Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Skrining Metabolit Sekunder Dan Penetapan Kadar Flavonoid Total Pada Ekstrak Daun Melati Susun (Clerodendrum chinense) Dengan Spektrofotometri Uv-Vis Priadi, Ota; Rohama, Rohama; Nugraha, Dyan Fitri
Sains Medisina Vol 2 No 1 (2023): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan negara tropis memiliki lebih dari 30.000 spesies tanaman, Masyarakat pulang pisau memanfaatkan daun melati susun (Clerodendrum chinense) secara empiris sebagai obat gata-gatal. Diketahui tanaman bergenus (Clerodendrum) memiliki kandungan flavonoid yang banyak memiliki farmakologi salah satunya mampu menghambat bakteri atau jamur. Penelitian ini bertujuan menskrining metabolit sekunder dan penetapan kadar flavonoid total ekstrak daun melati susun (Clerodendrum chinense) dengan metode spektrofotometri uv-vis. Penelitian ini menggunakan metode deskriftif observasional dengan melihat hasil analisis kualitatif dengan pereaksi warna dan hasil analisis kuantitatif penetapan kadar flavonoid total dengan metode spektrofotometri uv-vis. Hasil penelitian ini berupa analisis kualitatif identifikasi senyawa metabolit sekunder ekstrak daun melati susun (Clerodendrum chinense) positif mengandung senyawa flavonoid, tannin, dan saponin. Hasil analisis kuantitatif penetapan kadar flavonoid total ekstrak daun melati susun (Clerodendrum chinense) dengan spektrofotometri uv-vis didapatkan sebesar 13,85 mg EQ/g atau 1,385 %. Kesimpulannya ekstrak daun melati susun (Clerodendrum chinense) positif mengandung senyawa flavonoid, tanin, dan saponin dengan kadar flavonoid total sebesar 13,85  mg EQ/g atau 1,385 %.
Local Natural Product Development in the Era of Covid 19 Pandemic Noval, N; Nugraha, Dyan Fitri; Nastiti, Kunti; Syahrina, Dahlia; Novia, N
Indonesia Berdaya Vol 2, No 2: July 2021
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2021125

Abstract

Covid-19 is a pandemic disease that infects the respiratory system by cough and sneeze. Covid 19 infection rate in Indonesia is high. On March 2nd 2020, there was reported 2 confirmed cases of Covid-19 infection. Natural ingredients contain a secondary metabolite compound has the potential as an antimicrobial that can be used to kill microorganism as a source of the disease. Natural ingredients that are commonly used as antimicrobials such as bundung, betel leaf and lime peel. Pharmaceutical formulations from natural ingredients need to be made to obtain preparations that are beneficial to the community because they are safer and have minimal side effects. Based on this description, it is necessary to conduct training on the manufacture of pharmaceutical products from natural ingredients or local resources that are easy to make so it can be useful and beneficial for the community during the Covid-19 pandemic. The activities were carried out virtually, followed by the teacher council and students from High School 1 Kahayan Hilir. The activities carried out by providing information related to the efficacy of natural ingredients from local resources, training or workshops on the manufacture of pharmaceutical products and education regarding storing and how to use drugs correctly. This activity is expected to be useful and make a big contribution to the community during the Covid-19 pandemic.
Formulasi Dan Evaluasi Sediaan Serum Gel Ekstrak Bunga Melati (Jasminum sambac L.) Hikmah, Fitria Noor; Malahayati, Siti; NUgraha, Dyan Fitri
Sains Medisina Vol 2 No 3 (2024): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/snsmed.v2i3.29

