Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DIPENGARUHI OLEH RIWAYAT KURANG ENERGI KRONIK PADA IBU HAMIL Ismawati, Vinny; Kurniati, Fitri Dian; Suryati, Suryati; Oktavianto, Eka
Syifa'Medika Vol 11, No 2 (2021): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sm.v11i2.2806

Abstract

Stunting menjadi perhatian pemerintah saat ini. Stunting disebut juga balita “pendek” adalah kegagalan pertumbuhan pada balita yang disebabkan oleh permasalahan gizi secara kronis, dimana selama 1000 hari kehidupan bayi mengalami kekurangan gizi. Stunting yang terjadi akan berakibat buruk saat mereka dewasa kelak. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan riwayat kurang energi kronik (KEK) pada ibu hamil dengan kejadian stunting pada balita di Desa Umbulrejo, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunung Kidul. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survei dengan menggunakan rancangan cross sectional. Jumlah sampel yang digunakan adalah 30 balita stunting. Data diambil dengan melakukan pengukuran tinggi badan balita serta melihatnya pada buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Hasil penelitian menunjukan terdapat 16 balita (53,3%) yang masuk kategori pendek dan 14 balita (46,7%) masuk kategori sangat pendek. Balita yang mengalami stunting dengan riwayat ibu mengalami KEK berjumlah 12 balita (40,0%) sedangkan balita stunting dengan ibu tidak memiliki riwayat KEK berjumlah 2 balita (6,67%). Hasil analisis korelasional didapati nilai p sebesar 0,004 (nilai p < 0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan antara riwayat KEK pada ibu hamil dengan kejadian stunting pada balita berusia 24-59 bulan di Desa Umbulrejo, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunung Kidul. 
Optimalisasi Penggunaan Alat Pelindung Diri Pada Mahasiswa Profesi Ners Kurniati, Fitri Dian; Kusumasari, Viantika; Mahmudah, Ani Mashunatul
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 10 No 2 (2022): Jurnal Kesehatan Karya Husada (JKKH)
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KARYA HUSDA YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36577/jkkh.v10i2.490

Abstract

Pandemi covid-19 telah mengubah sistem pembelajaran pada program studi pendidikan profesi ners. Semua kegiatan praktik di rumah sakit dilakukan secara daring sampai diberlakukannya new normal. New normal mengharuskan mahasiswa menerapkan protokol kesehatan dengan ketat pada saat kembali praktik di rumah sakit guna mencegah terjadinya penularan corona virus. Upaya preventif yang dapat dilakukan untuk memutus penularan covid-19 adalah dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dengan tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh pendidikan kesehatan tentang pengggunaan APD terhadap tingkat pengetahuan mahasiswa profesi ners. Penelitian ini merupakan penelitian pre eksperimental design dengan one group pretest posttest. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling dengan sampling sebanyak 53 responden. Hasil uji statistik menggunakan Wilcoxon test didapatkan nilai p value 0,000 yang berarti bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang penggunaan APD terhadap tingkat pengetahuan mahasiswa profesi ners.
Quality of Life and the Contributing Factors among Elderly in Rural Areas in Yogyakarta Ani Mashunatul Mahmudah; Supriyadi; Suthida Intaraphet; Khannistha Mahem; Kunlayarat Kadsanit; Pawintra Manadee; Chanif Kurniasari; Kurniati, Fitri Dian
Jurnal Promkes: The Indonesian Journal of Health Promotion and Health Education Vol. 11 No. 2 (2023): Jurnal Promkes: The Indonesian Journal of Health Promotion and Health Educatio
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpk.V11.I2.2023.237-244

Abstract

Background: Older people are a high-risk population with decreased health status and quality of life (QoL). There are various conditions that can affect the QoL in older people. QoL in older people requires cooperation from various parties including family members, health workers, and local government to improve it. Understanding factors contributing to QoL among older people is significantly important. Aims: The research objective was to analyze the relationship between age, gender, education, and occupation status with QoL in older people. Methods: A cross-sectional design was used to identify related factors contributing to QoL among older people. QoL was assessed by using SF-36. This instrument contains eight subgroups namely role-physical, physical function, mental health, bodily pain, social functioning, role-emotional, general health, and vitality. Descriptive statistics and correlation coefficients were used in reporting and analyzing the data. The research was conducted from December 2019 to June 2020 in Pleret, Yogyakarta. The sample was collected by simple random sampling resulting in a total of 102 older people. Results: Factors significantly related to the QoL subgroup in this study were as follows. Age (p<0.001) and occupational status (p<0.001) related to physical function, gender (p<0.05) related to mental health, age (p<0.05) and educational level (p<0.05) related to roleemotional and gender (p<0.05) related to general health. Conclusion: This study identified factors that contributed to the QoL in older people including age, gender, educational level, and occupational status. A more in-depth investigation is recommended to determine the other QoL contributing factors among older people.
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PREMENSTRUAL SYNDROME PADA REMAJA PUTRI Kurniati, Fitri Dian; Kusumasari, RR. Viantika; Riyadi, Muskhab Eko
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 2 (2024): JUNI 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i2.21063

