Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Diversifikasi Produk Herbal Lada Hitam (Piper nigrum L.) untuk Terapi Tambahan Tuberkulosis Paru di Wilayah Endemik Ismail, Ismail; Saini, Sukma; Yakub, Alfi Syahar; Sukriyadi, Sukriyadi; Sain, Iwan
To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 8, No 2 (2025): Juni 2025
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35914/tomaega.v8i2.3079

Abstract

Prevalensi tuberkulosis paru (TB paru) masih tinggi di Indonesia, ditambah dengan tantangan seperti resistensi obat dan terbatasnya penggunaan terapi herbal. Inisiatif keterlibatan masyarakat ini difokuskan pada pemberdayaan masyarakat Puskesmas Kaluku Bodoa, Makassar, dengan memperkenalkan lada hitam (Piper nigrum L.) sebagai terapi tambahan untuk TB paru. Program ini bertujuan untuk mengurangi gejala TB paru dan meningkatkan respons imun sekaligus mendorong pemberdayaan ekonomi melalui diversifikasi produk herbal lokal. Metode yang digunakan meliputi edukasi peserta, suplementasi lada hitam (dosis rendah, sedang, dan tinggi), dan pemantauan sistematis selama delapan minggu. Hasilnya menunjukkan pengurangan gejala sebesar 70% dan peningkatan respons imun sebesar 65% pada kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Selain itu, program ini mengilhami transformasi sosial, menumbuhkan kesadaran kesehatan, dan peluang ekonomi. Temuan ini menitikberatkan potensi Piper nigrum sebagai terapi pelengkap dan perannya dalam memajukan invovasi kesehatan masyarakat terpadu.
GAMBARAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN NEBULIZER UNTUK MENURUNKAN SESAK NAPAS PADA PASIEN ASMA DI RS. Dr TADJUDDIN CHALID MAKASSAR Saini, Sukma; Dalle, Ambo; Junaidi
Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar Vol 14 No 2 (2023): Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Sistem pernapasan manusia adalah sistem yang bertugas mengangkut oksigen dari udara luar ke jaringan tubuh dan mengeluarkan karbondioksida melalui paru-paru. Asma merupakan penyebab kematian nomor sepuluh di Indonesia. Meskipun asma adalah penyakit yang dapat dicegah, penyakit ini dapat mematikan. Untuk serangan asma, pengobatan yang paling cocok adalah pemebrian nebulizer nebulizer, yang merupakan pilihan terbaik untuk peradangan, terutama pada penderita asma. Tujuan: Untuk mengetahui tentang gambaran efektivitas penggunaan nebulizer untuk menurunkan sesak nafas pada pasien Asma Bronkhial di RS. Dr. Tajuddin Chalid Makassar. Metode: Penelitian deskriptif adalah jenis penelitian ilmiah ini. Yaitu menggambarkan bagaimana terapi nebulizer menurunkan sesak napas pada pasien asma bronkhial di RS.Dr.Tadjuddin Chalid Makassar. Hasil: Karekteristik responden dari 30 orang berdasarkan umur menunjukkan bahwa sebagian besar responden berusia 35-64 tahun, sebagian besar yang berpendidikan SMA, dan sebagian besar responden yang efektif menggunakan nebulizer.
PENERAPAN TEKNIK BATUK EFEKTIF UNTUK MENINGKATKAN BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK EFEKTIF PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU: Effective Cough Technique Implementation to Overcome Ineffective Airway Clearance in Pulmonary Tuberculosis Patients Iwan; Saini, Sukma; Yakub, Alfi Syahar
Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar Vol 15 No 2 (2024): Media Keperawatan: Poltekkes Kemenkes Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tuberkulosis paru merupakan penyakit menular yang sering menyebabkan bersihan jalan nafas tidak efektif pada pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan teknik batuk efektif dalam mengatasi masalah bersihan jalan nafas tidak efektif pada pasien tuberculosis paru di Rumah Sakit Bhayangkara Kota Makassar. Metode penelitian menggunakan studi kasus dengan subjek 3 pasien tuberculosis paru yang memenuhi kriteria inklusi. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi medik pasien sebelum dan sesudah penerapan teknik batuk efektif selama 3 hari. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbaikan kondisi pasien setelah penerapan teknik batuk efektif yang ditandai dengan berkurangnya frekuensi pernapasan, suara napas, dan meningkatnya ketahanan pasien untuk mengeluarkan dahak. Dapat disimpulkan bahwa teknik batuk efektif efektif dalam mengatasi masalah bersihan jalan nafas tidak efektif pada pasien tuberculosis paru.
IMPLEMENTASI PEMBERIAN TERAPI NON REBREATHING MASK (NRM) DALAM MEMPERTAHANKAN OKSIGENASI PASIEN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF).: Implementation of Non-Rebreathing Mask (NRM) Therapy in Maintaining Oxygenation of Congestive Heart Failure (CHF) Patients Basri, Muhammad; Saini, Sukma; Rahmatia, Sitti; Safitri, Nur
Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar Vol 15 No 2 (2024): Media Keperawatan: Poltekkes Kemenkes Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Congestive Heart Failure adalah kondisi yang terjadi ketika fungsi jantung sangat terganggu sehingga pompa jantung tidak bisa lagi membuat darah bergerak melalui jantung. Non Rebreathing Mask (NRM) merupakan alat medis yang membantu meningkatkan pasokan oksigen saat keadaan darurat. Tujuan penelitian yaitu diketahuiny gambaran implementasi terapi NRM dalam mempertahankan oksigenasi pasien CHF. Metode penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif desain studi kasus dengan sampel tunggal. Pengambilan data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara. Hasil yang didapatkan bahwa melakukan pemasangan terapi NRM responden mengatakan sesak berkurang dan tenang dengan ditandai saturasi oksigen meningkat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah implementasi terapi oksigen NRM (Non-Rebreathing mask) dapat mempertahankan oksigenasi pasien Congestive Heart Failure (NRM) dengan ditandai saturasi oksigen responden meningkat dan frekuensi pernapasan menurun.
HUBUNGAN PARAMETER ANTROPOMETRI, PROFIL METABOLIK, DAN RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA PEGAWAI JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES MAKASSAR: Relationship between Anthropometric Parameters, Metabolic Profile, and the Risk of Cardiovascular Disease Among Employees of the Nursing Department at Makassar Polytechnic Ismail, Ismail; Simunati, Simunati; Nur, Muhammad; Saini, Sukma
Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar Vol 16 No 1 (2025): Media Keperawatan: Poltekkes Kemenkes Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab utama kematian global dan dikaitkan dengan berbagai faktor risiko metabolik, termasuk obesitas dan dislipidemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hubungan antara parameter antropometri, profil metabolik, dan risiko penyakit kardiovaskular pada pegawai Jurusan Keperawatan Poltekkes Makassar. Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional terhadap 42 responden yang dipilih dengan metode total sampling. Data dikumpulkan melalui pengukuran indeks massa tubuh (IMT), lingkar perut, tekanan darah, kadar gula darah puasa, dan kolesterol total, yang kemudian dianalisis menggunakan uji korelasi Pearson atau Spearman serta regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki IMT dalam kategori obesitas (61,9%) dengan rata-rata lingkar perut 93,00 ± 9,98 cm. Sebanyak 47,6% responden dikategorikan sebagai diabetes, sementara tekanan darah tinggi lebih sering ditemukan pada individu dengan lingkar perut yang lebih besar. Analisis statistik mengungkapkan hubungan yang signifikan antara IMT dan lingkar perut dengan kadar gula darah puasa serta tekanan darah (p < 0,05), mengindikasikan bahwa obesitas abdominal berperan penting dalam meningkatkan risiko penyakit metabolik dan kardiovaskular. Hasil ini menekankan perlunya strategi pencegahan berbasis tempat kerja, termasuk pemeriksaan kesehatan rutin, edukasi pola makan sehat, dan peningkatan aktivitas fisik guna menurunkan risiko sindrom metabolik serta meningkatkan kesehatan tenaga kesehatan secara keseluruhan.
Deteksi Dini Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular Melalui Pengukuran Kebugaran Jasmani Bagi Pegawai Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Makassar Basri, Muhammad; Ismail, Ismail; Sukriyadi, Sukriyadi; Saini, Sukma; Yakub, Alfi Syahar
Media Implementasi Riset Kesehatan Vol 6 No 2 (2025): Media Implementasi Riset Kesehatan (Desember)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mirk.v6i1.1405

