Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Memahami Konsep Pembentukan dan Pendidikan Karakter Anak Usia Dini Menurut Agama Islam, Pakar Pendidikan, dan Negara Yuniarti, Nita; Siskandar, Siskandar; Shunhaji, Akhmad; Suwandana, Endan
Al-Athfaal: Jurnal Ilmiah Pendidikan Anak Usia Dini Vol. 4 No. 2 (2021): Al-Athfaal: Jurnal Ilmiah Pendidikan Anak Usia Dini
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/ajipaud.v4i2.10171

Abstract

Pendidikan karakter, khususnya pada anak usia dini, merupakan bagian terpenting dalam pembangunan karakter generasi muda bangsa. Namun diskursus mengenai definisi pendidikan karakter menurut negara dan menurut Agama Islam terkadang masih menjadi perbincangan akademis. Kajian ini bertujuan untuk menyajikan berbagai pandangan tentang pembentukan dan pendidikan karakter menurut perspektif agama Islam, pakar pendidikan, dan ketentuan yang berlaku di negara Indonesia. Kajian ini menggunakan metode studi pustaka dengan melakukan konten analisis terhadap permasalahan yang dikaji. Hasil analisis menyimpulkan bahwa seluruh pendapat dari perspektif agama, pendapat para pakar pendidikan, dan ketentuan kebijakan yang diatur negara tidak ada yang bertentangan, bahkan saling menguatkan untuk diimplementasikan dalam mewujudkan masyarakat yang beriman dan sejahtera dengan akhlak yang mulia. Pendidikan karakter dimaknai sebagai pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai universal sehingga peserta didik memiliki nilai dan karakter sebagai dirinya, menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sosial, baik sebagai umat beragama yang religius maupun sebagai warga masyarakat yang nasionalis dan produktif. Penelitian ini memberikan kontribusi ilmiah bagi para pendidik khususnya dalam mendisain dan menerapkan pendidikan karakter di lingkungan pendidikan sejak usia dini dengan menyelaraskan teori dan praktek dari sisi agama, pendapat ahli, dan negara. Karena sifatnya berupa kajian pustaka, kelemahan kajian ini tidak menggali informasi dari responden (pakar) dengan wawancara secara langsung
KEBERLANJUTAN PERIKANAN TANGKAP SKALA KECIL DI KOTA BENGKULU Yuniarti, Nita; Mulyasari, Gita; Windirah, Nola; Irnad, Irnad; Trisusilo, Agung
Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia Vol 16, No 2 (2024): (November) 2024
Publisher : Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sektor perikanan yang memiliki peran penting secara sosial dan ekonomi, sangat dipengaruhi oleh berbagai perubahan kondisi alam yang kini terus menekan hasil tangkapan ikan di laut. Tujuan penelitian yaitu menganalisis status keberlanjutan usaha perikanan tangkap skala kecil di Kota Bengkulu dan menganalisis dimensi keberlanjutan usaha perikanan tangkap skala kecil di Kota Bengkulu. Metode penentuan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) yaitu di Kota Bengkulu. Metode penentuan sampel digunakan metode accidental sampling dengan kriteria nelayan tradisional skala kecil dengan kegiatan one day fishing dan pemilik kapal yang ikut melaut. Multidimensional Scalling (MDS) dengan teknik Rapfish menggunakan 5 dimensi (ekologi, ekonomi, sosial, teknologi dan kelembagaan) digunakan untuk menganalisis status keberlanjutan perikanan tangkap skala kecil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status keberlanjutan perikanan tangkap skala kecil di Kota Bengkulu dengan meninjau secara multidimensi yaitu berstatus kurang berkelanjutan dengan nilai indeks sebesar 46,25%. Untuk dimensi ekologi dan sosial berstatus cukup berkelanjutan sedangkan untuk dimensi ekonomi, teknologi dan kelembagaan berstatus kurang berkelanjutan. Untuk meningkatkan status keberlanjutan perikanan skala kecil di Kota Bengkulu diperlukan pemberian bantuan berbagai macam alat tangkap, bantuan modal usaha, komunikasi intensif antar pemerintah dan nelayan, pengembangan kemampuan nelayan dalam penanganan produk serta ketegasan aparat terhadap pelanggaran di perairan Kota Bengkulu.The fisheries sector, which has an important role socially and economically, is greatly influenced by various changes in natural conditions which currently continue to put pressure on fish catches in the sea. The research objectives were to analyze the sustainability status of small-scale capture fisheries businesses in Bengkulu City and analyze the dimensions of sustainability of small-scale capture fisheries businesses in Bengkulu City. The location determination method was carried out purposively and the selected location was Bengkulu City. The method of determining the sample used accidental sampling method with the criteria of small-scale traditional fishermen with one day fishing activities and boat owners who go to sea. Multidimensional Scaling (MDS) with the Rapfish technique uses 5 dimensions (ecological, economic, social, technological and institutional) to analyze the sustainability status of small-scale capture fisheries. The results showed that the sustainability status of small-scale capture fisheries in Bengkulu City was viewed in a multidimensional manner, namely the status was less sustainable with an index value of 46.25%. The ecological and social dimensions are quite sustainable, while the economic, technological and institutional dimensions are less sustainable. To improve the sustainability status of small-scale fisheries in Bengkulu City, it is necessary to provide assistance with various types of fishing gear, business capital assistance, intensive communication between the government and fishermen, developing the ability of fishermen to handle products and the firmness of officials against violations in the waters of Bengkulu City.
Nilai-Nilai Filial dalam Birokrasi Modern: Refleksi ASN Muda terhadap Peran Orang Tua, Spiritualitas, dan Pembentukan Integritas Yuniarti, Nita; Suwandana, Endan; Mulyaningsih, Euis
Jurnal Masyarakat Madani Indonesia Vol. 4 No. 4 (2025): November
Publisher : Alesha Media Digital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59025/bdgvht45

