, and types of antihypertensive drug therapy (single / combination) in patients with preeclampsia. This type of descriptive observational research is retrospective with total sampling obtained from medical records and patient prescriptions. The results of this study were the incidence of preeclampsia aged 35 years and over by 21 patients (36%) and the most common diagnosis was mild preeclampsia by 38 samples (66%). The use of nifedipine which is included in the CCB (Calcium Channel Blocker) group was 42 respondents (72%). Meanwhile, the use of methyldopa which is included in the central sympatholytic group was 17 respondents (28%). In the single therapy type study, 59 prescriptions (100%) used nifedipine or methyldopa. Pregnant women are encouraged to routinely conduct antenatal care checks at the hospital every month.
Identifikasi Kelengkapan Resep Anak secara Administrasi Farmasetik dan Klinis (Dosis) di Apotek X Surabaya Lubada, Eziah Ika; Fandinata, Selly Septi; Zakiyah , Farah Afifatuz
Jurnal Teknologi dan Sains Modern Vol. 1 No. 3 (2024): September-Oktober
Publisher : CV. Science Tech Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69930/jtsm.v1i3.214

Abstract

Resep merupakan permintaan dari penulis resep untuk menyediakan dan menyerahkan obat sesuai peraturan sehingga harus tercantum informasi lengkap agar farmasis bisa mendeteksi potensi kesalahan sebelum obat disiapkan dan diberikan ke pasien. Skrining peresepan dilakukan untuk mencegah kesalahan pengobatan atau pemberian obat pada semua resep tanpa pengecualian. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kelengkapan resep anak di Apotek X Surabaya pada periode September-November 2023. Penelitian menggunakan observasional deskriptif secara retrospektif dengan total 313 resep yang dianalisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari aspek administrasi tidak lengkap 100% meliputi nama pasien, nomor rekam medis, nama dokter, alamat dokter, surat izin praktik, tanggal penulisan resep, usia, berat badan , jenis kelamin, alamat, nomor telepon pasien dan paraf dokter. Aspek farmasetik menunjukkan 99.36% Lengkap meliputi nama obat, aturan pakai, jumlah sediaan,  bentuk sediaan dan kekuatan sediaan. Namun, untuk aspek klinis kesesuaian dosis hanya 7,67% yang sesuai dengan dosis menurut literatur.
Education On The Potential Of Telang Flower Kombucha (Clitoria Ternatea L) As An Effort To Prevent Stunting And Diabetes Mellitus Fandinata, Selly Septi; Puji, Kinanti Ayu; Permatasari, Silfiana Nisa; Suryandari, Mercysca; Lubada, Eziah Ika
J-ADIMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 12, No 2 (2024)
Publisher : (STKIP) PGRI Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29100/j-adimas.v12i2.6796

Abstract

Stunting menjadi permasalahan karena berhubungan dengan meningkatnya risiko terjadinya kesakitan, kematian, perkembangan motorik terhambat dan juga terganggunya pertumbuhan otak. Angka kejadian diabetes mellitus pada orang dewasa juga terus bertambah. Hal tersebut perlu adanya perhatian secara khusus dari pemerintah setempat maupun negara supaya kasus stunting dan diabetes mellitus yang terjadi tidak cenderung mengalami suatu peningkatan. Salah satu upaya dalam mencegah yaitu dibutuhkan nya suatu edukasi. Salah satu keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia adalah bunga telang (Clitoria ternatea L.).  ini yang mempunyai fungsi tersebut. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman ibu-ibu PKK di Jalan Tanah Merah Surabaya tentang Pemanfaatan Kombucha Bunga Telang Sebagai Pencegahan Stunting dan Penurunan Kadar Gula Darah. Metode yang digunakan adalah dengan memberikan edukasi dan pelatihan. Hasil penyuluhan menunjukkan bahwa kegiatan sosialisasi, edukasi dan pelatihan telah berhasil meningkatkan  pemahaman mereka  mengenai  Potensi Kombucha Bunga Telang (Clitoria ternatea L) sebagai Upaya Pencegahan Stunting dan Diabetes Mellitus. Kegiatan   ini   membantu   masyarakat   untuk menghadapi permasalahan stunting dan diabetes mellitus yang saat ini masih menjadi masalah pemerintah dalam bidang Kesehatan dan meningkatkan wirausaha masyarakat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini juga berpotensi untuk dilanjutkan, dan partisipasi  peserta,  baik  secara  langsung  maupun  tidak  langsung,  sangat  diperlukan  untuk memantau kelangsungan kegiatan ini
Evaluasi Penggunaan Antibiotika Profilaksis Terhadap Kejadian ILO Pada Pasien Sectio Caesarea Fandinata, Selly Septi; Novita, Rennie Puspa; Putra, Deddy Aryanda; Utari, Yunita Winda; Permatasari, Silfiana Nisa; Suryandari, Mercysca; Lubada, Eziah Ika
Jurnal Penelitian Sains Vol 26, No 3 (2024)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56064/jps.v26i3.934