Abstract

Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit kardiovaskular menjadi penyebab utama kematian di Indonesia. Gaya hidup tidak aktif dan rendahnya kesadaran akan kebugaran jasmani merupakan faktor risiko utama yang dapat dicegah melalui deteksi dini. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk menilai kebugaran fisik pegawai Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Makassar sebagai strategi pencegahan PTM. Metode yang digunakan meliputi pengukuran antropometrik (tinggi badan, berat badan, Indeks Massa Tubuh/IMT, dan lingkar perut), parameter metabolik (gula darah puasa dan kadar kolesterol), serta penilaian kebugaran kardiovaskular (tekanan darah). Sebanyak 42 peserta berusia 30–65 tahun berpartisipasi dalam kegiatan ini. Hasil menunjukkan bahwa 61,9% peserta mengalami obesitas, 47,6% memiliki kadar gula darah tinggi, dan 26,2% memiliki kadar kolesterol tinggi. Temuan ini mengindikasikan bahwa mayoritas peserta memiliki risiko tinggi terhadap PTM. Program ini berhasil meningkatkan kesadaran peserta tentang pentingnya kebugaran jasmani dan deteksi dini faktor risiko PTM. Implementasi rutin skrining kebugaran di lingkungan kerja dapat menjadi langkah strategis dalam mencegah dan mengendalikan PTM, serta meningkatkan kualitas hidup tenaga kesehatan. Hasil ini menegaskan bahwa program pengabdian masyarakat ini berkontribusi nyata dalam upaya promotif dan preventif terhadap penyakit tidak menular di lingkungan tenaga kesehatan
ANALISIS PERBEDAAN KEPUASAN MAHASISWA MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO ANIMASI DALAM PEMBELAJARAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT: Comparison of Student Satisfaction Using Animated Video Media in Emergency Nursing Learning Sudirman, Andi; Sudirman, Andi Aridhasari; Nasrullah; Saini, Sukma; Dwi Anugrah, Firda; Fauziah, Agusti
Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar Vol 16 No 2 (2025): Media Keperawatan: Poltekkes Kemenkes Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jmk.v16i2.1716