Abstract

Kajian ini menelusuri keterkaitan antara nilai-nilai filial, spiritualitas, dan integritas pada aparatur sipil negara (ASN) muda di Indonesia dalam konteks pembentukan etika birokrasi modern. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif eksploratoris dengan melibatkan 36 ASN muda yang telah bekerja selama empat bulan dan sedang mengikuti Pelatihan Dasar CPNS. Data diperoleh melalui esai reflektif yang berisi narasi pengalaman moral dan spiritual peserta, kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kejujuran, tanggung jawab, dan doa orang tua berperan sebagai fondasi moral yang terinternalisasi menjadi etika profesional di lingkungan kerja. Spiritualitas dipahami tidak semata sebagai praktik ritual, melainkan sebagai kesadaran moral yang menuntun perilaku etis dan pengambilan keputusan yang berintegritas. Temuan ini menegaskan bahwa proses pembentukan integritas birokratik berakar kuat pada nilai-nilai keluarga dan spiritualitas personal. Meskipun demikian, hasil kajian ini juga memunculkan refleksi kritis terhadap fenomena birokrasi yang lebih luas, di mana masih maraknya praktik koruptif dapat dibaca sebagai indikasi melemahnya kontinuitas nilai-nilai filial dalam sistem birokrasi. Penelitian ini merekomendasikan penguatan nilai filial dan spiritualitas dalam pembinaan ASN melalui mentoring lintas generasi. Oleh karena itu, penelitian lanjutan diperlukan untuk menelaah lebih jauh dinamika keberlanjutan nilai moral dari keluarga menuju budaya birokrasi modern.
TRANSFORMASI PEMBELAJARAN AL-QUR’AN MELALUI METODE TILAWATI: DAMPAK TERHADAP KELANCARAN DAN KUALITAS BACAAN SANTRI Yuniarti, Nita; Juhro
An-Nahdlah: Jurnal Pendidikan Islam Vol 5 No 2 (2025): September-Desember
Publisher : Institut Agama Islam Hamzanwadi NW Lombok Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51806/an-nahdlah.v5i2.816

Abstract

This study aims to describe the implementation of the Tilawati method in Qur’anic learning at Ma’had Muda’iyatul Anwar and to examine its pedagogical effectiveness and learning outcomes. Using a descriptive qualitative approach with a case study design, data were collected through classroom observation of 129 students, in-depth interviews with 41 respondents, and document analysis, then analyzed using the Miles and Huberman model. The Tilawati method, developed by KH. Masrur Masyhud and colleagues and consisting of six instructional volumes, is implemented through a structured combination of classical and individual learning using the baca-simak technique with the rost rhythm. Routine evaluations demonstrated significant progress: the proportion of students completing Juz 30 increased from 45% to 80%, and the average completion time was reduced from more than two years to approximately one year. The success was supported by teacher competence, adequate learning media, and institutional commitment, while challenges arose from unequal literacy levels, limited practice time, and high student–teacher ratios
INTEGRATING MONTESSORI, NEUROSCIENCE, AND ISLAMIC VALUES IN EARLY SCIENCE AND MATH LEARNING: - Yuniarti, Nita; Suyadi
JP2KG AUD (Jurnal Pendidikan, Pengasuhan, Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini) Vol. 6 No. 2 (2025)
Publisher : PG PAUD Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This paper aims to analyze and integrate the Montessori approach and neuroscience in early childhood science and mathematics education with Islamic values. One of the main challenges of early childhood education in Indonesia is the low interest in science and mathematics, which are often perceived as abstract and difficult, reflected in the country’s relatively low global ranking. Neuroscience emphasizes that early childhood represents a golden age to optimize children’s potential for logical, critical, and exploratory thinking. The Montessori method, which is grounded in concrete experiences and multisensory stimulation, can help children construct abstract concepts through real-life activities (tarbiyah bil hal). Integration with Islamic values further enriches the spiritual dimension, guided by the Qur’anic encouragement for humans to yatafakkar (reflect), yatadabbar (contemplate), ta’ammul (engage in deep reflection), and yansur (observe/investigate) the order of Allah’s creation. Moreover, this approach highlights the importance of education through lived example, so that children learn not only with their intellect, but also with their hearts and behavior. This study employs a descriptive literature review by analyzing both classical and contemporary sources on Montessori, neuroscience, and Islamic education. The findings indicate that a Montessori–Neuroscience–Islam integrated model in science and mathematics education not only stimulates cognitive development, but also nurtures children’s spiritual awareness, thus offering a holistic, integrative, and contextually relevant alternative for early childhood education in Indonesia.