Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Analisis Daya Dukung Tanah Lapisan Pondasi Jalan pada Proyek Jalan Tol Tebing Tinggi – Parapat Tahap I (Zona 1) Nasrullah, Nasrullah; Lubis, Kamaluddin; Amsuardiman, Amsuardiman
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Arsitektur (JITAS) Vol 3, No 2 (2024): Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Arsitektur (JITAS)
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jitas.v3i2.3878

Abstract

In the construction of the Tebing Tinggi-Parapat Toll Road Phase I (Zone 1), the carrying capacity of the soil is very important for the success of construction. The bearing capacity of the soil was tested using DCP and Field CBR tools.  The purpose of this study is to obtain soil carrying capacity based on the results of the Dynamic Cone Penetrometer (DCP) test using the DCP tool and the results of the California Bearing Ratio (CBR) test using the CBR tool on the subgrade soil. Meanwhile, the methods used in this study are SNI, AASHTO T 193 and ASTM D 1883 methods. From the results of the calculation of the DCP test, the average CBR score was 6.16%. And the results of the calculation of the field CBR test obtained a maximum average CBR value of 6.43%. Based on the AASHTO T 193 and ASTM D 1883 methods, it meets the requirements. Because the CBR value obtained is more than 6%. With the average CBR value, it meets the requirements. So the soil does not require compaction and the work can be continued to the landfill work (borrowed material).
Karakteristik Campuran AC-BC Menggunakan Batu Gunung Sebagai Agregat Kasar dan Abu Vulkanik Sebagai Filler Rahmi, Novita; Hermanto, Edy; Lubis, Kamaluddin
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Arsitektur (JITAS) Vol 4, No 1 (2025): Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Arsitektur (JITAS)
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jitas.v4i1.5830

Abstract

Pavement is a system consisting of several layers of material that is placed on the subgrade. The main purpose of pavement construction is to provide a flat surface with a certain toughness, with a sufficiently long service life, and minimum maintenance. The population growth in Indonesia is very fast, which can result in an increase in population mobility in Indonesia. So that many heavy vehicles appeared on the highway. Therefore, the government continues to spur infrastructure development in Indonesia. One of the basic ingredients for road infrastructure development is filler. Pavement above ground is usually formed from several layers that are relatively weak at the bottom, and gradually stronger at the top. With this research, it is hoped that it can provide understanding and add insight into the effect of using mountain rock as coarse aggregate and volcanic ash as a filler in hot asphalt mixture, especially AC-BC as a flexible pavement binder layer in terms of marshall properties (stability, flow, void in mineral aggregate (VMA), void in the mix (VIM), void filled with asphalt (VFA) and Marshall Quotient). From the data from the Marshall test test results for the AC BC asphalt mixture with different bitumen variations, the optimum asphalt content was 5.57%.  Meanwhile, from the different aggregate variations using the optimum bitumen content, the asphalt mixture using natural stone aggregates has a stability value of 1190.8 kg, so it can be used in the planning of a local pavement with low traffic volume.
Evaluasi Kapasitas Ruas Jalan Menggunakan Metode Mkji 1997 Dan PKJI 2023 Pada Jalan Kl. Yos Sudarso Kota Medan Hutahaean, Anggi S; Lubis, Kamaluddin
Sultra Civil Engineering Journal (SCiEJ) Vol 6 No 1 (2025): Sultra Civil Engineering Journal (SCiEJ)
Publisher : Universitas Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54297/sciej.v6i1.1077

Abstract

Kl. Yos Sudarso street Medan can be said to be an arterial road in the city of Medan which has a fairly high vehicle volume. Along this section of road there are several businesses and houses belonging to the community, causing a pile up of vehicles on this section of road. The purpose of this research is to analyze the extent of road capacity capacity on Jalan Kl. Yos Sudarso, West Medan District, Medan City accommodates the volume of vehicles. Yos Sudarso. This research uses the MKJI and PKJI methods so that using the 1997 MKJI method the capacity values for each segment are obtained as follows: Road capacity is 1698.84 pcu/hour Free flow speed of the KL road section. Yos Sudarso is 57.57 km/hour Degree of Saturation on KL roads. Yos Sudarso was 6,867. Meanwhile, based on the results of data analysis on field conditions using the PKJI 2023 method, the capacity values for each segment were obtained as follows: Road capacity is 1750, 32 pcu/hour. Free flow speed of the KL road section. Yos Sudarso of 59.59 km/hour Degree of Saturation of KL roads. Yos Sudarso of 8.844 Based on the results of the MKJI 1997 and PKJI 2023 methods, the resulting values of capacity, free flow speed and degree of saturation are different and there are differences in the notation and units in the adjustment factors.
Evaluasi Penerapan Manajemen Waktu pada Proyek Pembangunan Jembatan Pancurbatu Menggunakan Metode Critical Path Method (CPM) Pratama, Nico Felix; Lubis, Kamaluddin
Portal: Jurnal Teknik Sipil Vol 17, No 1 (2025): April Edition
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/portal.v17i1.6595