Abstract

Sectio Caesarea merupakan tindakan melahirkan benih dengan insisi pada bilik rahim yang utuh. Kurang lebih 90% morbiditas pasca pembedahan diakibatkan oleh ILO. Pemberian antibiotik profilaksis bisa merendahkan resiko ILO sebesar 30-65%. Riset ini bertujuan buat mengevaluasi pemakaian antibiotik profilaksis pada seksio sesarea terhadap peristiwa ILO. Riset di jalani di salah satu rumah sakit di surabaya dengan waktu riset sepanjang 30 hari. Total sampel riset ini sebanyak 28 penderita. Dijumpai kalau peristiwa sectio caesarea sangat banyak berlangsung pada kelompok umur 20-35 tahun (71,43%), (92,85%) tanpa penyakit penyerta serta (7,15%) dengan hipertensi yang terjalin sepanjang kehamilan. Golongan antibiotik profilaksis yang sangat banyak digunakan merupakan sefalosporin generasi ketiga (71,43%) dengan nama ceftriaxone. Pemakaian antibiotik profilaksis selaku pengobatan tunggal mendominasi (96,43%). Dosis yang kerap digunakan merupakan seftriakson 1 gr (67,85%). Waktu pemberian paling banyak merupakan lebih dari 60 menit saat sebelum pembedahan (71,43%). Frekuensi paling tinggi merupakan dosis ulangan tiap 12 jam (60,72%) serta durasi pemberian terlama dalam 24 jam sesudah dilakukan operasi (89,29%). Dari seluruhnya data (100%), tidak terdapat peristiwa ILO
Peningkatan Pengetahuan Dan Self Care Kepatuhan Kader Dan Masyarakat Pada Pasien Diabetes Melitus Di Era Digital Lubada, Eziah Ika; Fandinata, Selly Septi; Darmawan, Rizky
Indonesian Journal of Community Dedication in Health (IJCDH) Vol. 3 No. 01 (2022): IJCDH Vol 03 No 01
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/ijcdh.v3i01.4645

Abstract

Abstrak Diabetes melitus (DM) adalah penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi akibat adanya kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. DM saat ini benyak dialami bukan hanya di usia Lansia tetapi mulai banyak dialami di usia Dewasa. WHO memperkirakan pada tahun 2014 sekitar 422 juta orang dewasa berusia di atas 18 tahun hidup dengan DM. Keberhasilan proses kontrol penyakit DM sangatlah ditentukan oleh kepatuhan penggunaan obat agar tidak menimbulkan komplikasi. Pasien DM memerlukan terapi jangka panjang, maka kepatuhan penggunaan obat merupakan salah satu faktor keberhasilan terapi. Perkembangan teknologi dalam bidang Kesehatan mengarah pada mobile health (e-health) dengan menggunakan smartphone sebagai pengingat untuk mengkonsumsi obat. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan pada warga RW 7 Dukuh Kupang Surabaya. Kegiatan antara lain antara lain cek kesehatan, ceramah tentang pentingnya kepatuhan minum obat DM serta cara mengunduh dan menggunakan aplikasi minum obat pada smart phone masing-masing. Untuk mengetahui keberhasilan kegiatan maka seluruh peserta akan diberikan kuisioner pre saat registrasi dan kuisioner post sebelum acara berakhir tentang materi kegiatan. kegiatan dihadiri oleh 30 peserta dengan jumlah peserta perempuan sebanyak 26 Peserta (86,67%) dan 11 peserta laki-laki (13,33%). Rentang usia terbanyak adalah 46-55 dan 56-65masing - masing sebanyak 11 pasien (36,67%). Terdapat peningkatan tingkat pengetahuan peserta dari hasil kuisioner pre 14 peserta (46,67%) berpengetahuan baik menjadi 19 peserta (63,33%) pada kuisioner post. . Kata kunci— Diabetes Mellitus, Kepatuhan, Kuisioner