Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Perbedaan Potensial of Hydrogen Saliva Ibu Hamil Trimester I dan II di Puskesmas Kota Banjarbaru Saputri, Agus; Amperawati, Metty; Nurwati, Bunga; Astu Rahman, Waljuni
Jurnal Karya Generasi Sehat Vol. 1 No. 1 (2023): Edisi Desember 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31964/jkgs.v1i1.84

Abstract

Saliva sebagai perlindungan dalam rongga mulut, hal tersebut sangat mempengaruhi perubahan derajat keasaman, dan kebasaan, ibu hamil cenderung ingin mengonsumsi makanan manis untuk mengurangi rasa mual nya, hal ini menyebabkan suasana mulut ibu hamil menjadi asam, kebanyakan ibu hamil juga malas menyikat gigi dikarenakan memicu mual, kondisi ini akan menyebabkan penumpukan plak sehingga memperburuk kesehatan gigi dan mulut ibu hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pH saliva ibu hamil trimester I dan II di Puskesmas Sungai Besar Kota Banjarbaru. Jenis penelitian ini menggunakan Survey Analitik dengan tekhnik Cross Sectional. Penelitian diambil secara Accidental Sampling dan didapatkan sampel 45 responden. Untuk mengetahui perbedaan antara variabel terikat dan bebas menggunakan program SPSS dengan uji Mann – whitney uji ini adalah alternatif dari uji Independent Sample t – Test. Hasil penelitian pH saliva pada ibu hamil trimester I, 18 orang sebesar sebesar 6,00 dan ibu hamil trimester II, 27 orang sebesar 6,04 uji statistic menggunakan Mann – Whiteney uji ini adalah alternatif dari uji Independent Sampel t - Test dengan Mann - Whitney di dapatkan hasil p (0,895) > α (0,05). Kesimpulannya tidak ada perbedaan pH saliva pada ibu hamil trimester I dan II di Puskesmas Sungai Besar. Saran untuk peneliti selanjutnya agar dapat memperhatikan faktor lain yang dapat mengetahui perbedaan pH saliva pada usia kehamilan.
Hubungan Pengetahuan Orang Tua dengan Karies Molar Satu Permanen pada Anak Usia 9-12 Tahun Amalia, Yuanita; Amperawati, Metty; Isnawati; Nurwati, Bunga
Jurnal Karya Generasi Sehat Vol. 2 No. 1 (2024): Edisi Juni 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31964/jkgs.v2i1.90

Abstract

Prevalensi karies gigi pada usia 6 tahun yang telah mengalami karies pada gigi molar permanen sebanyak 20%, dan meningkat 60% pada usia 8 tahun, 85% pada 10 tahun dan 90% pada usia 12 tahun dimana usia tersebut merupakan usia anak sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan orang tua tentang pertumbuhan gigi dengan karies gigi molar satu permanen pada anak usia 9-12 tahun di MIS Raudhatul Jannah Martapura. Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik. Jumlah sampel 33 responden dengan teknik total sampling. Analisis data menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian didapatkan pengetahuan orang tua tentang pertumbuhan gigi sebagian besar kurang baik (54,5%), karies molar satu permanen sebagian besar tinggi (54,5%). Uji statistik dengan Chi Square didapatkan ρ > α (0,970 > 0,05). Kesimpulan penelitian tidak ada hubungan antara pengetahuan orang tua tentang pertumbuhan gigi dengan karies gigi molar satu permanen pada anak usia 9-12 tahun di MIS Raudhatul Jannah Martapura.
Literature Review One Way Methode Dalam Peningkatan Pengetahuan Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Anak Sekolah Dasar Isnawati, Isnawati; Nurwati, Bunga
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 11, No 1 (2024): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (JUNI)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/ann.v11i1.14754

Abstract

Latar belakang : Karies gigi adalah penyakit yang relatif umum dan cukup tinggi di kalangan siswa sekolah dasar dari usia 6 sampai 11 tahun. Data tingkat kerusakan gigi pada siswa sekolah dasar diperoleh dari beberapa ulasan menunjukkan bahwa angka rata-rata DMF-T tetap ada lebih besar dari 5 atau lebih besar dari 60% jika targetnya adalah layanan RAN kesehatan gigi dan mulut 2020-2025 anak 12 tahun DMF-T kurang dari atau sama dengan 1,14. Masalah dalam penelitian ini khususnya, tingginya tingkat kerusakan gigi di kalangan siswa sekolah dasar Indonesia dari tahun 2015 hingga 2020 Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk membahas one way methode dalam peningkatan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada anak sekolah dasar. Metode : Penelitian ini bersifat kualitatif dengan analisis secara deskriptif yang mencoba ingin mendapatkan penjelasan tentang one way methode dalam peningkatan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada siswa sekolah dasar. Hasil : Hasil dari review jurnal dan artikel menunjukkan bahwa beberapa dari media yang digunakan efektif untuk peningkatan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut untuk anak sekolah dasar tergantung dari hambatan yang terjadi saat penelitian berlangsung. Kesimpulan : Berdasarkan hasil review jurnal dan artikel penelitian yang ditelaah dapat diambil kesimpulan bahwa beberapa media yang digunakan efektif untuk peningkatan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut untuk anak sekolah dasar.
LITERATUR REVIEW :EFEKTIFITAS MEDIA PERAGA PADA PENYANDANG DISABILITAS Nurwati, Bunga; Isnawati, Isnawati
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 10, No 1 (2023): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (JUNI)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/ann.v10i1.10616