Abstract

Manajemen waktu merupakan salah satu elemen penting dalam keberhasilan proyek konstruksi. Dalam proyek pembangunan Jembatan Pancurbatu, penerapan manajemen waktu yang efektif menjadi kunci untuk memastikan proyek selesai sesuai dengan jadwal yang ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan manajemen waktu pada proyek tersebut, dengan fokus pada perbandingan antara jadwal yang direncanakan dan kemajuan pekerjaan di lapangan, serta identifikasi kendala yang menghambat pelaksanaan waktu proyek. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dengan metode pengumpulan data melalui wawancara, observasi lapangan, dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun sebagian besar pekerjaan berjalan sesuai dengan jadwal, beberapa tahapan mengalami keterlambatan akibat faktor eksternal seperti cuaca buruk, kendala pengadaan material, dan koordinasi yang kurang optimal antara pihak kontraktor dan subkontraktor. Melalui analisis menggunakan Critical Path Method (CPM) dan kurva S, ditemukan bahwa proyek ini dapat diselesaikan lebih cepat dibandingkan dengan estimasi awal, yaitu dalam waktu 29 minggu, lebih cepat dari durasi normal yang diperkirakan 31 minggu. Rekomendasi untuk perbaikan mencakup penguatan koordinasi antar tim dan penerapan manajemen risiko yang lebih baik, terutama terhadap faktor eksternal yang tidak terduga.
Evaluasi Kinerja Persimpangan Tak Bersinyal Jalan Moh. Yakub Lubis di Jalan Besar Tembung Lubis, Mhd. Raviansyah Hartawan; Lubis, Kamaluddin
Portal: Jurnal Teknik Sipil Vol 17, No 1 (2025): April Edition
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/portal.v17i1.6695

Abstract

Persimpangan adalah menjadi penyebab kemacetan terutama simpang tak bersinyal diperkotaan. Dimana jalan Moh.Yakob Lubis, memiliki beberapa persimpangan yang menjadi konflik lalu lintas pada jam tertentu. Terutama dipersimpangan tak bersinyal yang mempertemukan Jalan Moh. Yakob Lubis dan Jalan Besar Tembung.Yang mana harus melakukan evaluasai pada persimpangan tersebut. Maksud dan tujuan penelitian ialah agar mengetahui kinerja persimpangan tak bersinyal dan memberikan solusi permasalahan yang sering terjadi pada simpang tiga jalan Moh. Yakob Lubis dan jalan Besar Tembung. Penelitian ini menggunakan metode PKJI tahun 2023. Pengumpulan data dilakukan dengan cara survei secara langsung kelapangan. Hasil dari penelitian pada jam puncak yaitu hari senin pukul 07:00-09:00 WIB, volume lalu lintas tersebut tertinggi dari pada hari lain. Didapat nilai derajat derajat kejenuhan(DJ) sebesar 0,99, Tundaan(T) sebesar 18,51 det/kend, Peluang antrian(Pa) berkisar 39%-78%.Tingkat pelayanan pada simpang tiga tak bersinyal di jalan moh. yakub lubis termasuk pada kriteria cukup(C). sebaiknya persimpangan dilengkapi rambu-rambu lalu lintas seperti alat pemberi isyarat lalu lintas dan melakukan perubahan arus lalu lintas.
Analisis Manajemen Pengendalian Waktu dengan Pendekatan Metode CPM & PERT pada Proyek Peningkatan Jalan Alternatif Medan - Brastagi - Kutalimbaru Siregar, Arya Ahrilsyah; Lubis, Kamaluddin
Portal: Jurnal Teknik Sipil Vol 17, No 1 (2025): April Edition
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/portal.v17i1.6576