Abstract

Masa pubertas merupakan masa yang penting dalam pertumbuhan dan perkembangan terutama fungsi reproduksi. Premenstrual Syndrome (PMS) merupakan gangguan yang terjadi pada remaja pada periode menstruasi. Gangguan mentruasi dapat menjadi pertanda adanya penyakit ataupun adanya sistem hormon yang tidak normal. Hal ini berarti fungsi reproduksi terganggu yang dapat berpengaruh terhadap masa reproduksi pada saat dewasa. Penyebab dari ketidaknormalan hormon dalam tubuh dapat dipengaruhi oleh asupan makanan dari remaja yang dapat diukur dengan melihat status gizi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan Premenstrual Syndrome pada remaja putri di Pleret Bantul Yogyakarta. Penelitian menggunakan desain cross-sectional. Teknik sampling yang digunakan yaitu total sampling. Pengambilan data pada variabel status gizi dengan mengukur tinggi badan dan berat badan dari remaja putri. Klasifikasi status gizi berdasarkan pada nilai tabel z-score IMT/U. Pengukuran variabel PMS menggunakan kuesioner Shortened Premenstrual Assessment Form (sPAF). Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Kendall’s Tau. Hasil penelitian didapatkan sejumlah 6 responden (9,68%) termasuk dalam status gizi kurang, 3 responden (4,84%) berada pada kategori gizi lebih, dan sebanyak 53 responden (85,48%) termasuk dalam gizi baik. Responden yang mengalami PMS ringan sejumlah 3 responden (4,84%) dan termasuk pada kategori PMS sedang sebanyak 59 responden (95,16%). Nilai p value antara dua variabel yaitu 0,845. Dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara status gizi dengan PMS pada remaja putri di Pleret, Bantul, Yogyakarta.
PENERAPAN RENDAM KAKI AIR HANGAT PADA KELUARGA DENGAN ANAK YANG MENGALAMI HIPERTERMI: Application of warm foot baths in school-aged children experiencing hyperthermia within a family context Sulastri, Mey; Kurniati, Fitri Dian; Murwani, Arita; Riyadi, Muskhab Eko
Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar Vol 16 No 1 (2025): Media Keperawatan: Poltekkes Kemenkes Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jmk.v16i1.1155

Abstract

Hipertermi merupakan suatu keadaan suhu tubuh di atas normal sebagai akibat peningkatan pusat pengatur suhu di hipotalamus. Hipertermi atau demam merupakan kondisi umum yang sering dialami anak-anak, termasuk anak usia sekolah. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari infeksi ringan hingga penyakit yang lebih serius. Pada keluarga dengan anak usia sekolah, hipertermia seringkali menjadi perhatian utama karena dapat mengganggu aktivitas sehari-hari anak, baik di sekolah maupun di rumah. Salah satu tindakan yang dapat digunakan untuk menangani hipertermi pada anak yaitu dengan rendam kaki air hangat. Rendam kaki air hangat termasuk terapi non farmakologi jenis hidroterapi yang dapat merelaksasikan otot, mengurangi rasa nyeri, melebarkan aliran pembuluh darah, memperlancar sirkulasi, memberikan efek menenangkan, serta memberikan kehangatan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis penerapan rendam kaki air hangat pada anak dengan masalah keperawatan hipertermi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini melibatkan satu responden sebagai subjek penelitian yang dipilih secara purposive sampling. Data diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik. Hasil penelitian didapatkan terdapat penurunan suhu setelah dilakukan rendam kaki air hangat yaitu dari 38,3 0C menjadi 36,3 0C. Setelah dilakukan tindakan keperawatan, masalah keperawatan hiperetermi dapat teratasi. Maka dapat disimpulkan bahwa rendam kaki air hangat dapat menjadi intervensi dalam mengatasi masalah keperawatan hipertermi.
PEMBERDAYAAN REMAJA MELALUI PEMBENTUKAN POSYANDU REMAJA DI GUNUNGAN, PLERET, BANTUL Kusumasari, RR Viantika; Kurniati, Fitri Dian; Murwani, Arita
Humanism: Journal of Community Empowerment (HJCE) Vol. 7 No. 3 (2025)
Publisher : Humanism: Journal of Community Empowerment (HJCE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32504/hjce.v7i1.1330

Abstract

Remaja merupakan kelompok usia yang rentan terhadap berbagai masalah kesehatan, khususnya terkait kesehatan reproduksi dan gizi, akibat minimnya akses informasi yang akurat dan terbukanya pengaruh lingkungan sosial. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran remaja melalui pembentukan posyandu remaja sebagai sarana edukasi dan pelayanan promotif-preventif. Kegiatan dilaksanakan di Gunungan, Pleret, Bantul dengan melibatkan 19 remaja. Metode pelaksanaan meliputi edukasi kesehatan, pemeriksaan status gizi dan anemia, serta pembentukan kader posyandu remaja. Data dikumpulkan melalui pretest dan posttest untuk mengukur peningkatan pengetahuan serta hasil pemeriksaan hemoglobin. Hasil menunjukkan adanya peningkatan signifikan skor pengetahuan dari rata-rata 60,1 menjadi 86,4 setelah edukasi. Selain itu, ditemukan 31,6% peserta mengalami anemia ringan, yang menjadi catatan penting untuk tindak lanjut kesehatan gizi remaja. Pembentukan kader remaja menunjukkan antusiasme positif dan membuka peluang keberlanjutan program jika mendapat dukungan lintas sektor. Kegiatan ini membuktikan bahwa posyandu remaja dapat menjadi media strategis dalam upaya peningkatan derajat kesehatan.