Abstract

Latar belakang : Masyarakat sering menyebut penyandang disabilitas sebagai penyandang cacat dan orang yang tidak bisa produktif atau bahkan mencapai apapun dalam hidupnya. Masyarakat juga sering beranggapan bahwa penyandang disabilitas tidak dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik, sehingga hak-haknya sering terabaikan. Penyandang disabilitas yang dikenal masyarakat biasanya adalah penyandang disabilitas fisik, seperti tidak dapat berjalan, tidak dapat berbicara, tidak dapat melihat dll. Ditemukan bahwa orang yang mengalami kesulitan dalam berinteraksi dan berpartisipasi dalam masyarakat secara wajar dan berkelanjutan juga dapat digolongkan sebagai penyandang disabilitas. Tujuan : untuk mengetahui efektivitas dari media peraga pada penyandang disabilitas. Metode : Penelitian ini bersifat kualitatif dengan analisis secara deskriptif yang mencoba ingin mendapatkan penjelasan tentang efektivitas dari media peraga pada penyandang disabilitas. Hasil : Hasil dari review jurnal dan artikel menunjukkan bahwa beberapa dari media peraga efektif untuk penyandang disabilitas tergantung dari hambatan yang terjadi saat penelitian berlangsung. Kesimpulan : Berdasarkan hasil review jurnal dan artikel penelitian yang ditelaah dapat diambil kesimpulan bahwa beberapa media peraga efektif untuk penyandang disabilitas.
M MASALAH KARIES GIGI DENGAN KUALITAS HIDUP PADA ANAK USIA 5-7 TAHUN DI KECAMATAN LANDASAN ULIN KOTA BANJARBARU KALIMANTAN SELATAN Nurwati, Bunga; setijanto, darmawan
Journal of Oral Health Care Vol. 9 No. 1 (2021): 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.641 KB) | DOI: 10.29238/ohc.v9i1.970