Abstract

Road infrastructure is a crucial factor in supporting the economic growth of a region. Therefore, the provision of appropriate road infrastructure through adequate investment budget allocation is essential for regional economic development. Investments in road and bridge construction have a broad impact, benefiting both users and the overall development of the area. This study employs the Critical Path Method (CPM) and Program Evaluation and Review Technique (PERT), with a case study on the Medan–Brastagi–Kutalimbaru road. The primary objective is to determine the critical path and calculate the cost implications of project acceleration using the PERT crashing method on this alternative route.The implementation of the PERT method identifies the critical path involving activities A, D, E, and F, with an estimated project completion time of 129.6 days (rounded to 130 days) and a success probability of 99.99%. Using the CPM method, the project can be expedited by 15 days with an additional cost of Rp 22,560,000.00, whereas the PERT method allows for a 13-day reduction with an additional cost of Rp 16,920,000.00. The standard project duration is set at 130 days, with the CPM method optimizing it to 128 days, while the PERT method shortens the initial project duration from 143 days to 130 days.These findings indicate that the application of the crash program method for project acceleration affects scheduling and leads to changes in project implementation costs.
Evaluasi Kerusakan Lapis Perkerasan Lentur Jalan Menggunakan Metode Pavement Condition Index (PCI) (Studi Kasus: Jalan Ismail Harun) Gaol, Nurdina Lumban; Lubis, Kamaluddin
Portal: Jurnal Teknik Sipil Vol 17, No 1 (2025): April Edition
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/portal.v17i1.6706

Abstract

Abstract – Meningkatnya volume lalu lintas berkontribusi terhadap kerusakan jalan, yang pada akhirnya berdampak pada menurunnya kinerja dan kualitas jalan tersebut. Untuk menjaga kondisi jalan agar tetap baik, baik saat ini maupun di masa mendatang, diperlukan evaluasi terhadap kondisi permukaan serta daya dukung struktur jalan. Penelitian ini dilakukan pada Jalan Ismail Harun sepanjang 1,51 km dengan tujuan mengevaluasi tingkat kerusakan perkerasan menggunakan metode Pavement Condition Index (PCI). Tujuan utama dari studi ini adalah untuk mengidentifikasi jenis serta tingkat kerusakan jalan yang terjadi. Proses pengumpulan data dilakukan melalui survei langsung di lapangan, di mana peneliti mengidentifikasi jenis dan tingkat kerusakan serta mengukur dimensi kerusakan tersebut. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa jenis kerusakan pada perkerasan lentur Jalan Ismail Harun meliputi: retak kulit buaya, kegemukan, retak blok, cekungan, keriting, retak pinggir, retak memanjang/melintang, penurunan pinggiran jalan, tambalan dan galian utilitas, agregat licin, lubang, pelepasan butiran, serta alur. Tingkat kerusakan yang teridentifikasi diklasifikasikan ke dalam tiga kategori, yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Berdasarkan perhitungan metode PCI, diperoleh nilai 52,7167 yang termasuk dalam kategori kondisi buruk (poor). Dengan demikian, metode penanganan yang disarankan untuk kondisi ini adalah rehabilitasi jalan.
ANALISA KEPADATAN TANAH MENGGUNAKAN SAND CONE PADA PENINGKATAN STRUKTUR TANGGUL BENDUNG LAU SIMEME SIBIRU-BIRU DELI SERDANG Persat, Say Krisna; Lubis, Kamaluddin
Buletin Utama Teknik Vol 21, No 1 (2025): Edisi September
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/but.v21i1.12141

Abstract

Pembangunantanggul Bendungan Lau Simeme Sibiru-Birudirencanakanuntuk mencegah atau mengurangi dampak banjir luapan sungai agar konstruksi bendungan terhindar dari bahaya longsor.Stabilitas tanggulsangat ditentukan oleh kepadatan tanah timbunan yang diperoleh melalui proses pemadatan denganmenggunakan peralatan berat. Untuk menjamin kekuatan dan keandalan struktur, tanah timbunan harusmencapai derajat kepadatan sekurang-kurangnya 95% dari kepadatan maksimum menurut standar uji laboratorium. Apabila nilai tersebut tidak tercapai, maka kapasitas dukung tanah akan menurun secara signifikan dan berpotensi menyebabkan degradasi atau kerusakan pada struktur bendungan dalam jangka panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji apakah timbunan tanah pada bagian tanggul Bendungan Lau Simeme telah memenuhi persyaratan kepadatan sesuai standar teknis yang ditetapkan. Metode yang digunakan dalam penelitian inibersifateksperimental,mencakup pengujian sifatfisistanah,ujiProctor Modified,dan ujisandcone. Nilai berat volume kering tanah hasil pengujian laboratorium digunakan sebagai parameter acuan untuk menentukan derajat kepadatan tanah. Analisis dilakukan terhadap hasil uji laboratorium dan lapangan guna memperoleh nilai berat volume kering. Berdasarkan hasil pengujian Atterberg Limit, tanah memiliki nilai batas cair sebesar 58,45%, batas plastis sebesar 38,94%, dan indeks plastisitas sebesar 19,19%. Hasil pengujian pemadatan menunjukkan kadar air sebesar 34,59%, berat volume basah 1,62 gr/cm³, berat jenis 2,57, kadar air optimum 31,75%, dan berat isi kering maksimum sebesar 1,670 gr/cm³. Dari hasil pengujian menggunakanmetode sandcone, diketahui bahwa seluruh titik pengujian pada Jalur A memenuhi syarat kepadatan dengan derajat kepadatan lebih dari 95%. Sebaliknya, Jalur B tidak memenuhi kriteria tersebut. Oleh karena itu, pada bagian timbunan yang telah memenuhi syarat, pekerjaan dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya, sedangkanbagian yang belum memenuhi persyaratan harus dilakukan pemadatan ulang. Berdasarkan karakteristiknya,tanah yang digunakan tergolong dalam klasifikasi kerikil berpasir dengan kondisi padat.
PEMANFAATAN LIMBAH DEBU MARMER SEBAGAI FILLER TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL PADA CAMPURAN LAPIS AUS (WEARING COURSE) Lubis, Kamaluddin; Nainggolan, Sofian Valentino
Buletin Utama Teknik Vol 21, No 1 (2025): Edisi September
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/but.v21i1.12147