Abstract

ABSTRACT Background: Nursing triage education in Indonesia still faces challenges, particularly related to students’ knowledge and satisfaction with the learning process. Less effective learning media, such as PowerPoint, which tends to be static, may affect student engagement and learning outcomes. An innovative alternative is the use of animated video, which provides a more visual, interactive, and engaging learning experience. This study aimed to compare the effectiveness of PowerPoint and animated video on students’ satisfaction in triage nursing education. Methods: This study employed a quasi-experimental design with a pretest-posttest control group approach. The subjects were 36 fifth-semester students of the Diploma in Nursing Program at Poltekkes Kemenkes Makassar, divided into two groups: 18 students in the control group (PowerPoint) and 18 students in the experimental group (animated video). Data were collected using a satisfaction questionnaire before and after the intervention, and analyzed using paired sample t-test and independent sample t-test with a significance level of α = 0.05. Results: The findings showed that student satisfaction in the PowerPoint group increased from a mean of 71.06 ± 4.24 to 71.28 ± 4.32 (p = 0.042). In the animated video group, a greater increase was observed from 71.94 ± 6.88 to 79.38 ± 7.91 (p = 0.018). The comparison of mean differences between groups indicated a significant difference, with the PowerPoint group increasing by only 0.22 ± 0.43, while the animated video group increased by 8.33 ± 7.79 (p = 0.000). Conclusion: Animated video is more effective than PowerPoint in enhancing students’ satisfaction with triage nursing education. It is recommended that nursing education institutions integrate animated videos as innovative learning media to create a more interactive, engaging, and effective learning process. Keywords: Triage Animated video; PowerPoint; Student satisfaction; Emergency nursing education ABSTRAK Pendahuluan: Pendidikan triase keperawatan di Indonesia masih menghadapi tantangan, terutama terkait pengetahuan dan kepuasan mahasiswa terhadap proses pembelajaran. Media pembelajaran yang kurang efektif, seperti PowerPoint yang cenderung statis, dapat memengaruhi keterlibatan mahasiswa dan hasil belajar. Salah satu alternatif inovatif adalah penggunaan video animasi yang menawarkan pengalaman belajar lebih visual, interaktif, dan menarik. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas media PowerPoint dan video animasi terhadap kepuasan mahasiswa dalam pembelajaran triase keperawatan. Metode: Penelitian menggunakan desain quasi-eksperimen dengan pendekatan pretest-posttest with control group. Subjek penelitian adalah 36 mahasiswa semester 5 Program Studi D3 Keperawatan Poltekkes Kemenkes Makassar, yang dibagi menjadi dua kelompok: 18 mahasiswa kelompok kontrol (PowerPoint) dan 18 mahasiswa kelompok eksperimen (video animasi). Data dikumpulkan melalui kuesioner kepuasan sebelum dan sesudah intervensi, kemudian dianalisis menggunakan paired sample t-test dan independent sample t-test dengan taraf signifikansi α = 0,05. Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa kepuasan mahasiswa pada kelompok PowerPoint meningkat dari rata-rata 71,06 ± 4,24 menjadi 71,28 ± 4,32 (p = 0,042). Pada kelompok video animasi, peningkatan lebih besar terjadi dari 71,94 ± 6,88 menjadi 79,38 ± 7,91 (p = 0,018). Perbandingan selisih rata-rata kepuasan antar kelompok menunjukkan perbedaan signifikan, di mana kelompok PowerPoint hanya meningkat 0,22 ± 0,43, sedangkan video animasi meningkat 8,33 ± 7,79 (p = 0,000). Kesimpulan: video animasi lebih efektif dibandingkan PowerPoint dalam meningkatkan kepuasan mahasiswa terhadap pembelajaran triase keperawatan. Disarankan agar institusi pendidikan keperawatan mengintegrasikan video animasi sebagai media pembelajaran inovatif untuk menciptakan proses belajar yang lebih interaktif, menarik, dan efektif. Kata kunci : Video animasi; PowerPoint; Kepuasan Mahasiswa; Pembelajaran keperawatan gawat darurat