Abstract

Target pelayanan kesehatan gigi 2010 yang telah ditentukan oleh WHO antara lain 90% anak umur 5 tahun bebas karies dan anak umur 12 tahun mempunyai tingkat keparahan kerusakan gigi sebesar 1 (satu) gigi. Secara nasional Indeks DMF-T pada tahun 2013 sebesar 4,6. Hal ini menunjukkan rerata kerusakan gigi pada penduduk indonesia 5 buah gigi perorang.. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui angka karies gigi dengan kualitas hidup pada anak usia 5-7 tahun di Kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi adalah seluruh anak usia 5-7 tahun di Kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru. Sampel penelitian sebesar 138 anak usia 5-7 tahun. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner ECOHIS dan pemeriksaan gigi geligi anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingginya angka karies gigi yang dialami anak usia 5-7 tahun sekitar 66,65 % dengan rerata def-t sebesar 9,05. Hasil pengukuran kuesioner ECOHIS diperoleh angka sekitar 44,2% anak yang mengalami karies gigi sering merasa kesulitan minum minuman panas atau dingin dan sekitar 27,5% anak tidak masuk sekolah atau tidak dititipkan di tempat penitipan. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa karies gigi pada anak dapat mengganggu kualitas hidup. Kata kunci: karies gigi, kualitas hidup, ECOHIS
Hubungan Tingkat Pendapatan Orang Tua dengan Pengalaman Karies Gigi pada Siswa Usia 12 Tahun di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 10 Banjar Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar Raudah, Raudah; Said, Fahmi; Nurwati, Bunga; Fansurna, Anderi
JURNAL TERAPIS GIGI DAN MULUT Vol. 4 No. 1 (2023): JURNAL TERAPIS GIGI DAN MULUT
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendapatan mempengaruhi kesehatan termasuk kesehatan gigi dan mulut. Angka kemiskinan di Kabupaten Banjar meningkat menjadi 3,04% pada tahun 2021. Adapun angka karies gigi nasional tahun 2018 mencapai 45,3%, di Kabupaten Banjar 43,34%, dan pada anak usia 12 tahun lebih tinggi yaitu 48,68%. Data UPT Puskesmas Gambut menunjukkan karies gigi anak usia 12 tahun yaitu 11 orang pada tahun 2021 meningkat menjadi 40 orang pada Oktober 2022.Penelitian bertujuan mengetahui hubungan tingkat pendapatan orang tua dengan pengalaman karies gigi pada siswa usia 12 tahun di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 10 Banjar Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar. Jenis penelitian ini adalah survei analitik menggunakan rancangan cross sectional, populasi sebanyak 50 siswa usia 12 tahun, dan teknik pengambilan sampel dengan total sampling.Hasil penelitian sebagian besar pendapatan orang tua adalah rendah yaitu 18 orang tua (36%). Pengalaman karies gigi kategori tinggi dan rendah sama yaitu 17 orang tua (34%). Berdasarkan hasil uji Chi-Square menunjukkan ada hubungan antara tingkat pendapatan orang tua dengan pengalaman karies gigi pada siswa usia 12 tahun. Kesimpulan penelitian yaitu sebagian besar orang tua memiliki pendapatan rendah dan pengalaman karies gigi siswa 12 tahun kategori tinggi dan rendah tidak berbeda. Saran penelitian yaitu mengajak orang tua untuk mengikuti program asuransi kesehatan untuk membantu biaya pengobatan, khususnya gigi dan mulut.
Perbedaan Tingkat Pengetahuan Kesehatan Gigi dan Mulut Terhadap Penyuluhan dengan Media Permainan Ular Tangga Pada Murid Kelas III dan IV di SDN Sungai Landas Kecamatan Karang Intan Nisa, Khoirun; Astu Rahman, Waljuni; Ulfah, Rasuna; Nurwati, Bunga
JURNAL TERAPIS GIGI DAN MULUT Vol. 4 No. 1 (2023): JURNAL TERAPIS GIGI DAN MULUT
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tingginya angka masalah kesehatan gigi dan mulut dipengaruhi oleh perilaku yang selalu mengabaikan kondisi kesehatan gigi dan mulut. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dengan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut. Salah satu strategi yang dapat digunakan yaitu dengan metode bermain menggunakan media permainan ular tangga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan kesehatan gigi dan mulut terhadap penyuluhan dengan media permainan ular tangga pada murid kelas III dan IV di SDN Sungai Landas Kecamatan Karang Intan. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah “One Group Pre-testPost-test”, pengukuran pengetahuan sebelum dan sesudah menggunakan pengolahan data dengan menggunakan uji Paired Sample Test. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata pengetahuan sebelum penyuluhan dengan media permainan ular tangga yaitu 9,07 dan sesudah penyuluhan menjadi 12,25. Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan uji Paired Sample Test. Kesimpulan penelitian ini yaitu ada perbedaan tingkat pengetahuan kesehatan gigi dan mulut terhadap penyuluhan dengan media permainan ular tangga pada murid kelas III dan IV di SDN Sungai Landas Kecamatan Karang Intan. Dengan adanya media permainan ular tangga dapat dijadikan bahan strategi belajar yang digunakan untuk meningkatkan pengetahuan.
CARA MENCEGAH KERUSAKAN GIGI DAN PENANGGULANGAN GIGI BERLUBANG DALAM RANGKA MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP Kisworo Utami, Naning; Amperawati, Metty; Nurwati, Bunga; Rahmawati , Nur; Azzahra, Irhaminnisa; Akbar, Muhammad Fadhil
JURNAL RAKAT SEHAT (JRS) : Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Rakat Sehat: Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : UPPM Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.087 KB) | DOI: 10.31964/jrs.v2i1.30