Abstract

Serum merupakan produk perawatan kulit yang memiliki konsentrasi bahan aktif yang tinggi namun dengan viskositas yang rendah. Serum wajah dikenal memiliki kemampuan penyerapan di kulit yang cukup baik, sehingga pelepasan zat aktifnya berlangsung optimal dan mudah diaplikasikan pada permukaan wajah. Bunga melati (Jasminum sambac L.) diketahui mengandung senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis dan Shigella flexneri pada konsentrasi 12%, di mana kedua bakteri ini merupakan salah satu penyebab munculnya jerawat.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi yang sesuai dari sediaan serum gel ekstrak bunga melati serta dampak variasi konsentrasi hydroxyethyl cellulose terhadap evaluasi fisik sediaan serum gel tersebut. Metode yang digunakan adalah quasi experimental dengan variasi konsentrasi hydroxyethyl cellulose masing-masing 1 gram, 2 gram, dan 2,5 gram. Evaluasi fisik serum gel meliputi pengujian secara organoleptis, homogenitas, daya sebar, waktu kering, daya lekat, pH, dan viskositas. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pada uji organoleptis diperoleh cairan kental, dan pada uji homogenitas didapatkan sediaan yang homogen. Formulasi 1 memberikan hasil paling optimal pada uji daya sebar, waktu kering, dan daya lekat, sedangkan hasil uji pH optimal ditemukan pada formula 2. Seluruh formula memenuhi kriteria optimal pada uji viskositas. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa serum gel ekstrak bunga melati yang paling optimal adalah formulasi 1 dengan konsentrasi hydroxyethyl cellulose sebesar 1 gram.
Pelatihan Literasi Digital dan Penggunaan Bahan Alam Terkait Terapi Herbal (Fitoterapi) di Masyarakat RT1 Desa Gudang Hirang Nugraha, Dyan Fitri; Budi, Setia; Prasetya, Septyan Eka
Indonesia Berdaya Vol 4, No 4 (2023)
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2023557

Abstract

Masyarakat RT 1 desa Gudang Hirang merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan Indonesia. Warga desa Gudang Hirang RT 1 menggunakan terapi herbal sebagai penunjang bahkan sebagai pengganti obat esensial. Terapi herbal ini biasa digunakan untuk mengobati hipertensi dan penyakit degeneratif lainnya. Tetapi ada permasalahan pada penggunaan terapi herbal pada masyarakat yang masih kurang tepat, oleh karena itu dilakukanlah pengedukasian berbasis literasi fitoterapi. Secara umum pelaksanaan pelatihan literasi digital dan penggunaan bahan alam sebagai berikut : survei tahap I, melakukan edukasi kepada masyarakat, melakukan demontrasi, survey tahap II, tanya jawab kepada narasumber dan diberikan kuesioner. Hasil evaluasi dari kegiatan ini terlihat masyarakat RT 1 desa Gudang Hirang mampu  meningkatkan pengetahuan dan skill masyarakat RT 1 desa Gudang Hirang tentang hipertensi dan penyakit degeneratif lainnya.
E Efektivitas Rosuvastatin Dan Pravastatin Sebagai Anti-Dislipidemia Pada Tikus JANTAN Furqan, Rizqi Nur; Nugraha, Dyan Fitri; Hakim, Ali Rakhman; Saputri, Rina; Komaliya, Risyda
Jurnal Pelayanan Kefarmasian dan Sains Vol 4 No 2 (2024): Journal of Pharmaceutical Care and Sciences (JPCS)
Publisher : LPPM Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/jpcs.v4i2.485

Abstract

Background: Dyslipidemia is a disease that can have a negative impact on human health. Dyslipidemia treatment has 3 levels based on intensity, namely disease with high intensity, medium intensity, and low intensity. In this study, the drugs used were Pravastatin and Rosuvastatin, both of which were of medium intensity. Objective: Knowing the comparison of the effectiveness of the drugs Rosuvastatin and Pravastatin as anti-dyslipidemia in rats. Methods: The research method used in this study is True Experimental. The research design used in this study was the posttest only control group, namely by taking samples after being given the drugs Rosuvastatin and Pravastatin, so that it would be seen the effectiveness of the treatment given to the group of rats tested. Results: Rosuvastatin can lower LDL cholesterol better than Pravastatin because rosuvastatin has the highest binding interaction with HMG-CoA reductase, resulting in the strongest inhibition of cholesterol synthesis of all other statin groups. Pravastatin has the ability to lower LDL. From the results of the average values of the two statin class drugs, Rosuvastatin has a better average value than Pravastatin, but the statistical results can be concluded that there is no significant difference from the 0.5% Na CMC control to Rosuvastatin compared to Pravastatin. Conclusion: The statin class drug Rosuvastatin has better effectiveness than Pravastatin.