Abstract

Perkerasan wearing course dalam konstruksi jalan, atau yang dikenal sebagai lapisan aus, merupakan lapisan paling atas dari struktur perkerasan jalan yang berfungsi menahan beban lalu lintas serta melindungi lapisan dibawahnya dari pengaruh cuaca dan abrasi. Lapisan ini didesain aga tahan terhadap gesekan dan tekanan dari roda kendaraan, serta memberikan permukaan jalan yang aman dan nyaman bagi pengguna. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen di laboratorium dan mengacu pada standar Bina Marga tahun 2010. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan debu marmer sebagai bahan tambah (filler) terhadap nilai stabilitas dan durabilitas campuran aspal pada lapisan aus (wearing course) dengan variasi komposisi debu marmer sebesar 0%, 20%, 40%, 60%, dan 80%. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penambahan debu marmer mempengaruhi nilai stabilitas Marshall, dimana nilai stabilitas tertinggi pada perendaman 30 menit terdapat pada komposisi 60% sebesar1.517,93kg, dan stabilitas tertinggi setelah perendaman 8 jam juga terjadi pada komposisi yang sama dengan nilaisebesar1.304,80kg.Nilai durabilitas pada masing-masing variasi berturut-turut adalah 92,40%, 92,32%, 93,15%, 93,83%, dan 93,73%, yang seluruhnya berada di atas ambang batas 90% sebagaimana ditetapkan dalam spesifikasi teknis, sehingga menunjukkan bahwa penambahan debu marmer secara signifikan meningkatkan ketahanan campuran terhadap kerusakan akibat pengaruh lingkungan dan waktu.
ANALISIS PENGARUH WAKTU PEMERAMAN CAMPURAN TANAH LEMPUNG DAN SEMEN TERHADAP NILAI CBR PADA STABILISASI TIMBUNAN JALAN Bastian, Bastian; Lubis, Kamaluddin
Buletin Utama Teknik Vol 21, No 1 (2025): Edisi September
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/but.v21i1.12140

Abstract

Kualitas tanah dasar (subgrade) sangat menentukan kestabilan konstruksi jalan, karena harus mampu menahan beban lalu lintas yang bersifat statis dan dinamis. Salah satu parameter yang digunakan untuk mengukur daya dukung tanah adalah nilai California Bearing Ratio (CBR). Tanah dengan nilai CBR rendah menunjukkan kemampuan dukung yang tidak memadai. Dalam kondisi tertentu, penggantian tanah dasar dengan material timbunan dari luar lokasi menjadi solusi umum. Namun, keterbatasan sumber daya menyebabkan tanah plastis tinggi seperti tanah klasifikasi A-7 sering dimanfaatkan sebagai alternatif timbunan, meskipun memiliki karakteristik teknik yang kurang baik. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan daya dukung tanah plastis tinggi melalui metode stabilisasi kimia menggunakan semen Portland. Variasi kadar semen yang digunakan adalah 5%, 10%, dan 15% terhadap berat kering tanah, dengan waktu pemeraman selama 1, 7, 14, dan 28 hari pada kondisi kadar air optimum. Pengujian laboratorium dilakukan untuk menilai perubahan sifat fisik dan mekanik tanah, terutama nilai CBR. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penambahan kadar semen dan perpanjangan waktu pemeraman secara signifikan meningkatkan nilai CBR tanah. Nilai tertinggi sebesar 69,31% diperoleh pada campuran 15% semen dengan pemeraman selama 28 hari, dibandingkan dengan nilai awal tanah tanpa stabilisasi sebesar 3,01%. Temuan ini menunjukkan bahwa stabilisasi menggunakan semen merupakan metode yang efektif dan aplikatif dalam meningkatkan daya dukung tanah plastis tinggi sebagai material timbunan jalan..