Abstract

Dental and oral health is still something that needs to be considered, based on Basic Health Research (Riskesdas) in 2018 shows that the proportion of Indonesians who have dental caries problems in the age group of 5-9 years is 92.6% and the age of 10-14 years is 73.4%. The prevalence of caries in South Kalimantan province is 46.9%. Although dental caries is a disease that must be prevented, it remains the main chronic disease in children aged 6-11 years (25%) and adolescents aged 12-19 years (59%). The purpose of community service is to do: a) Counseling on how to brush your teeth properly and correctly, b) measurement of saliva pH, c). triplak application, d). mass brush activities, e). check OHI-S, f). Identify DMF-T, and g). ART patching for orphanage children and students of MTS Muhammadyah Martapura, Banjar Regency, South Kalimantan Province.The target of community service for orphanage children and MTS Muhammadyah students is 64 people. Activities include promotive, preventive and simple curative. Place, in the women's orphanage and MTS Muhammadyah Martapura, Banjar Regency, South Kalimantan Province. Tools and materials used dental phantom, diagnostic tool set, cotton swab, tissue, mask, gloves, soap, alcohol, nier beken, agate spatel, aqua glass, toothbrush and toothpaste, Advantec test paper / saliva pH indicator, sunken mica, Fuji IX, and examination format and writing stationery.The results of counseling 90% of children are not aware about how to brush their teeth correctly, normal salivary pH measurements, Most of the plaque appears on the surface of their teeth, OHI-S measurement = 1.52, bulk toothbrushes are carried out according to counseling, the examination obtained an average DMF-T number of 4.03 where the average child has 4 tooth holes in each student above the average National DMF-T number ≤ 1, and cannot be filled because the tooth hole is large and deep. In conclusion, the average DMF-T number is high, salivary pH is normal and OHI-S is recommended to carry out cavity treatment and tartar cleaning at the health center / hospital so that the tooth decay process does not continue.
Cara Menyikat Gigi Yang Baik Dan Benar Sebagai Kontrol Plak Gigi Untuk Mencegah Penyakit Karies Gigi Dan Kuratif Sederhana Pada Siswa Smpn 2 Martapura Propinsi Kalimantan Selatan Kisworo Utami, Naning; Amperawati, Metty; Nurwati, Bunga; Miha, Aninun; Askya, Rachima; Ali Akbar, Muhammad
JURNAL RAKAT SEHAT (JRS) : Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 2 (2023): Jurnal Rakat Sehat: Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : UPPM Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31964/jrs.v2i2.48

Abstract

Dental and oral health problems are still something that needs attention, it can be seen that 90% of the Indonesian population suffers from dental and oral diseases, including dental caries and periodontal disease. In the city of Banjarbaru, only 4.04% of the population goes to medical personnel, the daily brushing behavior is 97.88% and the correct time for brushing teeth is only 2.06%. Currently, the highest prevalence of dental and oral diseases is dental caries and periodontal disease which are caused by dental plaque. The aim of community service is: a) How to brush your teeth properly and correctly b). Carry out a dental plaque examination, c). Mass tooth brushing and d). Simple Curative for students at SMPN 2 Martapura, South Kalimantan Province. The number of community service respondents was 100 students, located at SMPN 2 Martapura, South Kalimantan Province. On the day of the activity, 96 students of SMPN 2 Martapura were present, beforehand they were given a questionnaire, after that there was counseling on how to brush teeth properly and correctly, the right time to brush teeth, examination of DMF-T and plaque to see OHIS, simple curative by means of fillings with ART and re-examined. The results of the activity obtained were as follows: 60% of students filled in the questionnaire correctly, the average DMF-T score = 4.3 and the average OHI-S score = 1.59. The conclusion is that based on the results of the DMF-T and OHI-S examinations, the results were in the moderate category. It is recommended to carry out treatment which includes: cleaning tartar, fillings and extractions at a health center, hospital or independent dental clinic.
Pendidikan Kesehatan Meningkatkan Pengetahuan Dan Sikap Pencegahan Karies Pada Anak Anak Purbasari, Chaterina; Khalid, Fatinah; Fadla, Mardiyatun; Nurwati, Bunga
EduCurio: Education Curiosity Vol 1 No 2 (2023): Maret-Juni 2023
Publisher : Yayasan Pendidikan Tanggui Baimbaian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Metode yang digunakan pada penelitian ini menggunakan pendekatan dan metode kepustakaan (library research), Studi pustaka atau kepustakaan dapat diartikan menjadi serangkaian kegiatan yang berkenaan menggunakan metode pengumpulan data pustaka, membaca serta mencatat serta mengolah bahan penelitian. Adapun isi materi yang disajikan yaitu suatu penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap pencegahan kesehatan gigi terhadap kejadian karies gigi anak sekolah dasar. Karies gigi merupakan masalah utama kesehatan gigi dan mulut yang sering dijumpai pada anak-anak usia sekolah, prevalensi karies gigi di Indonesia sekitar 90% dari 238 juta penduduk penduduk Indonesia dan jumlah anak usia 15 tahun ke bawah yang menderita karies gigi mencapai 76,5%. Kesehatan Gigi dan Mulut adalah keadaan sehat dari jaringan keras dan jaringan lunak gigi serta unsur-unsur yang berhubungan dalam rongga mulut yang memungkinkan individu makan, berbicara, dan berinteraksi sosial tanpa disfungsi, gangguan estetik, dan ketidaknyamanan karena adanya penyakit, penyimpangan oklusi dan kehilangan gigi sehingga mampu hidup produktif secara sosial dan ekonomi.